Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Episode 13 : Saudara

~

"SEOHYUN-AH!"

Mendengar namanya dipanggil, wanita tersebut menoleh ke sumber suara. Ada perasaan canggung menjalar ketika melihat siapa yang tengah menghampirinya. Tidak mungkinkan Yonghwa bersikukuh mengejarnya setelah mengetahui bahwa dia sudah menikah.

"Kau berbelanja juga, bersama suamimu?" kata Yonghwa sambil mengedarkan pandangannya.

"Tidak, Kyuhyun belum pulang kerja," balas Seohyun.

Memang lebih baik suaminya itu tidak bersamanya sekarang, sehingga ia tidak perlu repot menangani kecemburuannya.

"Dia bekerja dimana?"

Kenapa juga Yonghwa ingin tahu, tunggu... dia memang tipe orang yang suka ikut campur. Maka dengan terpaksa Seohyun menjawab. "Hyundai, dia bekerja di Hyundai."

"Apa aku tidak salah dengar! Choi Seohyun, suamimu hebat juga!" pekikan Yonghwa mampu mengalihkan beberapa pandang mata ke arah mereka. "Sebenarnya sejak kapan kalian berpacaran, tiba-tiba sudah menikah saja dan tidak mengundangku."

Seohyun mengambil sebungkus paprika, dia juga memilih tomat sembari menyahut. "Kita memutuskan untuk menikah setelah saling mengenal, hanya itu... lagi pula upacara pernikahannya cuma dihadiri oleh teman saja."

"Aku kira kita berteman, tapi sepertinya tidak." Yonghwa terus mengikuti Seohyun. "Lalu bagaimana dengan keluargamu?"

Lama-lama Seohyun mulai jengah, dia dibuat semakin cemas saja. "Apa aku tidak pernah mengatakan padamu bahwa aku tinggal sebatang kara."

"Ehhh, kau bohong!"

Detak jantung Seohyun mendadak berpacu lebih cepat, mungkinkah Yonghwa tahu tentangnya. Seperkian detik berikutnya ia menghela napas lega...

"Sekarang kau tidak sendiri, ada Kyuhyun bersamamu." Seru Yonghwa menaruh satu semangka ke troli belanjaannya. "Selamat... aku tidak sempat mengatakannya kemarin. Semoga pernikahan kalian langgeng. Aku akan ke kasir lebih dulu." Lanjutnya terasa janggal.

"Langgeng, tentu saja, dia bicara apa, sih," sungut Seohyun dengan ekspresi tak suka.

♫♫♫

Kali ini Lee Donghae tidak menikmati kencannya bersama Yoona. Masalahnya ada orang lain yang ikut bergabung, dia seorang lelaki, namanya Kim Kibum dikenalkan sebagai teman sekelas kekasihnya dulu.

"Apa aku tidak terlihat," decak Donghae menegak minumnya kesal.

Dari satu setengah jam lalu Yoona asyik mengobrol dengan Kibum, hampir tak mengajaknya berbicara. Begitulah akhirnya Donghae hanya duduk sambil minum, sesekali menoleh ingin tahu penampilan lelaki yang baru saja dapat mengungkapkan perasaannya di masalalu pada Yoona.

"Kau tahu bukan, kalau aku menyukaimu."

Biasanya orang akan tersedak, tapi tidak dengan Donghae yang menelan minumannya seraya mendelik.

"Seluruh murid di sekolah mengetahuinya," imbuh Yoona membanggakan dirinya yang sangat populer saat sekolah dulu.

"Sepertinya pacarmu terlalu banyak minum." Kibum mengedikan kepala, barulah Yoona memutar tubuhnya.

"Donghae-sshi," panggil Yoona sambil menggoyangkan tubuh Donghae.

"Benar, aku ada disini dan kau melihatku." Sahut Donghae. "Jadi tidak seharusnya kau mengabaikanku."

Dering ponsel menyeruak, Kibum segera mengangkatnya dan menanggapi dengan serius sebelum berpamitan. "Sepertinya aku harus pergi," kata Kibum.

"Bagus kalau begitu!" tukas Donghae.

Yoona merasa malu mendengar perkataan Donghae. "Oh, kenapa?Masalah pekerjaan?" tanya Yoona melirik Donghae, takut lelaki itu berbicara lagi.

"Iya, ada rapat mendadak." Kibum meneruskan dengan suara pelan. "Aku rasa kekasihmu cemburu karena kita terlalu banyak mengobrol." Ia bangkit dari duduknya. "Nikmati hari kalian dan sampai bertemu lagi," lanjut Kibum sembari tersenyum manis.

Sepeninggalnya Kibum suasana menjadi hening. Yoona bersedekap tangan, menatap Donghae seakan sedang mencibir tingkah kekanakan yang keluar akibat cemburu. Yang ditatap mulai kikuk, sibuk mengalihkan pandangannya sampai...

~Chupp

Sebuah ciuman ringan menyentuh pipinya. Yoona berhasil membuat pasangan kencannya salah tingkah.

"Donghae-sshi kau sangat menggemaskan," kata Yoona tertawa renyah melihat kegugupan orang yang dipujinya. "Tidak usah cemburu lagi seperti tadi, karena kau tidak berhak melakukannya."

"Siapa juga yang cemburu, aku tidak pernah cemburu pada siapa pun!" sanggah Donghae. "Kenapa juga aku tidak berhak melakukannya?" sungutnya memainkan pinggiran gelas.

"Itu..." Yoona tidak bisa menjawabnya, ia menunduk sedih.

Jadi begini rasanya ada orang yang tak suka bila sang kekasih dekat dengan orang lain. Yoona menghela, jujur dia merasa bahagia sekarang.

"Aku takut tidak ingin putus denganmu." Pengakuan Yoona menyita semua perhatian Donghae yang kini menoleh ke arahnya.

♫♫♫

Pintu dibuka dari luar, Seohyun bergegas pergi untuk menyambutnya. Kyuhyun tengah melepas sepatu, matanya berubah ceria ketika melihat seseorang di hadapannya menawarkan bantuan untuk melepaskan jas.

"Kau lelah?"

"Hmm." Kyuhyun mengangguk manja.

"Aku sudah masak untuk makan malam, ayo, kita makan bersama," ajak Seohyun menarik lengan Kyuhyun kemudian menyampirkan jas pada sandaran kursi.

Beberapa hari ini mereka melakukan semuanya bersama. Makan, menonton, membaca, mendengarkan musik hingga bernyanyi sebelum tidur. Menyenangkan rasanya memiliki seseorang dalam kehidupan monoton. Kyuhyun menjadi lebih hangat dan juga penilaiannya terhadap wanita telah berubah sepenuhnya, dia dapat menemukan kehangatan dalam sebuah hubungan.

"Bagaimana lebih enak dari kemarin, kan?" kata Seohyun.

Kyuhyun mengunyah lalu menelan makanannya. "Lumayan, rasanya ada yang kurang. Tapi apa ya..." ia masih mengecap sambil menyendok satu suap sup. "Ahh, kau pasti lupa memasukan gochujang (pasta cabai) pada Kimchi Chigae ini."

"Bagaimana bisa kau mengetahuinya, asal kau tahu aku tidak lupa tapi aku tidak bisa mendapatkannya dimana pun. Mereka bilang stock-nya habis dan itu sangat menyebalkan!" keluh Seohyun.

"Tidak masalah, sup-nya tetap enak kok." Kyuhyun menikmati makan malamnya. "Kau juga makanlah." Ia menambahkan sembari menyodorkan makanan pada Seohyun yang dengan senangnya membuka mulut, memakan masakannya dari tangan Kyuhyun.

♫♫♫

Di satu meja berbentuk persegi tersaji empat gelas minuman berbeda dan empat burger berbeda pula. Salah satunya mengambil cheese burger membuka bungkus tak sabar, memakan satu gigitan penuh sambil berbicara.

"Jadi maksud pertemuan ini apa?" tanya tak sabar Yesung.

"Cepat katakan!" tuntut Yuri.

"Enaknya," tukas Hyukjae merasakan keju meleleh dilidahnya. "Ryeowook-ah punyamu rasa apa?"

"Beef double cheese burger." Kata Ryeowook hampir menghabiskan burger-nya.

"Punyamu lebih besar dariku!" seru Hyukjae.

Pasangan yang diminta datang menggerutu kesal, harusnya mereka tidak menuruti ajakan Hyukjae.

"Kita pergi!" Yesung berdiri dari duduknya.

Hyukjae langsung menghentikan niatan Yesung dengan ikut berdiri, menaruh kedua tangan di kedua belah bahunya lalu menekannya agar kembali duduk. Yuri menepuk-nepuk lembut punggung Yesung berusaha membuatnya lebih sabar.

"Aku ingin meminta bantuan kalian," kata Hyukjae meletakan burger yang masih tersisa. "Carikan identitas Jung Yonghwa, apa namanya benar-benar Jung Yonghwa, tempat tanggal lahir, pekerjaan dan semua yang berkaitan dengannya," tuturnya dibarengi anggukan Ryeowook.

"Kenapa kita harus melakukannya?" ucap Yesung enggan.

"Kau menyukai Jung Yonghwa?" imbuh Yuri.

Jika diperhatikan pasangan di hadapannya ini sangat cocok, saling melengkapi dan sama-sama banyak bicara. Mudah mengomel, tak sabaran pula... rasanya Hyukjae ingin berhenti meminta bantuan kalau saja tak mengingat perusahaan surat kabar yang dimiliki keluarga Kwon Yuri.

Yoona selalu mengatakan betapa hebatnya surat kabar Kwon Post, mereka menggali berita apa pun kecuali tentang Hyundai. Rencana menjatuhkan perusahaan calon suaminya itu sirna ketika dengan mudahnya Siwon menghilangkan pemberitaan buruk tentang bisnisnya.

"Dia itu lelaki, mana mungkin menyukainya!" bantah Hyukjae yang lagi-lagi disusul anggukan Ryeowook.

"Tunggu... sepertinya aku mengenal nama itu," pikir Yesung, seperkian detik berikutnya dia berseru. "Tetangganya Kyuhyun dan Seohyun!"

"Benar, benar namanya sama persis," kata Yuri yang juga mengingatnya.

Ryeowook tak tahan lagi. "Memang benar dia orangnya! Kami meminta bantuan kalian untuk menyelidiki Jung Yonghwa yang memiliki potret Choi Daepyonim dan Seohyun Agashi beserta poto lainnya saling terhubung oleh benang merah, dia mengaku sebagai detektif, namun Hyukjae Hyung tak percaya," jelas panjang lebar Ryeowook dengan mulut penuh makanan.

"Imut sekali," ucap Yuri singkat.

Siapa yang tidak cemburu saat tunangannya mengatakan imut pada lelaki lain. Yesung sudah mendelik saja seraya meraih burger yang belum tersentuh.

"Tenang saja, chagi lebih imut," kata Yuri datar.

Hyukjae dan Ryeowook tersedak. Mereka benar-benar ingin segera pergi setelah permintaannya disetujui.

"Ryeowook-ssi kenapa kau memanggil Seohyun dengan sebutan agashi?" tanya Yuri selagi Yesung masih tersipu.

"Dia memang agashi," ucap ambigu Ryeowook.

"Memangnya kau tidak tahu kalau Seohyun itu adik dari Choi Daepyonim, tentu dia jarang diberitakan karena sedang belajar di luar negeri. Tapi nyatanya dia sudah lama kabur dari rumah dan kami bertugas untuk mengawasinya." Hyukjae mengucapkannya dengan santai, tak apalah, dia percaya bahwa Yuri tidak akan menjadikannya bahan berita. "Yoona tidak memberitahu kalian?"

"DAEBAK!" seru Yesung dan Yuri serempak sambil saling pandang tak percaya.

Ini akan menjadi berita besar, ditambah mereka mengetahui Seohyun baru saja menikah dengan lelaki yatim piatu yang tak memiliki apa-apa.

♫♫♫

Selesai makan malam Kyuhyun dan Seohyun memilih langsung ke kamar, itu karena Kyuhyun bilang lelah dan ingin tiduran. Mereka saling menceritakan tentang berbagai pekerjaan yang telah mereka lakoni. Kyuhyun mengaku pernah kerja di pom bensin, bahkan bengkel. Sedang Seohyun diberbagai restoran, dan pernah menjadi pelayan di toko bunga.

"Pertama kali aku bertemu Yonghwa di toko bunga, dia membeli bunga lily saat itu, lalu kami jadi saling mengenal..." Seohyun menutup mulutnya, kenapa juga dia membicarakan Yonghwa.

Dilihatnya hati-hati reaksi Kyuhyun yang terlihat tak masalah dengan masih memandangnya. "Ketika tempat kerjaku diketahui oleh para rentenir, aku pergi mencari pekerjaan lain dan tempat tinggal baru," kata Seohyun mengalihkan pembicaraan.

"Di tempat tinggal ku yang baru, aku bertemu dengan pria dingin yang menyebalkan, anehnya aku tertarik padanya sejak meminta bantuan untuk mengangkat barang-barangku." Ingat Seohyun, ia pastikan bahwa laki-laki di sampingnya itu juga ingat.

"Aku?" tanya Kyuhyun.

Seohyun hanya mengangguk pelan, sementara Kyuhyun mencoba mengingatnya.

♫FLASHBACK♫

Saat itu Kyuhyun baru keluar dari flat-nya, dia berjalan menuruni tangga. Dihadapannya ada Seohyun yang sedang berjalan menaiki tangga dengan susah payah, karena barang yang dibawanya hampir menutupi pandangannya. Menyadari ada orang lain didepannya, Seohyun berhenti, dia mengatur napasnya dan mencoba berbicara.

"Bisakah kau membantuku? Mengambil beberapa atau satu dari box-box yang aku bawa, ini benar-benar berat." Meski sebelumnya pernah mendapat penolakan Seohyun tetap meminta bantuan.

Kyuhyun diam memperhatikan wanita di hadapannya tanpa bisa ia lihat wajahnya yang terhalang box. Pandangannya begitu datar dan terkesan tak mau peduli dengan masalah orang lain. Ia melanjutkan langkahnya, menyingkir dari jalan Seohyun.

Tanpa tahu akan menyenggol sedikit pundak Seohyun, yang membuat pertahanan keseimbangannya goyah. Sehingga box-box yang Seohyun bawa terjatuh, barang-barang didalamnya-pun berhamburan, menggelinding ke lantai bawah.

"Andwae!" teriak Seohyun melihat barang-barangnya berantakan, seketika ia berbalik, ia menginjak jam waker yang terjatuh dari salah satu box. Alhasil, Seohyun kehilangan keseimbangan lagi.

Seohyun berpikir dia akan berguling-guling disepanjang tangga dan jatuh membentur lantai. Itu pasti sangat menyakitkan. Tapi dia merasakan ada seseorang yang menopang tubuhnya, ia mulai membuka kelopak matanya dan mendapati seorang laki-laki di hadapannya yang sedang memeluknya.

Segera senyum wanita manis itu mengembang, ia merasa lega karena pemikiran buruknya tidak terjadi. Kini Kyuhyun dapat melihat dengan jelas wajah wanita yang tadi meminta bantuannya. Menyadari posisinya yang seperti itu, Kyuhyun segera mendorong Seohyun agar menjauh.

Masih dengan senyumannya, Seohyun berterima kasih."Gamshamnida, jeongmal gamshamnida," ujarnya sambil membungkukkan setengah badan berulang kali.

Tak mendengar ada respon dari lawan bicaranya, Seohyun meluruskan badannya dan dilihatnya punggung Kyuhyun menjauh. Seohyun merasa senang karena Kyuhyun-lah yang menolongnya agar tidak terjatuh, tapi disisi lain ia kesal karena Kyuhyun pula yang membuat barang-barang dari box berantakan. Dia mengambil boneka keroro berukuran sedang yang ada didekatnya, lalu ia lemparkan kearah Kyuhyun tepat mengenai punggungnya. Kyuhyun berbalik tak lepas dari ekspresi datarnya.

"Kyaaa! Kau harus bertanggung jawab, kumpulkan semua barang-barangku lagi!" seru Seohyun dibalas diamnya Kyuhyun. Dan laki-laki itu malah kembali berbalik hendak melangkah."Ya! Ya! Dasar kau menyebalkan! Hiks, kenapa hidupku sangat menyedihkan!" Suara Seohyun yang tadi terdengar biasa saja kini mulai bergetar karena ia menangis.

Ketika Kyuhyun menoleh ke belakang, ia melihat Seohyun sedang memunguti barang-barangnya sambil terisak sebal. Kyuhyun tetap melanjutkan niatnya untuk turun, tapi kini tujuannya berbeda.

Sepanjang menuruni tangga Kyuhyun memunguti barang-barang Seohyun dan memasukannya kedalam box, sampai lantai dasar Kyuhyun masih melakukan hal tersebut. Dia sangat teliti mengambil barang-barang Seohyun, hinggaia menemukan pigura yang didalamnya terdapat potret Seohyun, seorang lelaki mengenakan seragam sekolah dan orangtua-nya. Kaca pigura itu pecah, melihatnya Kyuhyun merasa bersalah.

Setelah selesai Kyuhyun kembali menghampiri Seohyun yang masih duduk di tangga sambil membereskan barang-barangnya. Ketika Seohyun akan mengambil boneka kesayangannya yang berbentuk keroro, Kyuhyun-pun berniat mengambilnya. Kini mata mereka bertemu, mata sendu Seohyun terlihat masih menyimpan kekesalan pada Kyuhyun.

"Berikan!" kata Seohyun mengambil bonekanya, lalu ia masukan dalam box. Dia berdiri dan mengambil satu dari dua box. "Ini, kau yang bawa!" perintah Seohyun sambil menaruh box di atas box yang Kyuhyun bawa.

Tanpa aba-aba Kyuhyun mengikuti Seohyun. Suasana sangat canggung, benar-benar membuat Seohyun Jengah. Gadis itu berhenti di hadapan Kyuhyun, membuat langkah Kyuhyun terhenti juga.

Kyuhyun maju selangkah lebih dekat."Ya! Dimana rumahmu?" Tanya Kyuhyun.

Seohyun mendesah bahkan ini sudah hampir satu bulan dia tinggal di seberang flat lelaki yang ia ketahui namanya dari penjaga gedung.

"Di seberang rumah mu." Kyuhyun sedikit terkejut karena flat-nya dan flat Seohyun berseberangan.

Dengan cepat Kyuhyun menyimpan box-nya dihadapan pintu flat Seohyun. Setelah itu dia meninggalkan Seohyun yang tertohok oleh sikap Kyuhyun, helaan napas tak percaya-nya terdengar ringan.

"Namaku Choi Seohyun, panggil aku Seohyun, oke!" teriak Seohyun yang pasti dapat didengar oleh laki-laki yang berada sepuluh langkah di depannya. "Menarik sekali," gumam Seohyun.

♫FLASHBACK END♫

Kyuhyun tersenyum saat mengingatnya. "Aku akui, aku sangat menyebalkan saat itu."

"Tentu, malah kau sangat-sangat menyebalkan! Karena itu aku berniat untuk mengganggumu terus!" ujar Seohyun yang selalu merecoki tetangganya dalam segala hal.

Meminta makanan, membenarkan keran bocor, menggantikan lampu dan masih banyak lagi.

"Kau berhasil menggangguku," tukas Kyuhyun semakin mendekatkan tubuh miringnya pada Seohyun. "Sekarang kau harus menerima akibatnya." Ia melanjutkan seraya menggelitiki pinggang Seohyun.

Mereka tertawa saling merasa geli, karena Seohyun balas menggelitiki Kyuhyun. Selimut bergerak-gerak kemudian tersibak ketika tubuh Kyuhyun berpindah cepat ke atas tubuh Seohyun, sambil menahan kedua tangan gadisnya, ia tersenyum tipis.

"Kau mencintaiku?" kata Kyuhyun.

"Tentu saja, aku mencintaimu," balas Seohyun segera menambahkan, "Saaaangat."

Kyuhyun yang mengaku lelah ternyata masih memiliki semangat, dengan agresifnya ia mencium bibir ranum Seohyun, membuat istrinya itu menggeliat. Tangannya yang masih di pegangi erat mencoba untuk terlepas namun gagal.

Kyuhyun tak membiarkan tubuh dibawahnya bergerak bebas, ia hanya ingin Seohyun balas menciumnya, menyesap bibirnya, mengulumnya berulang kali dan membiarkannya menjelajahi sekitar leher dengan bibir tebalnya disertai desahan yang menggoda hati.

♫♫♫

Di tempat lain namun dengan suasana romansa yang berbeda. Im Yoona melepas selt belt setelah bercerita panjang dan merasa lega, namun ia tak cukup yakin akan apa yang menimpanya dikemudian hari. Sejak tadi mobil sudah menepi tepat di depan rumah Yoona, bukannya keluar lalu masuk ke rumah, ia malah mengajak Donghae mengobrol.

"Aku harap Seohyun tidak harus kehilangan suaminya."

Mengapa gadis itu masih mengkhawatirkan kehidupan orang lain, pikir Donghae terburu-buru melepas selt belt, memposisikan tubuhnya pada Yoona. Dalam hitungan detik bibir mereka bertemu.

Tidak ada perlawanan dari Yoona yang masih mencerna perbuatan teman kencannya. Bukan hanya Siwon, dia juga bisa melakukannya jika ingin.

Jangan menahan diri Yoona-ya... batin Yoona hendak membalas ciuman tersebut.

"Ah, mian!" Spontan Donghae yang menyadari ciuman sepihaknya.

Rintik hujan mulai terdengar deras bersamaan dengan tangan Yoona yang menarik leher Donghae sehingga dapat menautkan bibir mereka kembali. Lelaki macam Lee Donghae tidak akan menyia-nyiakan kesempatan keduanya, untuk dapat melakukan kontak fisik bersama wanita yang kini berstatus sebagai kekasih satu bulannya. Terlebih hanya tinggal menghitung hari dimana mereka harus mengakhiri hubungan tersebut.

Jok yang diduduki Yoona telah dibuat semakin rendah, posisinya sekarang menjadi setengah berbaring dengan Donghae yang berada di atasnya. Mereka saling menatap dan setelah mendapat izin, barulah tangan lihai Donghae yang sudah terlatih itu menarik tali simpul pita dan turun membuka kancing blouse.

"Sudah lama aku tidak merasakan debaran seperti ini," Pikir Yoona ringan lalu memulai ciuman yang menuntut, sontak menghentikan aktivitas tangan Donghae dan mengharuskannya mengikuti permainan Yoona dengan balas menyesap sampai bibir mungil gadis itu menjamah lehernya.

Aku tidak ingin putus dengan gadis ini. Donghae membatin selagi Yoona menuntunnya untuk menuju bibir mungilnya dan mulai saling mengulum lembut.

♫♫♫

Belum sampai satu jam perintah diberikan pada salah satu karyawan perusahaan yang dikenal sebagai wartawan telaten kepercayaan Yuri, dia sudah memberikan laporan berupa berkas-berkas, poto kelulusan dan fakta mengejutkan lainnya tentang siapa sebenarnya Jung Yonghwa.

Tidak ada yang spesial selain, dia adalah seorang anak yang di adopsi oleh orang Paris setelah walinya menghilang dan tak pernah mengunjunginya lagi. Setelah lulus dengan sarjananya, ia memutuskan untuk kembali ke korea dengan rencana balas dendam pada paman dan bibinya yang telah menelantarkannya di Pulau Jeju. Hingga harus mengalami kesulitan beradaptasi di Negara asing, bahkan menerima perlakuan tak adil.

Lama mencari keberadaan paman dan bibinya, Yonghwa malah diberitahu bahwa mereka sudah meninggal tepat dihari terakhir mereka mengunjunginya. Selanjutnya Yonghwa menjadi merasa bersalah dan syukurlah orang tua angkatnya sangat menyayanginya, mereka dapat menerima kembali kehadirannya.

"Yuri-ya apa aku tidak salah membaca?" kata Yesung.

"Memang benar dia bukan detektif." Yuri masih sibuk dengan berkasnya.

Yesung menunjukan tulisan nama wali. "Lihat ini!" ia meneruskan selagi Yuri masih mencoba memahami. "Cho Kyungjae dan Han Sunhee, mereka orangtua Kyuhyun."

"Jadi Yonghwa adalah sepupunya Kyuhyun, begitu?"

"Sepertinya begitu, tapi kenapa Kyuhyun tidak mengatakan apa pun." Yesung heran.

"Aku rasa dia tidak mengetahuinya, atau mungkin sama-sama tidak tahu bahwa mereka saudara," pikir Yuri.

Saat itu pandangan mereka berdua beralih pada sebuah artikel kecelakaan yang menimpa sepasang suami istri, keduanya berprofesi sebagai dokter ternama namun memilih untuk hidup sederhana dengan membuka klinik.

"Lalu apa hubungannya dengan Hyundai Corp?" Yuri dan Yesung kebingungan, yang langsung saja mengacak-acak berkas lain.

♫♫♫

Hore update lebih cepet nih guys!

Terima kasih sudah membaca dan memberikan vote beserta comment –nya ^^

jangan bosan buat ikutin terus kisah para pasangan DTC.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro