Separation
Don't Leave Me Again, Nii-san
Kuroko No Basuke
Disclaimers: Fujimaki Tadoshi
Summary: Akashi Kyoeul merupakan anak dari keluarga Akashi. Mempunyai kakak yang begitu populer dan gagah tidak membuat Kyouel senang. Ketika dirinya ingin hidup sendiri -lagi- setelah kelulusan sekolah, mengapa kakaknya datang dan menyelamatkannya? Mengapa?
Pair: GoM!Brother x Sister!OC
Genre: Drama and Family
Warning: OOC-nes, Typo bertebaran di setiap sudut, Terlalu Mainstream, Dramatis, Alur Cepat, Abal, Gaje, perubahan POV mendadak, ambrul-adul letak kalimat, dan larangan lainnya. Jika mendapatkan kesamaan baik nama, tempat, maupun ide, itu adalah sebuah ketidaksengajaan yang saya lakukan.
Notes: Mika anjurkan bagi yang tidak suka terlalu "drama" maupun mainstream, mohon jangan dibaca sebelum menyesal karena tingkat dramatis tiap chapter akan berkembang~ Jika masih memaksa membaca, itu pendapat readers masing-masing. Saya ingin berbagi kesenangan dengan kalian jika berkenan.
Don't Like, Don't Read
Happy Reading Minna!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Beberapa jam lamanya Kyoeul menunggu kedatangan mereka. Mereka adalah kakak Kyoeul. Bukan kakak kandung namun kakak angkat. Mengapa di bilang kakak angkat? Karena awalnya Kyoeul memang bukan anak kandung di keluarga Akashi. Siapa yang tidak tahu nama 'Akashi Corp'? Perusahaan Akashi Corp yang mendominasi pertama dalam ekonomi di Jepang. Cabang perusahaan ini sudah tersebar di berbagai negara. Perusahaan dengan tingkat finansial tinggi dari pada perusahaan lainnya. Dunia bisnis yang di lakukan pun suskes besar. Beruntung bagi orang yang masuk berhubungan dengan Akashi. Kyoeul mempunyai enam orang kakak. Waw, banyak sekali. Pasti banyak orang yang iri dengan Kyoeul karena punya kakak yang keren. Lain pendapat dengan Kyoeul. Kyoeul menganggap kakak-kakaknya sudah tidak memperdulikan dirinya. Kata lainnya yaitu hubungan satu sama lain sudah renggang setelah orang tua yang mengadopsi Kyoeul meninggal saat kecelakaan mobil. Semua shock saat mendengar itu. Karena itulah kakak-kakak nya mulai berubah.
Kyoeul POV
Namaku Akashi Kyoeul. Perempuan dan berumur 17 tahun. Mempunyai rambut sepunggung, memiliki iris mata hitam bening dan berwajah oval. Tinggi 165 cm dengan berat badan 45 kg. Dibesarkan oleh sepasang suami-istri Akashi yaitu Akashi Masaomi dan Akashi Shiori. Anak terakhir di keluarga ini. Memiliki enam orang kakak laki-laki yang tidak terlalu mirip satu sama lain. Usiaku dan mereka terpaut 8 tahun.
Yang kumaksud ketidakmiripan itu memang karena kami bertujuh tidak terlalu mirip bahkan tidak mirip sama sekali. Terlihat dari warna rambut yang mencolok. Masing-masing dari kami memiliki rambut yang berbeda. Nah, biar aku perkenalkan mereka. Mereka adalah Akashi Seijuurou-nii, Akashi Shintarou-nii, Akashi Ryouta-nii, Akashi Daiki-nii, Akashi Atsushi-nii, dan Akashi Tetsuya-nii.
Akashi Seijuurou-nii. Pewaris utama keluarga Akashi yang selalu di nilai orang-orang sebagai manusia yang mendekati kata 'sempurna'. Surainya berwarna merah seperti Kaa-san. Seijuurou-nii memiliki mata heterokrom, merah-kuning. Mempunyai jiwa kepemimpinan tinggi dan berwibawa. Setahuku Seijuurou-nii pernah menjadi Ketua Osis saat di SMP dulu sekaligus Ketua Tim Basket Reguler. Seijuurou-nii mempunyai sifat yang ramah, baik, dan bijaksana. Aku menjadikannya menjadi idolaku. Tapi setelah kejadian menimpa kedua orangtua kami, Seijuurou-nii menjadi menakutkan. Seijuurou-nii menganggap dirinya absolut dan selalu benar. Melihat itu aku tidak lagi seakrab dulu. Sekarang Seijuurou-nii menjadi CEO Akashi Corp, menggantikan Tou-san.
Akashi Shintarou-nii. Sarjana jenius dalam bidang kedokteran. Sudah banyak mendapatkan penghargaan gelar doktor di usia relatif muda. Bekerja di sebuah rumah sakit terkenal nomor 1 di Jepang yang pastinya mempunyai kualitas tinggi dan elit. Surainya berwarna hijau pohon. Ciri khas Shintarou-nii yaitu menyukai atau lebih jelasnya menggilai ramalan Oha-Asa. Jadi jangan heran jika melihat Shintarou-nii membawa barang-barang aneh yang di sebut lucky item. Juga memiliki tsundere akut. Sering berbicara ketus dan tidak peduli tapi ia sebenarnya peduli. Memang Shintarou-nii sulit mengekspresikan perasaannya.
Akashi Ryouta-nii. Model terkenal dengan naik daun 'dulu'. Ryouta-nii mempunyai cita-cita menjadi pilot. Akhirnya bisa tercapai juga mimpinya sekarang ini. Surainya berwarna kuning cerah seperti matahari. Ryouta-nii memliki hobi yang suka memeluk aku dan Tetsuya-nii sampai hampir tidak bernapas. Ciri khas Ryouta-nii ceria, berisik, hyperaktif, manja (kadang), dan tebar pesona. Ryouta-nii mempunyai keterampilan khusus yaitu bisa meng-copy sesuatu dan sempurna tanpa cacat. Itu hebat sekali. Aku juga mengaguminya.
Akashi Daiki-nii. Sangat mahir dalam di bidang olahraga basket. Daiki-nii sekarang menjadi polisi keamanan Jepang. Daiki-nii sering menangkap penjahat dan membuat dirinya terkenal di kepolisian. Surai rambut Daiki-nii berwarna navy blue. Ciri khas Daiki-nii yaitu menurutku mesum, berpegang teguh, dan pemalas. Hobi Daiki-nii, aku tidak suka. Karena Daiki-nii suka mengoleksi majalah Horikita Mai. Majalah unsur dewasa. Namun, permainan basket Daiki-nii keren apalagi teknik memasukkan bola ke ring dengan bentuk tak beraturan namun tidak melanggar peraturan. Hebat bukan?
Akashi Atsushi-nii. Sangat pintar memasak aneka makanan maupun kue. Atsushi-nii mempunyai toko Pattisier terkenal di Jepang. Sudah ada beberapa cabang di wilayah Jepang. Masakan yang di buat Atsush-nii memang enak sekali. Jika aku meminta buatkan sesuatu pasti Atsushi-nii langsung mengabulkan. Memiliki tinggi tubuh yang tidak normal untuk usia sekarang bagaikan titan. Tatapan Atsushi-nii terkadang menampikkan rasa bosan. Ciri khas Atsushi-nii menurutku kekanakkan, suka mengelus kepalaku dan Tetsuya-nii yang katanya rambut kami halus bagai kapas.
Akashi Tetsuya-nii. Pemuda sangat sopan menurutku dan sering mengeluarkan ekspresi datar. Jarang Tetsuya-nii mengeluarkan ekspresi karena hanya di waktu tertentu. Aku suka dengan senyuman Tetsuya-nii. Mempunyai badan mungil dari kelima kakakku yang lain dan warna kulit putih pucat. Surainya berwarna biru langit bagaikan tanpa awan. Indah sekali. Ciri khas Tetsuya-nii yaitu memiliki hawa keberadaan tipis sehingga membuat orang sekitar tidak sadar akan keberadaannya. Suka mengamati sesuatu dengan kata lain mempunyai pengamatan observasi tajam dan tepat sasaran. Sekarang Tetsuya-nii sedang berada di luar negeri untuk menyelesaikan studi sastra tingkat akhir. Setelah lulus, Tetsuya-nii mau bekerja menjadi guru pengajar.
Cukup pengenalan kakakku. Aku sedang menunggu kakak-kakakku datang ke rumah untuk merayakan acara yang paling kunantikan. Ya, hari ulang tahunku tepat tanggal 2 Januari. Aku memaklumi Tetsuya-nii tidak bisa datang karena studi. Ryouta-nii juga tidak bisa datang karena sekarang berada di Italian. Tetsuya-nii mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku saat aku bangun pagi lewat sms. Aku sangat senang. Lagi, Tetsuya-nii menjadi orang pertama yang mengucapkan ultah kepadaku. Di susul teman-teman sekolah dan juga pelayan di rumah. Tadi pagi aku sudah memberitahu kakak-kakakku untuk pulang walau sebentar. Aku sudah memberitahukan acara ini seminggu sebelumnya.
Sampai jam setengah dua belas malam, mereka belum datang. Aku menghela napas kesal bercampur marah. Sudah bersusah payah untuk membuat acara ini sesederhana mungkin dengan kue buatan sendiri, masakan, mengatur peralatan makan malah mereka tidak datang.
Sebenarnya aku tidak sendiri saat ini. Ada kepala pelayan di belakang kursiku. "Kyoeul-sama tidak tidur? Ojou-sama mungkin tidak pulang malam ini." Kata kepala pelayan pelan dan khawatir.
"Huft. Baiklah. Aku akan tidur sekarang. Sebelum itu aku mau membereskan ini dulu." Aku berdiri mengambil masakan sudah dingin dari tadi.
"Tidak perlu Kyoeul-sama yang lakukan ini. Biar saya yang membersihkan." Sanggah kepala pelayan cepat.
"Tidak perlu Hairu-san. Aku tidak mau merepotkanmu sekarang. Dan jangan melarang lagi. Oke," Aku mengedip pelan ke arah kepala pelayan bernama Hairu Mibe. Hairu mengangguk pasrah dengan keras kepalaku.
Aku membuang semua hasil kerja kerasku seharian ini ke tempat sampah dekat dapur. Kue aku simpan di lemari es. Kemungkinan Atsushi-nii akan makan besok pagi. Setelah selesai membersihkan, aku kembali ke meja makan. "Hairu-san, terima kasih sudah mau menemaniku sampai sekarang. Maaf mengganggu tidurmu." Aku berucap tenang bersamaan gestur yang sama.
"Tidak apa-apa Kyoeul-sama. Kyoeul-sama tidak menganggu saya dalam hal apapun. Saya minta maaf tidak bisa membantu banyak." ucap Hairu membungkuk sedikit di hadapanku.
"Tidak, tidak. Jangan bilang begitu. Ya sudah aku mau ke kamar dulu. Oyasumi," ucapku berjalan meninggalkan Hairu sendiri dalam keheningan.
"Oyasumi Kyoeul-sama," ucap Hairu dengan senyum senang. Hairu suka dengan sifat Kyoeul baik dan tidak memperdulikan kedudukan. Kyoeul menganggap semua orang sama. Hairu senang bisa melayani majikannya.
Aku berjalan cepat ke arah kamarku di ujung lorong. Membuka pintu cukup keras dan mengunci pintu. Kakiku terasa lemas tak bertenaga. Langsung berbaring tanpa mengganti baju terlebih dahulu. Tangis mulai terdengar dari kamarku. Sebagai saksi bisu atas kejadian buruk menimpaku barusan. Aku menghapus jejak air mata yang terus turun tanpa henti. Aku tidak boleh cengeng. Aku tidak boleh lemah. Menguatkan tekadku, aku akan memulai rencana yang sudah kususun beberapa bulan lalu.
~~~<<<>>>~~~~
Cahaya matahari merambat masuk dalam korden kamarku. Aku terusik dan membuka mataku perlahan. Hari sudah pagi. Untungnya hari ini libur sekolah. Bangun tidur dan berdiri menuju ke kamar mandi di sebelah kanan. Menatap diriku yang cukup kacau di kaca. Menyedihkan. Ada bekas air mataku dan membuat bengkak di sekitar mata. Mendecih pelan, aku memulai rutinitas seperti biasa. Mandi membuatku segar kembali. Selesai mandi aku mengambil baju di lemari. Mengambil baju lengan panjang berwarna merah dan rok panjang sampai bawah berwarna hitam gelap. Kebanyakan aku mempuyai style baju yang sama. Semua serba panjang. Menyisir rambutku berwarna hitam sepungung dan membiarkan terurai karena masih basah. Memakai bedak tipis untuk menutupi bengkak di mataku. Setelah selesai dandan aku mematutkan diri depan kaca.
"Kyoeul-sama, apa anda sudah bangun?" suara pelayan terdengar dari luar kamarku. Mendengar itu aku langsung membuka pintu. "Ya aku sudah bangun. Ada apa?" Aku menyerngit heran. Jarang ada pelayan mau ke kamarku di pagi hari. "Seijuurou-sama menyuruh anda untuk ke ruang makan." ucap pelayan menunduk.
Waw, jarang sekali Seijuurou-nii ada di rumah. Biasanya kakakku ini bekerja di kantor walau hari libur. Ini kesempatan bagus untuk memulai rencanaku. Mengangguk pelan dan aku menuju ke ruang makan diikuti pelayan tadi.
Sampai di ruang makan aku duduk di sebelah Atsushi-nii. Rupanya ada juga Atsushi-nii di sini. "Ohayou Mi-chin," ucap Atsushi-nii melirik ke arahku. "Ohayou Atsushi-nii, Seijuurou-nii." Balasku juga menyapa Seijuurou-nii.
"Ohayou." Jawab singkat Seijuurou-nii dan tidak menatapku.
Aku mulai membalikkan piring dan mengambil makanan tersedia di meja. Suasana hening dan sepi. Tanpa pembicaraan sama sekali. Aku makan cepat karena Seijuurou-nii dan Atsushi-nii sudah selesai makan. Aku mengambil tisu untuk membersihkan mulutku dan meminum air putih. Acara makan selesai. Memantapkan diri aku memulai pembicaraan.
"Seijuurou-nii, aku ingin membicarakan sesuatu." ucapku tenang menatap kakakku. Atsushi-nii hanya diam mendengarkan.
"Katakan," balas Seijuurou-nii datar dan masih belum menatapku. "Aku mau tinggal di apartemen di Tokyo. Boleh Nii-san?"
Seijuurou-nii menatapku tajam setelah mendengarkan pertanyaanku. Aura intimidasi mulai keluar dari Seijuurou-nii yang membuatku merinding. Aku menyembunyikan ketakutanku dan menatap balik Seijuurou-nii karena aku ingin rencana berhasil.
"Untuk apa?" Aku mulai tertekan mendengar suara dingin kakakku. Membalas cepat, "Karena aku tidak mau bolak-balik dari Kyoto-Tokyo untuk pergi sekolah. Itu melelahkan Nii-san. Jadi aku memutuskan tinggal di apartemen dekat sekolahku untuk memudahkan berangkat sekolah."
"Mengapa kamu tidak pindah sekolah saja di SMA Rakuzan? Sekolah itu lebih baik dan berkualitas daripada sekolahmu."
"Tidak bisa. Ini sudah tahun ajaran kedua. Tidak mungkin pindah." Aku mengelak perkataan Seijuurou-nii.
"Bisa Kyoeul. Kamu menolak perintahku?" ucap Seijuurou-nii tajam.
"Bukan begitu, Nii-san. Aku sudah betah sekolah di SMA Seirin. Boleh ya? Untuk kali ini saja."
Seijuurou-nii menyeringai mendengar perkataanku. Melihat senyuman itu membuatku tambah takut. Aku harus bertahan.
"Baiklah. Aku izinkan. Tapi kamu tidak boleh membawa kartu kredit yang pernah kuberi, membawa mobil atau fasilitas lainnya. Bagaimana? Kamu masih tetap dengan pendirianmu?"
Aku berpikir. Aku memang tidak mau bergantung dengan kakakku. Aku juga bukan orang yang suka menghamburkan uang. Aku mengangguk cepat, "Ya Seijuurou-nii. Aku bisa melakukannya. Terima kasih sudah mengizinkan." Menampikkan senyuman palsu lagi.
Dalam hati kecilku, aku berharap sekali kakakku tidak mengizinkanku. Sekali lagi aku ditinggalkan. Menepis perasaan aneh yang merambat dalam diriku datang tiba-tiba. Sejuurou-nii mengangguk mendengar keputusanku. Atsushi-nii tidak ada bicara sama sekali. Miris sekali. Aku sudah tidak di perdulikan lagi. Rasanya sakit bagaikan sesak nafas terlilit kuat.
'Dua tahun kemudian'
Akhirnya aku lulus sekolah. Aku senang bisa lulus dengan nilai terbaik dan selama kehidupan di Tokyo, aku masih bisa membiayai kebutuhanku sendiri dengan kerja part time setiap hari. Ini berkat kedua sahabatku.
"Kyoeul-chan, kita sudah lulus," ucap sahabatku pertama senang. Perkenalkan namanya Rifa Fauzyah. Umur dan tinggi jelas sama denganku. Surainya berwarna hijau bening dengan iris mata yang sama. Aku bertemu dengan Rifa-chan saat tahun ajaran ketiga SMP.
"Ya Rifa-chan. Benar kan Eva-chan?" Aku melirik sahabatku kedua. Perkenalkan juga namanya Nur Eva. Umur Eva-chan sama denganku. Tinggi badan juga sama. Surainya berwarna coklat cerah dengan iris mata yang sama. Aku bertemu dengan Eva-chan saat tahun ajaran pertama SMP.
"Humm Kyoeul-chan," gumam Eva-chan diiringi senyum tipis.
"Bagaimana kalau kita rayakan kelulusan ini? Pasti seru." Ucapku mengajak. Rifa-chan dan Eva-chan mengangguk setuju.
"Humm. Besok kita ke karaoke box. Mau?" ucapku riang menatap mereka berbinar.
"Tunggu Kyoeul-chan. Bukannya besok ada Cardfight!! Vanguard Cup di mall jam 1 siang? Kan kita sudah janjian untuk bareng kesana," potong Rifa-chan mengingatkan.
Aku menepuk pelan kepalaku atas kebodohanku sendiri. "Oh iya. Aku baru ingat. Kalian beneran akan datang kan? Awas kalau tidak," ancamku main-main.
"Ha'i," jawab kedua sahabatku. "Yosh, besok aku mau lihat Aichi-kun dan Kai-kun. Kakkoi ne~" Aku berjalan ke depan mendahului kedua sahabatku. Bersenandung pelan sambil membayangkan hari besok. Tidak mengetahui kalau kedua sahabatku tersenyum melihatku. Senyum bahagia.
~~~<<<>>>~~~
Aku berjalan menuju mall tempat bertemu dengan kedua sahabatku. Mendengarkan lagu Ost. anime kesukaanku, Jam Project - Vanguard melalui earphone. Rasa senang menyelimutiku hari ini. Banyak orang berlalu-lalang dengan kesibukkan masing-masing. Tidak sabar rasanya ingin bertemu tokoh favoritku. Bersenandung pelan sambil fokus ke depan. Sampai di penyebrangan aku melirik lampu untuk menyebrang. Keberuntungan muncul. Lampu hijau menyala menandakan orang boleh menyebrang. Aku berjalan dan masih mendengarkan lagu.
DEG DEG DEG
Perasaan apa ini? Mengapa aku merasa takut? Aku menoleh ke arah kanan dan melihat ada truk melaju cepat ke arahku.
BRAK
Ada sesuatu yang menabrak tubuhku keras. Aku terlempar beberapa meter dari tempatku berada dan berguling sampai di tepi jalan. Tubuhku rasanya seperti remuk dan terdengar ada tulang patah bergemuruh. Tidak bisa bergerak. Darah menurun dari kepalaku menutupi pandanganku. 'Apa aku hanya sampai di sini. Maafkan aku Seijuurou-nii, Shintarou-nii, Ryouta-nii, Daiki-nii, Atsushi-nii, dan Tetsuya-nii serta sahabatku. Maaf kalau selalu merepotkan kalian. Walau kalian sudah tidak peduli denganku, aku memaafkan kalian. Sayonara Onii-san.' Pandanganku gelap seketika.
End Kyoeul POV
To Be Continue
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A/N:
Hai minna! Saya kembali membawa fanfic baru, hihihi :D /setelahmenghilangbeberapadekade/ Apa kalian suka? :D
Bagaimana pendapat kalian tentang fanfic gaje ini? Drama? Jelas banget xD Mika berusaha maksimal mungkin untuk bisa memulai menulis lagi :D
Btw, adakah yang mengenal tokoh di mulmed? Dia... Aichi Sendou! My husbando sepanjang masaaaaaa /nak
Project di atas sudah selesai pembuatan sampai akhir, tinggal mengedit kembali sampai tuntas. So, apakah mau dilanjut? Atau dihapus saja? Saya menunggu jawaban kalian secepatnya~Jika kalian suka, Mika akan mempublishnya ketika ada waktu luang.
Sign,
Mika Tetsuya
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro