A • terpojok •
Tubuh gemetaran itu meringkuk ke sudut. Menunduk sedalam-dalamnya mencoba melindungi diri dengan mencengkram erat lengan atas sendiri. Tulang-tulang kakinya terasa meleleh. Sendinya seolah hilang terlepas begitu saja dari tubuh. Pupil matanya terus mengecil, melotot waspada pada makhluk besar yang bergerak mendekat.
Bising tetesan air menggema di gua lembab berbau anyir itu. Bunyi becek menari-nari di gendang telinganya diiringi bayangan raksasa yang terus membesar seiring waktu berjalan.
Suara berat tak lama kemudian mendominasi pendengaran. Tanpa sadar, mulutnya terbuka menghasilkan bunyi gemeletuk yang membuat ngilu.
Sosok yang sedari tadi mengintimidasinya memamerkan seringai keji. Cairan hijau menjijikkan menitik dari anggota tubuh makhluk mengerikan tersebut.
Sapuan angin yang kencang membuat insan penuh rasa takut di sana refleks memejamkan mata. Aroma menyiksa hidung seketika menyeruak, membuatnya spontan membuka mata awas, hanya untuk melihat kegelapan total.
_(April 21st, 2022)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro