CHAPTER 44.2 : Kutukan Jashin
Aura panas yang bercahaya. Aura itu terpancar dari tubuh Roi saat ini.
<Gerbang Kemurkaan>
Teknik karate memiliki tujuh tingkat dalam setiap teknik serangan. Lalu gerbang kemurkaan, sudah mewakili ketujuh teknik itu. Efeknya hampir sama dengan skill dosa besar, kemurkaan. Meningkatkan seluruh statistik pengguna dalam jangka waktu tertentu. Meningkatkan efek skill dan serangan. Juga, meningkatkan fungsi indra penggunanya.
Hanya saja dalam teknik karate, kemampuan ini melancarkan seluruh serangan. Tidak perlu kuda-kuda, tidak perlu mengucap parole.
[Parole adalah ucapan merapal atau atau teknik serangan sebelum dilancarkan. Contoh parole: Teknik tendangan nomor tiga, tendangan tumit. Contoh lain parole: Skill, kutukan Jashin!]
Umumnya setiap siswa atau individu mengucapkan parole. Ini berguna bagi mereka untuk memberikan fokus pada skill atau teknik yang akan digunakan. Tapi jika kemahiran atau pengalaman sudah cukup. Parole tidak dibutuhkan. Hanya dengan membayangkan, maka skill atau teknik sudah bisa dikerahkan.
Begitu juga dengan kemampuan gerbang kemurkaan. Dengan kemampuan ini, Roi bisa melancarkan banyak teknik secara beruntun. Tanpa kuda-kuda dan parole di setiap tekniknya.
[Efek samping gerbang kemurkaan: akibat paksaan terhadap tubuh oleh teknik yang beragam, tubuh akan mengalami kaku atau keram. Biasanya jika menggunakan parole, ada jarak di setiap pengunaan teknik. Jarak itu sudah mewakili kuda-kuda dan peregangan. Tapi jika teknik dilancarkan dalam waktu dekat dan tanpa parole, tubuh tidak mengalami peregangan dan kuda-kuda. Kemungkinan cedera dan keram sangat besar.]
Hidan memperhatikan itu dengan senyum lebar yang menyeramkan. Sambil terus membuat ekor kalajengking di punggungnya menggeliat. Karena setiap kali ekor itu bergerak, punggung Hidan terluka dan sakit. Dengan kata lain saat ini, Roi merasakan sakit yang sama di punggungnya.
"Apa? Sudah mau bunuh diri ya? Serang Aku maka Kau akan mati." Hidan memberikan celah lebar terhadap tubuhnya. Barangkali Roi serius ingin menyerang, Hidan akan membiarkan itu. Toh, efeknya akan menjadi boomerang bagi Roi.
Kelemahan iblis adalah jantung. Kemampuan regenerasi dan penyembuhan, itu tergantung pada aliran darah. Jika darah yang dipompa jantung kacau, maka regenerasi juga akan kacau. Untuk saat ini, aku harus fokus menghancurkan jantungnya. Meski itu berarti, menghancurkan jantungku sendiri sih.
______________
Di kelas, aku selalu melakukan yang terbaik. Aku memang tidak pernah mendapatkan nilai sempurna dalam pelajaran. Tapi setidaknya, aku melakukan yang terbaik. Meski aku kalah, setidaknya. Aku sudah melakukan yang terbaik.
Kemampuanku memang sebatas ini. Aku tidak bisa menyaingi Bintang, apalagi Deni dalam dunia pelajaran. Tentu saja di dunia virtual juga. Jika mereka pandai dalam pelajaran, maka statistik mereka di dunia virtual juga mengikuti. Tentu saja, ada beberapa syarat level dan skill yang butuh penguasaan materi eksakta.
Belum lagi Oase. Awal tahun saat Bu Sulhah salah memberikan tugas, Oase menyelesaikan tugas itu paling awal. Dungeon tugas. Padahal, itu adalah tugas yang seharusnya diberikan enam bulan setelah penerimaan siswa baru. Tapi Oase bisa menyelesaikannya di awal tahun. Oase memang kurang menonjol dalam pelajaran di kelas. Tapi di dunia virtual, dia punya gelar dan title misterius. Penerawangan milikku merasakan itu saat tantangan jari kelingking. Belum lagi, dia mengumpulkan segepok kartu sebelum kualifikasi. Padahal dia sendirian, entah berapa kelompok yang ia singkirkan.
Aku memang begini. Aku hanya bisa melakukannya sebatas ini. Aku mungkin tidak bisa membunuh iblis ini. Tapi Akram bisa. Aku pernah membaca di perpustakaan. Empat katalis pedang. Empat katalis kekuatan unik dan kuat di sistem sekolah.
Karena itu aku akan mengerahkan semuanya. Sekarang, jika aku mengerahkan semuanya sebelum kalah. Aku bisa menikmati kekalahan tanpa beban.
"Teknik serangan tujuh tingkat!"
Lagi-lagi dengan kecepatan. Roi hendak melancarkan serangan dari tujuh gerakan secara beruntun. Serangan berbahaya itu, dimulai dari bagian paling vital bagi iblis. Jantung. Dengan kecepatan super yang tidak bisa diikuti penglihatan, Roi meninju dada Hidan. Pukulan keras dengan teknik dan aura kemurkaan yang panas. Tinju itu menembus dada hingga telapak tangannya sampai pergelangan timbul. Keluar dari punggung Hidan, berlumuran dengan darah.
Pukulan Roi menembus tubuh Hidan. Menghancurkan jantungnya, bahkan membuat dada Hidan berlubang saat ini. Seharusnya dia sudah menang. Karena dengan ini, darah tidak lagi dipompa untuk regenerasi.
Bersamaan dengan momen itu, Roi memuntahkan darah dari mulutnya. Menyemburkan darah itu hingga mengenai jubah yang Hidan kenakan. Warna darah yang merah, menjadi samar saat mengenai jubah hitam milik Hidan.
Roi menghancurkan jantung Hidan. Maka yang Roi rasakan saat ini, sama saja seperti jantungnya yang hancur. Karena itu dia memuntahkan darah secara spontan. Sebagai bentuk alami saat jantungnya dihancurkan. Meski begitu secara fisik, jantung Roi tidak terlihat sama sekali. Bahkan tidak ada luka di dadanya. Rasa sakit itu datang dari kutukan. Bukan dari luka fisik seperti yang Roi lancarkan.
Dengan ini, aku bisa kalah dengan tenang. Karena, aku sudah mengerahkan semuanya. Sisanya ku serahkan padamu loh ... Akram. Makhluk ini, belum kalah. Tapi dia punya celah sekarang.
Roi masih mempertahankan posisinya agar tidak terjatuh. Semakin menancapkan lengan itu agar tidak keluar dari tubuh Hidan. Khawatir Hidan menghindar atau mengganti posisi.
Akram dari belakang, memasang kuda-kuda pedang. Tangannya sudah menggenggam pedang dan siap menariknya dari pinggang.
"Teknik pedang nomor tujuh, kilat hijau."
"Heal," ucap pelan dan letih dari Hidan. Dia mengaktifkan sihir penyembuh untuk dadanya. Meski sebenarnya, efek healing lebih lambat daripada regenerasi alami iblis. Tapi tanpa jantung, regenerasi tidak bisa berlangsung. Hanya tinggal menunggu sampai otaknya kurang pasokan darah. Maka Hidan akan tewas. Tapi jika healing sempat, jantung Hidan akan sembuh. Maka dia akan sehat seperti sedia kala. Jika itu terjadi, maka pengorbanan Roi sia-sia.
Untungnya, serangan Akram adalah yang paling cepat dari siapapun. Teknik kilat hijau. Teknik paling cepat yang serangannya sudah tidak bisa diikuti skill pendeteksi apapun. Tidak akan bisa dilihat, kapan pengguna menarik pedangnya, melancarkan serangan, dan meletakkan pedang itu lagi. Lebih cepat dari satu kedipan mata. Seharusnya, Hidan tidak memiliki kesempatan saat ini.
Roi sudah tidak kuat menahan, dia melepaskan tubuhnya dan jatuh ke tanah. Sementara itu, Akram menghilang dari tempatnya asal. Sekarang dia ada di belakang Hidan. Kemudian kilat hijau menyamarkan lagi, saat ini Akram di samping kanan Hidan. Berpindah lagi sambil menebas, Akram ada di sisi kiri Hidan. Terus berpindah-pindah sampai cahaya hijau mengekor dari gerakan Akram.
Cahaya hijau yang bisa membentuk silang berkali-kali karena cepatnya gerakan Akram. Sebelum cahaya itu menghilang, Akram sudah membuat cahaya hijau baru dari gerakannya. Karena itu serangannya terlihat indah. Serangan cepat yang tidak bisa diikuti penglihatan. Tapi keindahan dari serangan itu, terasa sangat jelas.
Akram kembali ke posisi awal. Dia ada di depan Hidan dalam keadaan pedang sudah di pinggang. Sempat menarik nafas satu kali, barulah tubuh Hidan terpotong-potong menjadi beberapa bagian. Serangan barusan adalah serangan bertubi-tubi. Memotong tubuh Hidan menjadi belasan bagian yang terpencar.
Dalam keadaan yang seperti itu, mustahil baginya menggunakan skill healing. Skalanya terlalu besar jika disembuhkan dengan Healing. Dapat disimpulkan juga kalau regenerasi tidak akan berjalan, dan Hidan akan mati. Itulah yang Akram pikirkan.
[Unsur Kemurkaan Sudah Tersimpan]
[AMBANG PENGALAMAN TELAH TERCAPAI]
[MENDAPATKAN GELAR KHUSUS]
<WRATH'S KILLER>
[AMBANG KEMAHIRAN TELAH DICAPAI]
[MEMBUKA SKILL KELAS A]
<KETEKUNAN>
EFEK SKILL: Sebesar apapun damage yang diterima, HP akan tersisa 50. Kemampuan skill, buff, atau teknik akan meningkat pesat setelah menerima damage yang besar.
SKILL POIN: 0
[UNSUR KEMURKAAN SUDAH DIPENUHI]
[MEMBUKA SKILL KELAS A]
<WRATH> (Kemurkaan)
EFEK SKILL: Meningkatkan probabilitas individu dalam jangka waktu sesuai dengan kemarahan yang dirasakan. Selama dikendalikan oleh kemarahan, statistik, skill, teknik, dan serangan, akan mendapatkan bonus efek juga peningkatan.
SKILL POIN: 0
DREAMER ARC X
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro