Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Love Breakfast

Murasakibara Atsushi
Himuro Tatsuya

◆◆◆

Semenjak Yosen kalah dari Seirin di pertandingan basket Winter Cup, Atsushi semakin sering pergi ke supermarket untuk membeli cemilan kesukaannya ‘Maibo’ dan itu membuat Himuro menjadi khawatir dengan kandungan gizi Atsushi meskipun badannya tetap besar.

“Atsushi, cobalah untuk makan salad ini, jangan makan cemilan terus,” kata Himuro sambil menyodorkan salad buatannya ke Atsushi.

“Tidak mau. Aku maunya makan cemilanku saja (maibo), Murochin aja yang makan saladnya,” tolak Atsushi mentah-mentah sambil menyodorkan kembali saladnya ke Himuro.

Ia tahu kalau Himuro itu adalah koki yang handal, bahkan menjadi pria idaman bagi setiap wanita dan hal itu membuat Atsushi menjadi kesal. Ia tahu bahwa ia tidak berhak seperti itu, hanya saja semenjak Himuro mengungkapkan perasaannya di pertandingan basket Winter Cup itu membuat Atsushi menjadi merasa aneh, apalagi melihat banyak wanita yang terus mengantri untuk mengungkapkan perasaannya pada Himuro.

“Jika kau tidak mau makan, akan aku sita semua cemilanmu,” ancam Himuro. Awalnya Atsushi mengira kalau Himuro hanya bercanda tapi kenyataannya ialah Himuro beneran melakukannya, ia memasukkan semua cemilan Atsushi ke dalam kantong plastik dengan sungguh-sungguh. Mungkin karena Himuro kesal dengan Atsushi karena tidak mau makan makanan buatannya, padahal Himuro sangat khawatir dengannya. Sedangkan Atsushi menatap Himuro dengan tatapan tak percaya karena Himuro dengan teganya mengambil semua cemilannya dan mau tak mau ia harus mengalah agar mendapatkan semua cemilannya.

“Baik ... baik .., aku akan makan. Cih. Menyebalkan,” kesal Atsushi sambil menyuapkan sesendok penuh yang isinya salad sayur dan buah ke dalam mulutnya dengan enggan. Akhir-akhir ini, Himuro benar-benar tidak mengerti dengan sifat Atsushi, karena terkadang ketika Himuro di sapa oleh seorang gadis, Atsushi selalu memasang tampang wajah yang jengkel. Padalah sebelumnya ia tidak seperti itu. Melihat hal itu, timbullah suatu pemikiran aneh di kepala Himuro.

‘Mungkinkah Atsushi cemburu?’  lalu ia melihat ke arah Atsushi yang sedang melahap saladnya dengan tampang kesal.

Mungkin itu hanya perasaanku saja,’ pikir Himuro lagi yang masih melihat Atsushi yang lagi makan. Sangking asyiknya melihat Atsushi, Himuro sampai tidak sadar kalau Atsushi juga memperhatikannya.

“Murochin, kenapa kau melihatku seperti itu?” tanya Atsushi pada Himuro dan yang ditanya pun menjadi salah tingkah.

“Ah tidak ada. Oh, aku lupa kalau aku harus memasak kare untuk nanti malam,” kata Himuro dengan gerakan aneh dan langsung kabur dan masuk ke dalam kamarnya.

“Bukannya masak kare itu di dapur? Tapi, kenapa dia malah masuk ke kamar?” bingung Atsushi.

Drrt ... drrt ...

Ponsel Atsushi pun tiba-tiba berdering dan menampilkan nama orang yang menelponnya. Dan ternyata yang menelponnya ialah Kuroko, teman seSMP-nya dulu dan orang yang pernah mengalahkannya. Ia pun langsung mengangkat ponsel itu dan mulai berbicara.

“Halo, ada apa Kurochin?” sapa Atsushi dengan suara yang khas (malas).

“Halo Murasakibara-kun. Maaf kalau aku mengganggumu, tapi apakah kau besok ada waktu?”

“Hmm, memangnya kenapa?” tanya Atsushi balik

“Akashi-kun mengajak kita semua untuk bermain streetball bersama lagi. Dan aku harap kau mau datang”

Mendengar kalau itu adalah permintaan Akashi dan Kuroko, Atsushi pun langsung menyetujuinya.
“Oh ... oke. Hm, Kurochin, aku boleh tanya sesuatu?”

“Apa itu, Murasakibara-kun?”

“Kenapa setiap kali aku melihat Murochin dekat dengan orang lain membuatku menjadi kesal ya? Dan tadi, Murochin kepergok gara-gara melihatku secara diam-diam dan dia pun langsung menjadi aneh dengan wajahnya yang memerah. Itu apa artinya ya Kurochin?” tanya Atsushi bingung.

“Aku masih tidak mengerti apa maksudmu, Murasakibara-kun. Tapi ini hanya kemungkinan bahwa kau menyukainya, maupun sebaliknya.”jawab Kuroko yang membuat Atsushi menjadi salah tingkah. Untung Kuroko dan yang lainnya tidak melihatnya, kalau mereka melihatnya ia pasti akan dibilang aneh dan menjadi malu.

“Tapi kan aku hanya suka kerupuk, maibo, permen, coklat, kue, dan semua cemilan. Tidak mungkin aku suka dengan Murochin, lagian Murochin pasti juga tidak menyukaiku,” sanggah Atsushi.

“Itu tidak benar.”

“Itu benar. Mou .., sudah cukup,” kesal Atsushi, lalu menutup ponselnya. Ia pun berpikir “Mungkin bertanya dengan Kurochin bukanlah ide yang bagus. Tidak mungkin  aku menyukainya dan itu juga tidak mungkin kalau Murochin juga menyukaiku. Aku dan dia kan sama-sama laki-laki,”gumamnya dan tiba-tiba saja Himuro datang dengan wajah yang serius.

“Itu tidak benar Atsushi. Selain itu, ada yang ingin aku katakan padamu tapi setelah itu kau juga harus jujur padaku,” kata Himuro sambil menatap Atsushi lekat-lekat. Himuro juga mendengar semua ucapan Atsushi dengan Kuroko, oleh karena itu, ia juga ingin meluruskan kesalahpahaman ini.

“Baiklah, tapi apa yang ingin kau katakan Murochin?” tanya Atsushi sedikit gugup.

“Aku menyukaimu. Tidak, mungkin lebih tepatnya aku mencintaimu. Apa kau juga merasakan hal yang sama dengan yang kurasakan Atsushi?”tanya Himuro. Pengakuan dadakan itu membuat wajah Atsushi memerah, semerah kepiting rebus.
Atsushi pun kembali berpikir dengan ucapan Kuroko yang sebelumnya, dan ternyata ucapakan Kuroko memang benar. Himuro menyukainya, tapi apakah ia juga menyukai Himuro? Ia masih berpikir dan teringat semua kekesalannya terhadap Himuro. Dan akhirnya ia mendapatkan jawabannya.

Dengan ragu dan malu-malu, Atsushi pun mengatakannya “ Aku sepertinya juga menyukaimu, maksudku mencintaimu. Mungkin hanya aku saja yang tidak menyadarinya,” kata Atsushi malu sambil memalingkan wajahnya ke arah lain takut ketahuan kalau wajahnya memerah. Sedangkan Himuro menatap tak percaya bahwa Atsushi membalas perasaanya.

“Terima kasih Atsushi,” kata Himuro senang lalu melompat ke dalam gendongan Atsushi dan memeluknya dengan erat, awalnya Atsushi kaget, tapi setelah itu ia pun kembali tersenyum dan  langsung membalas pelukan Himuro tak kalah erat, sampai-sampai Himuro sesak napas.

“At ...shushi, se ...sak....” kata Himuro terputus-putus, seketika itu juga Atsushi langsung mengendurkan pelukannya dan melihat keadaan Himuro.

“Murochin, maaf. Apa kau baik-baik saja?” tanya Atsushi khawatir.

“Hahaha, aku baik-baik saja, hanya saja pelukanmu memang sangat erat, seolah-olah kau tidak ingin melepaskanku saja,” kata Himuro dan membuat Atsushi tersentak dan muncullah ide di kepala Atsushi.

“Murochin,” panggil Atsushi, merasa namanya dipanggil, Himuro pun langsung melihat ke arah Atsushi. Tiba-tba saja Atsushi mencium pipinya Himuro dan merebut makanan yang ada dibelakang Himuro.

“Maaf, aku ...aku hanya ingin mengambil maibo ku saja,” jawab Atsushi malu dan setengah berbohong, lalu meninggalkan Himuro yang masih terpaku dengan wajahnya yang memerah.

“Atsushi, kau curang,” kesal Himuro yang salah tingkah.

Dan begitulah kehidupan mereka, menjadi partner yang dapat dihandalkan sekaligus menjadi pasangan yang paling manis.

END

Setelah Choco baca ulang nih cerita kok agak aneh dan gak cocok ya?

Jika ada yang pernah baca nih cerita, Choco cuma bisa bilang itu cerita Choco di akun lama yang dulu pernah di unpub. Terus mau pub di sana lagi malah lupa password. Yaah, untungnya nih cerita masih ada. Semoga suka~

#Noremake

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro