Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

-𝙾𝚂𝙸𝚂


+


+

Percayalah, meskipun aku sudah tiba di sekolah sejak tadi, aku tetap menangis sendirian di kelas yang sepi dipagi hari

Renjun belum datang, ah sudahlah malas sekali bertemu dengan dia. Ga ada gunanya juga.

Aku menatap layar ponselku,

Icung
Online

Icung
Sudah disekolah ya?

Iya udah

Icung
Gimana?
Renjun udah datang?

Belum
Aku sendiri

Icung
Ohhh
Jangan sedih-sedih ya

Siapa juga yang sedih?
Aku baik-baik aja

Icung
Bener ya?

Iya

Icung
Okay aku percaya
Selamat belajar ya
Semangat!

Thanks
You too

Aku menutup ponselku lagi, kemudian menghadap ke arah jendela...

Kenapa jadi begini?

Belum cukupkah aku kehilangan Jaemin? Kenapa aku harus kehilangan Renjun juga?

Tiba-tiba aku merasa ada bayangan yang muncul kepadaku,

"Hei... Y/N?"

Aku melihat ke arahnya, kemudian menghapus air mata yang membasahi pipiku

Astaga...

Kenapa Renjun ada disini?

"Tinggalin aku, aku mau sendiri."

Renjun tetap bersih keras "Y/N, yang kemarin cuman salah paham... Aku beneran nggak pernah pacaran sama..."

"Denger ya... Jane udah ambil Jaemin terus kamu. Aku udah nggak percaya lagi sama kamu kalau udah ada hubungannya sama Jane. Emang pelakor."

"Y/N, aku bisa jelasin semuanya. Tapi dengerin aku dulu." Paksanya.

"Apa lagi yang mau dijelasin? Aku cape. That's it..."

"Kalau kamu nggak mau ngomong, apa gunanya aku jadi sahabat kamu? Aku pengen persahabatan kita masih berlanjut."

Aku memilih untuk meninggalkannya sendiri disana dan memilih untuk pergi ke tempat favoritku ketika aku ingin menangis, kamar mandi perempuan

Aku pun sampai disitu, aku hanya sekedar berada di keran air sambil berkaca.

"Apa aku seberdosa ini untuk dibuat kecewa?"

"Kenapa nggak ada yang peduliin aku?"

"Keluarga, sahabat maupun kisah asmaraku nggak ada yang bener..."

"Salah aku apa...?"

Aku mengatakannya sambil melihat diriku sendiri, entahlah aku merasa itu bisa membuatku lebih baik

Setelah aku merasa puas, ku tampung air di kedua telapak tanganku dan mencuci mukaku terutama mataku yang lebam karena terlalu banyak menangis.

"Eh sorry... aku ganggu ya?" Tanya seseorang ketika dia masuk ke dalam kamar mandi.

"Nggak, sama sekali nggak." Balasku padanya kemudian aku menghapus air mataku lagi.

"Loh? Y/N kamu kenapa nangis?" Orang itu membuka masker abu-abu yang menutupi mukanya.

Cih,,,

Ternyata dia adalah si manusia sialan Jane

"Kamu masih nanya kenapa aku nangis? Kamu udah rebut Jaemin terus rebut Renjun? Kamu rebut kebahagiaan yang harusnya jadi milik aku!"

"Pertama, aku bukan rebut Jaemin. Ini semua karena emang Jaemin yang mau. Kedua, aku nggak pacaran sama Renjun , aku bahkan nggak kenal sama Renjun." Ucapnya untuk membela diri.

"Halah, padahal baru aja kemarin kamu ke pergok ada di rumah Renjun. Kita ketemu kok kemarin di rumah Renjun? Masih nggak mau ngaku?"

"Sumpah, aku aja nggak kenal sama Renjun. Apalagi tau rumahnya. Okay, Y/N aku minta maaf, tapi semuanya bukan salah aku..." Ucapnya dengan sangat berhati-hati.

"Cih, orang yang ada di rumah Renjun tuh namanya Hyerin, sama kayak kamu. Paras sama wajahnya aja sama persis, masih mau ngelak?" Tanyaku.

"Kamu ngomong apa sih? Aku bener-bener nggak tau siapa Renjun..."

"Aku nggak percaya lagi sama kamu. Makasih udah buat hidup gua ancur untuk yang kedua kalinya."

Aku benar-benar pergi dari kamar mandi sambil membanting pintu sangkin emosi dan marahnya,

Aku memilih untuk masuk kembali ke kelas dan menenangkan diri dengan membaca beberapa buku yang aku bawa dari rumah

Saat aku masuk ke kelas, tiada siapapun...

Yasudah biar aku sendiri dulu,

Tiba-tiba datanglah sosok tinggi yang menghampiri aku,

Aku pun menengok ke atas dan tidak terfokus pada bacaanku

"Kamu mau masuk osis angkatan baru ini nggak?" Tanya dirinya.

Omo... suara ini...

"Jae...Jaemin...?"

"Udah gosah alay,kamu mau jadi osis atau nggak? Mau di daftar nih."

Aku berfikir sebentar,

Hmm... enak sih bisa nambah kegitan, jadi nggak bosen...

Tapi Jane, Renjun, Jaemin semuanya anak osis... Haduh males banget ketemunya langsung berbarengan bertiga

"Aku males, nggak ikut deh."

"Ikut kek."

"Kenapa aku harus ikut? Kan nggak boleh maksa."

"Anu... Osisnya kekurangan orang, terlalu sedikit yang mau jadi osis."

Aku pun berfikir ulang dan menjawab "Okay, aku mau."

"Yeayyy! Thank you!" Teriak Jaemin dan langsung keluar dari kelasku.

Kenapa Jaemin senang ya?

+

Episode 11 : finished

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro