11 - MULAI HARI INI
Assalamualaikum semua. Aku kembali lagi dan bawa kejutaan lagi loh.
INI DIA KEJUTAANNYAAA ^^
PRE- ORDER NOVEL DUA BELAS GLEN ANGGARA AKAN DIBUKA PADA JUMAT, 1 NOVEMBER 2019 PUKUL 17:00 WIB. HANYA DI APLIKASI SHOPEE : luluk_hf (Follow sekarang jugaaa)
CATAT DAN LINGKARI KALENDER DI PONSEL KALIAN YAA. TANGGAL 1 NOVEMBER 2019. JANGAN SAMPAI KETINGGALAN. JANGAN SAMPAI KEHABISAN. JANGAN SAMPAI NGGAK KEBAGIAAAANNN NOVEL DAN BONUS2 KECEENYAA KERENNYAAA ^^
KARENA BENERAAN BAKALAN ADA BANYAK BONUSNYAA BUAAT KALIAAN SEMUAAA.
UNTUK HARGA NOVELNYA Rp. 99.000 YAAA. DOAKAN SAJAA NANTI MASIH DIKASIH DISKON SAMA PENERBIT AMIIN. PANTENGIN TERUS INSTAGRAM @luluk_hf BUAT TAU INFO-INFO PRE-ORDER NOVEL DUA BELAS CERITA GLEN ANGGARA ^^
JADI SEMANGAAT BUAT NABUNGNYAA YAA. KURANG 15 HARI LAGI PRE-ORDER. BONUSNYAA BANYAAK DAN GEMESINNN SEMUAAAA.
DIJAMIN INI BAKALAN JADI PRE-ORDER DENGAN BONUS TERBANYAK DENGAN HARGA TETAP. BONUSNYA NANTI SEMUA GRATIS BUAT KAALIAAAANN ^^
JANGAN LUPAA SEMANGAATT NABUNG SEMUANYAAAAAA ^^
OH YAA, SEBELUM BACA. JANGAN LUPA TEKAN VOTE DULU YAA DAN NANTI KASIH BOM KOMEN SEBANYAK MUNGKINN. MAKASIHHH BANYAAAKKK ^^
DAN, SELAMAT MEMBACA DITUNGGU KEJUTAAN BERIKUTNYAAAA YANG LEBIH WAAOWW ^^
******
Glen memainkan secarik kertas ditangannya sembari menatap ke arah rumah sakit dengan perasaan bimbang. Semalam, Glen memikirkan baik-baik hal gila yang beberapa hari ini membuat kepalanya panas. Glen sudah membuat keputusan, dan berdo'a bahwa keputusannya adalah tepat.
Disinilah dia saat ini, parkiran rumah sakit. Sejak satu jam yang lalu dia duduk diam di dalam mobil. Ragu untuk masuk kedalam rumah sakit atau tidak.
"Bodo amatlah! Masuk aja!"
Glen akhirnya keluar dari mobilnya, mengumpulkan semua keberaniannya untuk melangkah masuk ke rumah sakit.
*****
Glen semalam sudah menelfon Dokter Andi, bertanya apakah Shena masih dirawat di rumah sakit. Dokter Andi memberitahu bahwa Shena di opnamebeberapa hari di Rumah sakit hingga hari ini. Glen juga diberi tahu Dokter Andi, dimana kamar rawat Shena. Kamar Tulip nomer empat.
Glen membuka pelan-pelan pintu kamar rawat tersebut, ia melihat banyak bilik disana, ada enam. Shena dirawat di kamar kelas III, kamar dengan banyak pasien inap.
Glen berjalan masuk dan melihat satu persatu, mencari dimana bilik kasur Shena. Glen menghentikan langkahnya, di kasur paling ujung. Ia menemukan kasur Shena, hanya saja tidak menemukan pemiliknya.
Glen melihat seorang perawat mengganti selimut dan seprai kasur Shena.
"Maaf suster tanya, pasien yang nempatin kasur ini dimana?" tanya Glen.
Suster tersebut sedikit kaget mendengar pertanyaan Glen.
"Maksud masnya Shena?" tanya perawat tersebut.
"Iya Shena."
"Shena tadi izin ke rooftoprumah sakit," bisik perawat tersebut, seolah tak mau ada yang mendengarnya.
Glen mengangguk-anggukan kepalanya.
"Oke Sus, makasih ban..."
"Pacarnya Shena mas?" tanya perawat itu sambil senyum-senyum.
"Hah? Saya buk..."
"Wahh... Pacar Shena ganteng banget, nggak nyangka saya. Pinter ya Shena nyari pacar."
Glen pun akhirnya hanya bisa memberikan cengiran, tak tau harus membalas apa. Ia memilih membiarkan saja perawat tersebut berspekulasi sendiri.
"Kalau gitu saya permisi ya Sus. Makasih."
Setelah itu Glen segera pergi, keluar dari kamar rawat tersebut. Ia tak ingin ditanya macam-macam oleh perawat tadi.
Glen berjalan ke arah rooftoprumah sakit, tempat dimana ia mengira Shena mau bunuh diri, tempat dimana Shena pingsan terakhir kali.
*****
Pintu rooftopsetengah terbuka, Glen berjalan keluar. Benar saja, ia menemukan Shena disana. Gadis itu tengah berdiri bersandar ke dinding rooftop, menikmati pemandangan indah kota Jakarta dari atas.
Glen melangkah pelan-pelan mendekati Shena. Ia memilih berdiri tidak jauh dari Shena. Glen menoleh ke samping, sepertinya Shena belum menyadari kehadirannya, gadis itu diam, memejamkan matanya.
Glen memperhatikan wajah Shena dan harus Glen akui bahwa Shena memiliki paras cukup cantik di wajah pucatnya. Angin yang berhembus tenang, menyapu beberapa helai rambut Shena.
"Apa wajah gue beneran secantik itu sampai lo mulai sering perhatikan secara diam-diam?"
Glen terkejut mendengar Shena yang tiba-tiba bersuara. Gadis itu perlahan membuka matanya, menoleh ke arah Glen dengan tatapan menyelidik.
"Gi.... Gimana lo tau kalau gue disi... disini?" tanya Glen cukup takjub. Terbesit curiga bahwa Shena titisan cenayang.
"Parfumelo, gue selalu mengingat orang dari parfume-nya. Dan bau parfume lo cukup khas," jawab Shena.
"Ah..."
Glen mengangguk-angguk, sangat masuk akal.
"Ngapain lo disini lagi?" tanya Shena tanpa basa-basi.
Glen terdiam, bingung harus menjawab apa. Otaknya bekerja cepat, mencari jawaban yang pantas untuk pertanyaan tersebut.
"Gu... Gue... Ma..."
"Lo gagap?" ledek Shena.
"Nggak!" seru Glen kencang, tak terima.
"Terus?"
"Gue mau nemuin lo," jawab Glen pasrah, ia memilih untuk jujur.
"Nemuin gue?" kini Shena yang dibuat terheran.
"Iya."
"Ada urusan apa lo sampai mau bertemu gue?"
Glen meghela napas pelan, ia mengeluarkan secarik kertas dari saku celanannya, kemudian menyodorkannya ke Shena.
"Karena itu," jawab Glen.
Shena menerima kertas dari Glen, dan terkejut. Ia bingung, kenapa kertas itu ada di cowok tersebut. Bukankah sudah dibuangnya kemarin?
"Kenapa ada di lo?" tanya Shena mencari penjelasan.
"Gue ambil kemarin."
"Kenapa?"
"Entahlah. Anggap aja gue gila saat itu," jawab Glen. Jujur, ia sendiri masih tidak mengerti dengan dirinya, kenapa harus menarik diri untuk terlibat dalam masalah hidup Shena.
"Aneh!" cibir Shena.
Glen menatap Shena kembali.
"Lo sangat ingin mewujudkan dua belas list lo itu?" tanya Glen serius.
"Maksud lo?"
"Gue akhirnya tau alasan kenapa lo pernah tiba-tiba minta gue jadi pacar lo. Karena dua belas listitu kan?" pancing Glen.
Kini giliran Shena yang dibuat diam, kedua matanya bergerak tak tenang.
"Nggak usah sok tau!" ucap Shena segera mengalihkan pandangannya.
"Cowoknya harus gue kan? Karena gue kaya dan memungkinkan untuk wujudin semua itu?" pancing Glen lagi.
Shena menghela napas kasar, ia memberanikan diri untuk menatap Glen kembali, kali ini tatapanya lebih mengintimidasi.
"Iya! Ucapan lo semua benar!" terang Shena. "Sekarang giliran gue yang bertanya!"
"Apa?"
"Kenapa lo tiba-tiba bertanya seperti itu? Lo berubah pikiran untuk mau jadi pacar gue? Lo mau wujudin dua belas listgue? Kenapa? Lo kasihan sama gue? Memang lo tau alasan gue membuat semua listitu?" Shena membondong banyak pertanyaan untuk menyerang Glen. Tentu saja, Shena merasa aneh dengan kehadiran Glen saat ini. Jelas sekali ingatanya, dulu Glen menolak permintaan gilanya mentah-mentah.
"Satu-satu tanyanya. Kek dora aja banyak nanya!" celetuk Glen.
Lagi-lagi Shena harus menghela napasnya, berusaha sabar.
"Kenapa lo tiba-tiba bertanya seperti itu?"
"Entahlah," jawab Glen asal, tak bisa memberi jawaban yang jelas dan pasti.
Shena tentu saja merasa tak puas mendengarnya.
"Lo tau alasan gue membuat semua listitu?" tanya Shena lagi.
"Tau. Karena lo sakit gagal ginjal kan? Dan hidup lo mungkin bisa nggak lama lagi? Lo ingin wujudkan semua itu sebelum lo meninggal kan?"
Shena tersenyum sinis, ia tidak kaget jika cowok itu mengetahui penyakitnya. Mungkin cowok itu tau penyakitnya saat dia pingsan kemarin dan dibawah ke ruang HD.
"Tidak sepenuhnya karena itu."
"Terus?"
Shena terdiam sebentar, bimbang apakah harus memberitahukannya atau tidak.
"Gue hanya ingin merasakan hidup yang benar-benar bahagia dan menyenangkan walaupun sesaat. Gue ingin memiliki kehidupan normal seperti teman-teman gue yang lain. Kehidupan yang seharusnya gue jalani di umur gue sekarang. Kehidupan yang sepertinya nggak akan bisa gue dapat sampai napas terakhir gue."
"Apa bedanya dengan jawaban gue tadi?" protes Glen.
"Beda! Jawaban gue lebih jelas dan lengkap!"
"Oke oke. Jawaban lo yang paling bener," serah Glen, pandangannya menerawang ke depan, hampa.
"Lo mau wujudin dua belas listgue?" tanya Shena langsung pada pertanyaan intinya kali ini.
Glen kembali menoleh ke Shena, gadis itu menatapnya lekat, menunggu jawabannya.
"Kalau gue mau wujudin dua belas listgila lo itu, gue harus jadi pacar lo kan?"
"I... Iya." Jawab Shena gugup.
Glen menarik napasnya pelan-pelan, menghembuskannya. Ia mencoba berpikir untuk terakhir kalinya, memutuskannya saat ini juga dan tidak akan menyesalinya.
"Lo nggak perlu kasihan sama gue, walaupun memang benar adanya hidup gue butuh banyak kasihan dari orang-orang. Lo nggak perlu maksa diri lo. Jangan buat diri lo repot karena orang yang nggak lo kenal seperti gue," ucap Shena sungguh-sungguh. Entah kenapa, kalimat tersebut ingin sekali disampaikannya pada cowok disebelahnya.
Glen memperdalam tatapanya, mencari sesuatu di kedua mata Shena. Glen dapat merasakan impian hampa didalam sana.
"Gue mau jadi pacar lo," ucap Glen cukup tenang.
Shena terdiam, menyembunyikan rasa terkejutnya. Karena ia sudah siap mendengar jawaban ini sejak beberapa menit yang lalu. Keduanya saling berpandangan.
"Kenapa? Lo kasihan sama gue?" tanya Shena.
"Iya, lo butuh kan kasihan dari gue?" balas Glen tanpa basa-basi.
Shena tiba-tiba tertawa pelan, lebih tepatnya menertawakan hidupnya saat ini. Pertanyaan tersebut terdengar sedikit menyakitkan tapi penuh kebenaran. Shena tidak bisa marah, karena semua itu memang benar.
"Baiklah. Jadi mulai hari ini kita pacaran?" tanya Shena. Ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut. Bukanhkah memang benar dia ingin mewujudkan semua list-nya? Dia tidak mau berpura-pura dan menepis semua rasa malunya demi menciptakan kenangan bahagia sebelum jiwanya terpisah dengan raganya.
Glen terdiam sebentar hingga akhirnya menganggukkan kepalanya sekali.
"Iya. Mulai hari ini kita pacaran."
****
#CUAPCUAPAUTHOR
CIEEE CIEEE. GLEN PUNYA PACAR NIH YEE.
CIEEE RAJA SEMUT AKHIRNYA PUNYA PACAR NIH? SERIUSAN?
GIMANA HABIS BACA PART INI? GEMES NGGAK?
SATU KATA BUAT GLEN DONG DI PART INI ^^
PENASARAN NGGAK PACARAN GLEN DAN SHENA KAYAK GIMANA?
MENURUT KALIAN KIRA-KIRA GIMANA YA PACARAN MEREKA? HIHIHIHI
DAN, DITUNGGU PART SELANJUTNYAA BESOKKK YAA. DOAKAAN BISA UPLOAD LAGI DAN BAKALAN LEBIHH SERUU CERITANAYAA AAAMINNN.
Jangan lupa bantu SHARE ke teman-teman kalian, keluarga kalian, saudara-saudara dan tetangga kalian untuk baca Novel Dua belas Cerita Glen Anggara.
JANGAN LUPAAAAA TERUS SEMANGAAT NABUNG YAA DAN IKUTI PRE-ORDER NOVEL DUA BELAS CERITA GLEN ANGGARA ^^ DIJAMIN NGGAK BAKALAN NYESEL KALAU UDAH PELUK NOVELNYAAA ABANG GLEN ^^
Jangan lupa juga Comment dan Vote selalu paling ditunggu banget dari kalian semuaaa ^^
LET'S GO BOM KOMEN DAN VOTE YANG BANYAAKK BIAR AUTHORNYA TIAP MALAM SEMANGAAT UPDATENYAA BUAAT KALIAAAN ^^
Terus baca dan suka Novel Dua belas Cerita Glen Anggara. DAN JANGAN LUPAA BELI NOVELNYAAA JUGAA. AMIIINNNNNN.
TERIMA KASIH BANYAAK SEMUAA. LOVE YOUU SEMUANYAAA ^^
Salam,
Luluk HF
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro