bibirnya melengkungkan senyum. tawa lolos dari mulut yang tengah ternganga lebar itu. ai tampak sangat bahagia. gadis itu seolah melupakan beban pikirannya begitu saja selama ini.

"kou! lihat aku!" pekiknya kepada pemuda yang duduk di atas karpet di bawah pohon. pemuda yang dipanggil hanya melambaikan tangan sembari melemparkan senyum lembut.

matanya menyipit berusaha melihat sang gadis dengan lebih jelas. namun, tentu seorang manusia memiliki batas dalam jarak pandang mereka. ai telah berlari terlalu jauh darinya. pemuda itu mengembuskan napas panjang. memorinya kembali memutar kenangan lama akan pertemuan antara dirinya dan ai.

semua dimulai dari permohonan maaf di restoran keluarga dekat sekolahnya, kemudian berpindah menjadi teman belajar setiap minggu, tetapi sayangnya semua berhenti sampai di situ. hari ini mereka hanya sepakat untuk beristirahat sejenak dari rutinitas belajar mingguan mereka, tidak lebih. ai bahkan baru saja mengatakan padanya kalau dirinya merupakan teman terbaik yang perempuan itu miliki.

tangan kou terkepal erat. rahangnya menegang. mau sampai kapan dia bersikap pengecut sebagai lelaki? ketakutannya memang selalu berhasil menguasai dirinya. namun, untuk kali ini saja, kou berharap dirinya dapat keluar dari zona pertemanan di kehidupan ai.

jantung kou berdebar luar biasa berisik. pemuda itu bangkit dan menyentuh dada kirinya sambil menarik napas. kakinya dia langkahkan menuju gadis bergaun kuning yang masih berlari-larian di depan matanya.

"ai, aku mau menyampaikan sesuatu."

_(March 20th, 2022)