Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

31

Hari ini Yixing nggak jemput gue ke kelas, mana nggak ada omongan apa-apa, tumben banget, entah kenapa.

"Hei, Git?" Suara itu membuat gue menoleh.

"Kak Luhan?" Sapa gue sambil melambaikan tangan. Nggak lama dia nyamperin gue. "Yixing mana?" tanyanya sambil celingukan nyariin Yixing.

"Gatau, biasanya nongol depan kelas. Ini enggak," jawab gue melas.

"Ati-ati loh dia kecantol sama yang lain," kata Luhan bercanda.

"Ih Kak jangan gitu! Jahat banget sih. Gue doain susah skripsiannya loh."

"Anceman lo serem banget anjir. Jangan gitu dong, baru ditolak nih gue." Kata Kak Luhan sedih. Dia curhat tanpa diminta.

"Sama cewek?" tanya gue memastikan. Gue rasa hanya orang yang nggak waras yang menolak seorang Luhan.

"Nggak mungkin lah kalo itu mah, ditolak sama dosen bab 2 gue tadi. Liat aja nih udah kaya buku gambar." Kata Luhan sambil nyodorin segepok kertas yang banyak coretannya.

Gue mendengus. Benar saja prasangka gue, ini bukan soal cewek. "Aduh kasian," kata gue pura-pura prihatin.

"Sialan lo, lo belom skripsian ya ntar rasain aja sendiri. Mana nggak ada yang ngedampingin buat nyari bahan sama konsul. Sedih banget idup gue."

"Curhat banget nih Kak?" Gue mencoba meledek

"Lo sama Yixing sama sama ngeselin ya, pantesan kalian cocok!" Luhan ngusek-ngusek kepala gue gemes.

"Rambut gue berantakan kan Kak!" protesgue nggak terima. Padahal kalau ama Yixing gue seneng banget diginiin.

"Yaudahlah yuk, kita ke tempat biasa. Kali aja Yixing nyusul," ajak Luhan sambil narik tangan gue.

Pas sampe kantin teknik ternyata masih sepi belum ada siapa-siapa. Hanya kami berdua yang ada di sana di antara gerombolan geng hits penghuni kantin teknik. "Yang lain mana kak?" 

"Masih pada bimbingan kali Dek, lo mau mesen apa? Sini biar gue pesen."

"Asik, ditraktir, menu kaya biasa ya kak!" 

Kak Luhan cuma ngegelengin kepalanya. "Nggak bosen apa lo sama lumpia telor?" tanyanya keheranan yang gue jawab dengan gelengan. Hampir tiap hari gue hanya membeli itu di kantin, jadi pasti baik teman gue maupun Yixing hapal. 

"Gue kalo udah setia sama satu produk setia Kak," ucap gue menegaskan. Ya, begitulah gue. Jika sudah suka dengan satu hal cenderung susah berpindah.

"Termasuk Yixing yang produk gagal ya?" Luhan ngeledek.

"Sialan lo kak! Gitu-gitu juga cowok gue!" semprot gue sambil ngakak.

Emang agak gagal sih produk yang satu itu. Tapi justru itu yang bikin gue gampang kangen...

Akhirnya kita ngelanjutin ngobrol sambil makan, gue nanya nanya tentang skripsi ke Luhan karna cowok gue sebentar lagi juga skripsian. Seenggaknya gue bisa bantu dikit lah kalau ada bayangan.

"Ntar lo bantu Yixing juga ya Kak, ya lo tau lah... kayanya dia butuh tips lebih banyak biar lulus." pintague sambil nyengir gak enak.

"Dia masih betah kali di kampus sama lo," kata Luhan bercanda.

"Jangan betah lah di kampus, cepet-cepet dong kelarnya biar cepet kerja!"

"Biar ceper dilamar juga ya?" tebaknya.

Aduh gue salting...

"Nggak juga," kata gue sambil nahan malu.

"Pipi lo merah!" ledek Luhan sambil ketawa-tawa.

Sialan... gue diledekin.

"Masih panjang kali kak kalo ke sana mah,"

"Tapi masa gak kepikiran sih Git?"

"Ya ada sih kak, tapi belum sejauh itu. Lulus dulu aja sekarang mah." Gue mencoba bijak. Luhan cuma ngangguk-nganggukin kepalanya menyetujui.

Gue masih fokus makan lumpia telur sampai tangan Luhan yang memegang tisu tiba-tiba terjulur ke bibir gue. "Lo kok kayak anak kecil sih makannya? Berantakan." 

Gue pun tersenyum kikuk. "Makasih Ka-"

Gue belum selesai bilang makasih, tapi tangan gue udah ditarik sama orang.

Gue berdecak dan terkejut saat mendapati orang yang menarik tangan gue. "Yixing?!" 

"Sumpah ya, gue nggak nyangka. Gue selama ini percaya banget sama lo," ujar Yixing frustasi.

"Apaan sih?!" tanya gue tidak mengerti, nggak biasanya Yixing narik-narik gue dengan kasar begini.

"Lo ikut gue!" Kata Yixing tiba-tiba sambil narik gue ngejauh. Nariknya nggak nanggung-nanggung banget. Gue sampe terseret.

"Lepasin aku!" bentak gue sambil berhenti jalan di jalan sepi deket kosan.

Yixing natap gue marah.

"Aku selama ini percaya ya sama kamu!"

"Kamu itu apa-apaan sih?!"

"Kamu yang apa-apaan!" balas Yixing membentak.

Dia ngeluarin hpnya. Di sana ada foto gue sama Luhan yang lagi ngobrol di room EXO berdua sama Luhan yang lagi ngasih minum ke gue kemarin, terus ada foto Luhan yang lagi ngusek-ngusek kepala gue.

"Itu nggak kayak yang kamu pikirin Yixing!" teriak gue emosi.

"Semua orang yang ngeliat foto ini pasti berfikiran sama!" bentak Yixing dengan suara yang lebih tinggi.

"Kamu lebih milih Luhan daripada aku?! Aku tau dia lebih dewasa, lebih pinter, lebih ganteng juga! Tapi gak gini caranya Git. Kalo emang kamu nggak suka sama aku kamu bilang dari awal!" ucapnya sendu, nggak membentak lagi. 

Aer mata gue udah menggenang sekarang. Yixing salah paham. Lagian siapa sih yang ngirim foto itu?

"Kalau kamu mau udahan sama aku, bilang sekarang!"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro