10. Sakura dengan Kearifan Lokal
Jalan-jalan ke Cibodas
Jangan lupa lihat sakura
Ini bukan pantun, woi!
Serius, kalian harus banget lihat sakura di Cibodas!
Teringat waktu KKN dahulu, ada salah satu teman saya yang PDKT sama cowok. Jadi si cowok ini baru pulang dari Jepang. Kerja, katanya. Enggak tahu kerja apa di sananya. Saya sempat nyeletuk begini, "Nanti kalau si Aa ke Jepang lagi, pulangnya bawa bibit sakura, ya. Mau aku tanam di pekarangan rumah." Sontak saja saya ditertawakan seisi posko. "Mana bisa sakura tumbuh di kita?" kata teman saya.
Saya juga sebenarnya bercanda. Sependek pengetahuan saya, sakura tumbuh di negara yang ada musim seminya. Di negara tropis seperti kita tentu akan sulit. Bahkan, di bayangan saya, hal yang mustahil untuk sakura bisa tumbuh dan berbunga di negara kita. Tapi semua prasangka saya terpatahkan ketika berselancar di situs pencarian Google. Entah apa yang saya lakukan waktu itu, hingga menemukan satu objek wisata sakura di Indonesia. Tepatnya di Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Jawa Barat.
Dilansir jejakpiknik.com, kawasan Kebun Raya Cibodas ini sebenarnya adalah peninggalan penjajahan Belanda pada tahun 1850-an. Lalu, Johannes Ellias Teijsmann seorang kurator asal Belanda membangun Kebun Raya Cibodas yang dulu disebut Bergtuin te Tjibodas pada 11 April 1852. Awalnya, pembangunan kebun ini untuk tempat aklimatisasi beragam jenis tumbuhan dari luar negeri yang penting dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Lalu, berkembang yang diberi nama dengan Cabang Balai Kebun Raya Cibodas. Selanjutnya setiap tanggal 11 April diperingati menjadi hari berdirinya Kebun Raya ini. Pada tanggal tersebut biasanya ada keistimewaan yakni tiket masuk objek wisata ini gratis. Para pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk.
Dilansir travelspromo.com, taman sakura Cibodas merupakan salah satu dari sekian banyak taman tematik yang ada di Kebun Raya Cibodas. Bunga sakura yang memiliki nama latin Prunus cerasoides atau Cerasus cerasoides ini sudah ditanam sejak tahun 1963 di Kebun Raya Cibodas. Namun, tamannya sendiri baru dibangun pada tahun 2007 di lembah Cibogo dengan lahan seluas 7.000 meter persegi. Kemiripan iklim, juga letak kebun yang berada di ketinggian lebih dari 1400 m dari permukaan laut, habitatnya cocok untuk pertumbuhan sakura. Di negara aslinya, yakni Jepang, sakura akan berbunga setiap setahun sekali. Tapi kalau di kawasan ini yang beriklim tropis justru berbunga dua kali dalam setahun. Pertama di bulan Januari–Februari, dan kedua di bulan Juli–Agustus. Sayangnya, waktu mekar sakura terbilang cukup singkat. Mekarnya sakura dari mulai kuncup hingga gugur hanya berlangsung kurang lebih satu minggu. Sementara untuk masa mekar sempurnanya hanya empat hari. Itu pun jika cuaca sedang bagus. Apabila tiba-tiba hujan, bunga sakura bisa gugur dengan mudah. Oleh sebab itu, objek wisata ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dikarenakan menyaksikan sakura mekar dengan sempurna adalah momen yang langka dan harus menggunakan perhitungan yang tepat jika ingin menikmatinya. Mengingat pada periode mekarnya bunga sakura merupakan musim penghujan juga. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Seksi Pelayanan Jasa dan Informasi Kebun Raya Cibodas, Fitri Kurniawati saat dihubungi kompas.com (6/1/2020), "Untuk saat ini belum ada tanda berbunga. Biasanya di bulan Februari dan Juli (bunga sakura akan mekar dengan sempurna). Namun tergantung cuaca juga, jadi tidak bisa dipastikan."
Terdapat lebih dari 300 varian tanaman sakura, tapi di cibodas masih 7 varian saja. Itu karena iklim di Indonesia seharusnya bukan habitat bunga sakura yang sebenarnya. Meski 7 varian, sudah termasuk pencapaian yang bagus. Tanaman sakura di Kebun Raya Cibodas tumbuh di sepanjang aliran sungai kecil. Sungai dengan air yang jernih ini juga dihiasi bebatuan besar yang bertebaran di sekitarnya, membuat pemandangan Taman Sakura semakin apik dan menarik. Uniknya, air sungai yang berasal dari curug kecil ini mengaliri jalan yang menjadi jalur kendaraan. Jalan yang "dibanjiri" air ini dikenal dengan nama "Jalan Air". Pengunjung bisa bebas bermain air di sungai maupun di jalan air. Aktivitas ini sangat digemari terutama oleh kalangan anak-anak. Bagi yang ingin bermain air atau berfoto di jalan air, tetap harus berhati-hati agar tidak menghalangi kendaraan yang lewat. Sambil menikmati segarnya air yang mengalir, pengunjung akan disuguhi oleh pemandangan bunga sakura yang mekar di ranting-ranting pohonnya.
Kebun Raya Cibodas yang menjadi area lokasi Taman Sakura dilengkapi fasilitas lahan parkir, pusat informasi, area bermain anak-anak, mushola, kantin, dan toilet. Ada juga pendopo serta teater alam terbuka yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Pengunjung yang ingin bermalam juga bisa merasakan pengalaman berkemah di area perkemahan seluas 3 hektar di Kebun Raya Cibodas. Rute yang bisa dilalui ialah jalan raya Bogor – Puncak – Cianjur bagi wisatawan yang datang dari arah Jakarta. Di persimpangan Cimacan, terdapat petunjuk jalan yang bisa diikuti untuk menuju tempat ini. Bisa juga menggunaan angkutan umum jurusan Cipanas – Rarahan – Cibodas dari persimpangan Cimacan atau Pasar Cipanas. Tarif masuk kebun raya ini juga terbilang murah. Hanya dibanderol Rp. 16.500 per orang baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Untuk parkir motor Rp.5000, mobil Rp. 20000, dan bagi yang ingin berkeliling menggunakan sepeda bisa menyewa dengan harga Rp. 5000.
Bagaimana? Sudah tertarik pergi ke taman sakura dengan kearifan lokal ini?
(Sumber gambar: https://www.google.com/search?q=sakura+di+cibodas&safe=strict&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=_5hUJ_2wUJ4HkM%252Cu2Re1A6Vu3xRWM%252C_&vet=1&usg=AI4_-kShxwbtJzRU3WQIX7H4EFzKWKWvxg&sa=X&ved=2ahUKEwi9i_2jrPTsAhWDTX0KHeHqAtEQ9QF6BAgGECU&cshid=1604886694975515&biw=1280&bih=578#imgrc=_5hUJ_2wUJ4HkM)
_________________
Sumber:
https://jejakpiknik.com/wisata-kebun-raya-cibodas/
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/travel/read/2020/01/07/080300627/cuaca-tak-menentu-bunga-sakura-di-kebun-raya-cibodas-sulit-mekar-sempurna
https://travelspromo.com/htm-wisata/taman-sakura-cibodas/amp/
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro