Do You Remember?
Disclaimer
Mystic Messenger © Cheritz
Media © Creator
Story © Panilla_IceCream
.
.
.
Warning!
OOC, Lot of Typos, Absurd, Mainstream, Bad EBI, dll.
.
.
.
Yoosung's PoV
"Hei, bagaimana kalau kita berfoto," ajakmu, saat semua anggota RFA tengah berkumpul.
"Ide bagus, (name), aku akan mengundang fotograferku," jawab Jumin, menimpali ajakanmu.
Kemudian, Jumin menelepon seseorang—fotografernya, kurasa.
Tak lama, fotografer itu tiba.
Kami pun segera bersiap pada posisi kami.
Kau duduk di samping Seven—maksudku, Saeyoung.
Dan Saeran—kembaran Saeyoung—duduk di sebelah kananmu.
Di belakangmu, berdiri Jumin, Zen, dan Jaehee.
Sementara aku, duduk di lengan sofa, dekat dengan posisi Saeyoung.
Mulanya, aku ingin duduk di sampingmu, di posisi Saeran saat ini.
Tapi, aku takut.
Iris violet-ku menatap parasmu dari tempatku duduk ini.
Kau nampak bahagia, (name).
Ah, ini buruk, dadaku terasa sesak saat menatapmu.
Pada akhirnya, kau memilih Saeyoung, 'kan?
Aku hanyalah tempat singgah saja, ya?
Aku terlalu tenggelam dalam pikiranku, sampai-sampai aku tak sadar kalau sang fotografer sudah mengambil gambar kami.
•••
Kau ingat, tidak?
Saat aku membandingkanmu dengan Rika, ah, kurasa aku sangat bodoh.
Rika memang orang yang hebat.
Tapi, orang yang membuatku berdebar-debar, hanya kau, (name).
Memikirkannya saja, sudah membuatku tersenyum.
Saat mengingat perkataanmu di messenger,
Saat kau menghiburku,
Saat kau membelaku dari godaan Saeyoung.
Mengingatnya, membuatku muak.
Ia membuatku menghabiskan uangku membeli susu cokelat, karena sindrom kafein sial itu ....
Lalu,
Saat kau mengingatkanku agar tidak melupakan makan dan menjaga kesehatanku,
Saat kau mendukungku bermain LOLOL,
Hei, kau membuatku mengalahkan monster langka karena dukunganmu padaku, (name).
Kau bahkan memotivasiku agar fokus pada studiku dan membuatku berhenti bermain LOLOL.
Itu demi kau.
Aku bahkan sempat cemburu saat kau mengobrol dengan Zen.
Heh, aku bagai seorang pria yang posesif, ya?
Kau ingat itu semua, bukan?
•••
Kau tahu?
Kau membuatku menjadi pria beruntung.
Aku selalu memimpikan momen di mana aku bisa melindungi wanita yang kucintai.
Dan aku bisa melakukannya.
Aku membantu Saeyoung saat di markas Mint Eye.
Kami bertemu Saeran, dan ia melukai mataku.
Mataku buta, (name).
Tapi, aku rela melakukannya.
Sekali lagi, itu untukmu.
Ah, cinta itu buta, ya?
Kau mengingat hal itu juga, 'kan?
•••
Saat itu, aku berusaha membuatmu tak khawatir dengan keadaanku.
Walau batinku senang, saat mengetahui bahwa kau mengkhawatirkanku.
Tapi, aku juga sedih mengetahui kau melewatkan makan malammu, karena mengkhawatirkan aku.
Di sisi lain, aku senang, karena kau menungguiku kembali.
Kau bahkan sempat menelepon, dan menanyakan keberadaanku berkali-kali.
Ah, aku adalah pria paling beruntung di dunia karena menjadi seorang yang kau khawatirkan, (name).
•••
Kau tahu?
Kau adalah orang tercantik yang kulihat di pesta RFA.
Walau aku hanya melihat dengan mata kananku.
Jika aku melihat dengan kedua mataku, mungkin kau akan lebih cantik.
Aku mengatakan di depan umum, tentangmu.
Kebaikanmu,
Kelembutanmu,
Dan aku juga mengatakan beberapa hal tentang Rika.
Satu hal, kau bukan Rika.
Kau lebih baik darinya, (name).
Kau pelita hidupku.
Ah, momen saat menciummu ....
Jantungku berdebar tak karuan, (name).
Apa kau juga sama?
•••
Tak lama, aku menikahimu.
Itu hal terindah dalam hidupku, kau tahu?
Empat tahun setelah pesta, aku bisa menjadi seorang dokter hewan yang baik.
Aku ... mungkin tak akan berhasil tanpamu, (name).
Untuk itu, terimakasih.
•••
Kau ingat yang kukatakan di rumah sakit saat itu?
Aku akan menangis dan berhenti menjadi dokter hewan bila kau pergi.
Heh, kau melakukan reset.
Jadi, aku tak berhenti menjadi dokter hewan.
Tapi aku tetap menangis, hehe.
Maafkan aku, (name).
Aku ... melihatnya.
Kau bersama dengan Zen,
Kau dekat dengan Jaehee—ia perempuan, tapi aku juga cemburu dengannya.
Kau dekat dengan Jumin,
Dan labuhan terakhirmu,
Saeyoung.
Hei, (name), hatiku sakit, kau tahu?
•••
Aku menatapmu, lagi.
Aku berpikir, banyak hal.
Apa kau mengingat kenangan kita, (name)?
Apa kau menyimpannya dalam memorimu?
Apa kau mengingat betapa aku mencintaimu?
Apa kau ... ingat ... perasaanmu padaku ...
Saat itu?
Kulengkungkan bibirku ke atas.
Hal-hal itu ... tak penting lagi, bukan?
Kau sudah bahagia,
Bersama Saeyoung,
Saat ini.
"Yoosung, kenapa kau tersenyum?" tanya Zen padaku.
"(Name) nampak bahagia, hyung."
"Saeyoung juga, ah, indahnya jatuh cinta~"
Ya, setidaknya kau bahagia, (name).
Walau bukan denganku.
"Aku mencintaimu, (name)," bisikku.
Biar saja ucapanku ini, diterpa angin.
Tapi perasaan dalam hatiku ini ... tidak.
Owari
Hohoho~
Di sene ceritanya Yoosung jadi cinta pertamanya MC di MM.
Aku mendapat ilham dari foto bareng RFA.
Kok Yoosung ngeliatin MC segitunya?
Kepikiran deh buat ini~
Apa yang terjadi kalau Yoosung tahu, ya?
Dan jadi deh~ jeng jeng!
Oh ya, mind to review—vomment and follow maksudnya.
Cheers,
Panilla_IceCream
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro