-𝙰𝙲𝙲𝙸𝙳𝙴𝙽𝚃
+
+
"Y/N kerjanya yang benar sedikit dong!" Teriak Jaemin karena aku sudah tidak bisa mengangkat meja.
ini sudah jam 8, dan kami belum diperbolehkan pulang
"Yah! Na Jaemin! Aku lelah kamu tau kan? Kamu hanya diam dan melihat kami kerja! Aku harus menjenguk Renjun! Dia lagi sakit!" Protesku padanya.
"Renjun? Sakit apa dia?"
"Kanker darah." Balasku dengan begitu singkat.
"Pasti dia cuman lebay, supaya mendapat perhatian mu."
"Jaemin! Beraninya kamu berkata begitu!"
"Benar kok, sudahlah nanti jam 9 kalian boleh pulang. Kerjakan saja!" Teriaknya kemudian kembali ke kursi nyamanya.
Jaemin sungguh sialan...
+
Aku menaiki sebuah bangku, aku hendak menempelkan spanduk lebar dibelakang sebagai latar panggung
Tapi aku kehilangan keseimbangan,
"Ahhhh!" Teriakku.
"Eits— got you!" Teriak sesorang yang berhasil menangkapku.
"Oh goshhh... thank you so mu-" saat aku membuka mataku aku melihat orang yang menangkapku.
Jaemin sialan...
"Ekehm!" Aku langsung berpura-pura batuk.
"Iya, aku tau kamu cape. Tapi jangan sampe jatuh gitu lah, nanti kalau kamu jatuh yang sedih banyak, bukan aku doang."
Aku berhasil dibuat deg degan dengannya. Tapi aku juga terbungkam saja tanpa mengucapkan sepatah kata,
aku melihat Jane yang berada di belakang Jaemin bersama teman-temannya,
Jane malah terlihat senang sekali, bahkan sampai tersenyum dan menyemangati kami,
"Balikkan dong! Mana nih most hot couple sekolah kita!?" Teriak Jane dengan begitu kencang.
Semua OSIS yang berada disana pun ikut bersorak kepada kami berdua, Jaemin malah kaget mendegar semua teriakkan itu,
jujur, aku tidak suka ada kejadian seperti ini. Aku takut banyak yang mengira kalau aku berusaha merebut Jaemin dari Jane
"Y/N... Kamu nggak papa kan?" Tanya Jaemin kepadaku karena aku belum bisa mengucapkan sepatah katapun.
Aku langsung melepaskan tubuhku dari Jaemin, karena bagaimanapun tadi posisi badanku seperti tertopang olehnya
"Ah! Udah jam 9! Aku pulang dulu ya!"
Aku langsung mengambil tasku, tanpa izin dari siapapun aku pulang duluan
aku segera mengambil taksi menuju rumah sakit, memastikan Renjun aman adalah hal yang sangat tepat untuk aku lakukan sekarang...
+
Aku melangkahkan kakiku kepada koridor kamar dimana Renjun dirawat,
"Eh...? Jane!?" Teriakku ketika aku melihat sosok yang terlihat seperti Jane.
"Y/N...? Y/N kan?"
Aku langsung mengubah kata-kataku, ternyata tampangnya saja yang mirip, suaranya berbeda dari Jane
Ah iya! Yang paling mirip sama Jane kan pastinya kak Hyerin, kakak sepupu Renjun waktu itu
"Astaga! Maap kak Hyerin. Aku malah manggil kakak Jane."
"I...Iya nggak masalah." Dia terlihat sedikit bingung ketika aku memanggilnya dengan sebutan 'jane'
"Renjun ada di dalem kan kak?" Tanyaku padanya.
"Renjun lagi ada checkup sama dokter. Tadi aku ditelepon sama Renjun, karena nggak ada yang jagain dia di rumah sakit, aku pergi dari kampusku untuk kemari."
"Astaga kak... Maaf ya... Aku sudah janji akan jaga dia, tapi aku ada kegiatan sekolah sampai semalam ini."
"Nggak masalah kok, tenang aja." Ucapnya dengan senyuman.
"Ayo kita masuk dulu, Renjun pasti udah nungguin kamu." Ajak kak Hyerin padaku.
+
"tan... Y/N belum pulang juga ya?" Tanya Jisung pada ibuku.
"Astaga Jisung... Kemana lagi sih anak itu?"
"Tadi pagi dia bilang kalau dia menjaga sahabatnya, Renjun dirumah sakit. Tapi tadi dia berjanji akan menemuiku lagi kok. Sekarang nomornya nggak bisa dihubungi, aku nggak tau dia ada dimana..." keluh Jisung.
"Haduh, bagaimana ya? Tante juga nggak tau kenapa anak itu keliaran terus."
"Tan, aku cari deh. Sampai pagi nanti."
"Udah, jangan Jisung. Nanti dia juga balik kesini." Ibuku mencegah Jisung untuk mencariku.
"Nggak papa tan, meskipun aku nggak ketemu sama dia nanti, yang penting aku bisa cari dia dulu."
"Kamu mau cari dimana? Dia susah sekali dicarinya..."
"Aku juga nggak tau tan!"
"Nggak sung, tante saranin kamu pulang aja."
"Aku mau coba ke sekolah tan, siapa tau dia ada disekolah..."
"Jangan. Kemarin kamu kesekolah ternyata sekolah udah di gembok kan? Kamu sampai nggak bisa masuk dan kembali lagi kesini? Udah sung... percuma kamu mau cari anak itu kemana."
Jisung sudah kehilangan kata-katanya, dia memilih untuk keluar dari rumah itu saja,
"Baiklah tan, terima kasih infonya."
Dia menutup pintunya dan meninggalkan rumahku begitu saja
+
episode 21: finished
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro