Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Lembar 36.

Jongin berlari pulang ke rumah Kepala Distrik setelah mendengar kabar bahwa Hyunjin di tangkap dan di bawa ke Camp Militer. Saat hampir sampai di rumah Kepala Distrik, pandangan Jongin menemukan teman-teman Bang Chan berada di teras rumah, termasuk dengan Yongbok dan juga Changbin. Namun tak ada lagi waktu untuk takut terhadap kedua preman yang selalu mengganggunya itu, di saat kepanikan sudah melanda.

Tak melihat Bang Chan berada di sana. Jongin segera berlari masuk ke dalam rumah tanpa ada kalimat sapaan yang ia berikan.

"Ada apa dengan anak itu?" gumam Yongbok. Mereka saling bertukar pandang dan masuk ke dalam rumah dengan Minho yang berjalan terlebih dulu.

"Hyeong ... Bang Chan Hyeong ... ini gawat, ini gawat!"

Bang Chan keluar dari salah satu ruangan ketika mendengar teriakan Jongin. "Ada apa? Kenapa berteriak?" Bang Chan berjalan mendekat, bersamaan dengan teman-temannya yang baru saja masuk ke dalam rumah.

"Ini gawat! Hyunjin Hyeong ..."

"Ada apa dengan Hyunjin?"

"Dia di bawa ke Camp Militer ... Hyeong harus menyelamatkannya."

Semua orang terkejut dengan berita yang baru saja di sampaikan oleh Jongin. Changbin kemudian mendekat. "Apa yang sudah kalian lakukan? Kenapa mereka bisa sampai menangkap anak itu?"

Jongin takut-takut menatap Changbin, dan Bang Chan yang menyadari hal itu pun segera kembali mengambil alih. "Duduklah, dan ceritakan pada kami apa yang terjadi."

Jongin menurut dan segera duduk di kursi yang berada di ruang tamu. Namun saat itu semua pasang mata segera menghakiminya.

Tak kunjung berbicara. Yongbok kemudian menegur pemuda itu, "tidak mau bicara?"

Changbin mendorong pelan dada Yongbok, mengisyaratkan bahwa mereka benar-benar dalam keadaan yang sulit untuk bermain-main.

Bang Chan menyahut, "ceritakan pada kami."

Takut-takut Jongin pun mulai menceritakan semua kejadian sesingkat mungkin, "sebenarnya ... semalam, Hyunjin Hyeong menyusup ke Camp Militer."

"Apa yang dia lakukan di sana?"

"Dia ... ingin melarikan Sohye Noona dari Distrik."

Semua orang memandang heran. "Siapa yang kau maksud?"

"Dia tunangan dari Kihyun Hyeong."

"Kihyun, Hyeong? Siapa?"

"Kihyun Hyeong ... Yoo Kihyun dari Distrik 9.

Semua orang terperangah, dan saat itu Yongbok lah yang pertama menunjukkan kemurkaannya. "Kalian mengenal buronan itu?"

Jongin mengangguk. Minho pun menyahut, "apa, apa yang sebenarnya kalian pikirkan? Bagaimana bisa kalian mengenal orang berbahaya seperti dia?"

"Kami tidak sengaja bertemu empat tahun yang lalu," ucap Jongin membela diri.

Yongbok langsung menimpali, "kalian gila! Apa kalian sudah menjadi sekutu orang itu? Kau ingin mereka semua membunuhmu!"

Changbin mendorong dada Yongbok dengan pelan agar pemuda itu mundur, dan Minho menengahi. "Kalian tahu bahwa Yoo Kihyun dari Distrik 9 sangatlah berbahaya. Seharusnya kalian tidak terlibat dengan mereka sampai sejauh ini."

Sungmin yang sedari tadi diam pun turut menyahut, "sekarang bagaimana?"

Bang Chan menimpali, "tidak ada. Memangnya apa yang bisa kita lakukan?"

"Hyeong ... mereka bisa saja mencelakai Hyunjin Hyeong," ucap Jongin dengan wajah memohon.

"Itu karena kebodohan kalian sendiri," Yongbok menyahuti dengan kesal.

Tanpa berucap, Bang Chan pun berjalan menuju pintu keluar hingga langkahnya terhenti oleh suara Minho. "Kau ingin kemana?"

"Kalian tunggu di sini?"

"Hyeong ingin pergi kemana?"

"Aku khawatir dengan anak itu, kalian tunggu saja di sini."

Bang Chan kemudian pergi meninggalkan rumah, dan Minho yang tidak tenang pun memutuskan untuk menyusul pemuda itu. Meninggalkan teman-temannya di rumah Kepala Distrik.

"Kau ingin pergi kemana?" tegur Minho setelah jaraknya dekat dengan Bang Chan. Namun Bang Chan hanya sekilas menoleh tanpa menghentikan langkahnya dan membuat Minho mensejajarkan langkah keduanya.

"Kembalilah."

"Apa yang ingin kau lakukan?"

Bang Chan menghentikan langkahnya dan berhadapan dengan Minho. "Apa lagi? Tentu saja membawa anak itu pulang ... kembalilah."

"Kau tidak bisa melakukannya."

"Kita tidak tahu sebelum mencoba."

"Kau terlalu nekad."

"Kembalilah."

"Aku akan ikut denganmu."

"Jangan keras kepala ... aku bisa pergi sendiri."

"Aku ikut denganmu!"

Bang Chan menghela napas. Pada akhirnya Keduanya pun pergi bersama dan nyatanya kedatangan mereka tidak mendapatkan penolakan dan justru mendapatkan sebuah sambutan yang kemudian membawa mereka untuk berhadapan dengan Kolonel Shin yang duduk di balik meja kerjanya.

"Bang Chan dan Lee Minho ... jika tidak salah, bukankah kalian putra dari Kepala Distrik dan Wakil Kepala Distrik?"

Bang Chan menjawab, "benar, itu adalah kami."

"Ada perlu apa kalian datang kemari?"

"Hwang Hyunjin ... pemuda yang di bawa kemari tadi pagi, tolong lepaskan anak itu."

Salah satu sudut bibir Kolonel Shin tersungging. "Pengkhianat itu, ya? Jadi bocah itu adalah teman kalian."

"Terjadi kesalahpahaman di sini. Anak itu hanya pernah sekali bertemu dengan Yoo Kihyun, itu pun terjadi empat tahun yang lalu dan setelahnya mereka tidak pernah berhubungan lagi."

"Menarik ... lalu, kau ingin aku melepaskan anak itu tanpa menghukumnya terlebih dulu?"

Minho menyahut, "kami masih anak-anak. Mohon jangan bersikap berlebihan pada kami."

Kolonel Shin tertawa sinis. "Karena kalian masih anak-anak, kalian sangat bodoh ... bawa mereka keluar dari sini!"

Dua orang perwira mendekati kedua pemuda itu. Namun saat itu, Bang Chan berhasil mengejutkan Minho ketika pemuda itu yang memilih untuk berlutut.

"Tolong, akan aku lakukan apapun asal kalian bersedia membebaskan ayah kami dan juga anak itu."

Tersenyum simpul. Kolonel Shin lantas beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri kedua pemuda itu. Berhenti tepat di hadapan Bang Chan, Kolonel Shin lantas menjatuhkan satu lututnya pada lantai.

"Kau yakin ingin membuat kesepakatan denganku?"

Bang Chan mengangguk, mencoba meyakinkan diri sendiri ketika bahkan keraguan itu datang sebagai sebuah hal yang mengerikan.

Kolonel Shin menepuk kepala Bang Chan beberapa kali lalu berujar, "anak pintar ..." Kembali menarik tangannya, Kolonel Shin lantas berbicara dengan suara yang lebih serius.

"Kau tahu Distrik 9?"

"Ye."

"Jika aku menyuruhmu untuk mengambil sesuatu di sana, apakah kau akan melakukannya?"

"Aku akan melakukannya," jawab Bang Chan dengan tegas.

Senyum Kolonel Shin melebar. "Aku akan membebaskan temanmu itu, asal dengan satu syarat."

"Apa itu?"

"Bunuh ... Yoo Kihyun!"


Selesai di tulis : 04.04.2020
Di publikasikan : 11.04.2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro