Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Pertemuan Singkat - the queen -


****

Ify mencoba bersembunyi di belakang tong sampah besar. Ia benar-benar tertangkap basah membolos lagi. Kenapa mereka bisa mengetahui keberadaannya. Apa mereka akan selalu mengikuti dirinnya terus? Aissh-.

Ify tidak bisa bersembunyi terus, ia memilih untuk keluar dari persembunyiannya dan berlari sekencang-kencangnya untuk menghindari bodygard-bodygardnya tersebut. Berlari menyelamatkan nyawannya dari amukan papanya nanti.

Ify melihat sebuah mobil berjalan ke arahnya, dengan nekat ia menghadang mobil tersebut, merentahkan kedua tanganya, Hidup matinya bertaruh pada mobil ini.

Mobil tersebut berhenti mendadak, 99% seperti dukaan Ify, ia sudah memastikan bawha dirinnya tidak akan pernah mati konyol karena tertabrak mobil.

Ify segera masuk kedalam mobil tersebut, tak peduli siapa pemilik didalamnya. Ia harus menyelamatkan nyawannya terlebih dahulu.

"Jalan!!" suruh Ify dingin, matannya sama sekali tidak melihat ke arah pemilik mobil ini.

"Keluar!!!" tajam seorang pria disamping Ify.

"Gue bilang jalan!!!" balas Ify tak kalah lebih tajam. Ia tidak peduli dengan pria disampingnya. Sama sekali tak peduli!!!

"Lo siapa? Gue bilang keluar!"

"Lo juga siapa? Gue bilang jalan!!!"

Ify menolehkan kepalannya, menatap Rio dengan wajah sangat sangat kesal. Apa susahnya juga tinggal menjalankan mobil ini? Ify sudah tidak ada banyak waktu untuk berdebat dengan pria ini!!.

"Adek, mumpung gue masih sabar. Lo keluar sekarang!"

"Adek?" Apakah barusan dirinnya tak salah dengar? Adek? Kenapa lagi pria disampingnya ini. Ify menyunggingkan bibir sebelahnya, menyinisi pria disampingnya.

"Sejak kapan emak lo ngelahirin gue, bang!"

"Lo jalanin mobil lo sekarang, dan lo bis-"

TOKKTOKKK

Ify menghentikkan ucapannya, sebuah ketukan pada kaca jendela disampingnya membuat ia memejamkan kedua matannya. Menghembuskan nafasnya dengan berat. Harinya setelah ini akan menjadi hari yang terpamjang. Sial sekali dirinnya hari ini.

"Sialan!!"umpatnya tak bisa menahan kekesalannya..

"OKE GUE NYERAHIN DIRI!!!" teriak Ify keras kepada bodygard-bodygardnya tersebut. Sebelum ia benar-benar keluar dari mobil tersebut, Ify menyempatkan untuk memberi salam kepada pria disampingnya tadi yang sudah merusak semuannya.

"Gara-gara lo, brengsek!!"

Setelah puas menyumpah, dan tak peduli bagaimana reaski dan ekspresi pria tersebut Ify keluar dari mobil itu. Ia langsung di gandeng oleh bofygard-bodygard tersebut. Ify hanya bisa pasrah saja sekarang. Tak ada yang bisa ia lakukan kali ini. Yah dia benar-benar pasrah!.

*****

Ify terpaksa kembali ke sekolahnya dan mengikuti 2 mata pelajaran yang niatnya tadi ia tinggalkan. Siang yang semakin panas ini membuat darahnya naik sampai ke ubun-ubun. Kalau saja ada orang yang mecari gara-gara dengannya, sudah bisa dapat ia pastikan tamat riwayat orang tersebut!!! Pasti!!!.

Akhirnya bel pulang sekolah telat berbunyi. Ify bangun dari tidur panjangnya, dogeng 2 pelajaran tadi sungguh-sungguh membosankan. Dengan cepat Ify keluar dari kelas, yang disusul oleh Sivia di belakangnya.

"Lo langsung pulang? Kan gue udah janji mau traktir lo" ujar Sivia mencoba mengikuti langkah Ify yang semakin cepat.

"Fy-, Gue mau traktir lo"

"Fy lo masih marah sama gue?"

Ify memberhentikkan langkahnya tiba-tiba dan membuat Sivia menabrak punggung belakang Ify.

"Aisshh-" desis Sivia sedikit kesal dengan Ify. Sedangkan Ify seolah tak merasa bersalah, memundurkan beberapa langkahnya hingga berdiri tepat disampingnya.

"Sivia tercinta, lo nggak lihat pria-pria hitam bodoh di depan gerbang sana?" sinis Ify tajam. Sivia mencari pemandangan yang di-deskripsikan Ify barusan. Dan benar saja beberapa bodygard berbadan besar sudah menatap ke arahnya dan Ify.

"Ah-, Sepertinya gue harus pulang sekarang. Gue lupa cucuain gue masih diluar, jadi belum gue ambil hehehe" cengir Sivia tanpa dosa. Ify semakin menatap tajam Sivia.

"Bye-bye Ify, besok gue traktir!! Bye" Sivia segera kabur duluan, meninggalkan Ify yang menatapnya dengan wajah tak menyangka.

"Aissh- penyihir licik!!"

*****

Ify masuk kedalam rumah yang bah istana ini. Ia melihat adiknya sedang bermain Playstation diruang tengah. Tak perlu heran, itulah yang dilakukan oleh sang adik setiap harinnya.

"Bal, ambilin gue minum!!" Suruh Ify seenaknya kepada sang adik, Ia duduk di sofa disamping adiknya.

"Ogah!!" tolak adiknya tegas, dan tetap fokus pada permainanya.

"Gue hitung sampai tiga" ancam Ify.

"Satu, dua, tiga!!" sahut adiknya tanpa ada rasa takut. Ify mengertakan giginya, merasa sangat kesal kepada sang adik.

"Lo adik durhaka!!! " kesal Ify.

"Lo kakak durjana!!" sahut adiknya tak mau kalah. Ify menarik nafasnya dalam-dalam, berusaha mengontrol amarahnya yang memang sulit sekali ia kendalikan.

PLAAAKKK

Dengan kasar Ify melempar remote ke kepala adiknya. Namun, seolah menjadi suatu yang biasa, adik Ify yang bernamakan Iqbal tersebut tidak meringis ataupun protes bahkan marah sedikitpun. Iqbal tetap meneruskan permainnanya. Dan tentu saja semakin membuatnya sangat sangat kesal.

"LO-, BENERAN CARI MAT-"

"Kalian berdua berdiri yang tegak!! Posisi Siap!!"

Sebuah teriakan tersebut langsung membuat Ify dan Iqbal berdiri dalam hitungan kurang dari satu detik. Mereka berdua segera berdiri dengan sigap dan posisi siap seperti seorang paskibra.

Seorang pria dengan pakaian polisi, menghampiri dua anak ini. Wajahnya terlihat dingin dan serius.

"Silahkan laporan!!"

"Nama Iqbal Guanna Freedy, melaporkan bahwa kak Ify baru saja melempar remote ke kepala Iqbal, dia juga sering bolos sekolah, dia tidur di kelas dan sering dapat panggilan dari BK hampir setiap hari. Laporan selesai!!"

Tamat sudah riwayat Ify, ia memejamkan kedua matannya rapat-rapat. Berharap bahwa tuhan yang maha esa mencabut nyawannya saja saat ini. Adiknya benar-benar titisan gaib dari neraka paling bawah sendiri.

"Next"

"Nama Ify Guanni Freedy, semua yang dikatakan Iqbal benar" pasrah Ify. Mau berbohong macam apa lagi juga pria yang sekarang ada di depannya ini pasti sudah tau kenyataannya. Ia tak perlu capek-capek membuat alibi. Setidaknya ia bersyukur tidak perlu membuat laporan panjang-panjang.

"Yang tegas kalau laporan!! "

"Aisshh-, " desis Ify sudah tak tahan lagi. ia menatap tajam pria di depannya.

"Nama Ify Guanni Freedy, gue udah bolos sekolah ratusan kali, gue tidur dikelas dan barusan gue coba bunuh adik gue tapi kakak gue datang menyelamatkannya. !! Laporan selesai! "

"Puas?"

Pria tersebut menggeleng-gelengkan kepalannya, dan sedikit menyunggingkan senyumnya.

"Ckk-, kalian berdua masih saja selalu bertengkar" ucap pria tersebut sambil mengacak-acak puncak rambut kedua adiknya, kemudian memeluk kedua adiknya dengan erat.

"Long time no see sister brother. Miss you so much" ucapnya dengan tulis. Ify dan Iqbal saling tatap, merasa tercekik dengan pelukan kakak mereka.

"Lo seneng pria kaku ini pulang?" bisik Ify dengan sengaja ke arah Iqbal.

"Sama sekali nggak!!" sahut Iqbal tajam.

Pria tersebut segera melepaskan pelukan kedua adiknya. Menatap adiknya sedikit kesal. Apakah ini sambutan yang didapatnya setelah hampir 3 tahun lebih tidak bertemu?.

"Silahkan lari komplek 5 kali. Pulangnya beli nasi rendang dan padang di restoran dekat supemarket" tegas kakaknya tanpa ekspresi. Ify dan Iqbal mendengus menyesali ucapan mereka barusan.

"Nggak mau lakuin??"

"Aisshh- gara-gara lo sih kak" umpat Iqbal menyalahkan Ify.

Ify dan Iqbal tidak bisa melawan, mereka pasrah dan mulai keluar rumah untuk menjalani hukuman dari sang kakak tercinta!!.

"Sambutan yang menyenangkan!!!"

*****

Mereka bertiga menonton televisi bersama di ruang tengah. Percakapan ringan terjadi, candaan seperti biasannya. Sudah sangat lama mereka bertiga tidak berkumpul seperti ini. Yah, tentu saja mereka bertiga merindukkan sekali keadaan seperti ini.

"Lo disini selamanya? Apa balik lagi ke seattle?" tanya Ify kepada sang kakak, asik memakan snak yang berada di mangkok kecil.

"Mungkin selamannya. Papa nyuruh gue untuk jagain lo berdua" jawab sang kakak dengan nada malas.

"Waah!! Benar-benar hari yang sangat indah!! Gue harus hidup selamannya bersama 2 pria terkutuk ini"

"Lo lebih terkutuk!!!" sahut kakak dan adik Ify bersamaan. Tak terima dengan ucapan Ify tentunya.

Suara truk dan riuh-riuh terdengar dair luar. Mereka bertiga langsung hening, mengerutkan kening, menajamkan kedua telinga mereka.

"Apa ada yang pindah ke depan rumah?" tanya Kakak Ify. Dan mendapat jawaban gelengan dari kedua adiknya.

"Professor Bams sudah tidak tinggal disana?" sekali lagi kedua adiknya hanya menggelengkan kepalannya dengan wajah tak berdosa.

"Yaah!!! Kalian berdua tetangga macam apa? Bagaimana kalian tidak tau tetangga kalian pindah?"

"Kita cukup sibuk dengan kehidupan kita!" alibi Ify dan langsung diangguki oleh Iqbal. Kakak mereka Cuma bisa mendesis pasrah. 1 lawan 2 tentu saja dia akan kalah telak!!.

"Sudah cukup malam, Kalian berdua ke kamar. Cuci kaki, tangan, muka dan tidur. Besok bangun pagi-pagi kita olahraga bersama dan bersiap-siap untuk sekolah kalian. Mengerti?"

"Coba aja lo nggak selalu bolos kak? Papa pasti nggak nyuruh pria kaku ini balik ke Indonesia!!" tajam Iqbal ke Ify

"Apa kita akan hidup seperti militer lagi?" melas Ify

"Bukan militer tapi tentara perang!!" tegas Iqbal dan membuat Ify hanya bisa memelas pasrah. Hidupnya benar-benar akan berubah setelah ini!!.

"Karena gue dengar ucapan kalian, besok bangun jam 4 subuh!! Tidak ada protes dan negoisasi!!"

"Selamat malam semua!! "

"YAAA!! ANDO BRENGSEKK!!!! " Umpat Ify pelan ke sang kakak. Dan jelas saja umpatannya terdengar ke sang kakak yang baru saja akan berdiri.

"Gue denger lagi. jam 3 subuh!!"

"YAAA!!! MULUT LO HARUS DAN PERLU DIPERBAN !!! " teriak Iqbal sangat kelas kepada kakak perempuannya Tercinta ini!!!

Sedangkan Ando, sang kakak tertuannya meninggalkan adik-adiknya dengan puas. Membiarkan kedua adiknya bertengkar mulut, tangan dan lainnya. Ia yakin mereka berdua tidak akan sampai saling membunuh. Jadi, ia tidak perlu khawatir.

*****

Benar saja, jam 3 subuh men!! Ando membangunkan adik-adiknya, dan tanpa belas kasih menyiram adiknya dengan air dingin. Mau tak mau Ify dan Iqbal harus bangun sepagi tersebut dengan mata yang setengah terbuka. Mereka masih ngantuk sekali.

"Lari lebih cepatt" teriak Ando yang mengikuti kedua adiknya dari belakang. Mau tidak mau Ify dan Iqbal menaikkan speed larinya sedikit cepat. Mereka berdua mendengus kesal.

"Kak, udah capekk!!" teriak Iqbal, nafasnya ngos-ngos.an tak kuat lagi untuk berlari.

"Gini aja" Ify berhenti berlari, mau tidak mau Iqbal dan sang kakak ikut berhenti.

"Biar fair, kita gunting batu kertas. Yang kalah terus berlari yang menang bisa pulang. Setuju?"

"SETUJUUU!!!" teriak Iqbal antusias, Ando menatap adiknya binggung.

"Ayo" ujar Ify yang sudah siap-siap menjulurkan tanganya begitu juga dengan Iqbal.

"Peraturannya yang tangannya beda sendiri dia yang kalah. " Semuanya menganguk.

"Gunting-Batu-Kertas"

"YEESSSS!!!"

"YEESS!!!!"

Ify dan Iqbal berteriak penuh kemenangan, mereka berdua meluncurkan kertas sedangkan sang kakak meluncurkan Batu. Ify dan Iqbal sudah sangat memprediksi bahwa kakaknya akan mengeluarkan Batu. Karena menurut prinsip Ando Guanna Freedy seorang laki-laki sejati harus mengeluarkan Batu.

" Ayoo Ball kita pulang dan tidur lagi"

"Ayoo Kak!!"

Keduannya saling berangkulan dan segera kabur dari pandangan kakaknya yang hanya bisa geleng-geleng. Setidaknya ia sudah tau kelicikan kedua adiknya. Ando memilih untuk melanjutkan lari subuhnya ini. Menurutnya sangat sehat. Ia sudah terbiasa bangun jam 3 malam. Ia menjalani training yang lebih berat dari ini.

"Mereka memang adik-adik yang luar biasa-"

"Jahanam dan Durjana"

*****

Ify sudah siap duduk cantik dan memakan makannya, ia tidak bisa berangkat telat dan bolos lagi kali ini. Kakaknya benar-benar menjadi pengacau dan pengintai hidupnya. Ia tidak bisa lagi berbuat sesukannya atau hidupnya akan berakhir di tangan sang kakak.

"Waahhh-, Nona Ify rajin sekali pagi-pagi sudah pakai seragam dan duduk cantik di kursi makan" sindir Iqbal yang baru saja datang. Ia duduk disamping Ify dan meletakkan tasnya di samping.

"Berisik lo!!!" tajam Ify dan terus makan.

Ando tersenyum ringan dan geleng-geleng lagi melihat kedua adiknya yang sepertinya tak bisa akur.

"Gue anterin lo berdua ke sekolah"ujar Ando ditengah-tengah kegiatan sarapan mereka bertiga.

"Gue bisa naik bus, " tolak Iqbal dengan cepat.

"Dia lagi jatuh cinta sama kakak kelasnya, mangkannya dia tiap hari naik bus biar bisa ketemu sama kakak kelasnya itu" aduh Ify, yang langsung mendapat lirikan tajam dari Iqbal.

"Upss sengaja keceplosan!"

"Thanks atas informasinya kak Ify" sinis Iqbal, kedua tangannya menggengam erat garpu dan sendok.

"Tidak perlu sampai terharu gitu bal" sahut Ify dengan senyuman paling bahagiannya, sedetik kemudian ia menatap tajam ke arah kakaknya.

"Dan-, gue tau maksud lo mau anterin gue-" Ify mengarahkan jari telunjuknya ke arah Ando.

"Lo mau ketemu Sivia kan? HAHAHAHA" Ify menambahkan efek ketawa yang dibuat-buat. Sedangkan Ando yang mendengar tuduhan Ify hanya menatap sang adik datar dan melanjutkan makannya kembali.

"Sivia nggak masuk hari ini, dia lagi sakit. Kemarin dia pingsan" cerita Ify dengan wajah meyakinkan. Ia menatap makannya seolah setengah tidak nafsu. Membuat agar ceritanya benar-benar menyentuh.

Benar saja, mendengar cerita Ify, seketika Ando berhenti makan. Menatap adiknya sebentar lalu berdiri dari meja makan.

"Kalian berangkat sendiri, Gue ada perlu!!"

Bah, kilat yang menyambar di malam hari, Ando sudah hilang dari pandangan kedua adiknya. Ify melepaskan tawannya yang ia tahan dari tadi. Ia geleng-geleng sendiri melihat kakaknya yang seperti itu.

"500 ribu mana? "

"Gue udah nyelametin hidup lo, dan tidak melewatkan kesempatan lo pagi ini untuk ketemu kakak kelas cantik idaman lo" ujar Ify sambil menjulutkan tangannya, dengan lagak memalak.

"Lo bohong sama kak Ando?" tanya Iqbal mencium bau-bau pembohongan.

"Jadi gini adik gue tercinta. "

"Ketika ada Harimau, Singa dan Macan bersama, itu sangat bahaya. Mereka bisa saling memakan satu sama lain. Mereka bisa perang darah"

"Lo lagi ngomong apa sih?? "sinis Iqbal, tak faham dengan cerita kakaknya barusan.

"Cerita Harimau, Singa dan Macan" jawab Ify santai

"Harimau dan Macan apa bedannya?" kesal Iqbal dibuat darah tinggi oleh sang kakak. Sejak kapan kakaknya ini jadi sedikit bego.

"Beda!!!" Ify ikut-ikutan kesal dan berteriak.

"Harimau itu di mulai dengan Ha kalau macan dimulai dengan Ma"

"Wajah lo kayak HAMA!!!" sentak Iqbal penuh amarah dan langsung berdiri dari kursi makan. Hidupnya sudah sangat kacau dengan kakak perempuannya yang menurutnya tidak normal kini ditambah kakak laki-lakinya yang lebih tidak normal lagi.

"OH TUHAN!!!!" teriaknya frustasi meninggalkan Ify yang hanya mengangkat kedua baunya seolah ia tidak ada salah sama sekali.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro