Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

08/10

Hatchiimmm

Suara bersin menggema di kamar tidur bernuansa klasik itu. Seketika, perasaan bersalah menggerogotimu begitu melihat kondisi pacarmu yang kini terbaring lemah di tempat tidurnya. Ya, tentu saja kau merasa bersalah. Jika saja kau tidak meminta Ryu untuk menciummu ketika kau sakit, mungkin dia masih sehat sekarang.

Lihatlah, sekarang Ryu mengalami demam dan bersinnya pun tak kunjung hilang akibat tertular virus darimu. Untunglah dalam tiga hari kedepan Trigger tidak ada jadwal apapun, hingga dia bisa beristirahat dengan tenang.

Telingamu juga sudah pengang menerima omelan dari Gaku dan juga Tenn yang tidak berhenti memberimu tausiyah selama satu jam penuh. Mereka menyalahkanmu, dan mereka juga mengatakan bahwa kau terlalu mesum untuk ukuran orang yang sedang sakit.

Hey! Mesum apanya?! Waktu itu kan kau hanya dicium satu kali. Lagipula, kenapa mereka berkata seolah kau ini maniak ciuman?

Dasar, para jomblo seperti Gaku dan Tenn memang tidak akan pernah mengerti perasaan orang yang punya pacar sepertimu.

"[Name], kau tidak kerja hari ini?"

Kau tersentak dari lamunanmu begitu Ryu bertanya dengan suaranya yang parau. Tubuh pria itu terduduk di ranjang, punggungnya pun menyender di kepala ranjang, dan dahinya tertempel handuk perasaan air hangat untuk menurunkan panasnya.

Kau menggeleng sebelum tanganmu mengambil jemari Ryu dan menggenggamnya.

Panas.

Ya ampun, kau tidak menyangka kondisi Ryu akan separah ini.

"Ryu... Aku minta maaf." ucapmu dengan kepala tertunduk, tanganmu mengusap lembut jemarinya.

"Aku tidak apa-apa, [N-...."

Hatchiimmm

Kalimat Ryu terpotong oleh bersinnya sendiri.

"Apanya yang tidak apa-apa? Kau sakit, Ryu. Dan itu karena aku." ucapmu merasa bersalah.

Tangan Ryu terangkat untuk menyentuh pipimu. Entah perasaan apa yang hingap di dirinya sekarang. Ryu hanya merasa ada puluhan kupu-kupu yang berterbangan di perutnya. Suhu tubuhnya yang memang sudah panas, semakin terasa panas.

"Sudahlah, [Name]. Aku kan hanya demam biasa."

"Tapi kau demam karena aku."

"Aku tidak keberatan jika itu karenamu."

"Kau menggombal?"

"Aku hanya berkata jujur. Berhenti menyalahkan dirimu sendiri. Oke?"

Kau terdiam sesaat sebelum menganggukkan kepalamu yang dimana hal itu mampu membuat Ryu tersenyum tipis karenanya.

Kau bersumpah, Ryu adalah pria terbaik yang pernah kau temui. Kau berharap demam yang menjangkit tubuh kekasihmu segera pergi atau berpindah pada siapapun kau tidak peduli.

Jahat ya? Emang

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro