Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prologue

Pukul 06.30, pintu kamar akan terbuka dan dia akan keluar dari sana dengan pakaian kantor yang rapi. Selalu di waktu yang sama dengan rutinitas yang sama. Benar-benar wanita yang disiplin dan keras pada diri sendiri.

Hari ini dia memakai celana hitam panjang, kemeja putih yang dilapisi jas hitam, tas hitam, lalu rambut panjang yang diikat satu ke belakang. Cantik, elegan, berwibawa.

Aku memberikan senyum dan menyambut, "Pagi."

Dia melihatku sejenak. "Pagi," balasnya kemudian sibuk memeriksa isi tas, seolah takut ada yang tertinggal.

"Breakfast?" aku menawari.

Dia melihat hidangan yang sudah tersaji di atas meja, lalu melihat arloji. "Hari ini aku ada rapat pagi, jadi aku akan ambil roti saja."

"Setidaknya, minumlah kopinya dulu," kataku. Sejak tinggal bersama, aku memang sering menyiapkan sarapan untuk kami makan bersama jika sempat. Walau dia sudah melarang, aku tetap melakukannya karena aku ingin.

Dia menurut, lalu duduk untuk memakan roti panggang dan secangkir kopi. Aku menemani sambil menyiapkan sarapan untukku sendiri.

"Pak Saga."

Aku mengangkat wajah. Dia menatapku dan tampak ingin mengatakan sesuatu.

"Ya? Kenapa?" Sejujurnya, aku ingin protes karena dia masih saja menggunakan panggilan 'Pak' meski kami cuma berdua seperti ini. Hanya saja, aku tahu itu akan sia-sia. Bagaimanapun aku meyakinkannya, dia hanya akan memanggil namaku saat ada acara keluarga atau acara penting di mana kami berperan sebagai 'suami istri' sungguhan.

Dia malah terdiam, seolah sedang menimbang untuk bicara atau tidak. Hingga akhirnya menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa," ucapnya lalu menandaskan kopinya. "Terima kasih untuk sarapannya."

Aku tersenyum. Lantas mengikuti langkahnya sampai depan pintu. "Hati-hati di jalan, Rey."

Dia tidak menyahut dan keluar dari apartemen kami begitu saja. Aku kembali ke meja makan dan menyelesaikan sarapan yang sudah kusiapkan sejak Subuh.

Apa kalian bertanya-tanya apa hubungan kami? Benar, kami adalah pasangan suami istri. Sah? Tentu, sah menurut agama dan negara.

Namun, meski sudah berjalan selama satu tahun, tidak ada yang berubah di antara kami. Aku masih mencintai dan mengaguminya secara sepihak. Dan dia, entah apa yang dia pikirkan. Atau mungkin dia tidak peduli sama sekali.

Kami hanya tinggal bersama dan menikah karena kesepakatan. Kemudian setelah dua tahun, kami akan bercerai.

Aku menghela napas. Bercerai. Aku tidak ingin kami berakhir begitu saja, tapi mungkin tidak untuknya. Baginya, mungkin pernikahan ataupun kebersamaan kami tidak berarti apa-apa. Terlebih, aku yang mengajukan syarat padanya untuk tidak jatuh cinta padaku. Dia pun setuju dan berkata kalau itu tidak mungkin terjadi.

Yah, aku sudah menduga hal itu. Padahal, aku menyukainya, aku ingin dia juga menyukaiku. Tapi, aku memintanya untuk tidak mencintaiku.

Alasannya? Karena aku tidak bisa mencintai seseorang yang mencintaiku.

Selesai mencuci piring, aku bersiap pergi ke kantor. Oh ya, di kantor tidak ada yang tahu mengenai hubungan kami. Toh, ini hanya sementara dan berdasarkan kesepakatan saja. Terlebih, kantor melarang sesama karyawan memiliki hubungan asmara.

Aku menggunakan mobil yang kubeli sebulan lalu dan membelah jalanan kota Jakarta yang mulai macet. Semoga saja aku tidak terlambat.

Di lampu merah, aku melihat pasangan yang berpelukan di atas motor. Cih. Harus ya, pamer begitu? Iya, aku iri. Aku mungkin tidak akan pernah merasakan indahnya pacaran seumur hidupku.

Beberapa tahun lalu, seorang psikiater mengatakan aku memiliki sebuah kelainan yang disebut lithromantic. Jadi, setiap kali aku menyukai seseorang dan orang itu menyatakan kalau dia juga menyukaiku, maka perasaanku akan hilang. Menguap sampai tak berbekas.

Aku sudah mengalami hal ini sejak merasakan cinta pertama saat SMA. Kupikir, hal itu akan membaik selama aku terus mencoba berpacaran dengan gadis manapun. Namun, pada akhirnya tak ada yang berhasil. Aku akan putus beberapa menit atau jam setelah kami saling menyatakan cinta. Mungkin sekarang mantanku ada di setiap ujung jalan. Bahkan di kampus, sepertinya aku sangat terkenal mematahkan hati wanita.

Hingga aku lelah dan memutuskan menyerah. Tapi, takdir berkata lain. Siapa sangka aku akan kembali jatuh cinta? Apalagi pada perempuan yang lebih tua 4 tahun dariku. Senior pembimbing sekaligus atasan di tempat aku bekerja sekarang.

Benar, dia adalah wanita tadi, Reyta Shanika, yang kini telah menjadi 'istriku'.

Saat menyukai seseorang, aku biasanya tidak akan ragu menyatakan cinta. Karena aku tidak takut meski perasaanku akan hilang kalau orang tersebut membalas perasaanku. Tetapi kali ini berbeda. Perasaanku berbeda dari biasanya. Aku takut dia akan membenciku, aku takut dia pergi dariku, aku takut dia akan bersama pria lain, aku takut perasaanku padanya akan hilang. Jadi, aku memutuskan untuk mencintainya secara sepihak, tanpa ingin dibalas.

Apa kamu tahu rasanya hidup bersama orang yang kamu cintai tapi tidak mencintaimu? Menyesakkan? Menyedihkan? Lebih dari itu. Aku merasa tersiksa.

Meski begitu, aku tetap melakukannya hanya karena ingin bersamanya. Aku ingin di sisinya dan menjadi bagian dari hidupnya. Ironis? Ya, sebut saja begitu.

Setiba di kantor, aku melihat sekilas Reyta yang berjalan dan berbincang dengan para petinggi perusahaan.

Kapan kamu akan melihatku?

Aku ingin dicintai. Aku ingin dicintai. Tapi … bisakah aku mendapatkannya? Bisakah aku mencintai dan dicintai? Atau aku akan selamanya hidup tanpa merasakan hal itu?

Rey … apa yang harus kulakukan padamu?

***

Hai, assalamualaikum!
Lama tak bersua, ya. Apakah masih ada penghuni di sini? 👀
Kali ini, aku bawa cerita baru. Tapii ... tapi, kemungkinan cerita ini hanya akan aku upload beberapa bab saja di sini. Karena cerita ini diikutsertakan dalam event SWC4 di KBM. Aku post di sini hanya untuk kepentingan promosi saja. Hehe. 😁 Jadi, yang mau baca kelanjutannya, kalian bisa cek di sana, ya!

Terima kasih ❤️

Salam kangen,
Tinny Najmi.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro