#14. Dating pt. 3
Play multimedia
Happy reading 💕
"Ya, kau merubah listnya? Kapan? kenapa kau tak memberitahuku?" protes Dahyun saat melihat list baru di notes yang Jungkook bawa. Gadis itu merasa tertipu karena list kali ini hanya ada beberapa kegiatan yang akan mereka lakukan seperti naik wahana, makan dan menonton film—tidak ada skinship yang dituliskan secara jelas seperti list yang Jungkook buat sebelumnya.
"Itu hanya untuk hari ini." Jungkook benar-benar merasa tengah memasuki dunia baru. Lelaki itu sangat terpana melihat banyaknya wahana menyenangkan yang ada di sini. Well, seperti yang kita tahu, Jungkook memang bukan tipikal orang yang sering berpergian jadi sangat wajar sekali jika ia agak takjub karena melihat banyak hal baru hari ini.
"Ayo kita naik viking!"
"Mwo? Shiro! Itu terlalu menakutkan, aku takut ketinggian." Baru melihat dari kejauhan saja sudah membuat Dahyun merinding.
"Eoh? Jinjja? ck, sepertinya pacarku ini sangat penakut."
"Ya, jangan meremehkanku. Biar bagaimanapun, aku ini bukan pengecut yang takut serangga sepertimu." Jungkook langsung mati kutu. Lelaki itu tentu ingat, bagaimana heroiknya Dahyun yang menyelamatkannya dari serangan kecoa terbang di malam hari. Hanya mengingatnya saja sudah membuat lelaki itu merinding.
"Sebagai gantinya, bagaimana jika kita naik itu?"
Dahyun menunjuk ke salah satu wahana berbentuk piringan bulat dengan pegangan di sekelilingnya. Wahana itu terus berputar dan bergerak naik turun tak beraturan dengan musik yang menggema. Sebutan terkenalnya disco pang pang salah satu wahana unik andalan pulau Wolmido.
"Kau serius ingin menaiki itu?"
"Tentu saja, mau bertaruh? Yang bisa menari selama satu menit dan kembali duduk di tempatnya tanpa terjatuh, dia menang dan yang kalah harus menuruti semua keinginannya."
"Sungguh? Kau akan menuruti semua keinginanku?"
Dahyun mengangguk mantap. "Eoh, kalau kau menang tapi kau sepertinya harus lebih bekerja keras karena aku tidak pernah gagal melakukannya."
Keduanya berpegangan dengan erat pada besi yang melingkar di seluruh bundaran wahana yang mereka naiki. Semua tempat telah terisi penuh, tinggal menunggu waktu sang DJ yang mengendalikan wahana itu untuk memulai permainan.
"Jungkook-ah, kau tidak takut, kan?" tanya Dahyun memastikan karena sejak tadi, Jungkook hanya diam dengan rahang mengeras.
"Tentu saja tidak."
"Tapi kenapa kau terlihat tegang?"
Jungkook menatap Dahyun. "Jangan mengajakku bicara. Aku sedang fokus."
"Mwo?" Dahyun terkekeh geli. "Kau sangat ingin menang, ya?"
"Eoh, aku sedang berpikir, bagaimana caranya untuk menjauhkanmu dari para lelaki di sini."
"M-mwo?!" pekik Dahyun tak percaya. Tak lama, musik mulai terdengar dan wahana mulai berputar.
Suasana yang semula tenang itu mulai berubah ricuh saat wahana berputar semakin cepat dan bergerak bagaikan ombak di laut yang membuat beberapa orang sampai terombang-ambing ke segala arah. Ada yang jatuh, terguling hingga terjungkal kesana kemari menindih orang di dekatnya.
Saat putarannya kembali tenang, Dahyun bersiap untuk maju ke tengah. Gadis itu telah melepaskan salah satu tangannya dari pegangan. Tepat ketika ia akan melangkah, Jungkook segera menarik tangan Dahyun hingga ia berbalik dan berakhir duduk di atas pangkuan Jungkook.
"Ya! Kau mau bermain curang, ya? Lepaska—AAAA!" Dahyun berteriak saat tubuhnya nyaris terjatuh namun Jungkook segera menariknya lagi.
"Kau mau berakhir seperti para gadis itu?" Jungkook menatapnya tajam.
"Ta-tapi aku—WAAA! GEUMANHE!" Dahyun menjerit ketakutan saat wahanan bergerak semakin gila. Guncangannya sangat kuat dengan putaran yang terus bergerak acak membuat Dahyun tanpa sadar memeluk Jungkook dengan erat supaya tidak terjatuh.
Sementara Jungkook hanya tersenyum kecil. Beban yang ditahannya kini bertambah dua kali lipat namun setidaknya, ia bisa tenang karena Dahyun aman bersamanya.
Dalam hati ia bersumpah untuk tidak menaiki wahana ini lagi. Jangankan untuk menari, bertahan di posisinya saat ini juga sudah sangat sulit.
Sekarang, tinggal tersisa menonton film di bioskop. Selagi menunggu, keduanya berjalan-jalan di sekitar.
Akan tetapi, Dahyun merasa ada yang aneh dengan sikap Jungkook. Semenjak mereka naik wahana disco pang pang, Jungkook selalu menatap tajam lelaki yang meliriknya, bahkan waktu gadis itu tidak sengaja bersinggungan dengan lelaki lain saat membeli es krim, lelaki itu langsung menarik tubuh Dahyun ke arahnya dengan posesif.
"Ya! Aku belum selesai pesan," protes Dahyun seraya mendongak pada Jungkook. Ia jadi menyesal karena hanya menggunakan flat shoes, lehernya jadi pegal karena harus terus mendongak saat melihat Jungkook.
Mengabaikan protesan Dahyun, lelaki itu menarik Dahyun ke dalam pelukannya, menenggelamkan tubuh mungil gadis itu di dalam mantel super besarnya.
"Aku tidak suka melihat cara mereka memandangmu." Dahyun hendak protes namun Jungkook kembali menyahut, "Jangan protes. Hanya aku yang boleh melihatmu seperti itu."
Pipi Dahyun memerah, "Y-ya, ini di tempat umum. Lepaskan, sebentar lagi filmnya dimulai."
Jungkook melonggarkan pelukannya, lalu menunduk dan menangkup wajah Dahyun yang merona karenanya.
"Aku punya ide yang lebih bagus," celetuk Jungkook membuat kening Dahyun berkerut.
"Apa?"
"Kita batalkan acara menonton di bioskopnya, kita nonton di tempat lain saja."
"Dimana?"
Jungkook tersenyum lebar, lalu mengencangkan topi yang Dahyun kenakan. "Kau akan tahu nanti."
Sembari menunggu chapter" terakhir, yuk di follow igku, namanya kimarmyla. Bakal ada banyak spoiler terutama buat cerita ini, jadi jangan sampe ketinggalan ya
See you💜
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro