Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

8. HANG OUT! (2)

Tak lama, sampailah di tujuan.

Tempat karaoke.

Kamu menganga memerhatikan tempat tersebut dari atas sampai bawah.

Serius kita ke tempat karaoke? Suaraku jelek banget kalau bernyanyi, batinmu.

Mau tidak mau kamu ikut membuntuti mereka masuk ke tempat karaoke tersebut. Setelah memesan tempat karaoke di tempat resepsionis, kalian berempat mengikuti salah satu pelayan yang akan mengantar ke ruang karaoke sesuai pesanan.

Sampailah di ruang karaoke yang cukup luas untuk empat orang. Karaoke di sini seperti tempat karaoke pada umumnya; tersedia layar televisi berukuran 21 inchi di atas lemari sedang, dua wireless michrophone, sofa yang empuk dan panjang disertai empat bantalan sofa; banyak lampu yang bisa diatur penerangannya, meja kaca di depan sofa, dan AC.

Biasa saja.

Tapi tidak bisa disebut biasa saja lagi karena kamu bersama tiga aktor butai. Salah duanya pernah bermain drama seri. Salah duanya juga pernah terlibat drama panggung musikal. Siapa lagi kalau bukan Takato dan Tatsunari. Takato bahkan beberapa kali bernyanyi sambil memainkan gitar di suatu acara dan pernah mengunggah cover salah satu lagu yang menjadi soundtrack drama serinya.

"Ricchan, ayo duet." ajak Takato.

"Eh? Tapi suaraku enggak bagus." Katamu.

"Padahal kamu dari teater musikal. Waktu tampil juga suaramu bagus, kok."

"Itu.. kan.. tertutup sama suara temanku juga karena kami bernyanyi bersama." Ucapmu asal. Benar-benar asal, karena kamu memang tidak tahu mengenai ini.

"Iya, sih. Tapi enggak apa-apa, yuk. Kita duet. Kamu mau lagu apa?"

Kamu menyerah, "Baiklah. Tapi aku tidak tahu perkembangan lagu di sini. Aku hanya mendengar lagu-lagu tertentu."

"Lagu apa yang sering kamu dengar?"

Kamu menengadah seraya mengingat lagu terakhir yang kamu sering dengarkan, kemudian beralih menatap Takato yang sudah memegang dua wireless microphone di kedua tangannya.

"Happy Birthday dari Back Number."

"Ah! Lagu itu! Aku sering menyanyikannya." Wajah Takato terlihat sumringah, ia memberikan satu mic-nya padamu. Satu tangannya yang bebas mengambil remote control qwerty lalu menekan beberapa kali, "B ... a ... c... k ... num ... ber. Nah!"

Setelah memilih lagu, lantas lagu tersebut diputar. Penerangan otomatis menjadi remang-remang. Ditambah lampu disko berukuran kecil yang khusus untuk di ruangan tersebut mulai berputar, menyala, memberi kesan seperti konser mini di sebuah kafe.

Bait lagu pertama dinyanyikan oleh Takato, lalu bait kedua giliranmu, kemudian bagian reff kalian sama-sama menyanyikannya.

Kudaranai hanashi wa omoitsukunoni
Kimi o dakishimete ii riyuu dake ga mitsukaranai
Aa... sou ka souda yo na
Happy Birthday kataomoi no ore

Setelah selesai bernyanyi, giliran Takato dan Tatsunari yang berduet menyanyikan lagu yang entah kamu tahu itu apa.

"Ricchan, tolong fotoin kami, dong." Pinta Takato.

Kamu mengeluarkan ponsel dari saku celanamu, kemudia membuka aplikasi kamera dan membidiknya berkali-kali.

"Lucunya." katamu seraya melihat-lihat hasil foto itu, Shouri ikut mendekat dan dia juga tertawa.

Takato dan Tatsunari yang baru selesai bernyanyi pun ikut mendekat untuk melihatnya.

"Hahaha... nanti aku minta, ya." kata Tatsunari.

"Siap!"

[Bersambung]

Sila beri kritik dan saran.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro