Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

bab 2

*

*

Sasuke menghela nafas berat setelah keluar dari super market untuk membeli pesanan sang putra. Setelah membeli cake, dia kembali dihubungi sang putra untuk membelikan danging sapi... Ingin BBQ katanya. Jadilah dia membeli daging sapi terbaik, dengan sosis dan selada hijau. Untung sang ibu tadi bilang jika saus BBQ yang ada di rumah masih ada, jadi dia tak terlalu pusing untuk membeli saus dengan merek yang biasanya ia konsumsi.

" kita pulang "

" hai "

Menyandarkan kepalanya dan menatap ke luar. Jika di ingat-ingat, wajah gadis yang menjadi guru les Menma mirip dengan wajah mendiang istrinya. Tapi sayang gadis itu lebih tomboy dan cuek, sedangkan mendiang istrinya adalah sosok cantik nan lembut.

Tidak... Gadis Senju itu juga cantik bahkan lebih manis dari mendiang istrinya.

" Shit "

Ia mengumpat... Bisa-bisanya dia mengatakan jika gadis bar-bar itu manis. Tingkah lakunya saja petakilan. Tapi tidak bisa dipungkiri... Jika hatinya merasakan letupan-letupan menyenangkan, saat menatap manik safire yang lebih jernih dari milik mendiang istrinya itu, saat awal mereka tak sengaja bertemu di cafe. Dimana gadis itu yang tak sengaja menumpahkan minuman di bajunya, hampir tiga minggu yang lalu.

*

*

Manik hitam itu menatap heran kearah motor sport hitam yang terparkir indah di di samping mobil pribadinya. Memang siapa yang datang? Setaunya Naruto tinggal di mansion Senju di samping rumahnya. Gadis itu hanya perlu berjalan sebentar untuk sampai ke rumahnya. Tapi melihat jaket kulit yang tak asing tersampir di atas motor, membuatnya yakin jika gadis pirang itu pemilik kendaraan besar itu.

" Tadaima "

" Okaeriiiii papa !! "

Sasuke merentangkan tangannya menyambut tubuh gembul putranya, yang tengah berlari kearahnya setelah memberikan belanjaannya pada salah satu pelayan disana.

Hap

Ia memeluk dan mengangkat tubuh gembul putranya, tak lupa menghujani wajah putih putranya dengan ciuman.

" senang sekali "

" umm... Menma senang "

Ke dua tangan gembul itu menangkup sisi wajah sang ayah.

" oh iya... kakek, nenek dan sensei sudah menunggu di dapur "

Akhirnya keduanya berjalan menuju dapur dimana keluarganya berkumpul. Di sana dia bisa melihat sang ibu yang tengah mengeluarkan belanjaannya dan Naruto yang tengah mencuci selada#bukan Sarada ya..

" oh Sasuke.... Sayang, ayo turun. Papamu sedang lelah sayang, dia juga harus mandi "
Menma menurut, ia kemudian menyuruh sang ayah untuk menurunkannya dan berlari kearah Naruto.

Sasuke yang melihat itu, memilih berjalan kearah sang ibu yang sibuk mengiris sosis.

" dimana ayah "

Mikoto mendongak. Ibu satu anak itu tersenyum kearah Sasuke sebelum menunjuk kearah samping rumah, dimana sang suami berada.

" dia lupa memberi makan ikannya yang ada di kolam tadi sore "

Sasuke hanya ber 'O' ria, sebelah tangannya akan mencomot irisan tomat yang ada di piring, tangannya lebih dulu mendapat geplakan.

" cuci tanganmu... Menjijikkan "

Sasuke mendelik kearah Naruto yang memasang wajah garang kearahnya, setelah meletakkan selada yang ada di mangkuk besar.

" ck "

Sasuke melengos begitu saja kearah tangga, menuju lantai dua dimana tempat tidurnya berada.

*

*

Kaki beralas sandal rumah itu berjalan nenuju dapur, dimana akan diadakan BBQ kecil-kecilan. Manik kelamnya kembali mendapati momen kedekatan antara sang putra dengan guru lesnya.

Gadis itu terlihat sibuk memanggang daging diatas pan khusus manggang, diatas kompor kecil yang sengaja di pindahkan keatas meja makan. Sedangkan sang putra tengah berdiri diatas kursi disamping gadis itu berdiri. Tak jarang putranya itu mencomot daging yang baru matang kedalam mulut mungilnya.

Gadis itu juga tak protes, hanya saja sesekali tangan tan itu akan menarik mundur tubuh gembul sang putra, jika posisinya terlalu dekat dengan kompor.

" pua-pua "

" telan dulu makananmu "

Tegurnya, sebelum mendudukan dirinya di seberang sang putra. Menma mengangguk, tapi matanya tak lepas dari daging yang tengah di balik oleh Naruto diatas pan.

Naruto melirik kesamping.
" apa "

Menma menyengir, ia kemudian meraih selada di atas mangkuk dan mengisinya dengan irisan daging sapi yang sudah di celup saus.

" aaaa "

Ia kemudian menyodorkannya kedepan bibir Naruto, dan Naruto menyambutnya.

Mereka terus saling menyuapi. Tak jarang Menma yang usil, mengarahkannya kearah Naruto, tapi malah berbalik dan pria kecil itu yang memakannya. Itu terjadi beberapa kali, dan Naruto yang gemas menggigit jari Menma. Menimbulkan pekikan nyaring dan delikan tajam Sasuke.

Seluruh orang yang melihat keakraban keduanya, tersenyum. Melihat bagaimana Menma yang bergelayut manja memeluk leher Naruto dari samping dengan mulut penuh#pcc Menma berdiri diatas kursi yaa... Sebelum kedua mata mereka melotot horror, saat menma ingin memuntahkan makanannya. Karena mulutnya yang kepenuhan dan tak bisa menelan makanannya.

Sasuke reflek mengambil tisu dan menadahkannya ke depan bibir sang putra, tapi putranya menolak. Alhasil Naruto yang berada di sampingnya yang bertindak. Gadis itu menadahkan tangannya di depan mulut Menma, dan itu tanpa tisu.

Ia kemudian membuang daging yang di muntahkan Menma ke tong sampah dan mencuci tangannya. Dengan santai ia kembali berjalan kearah meja makan, mengabaikan tatapan tak enak dari ketiga Uchiha di depannya.

Dia tersenyum membalas permintaan ma'af Mikoto, dan berbalik ke arah Menma yang merengek jika ada serat daging yang menyangkut di sela giginya.

Ia kemudian menarik kursi yang diduduki Menma mendekat kearahnya, dan membaringkan pria kecil itu dengan pahanya yang menjadi bantalan kepala Menma. Ia meraih tisu dan mencoba mengeluarkan serat daging yang tertinggal disela gigi pria kecil itu.

Dan... Pesta BBQ itu berjalan lancar, dengan momen manja-manja Menma kepada Naruto hingga akhir acara. Bahkan pria kecil itu sudah tertidur di gendongan Naruto yang sibuk membereskan peralatan sekolah Menma. Maklum, tadi mereka tak sempat membereskannya, karena keburu Menma berlari keluar kamar menyambut kedatangan sang ayah.

" bocah cerewet.... Tapi jika tidur kau tenang juga "

Ia menarik selimut menutupi tubuh Menma sebatas dada, dan berbalik pergi setelah mengambil tasnya yang ada di atas nakas samping kasur.

Saat melewati ruang tamu, ia berpapasan dengan Mikoto dan Fugaku yang tengah duduk di sofa.

" paman, bibi... Aku pulang dulu "

" kau sudah mau pulang? "

Mikoto beranjak dari duduknya.

" sampaikan salamku pada kakek dan nenek mu.... Tapi kenapa kau naik motor kesini? "

Naruto tersenyum.
" aku sudah tidak tinggal di mansion. Aku punya apartemen sendiri bibi "

" kenapa? "

" hanya ingin mandiri "
Padahal tidak hanya itu alasannya.

" aku permisi "

..... Flashback .....

" bagaimana hasilnya? "

" Naru "

" aku tau kau menyembunyikannya Shika... Berikan "

" tapi- "

" aku memaksa "

" aku harap kau bisa berfikir jernih "

Naruto mengambil amplop coklat yang diberikan Shikamaru. Ia membaca surat keterangan medis di tangannya.

" sial "

Tangan tan itu meremas kertas putih dengan lebel rumah sakit itu hingga kusut.

" mereka lebih busuk dari kelihatannya "

.... End flashback ....

" kenyataan memang kejam "

*

*

.

.

.

.

.

.

.
Tbc

Lanjutannya ya say....

Di tunggu like, coment dan kritiknya...

Bay.... Bay.... Bow

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro