Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Episode 20 : Pasangan [END]

Selasa, 2019/10/29

Ini bagian akhir yang baru pertama kali dipublish
Pembaca sebelumnya yang merasa digantungin, silahkan mampir kalau masih ingat.

~

"TADA!"

Serempak Donghae dan Yoona menunjukan cincin yang sama tersemat di jari manis mereka.

"Orang tua kami menyuruh kami untuk menikah!" seru Yoona.

Pengunjung Café Wind Flower memberikan tepuk tangan, mau tak mau Yuri dan Yesung pun bersorak.

"Menikahlah setelah kita menikah," usul Yuri memberengut, dialah yang pertama menjalin hubungan namun didahului oleh pernikahan Kyuhyun-Seohyun dan sekarang. "Kenapa bisa orangtua kalian..."

"Ternyata ayah kami teman semasa kuliah." Donghae menyahut.

"Jadi begitu." Angguk Yesung singkat.

"Benar-benar tak terduga," tambah Yuri setengah hati, dia tidak mau didahului lagi.

"Selama di Itaewon mereka menugaskan beberapa orang untuk mengawasi ku dan Donghae, melaporkan setiap kegiatan kita tiap harinya... mereka juga memiliki poto kita yang sedang berciuman di sebuah taman waktu itu," jelas Yoona cengengesan.

"Jeongmal? Daebak!" ucap tak percaya Yuri sedikit tertarik.

"Selama itu kalian tidak melakukan hal-hal aneh selain berciuman, kan?" ragu Yesung menyelidik.

Donghae dan Yoona tertawa hambar, jelas kegugupan tengah melanda. "Jangan-jangan kalian?" Yuri sudah mengantisipasi jawaban yang akan diterima.

"Ehhh, tidak-tidak, kami belum berani melakukan sejauh itu," tukas Yoona menggeleng keras.

"Dia selalu menolaknya dengan alasan belum siap." Ada nada tak biasa dari suara Donghae saat mengatakan dua kata terakhir. "Jangan-jangan kalian?" kini giliran Donghae yang mencurigai Yesung dan Yuri.

"Kami akan segera melakukannya," balas Yesung pelan selagi Yuri merogoh tas tangannya, yang lalu memperlihatkan undangan. "Kalian orang pertama yang menerima undangan pernikahan kami." Ia menambahkan sembari merangkul Yuri.

"Selamat untuk kalian!" kata Yoona berbarengan dengan Donghae yang bersiul.

"Bagaimana kalau minggu depan kita double date, sebelum aku menjadi tidak lajang?" usul Yuri bersemangat.

"Ide bagus! Seohyun dan Kyuhyun juga harus ikut!" ujar Donghae mendapat tatapan enggan dari Yoona. "Ayolah, jangan marah lagi. Hmm," ia meneruskan seraya bertingkah menggemaskan, berharap tunangannya itu tidak marah lagi pada Seohyun yang sibuk melampiaskan rasa rindu pada suaminya sampai-sampai mengabaikan teleponnya.

Yuri dan Yesung mengalihkan pandangan asal, pokoknya tak mau melihat aegyo Donghae.

♫♫♫

Jajaran guci berisi abu yang dihiasi bunga, tertempel di kaca dengan beberapa lembar poto semasa mereka hidup, berjejer rapih di sebuah ruangan bernuansa putih. Kyuhyun dan Seohyun mengunjungi krematorium, menatap sendu ke tiga abu yang berjejer menyamping. Dimulai dari sebelah kanan ada Cho Kyungho, ayah Kyuhyun dan di sebelahnya Moon Jaein, ibu yang penuh kasih sayang.

Terakhir Cho Kyujin, kakanya Kyuhyun. Tersenyum simpul memandangi tempat peristirahatan keluarganya, Kyuhyun yang datang bersama Seohyun mengucap syukur karena diberi kesempatan untuk memiliki keluarga lagi. Tangan kekarnya merangkul Seohyun seolah tidak ingin kehilangan gadis itu,

"Abeonim, eommeonim geurigo kakak ipar, aku datang untuk memberi salam kepada kalian. Terima kasih telah menolongku, sekarang biarkan aku mengurus Kyuhyun dan akan aku pastikan dia bahagia bersamaku," kata Seohyun.

"Hmm... dia istriku, cantik, kan?" imbuh Kyuhyun memperkenalkan Seohyun sebagai wanita yang sangat dicintainya. "Mulai sekarang kami akan hidup bahagia, jadi semoga kalian juga bahagia di sana." Ia menambahkan ketika saling bertukar pandang penuh arti dengan Seohyun.

Mereka tidak tahu sedari keluar dari rumah, seseorang telah mengikuti dan menunduk seakan malu dengan apa yang akan diperbuatnya. Lelaki itu yang beberapa hari lalu melemparkan batu ke kediaman Kyuhyun dan Seohyun, berbalik keluar dari krematorium.

Tak lama Kyuhyun dan Seohyun keluar sambil bergandengan tangan. Memulai hari-hari menyenangkan tanpa penyesalan, mereka berjanji akan lebih sering tersenyum dan walaupun menangis mereka akan melakukannya bersama pula.

"Permisi," ternyata lelaki yang mengikuti itu masih menunggu di luar krematorium, baik Kyuhyun dan Seohyun saling memicingkan mata. "Aku, namaku Oh Sehun." Tanpa ditanya lebih dulu lelaki itu memperkenalkan diri, ia juga menurunkan tudung hoodie -nya.

"Telah menakutimu, memecahkan jendela kaca dan mengikuti kalian seperti ini. Aku minta maaf," sesal Sehun.

"Jadi kau orangnya," sebelum Kyuhyun benar-benar marah, Seohyun menahannya dengan melingkarkan tangan di lengan suaminya.

Sehun mengaku salah, ia tak sepantasnya membalaskan dendam. "Adikku, dia sedang sakit dan aku menyalahkan kakakmu atas perbuatan semena-menanya," terang Sehun.

"Choi Siwon? Siwon Oppa?" tanya Seohyun mencoba memperjelas, Sehun mengangguk pelan. "Apa yang telah dia lakukan pada adikmu?"

"Dia memperlakukannya dengan kasar, terkadang membawanya ke bar bersama laki-laki tua bangka dan setelah itu memecatnya secara sepihak. Bukankah menurut kalian itu tidak adil, adikku... Oh Hayoung... d, dia mengalami trauma dan mengurung diri, berteriak histeris jika bertemu pria." Panjang lebar Sehun, sebagai kakak dia merasa tidak bisa berbuat apa-apa selain membalaskan dendam sang adik.

Namun, salahnya telah mengincar adik Choi Siwon, yang ternyata tidak suka juga pada sang kakak, hidup bersembunyi dari kakaknya dan ia hampir menghancurkan kehidupan orang yang tidak tahu apa-apa itu.

"Aku menyesal, tolong bantu aku agar Hayoung dapat hidup normal seperti dulu lagi," pinta Sehun.

Satu-satunya cara yang terpikir adalah dengan menyuruh Siwon untuk meminta maaf. Hanya itu... Sehun ingin adiknya kembali berani dan terbebas dari trauma psikis-nya akibat pelecehan yang diterimanya.

Seohyun berurai air mata. "Maaf aku benar-benar minta maaf, karena kakakku... tenang saja aku pasti akan buat dia berlutut di hadapan adikmu. Jadi sekali lagi aku memohon maaf atas kesalahan kakakku," katanya menggesekan kedua telapak tangan, merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Hayoung.

Kyuhyun menenangkan Seohyun, ia yakin Siwon sudah berubah sekarang. Jadi ia harap Sehun bisa memaafkan Siwon dan melupakan balas dendamnya, maka hidup Sehun akan lebih baik tanpa perasaan dengki yang kerap kali mencekik.

♫♫♫

"Kyuhyun-ah, kau sudah tidur?" tanya Seohyun.

Hening beberapa saja. Seohyun memutuskan untuk segera tidur juga, namun lima menit berlalu ia masih tersadar. Membuka mata sembari berguling menghadap Kyuhyun yang tampak tertidur lelap.

Seohyun tersenyum tipis, berniat mengagumi wajah Kyuhyun dengan memandanginya. "Dia semakin tampan kalau sedang tidur begini," gumam Seohyun menyentuh setiap lekuk wajah lelaki yang berbaring di sampingnya menggunakan jari telunjuk.

Gerakan tangan Seohyun tepat berhenti di depan bibir Kyuhyun. "Sejak kapan aku menganggapnya tampan?" ia pikir pertemuannya dengan sang tetangga yang kini menjadi suaminya sangat menyebalkan, benar-benar tidak menduganya.

Detik berikutnya Kyuhyun sudah mendekap tubuh Seohyun. "Kau belum tidur?" kata Kyuhyun berhasil membuat Seohyun terhenyak dari lamunannya, masih dengan memejamkan mata ia melanjutkan, "Beraninya mengganggu tidur nyenyakku."

"Curang sekali! Aku bahkan tidak bisa tidur dan kau malah bilang kalau aku mengganggumu. Harusnya kau menawariku untuk membuatku tidur juga..." cerocos Seohyun berpura kesal, mencoba melepaskan dekapan Kyuhyun.

Kelopak mata Kyuhyun terbuka, ia langsung bersitatap dengan Seohyun yang masih belum bisa melepas pelukan eratnya. "Katakan padaku, bagaimana caranya agar aku bisa membuatmu tertidur?" Dungguh malam ini Kyuhyun ingin sekali membantu gadisnya.

"Apa aku harus menyanyi?" ia menawarkan dan segera dibalas gelengan pelan.

"Menghitungkan domba untukmu?" kata Kyuhyun yang lagi diberi gelengan. "Lalu apa?" Sama sekali tak terpikirkan ide lain, Kyuhyun tersenyum nakal yang lalu mengecup bibir mungil Seohyun dengan cepat.

"Kau ingin romansa di malam hari," tebak Kyuhyun dengan yakinnya, ia kembali menempelkan bibirnya di permukaan bibir Seohyun.

Kali ini Seohyun mengangguk, tersipu malu ketika Kyuhyun menaruh kaki di atas tubuhnya, memeluknya seperti bantal guling. Menghilangkan jarak di antara mereka yang tengah saling menatap penuh cinta, sampai tersungging senyum nakal di wajah keduanya dan dengan cepat menautkan bibir.

♫♫♫

"Aku yakin pasti kita yang akan mendapatkan anak lebih dulu."

Yuri menyahuti dengan percaya diri, "Benar, benar, kita akan memiliki anak kembar sekaligus!"

Yesung mengangguk antusias. Sementara Donghae berdecak meragukan, pastilah dia dan Yoona yang akan diberi momongan lebih dulu.

Kyuhyun menyangkal sembari mengeluarkan makanan dari keranjang piknik. Iya, ketiga pasangan itu tengah duduk di bawah pohon yang tak cukup rindang, menggelar tikar dan menjajarkan kotak bekal yang dibuat pagi-pagi sekali.

Banyak orang yang bercerita tentang cinta mereka. Seohyun yakin bahwa setiap kisah berlandaskan kata cinta, kasih sayang yang memunculkan ikatan lain yang disebut pernikahan. Setiap pasangan pun menemui rintangannya masing-masing, namun suatu saat nanti mereka akan menyelesaikan permasalahan dan hidup berdampingan dengan segala kekurangan maupun kelebihan pasangannya.

♫♫♫

THE END

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA DOUBLE TROUBLE COUPLE

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro