19
Sejin bergegas pulang setelah mendapatkan kabar bahwa Chang Kyun telah pulang. Memasuki halaman rumahnya, Sejin melihat Min Hyeok yang berada di halaman rumahnya.
Min Hyeok sempat menundukkan kepalanya ketika bertemu pandang dengan Sejin. Dan melihat reaksi Sejin akan kembalinya Chang Kyun ke distrik membuat Min Hyeok yakin bahwa tak seharusnya Kihyeon dan Chang Kyun kembali ke sana.
Sejin memasuki rumahnya dengan terburu-buru dan menemukan Chang Kyun yang sedang bersama Seung Hwa di ruang tamu.
"Kau sudah pulang?" tegur Seung Hwa yang langsung berdiri. Begitupun dengan Chang Kyun.
Chang Kyun segera membungkukkan badan untuk memberi salam. "Lama tidak bertemu, Paman."
Sejin segera menghampiri Chang Kyun dengan wajah yang tampak khawatir, namun juga terlihat kemarahan dalam waktu bersamaan.
"Apa yang sedang kau lakukan di sini?" ucapan Sejin terdengar menuntut.
"Kak Hwang mengatakan bahwa sudah waktunya untuk pulang."
"Di mana anak itu? Di mana kakakmu sekarang?"
Tak menunggu jawaban dari Chang Kyun, Sejin bergegas ke kamar yang dulu digunakan oleh Kihyeon dan juga Chang Kyun.
"Hwang Kihyeon, keluar sekarang," ujar Sejin begitu memasuki ruangan itu.
Dari arah belakang Seung Hwa yang tampak khawatir pun lantas menyusul dan menahan lengan Sejin.
"Kihyeon tidak ada."
Berkat pernyataan itu, Seung Hwa mendapatkan tatapan tajam dari sang suami.
Seung Hwa kemudian berucap, "Chang Kyun pulang sendirian, tenangkan lah dirimu. Kenapa kau terlihat begitu marah?"
Sejin menghela napas berat, mencoba menekan perasaan khawatir yang membuatnya tak bisa mengendalikan amarahnya. Keduanya kemudian kembali ke ruang tamu menghampiri Chang Kyun, dan Sejin yang tampaknya sudah mampu untuk mengendalikan kekhawatirannya lantas berbicara dengan lebih tenang.
"Duduklah."
Ketiganya lantas duduk berhadapan di ruang tamu. Seung Hwa memilih untuk duduk di samping Chang Kyun. Bagaimana pun juga, meski Chang Kyun bukan putra kandungnya, wanita itu sudah menganggap Chang Kyun sebagai putra kandungnya. Dan tentunya kasih sayang yang ia berikan kepada pemuda itu tak berbeda jauh dengan kasih sayang yang ia berikan terhadap Kihyeon.
Sejin kemudian memulai pembicaraan dengan suasana yang lebih tenang.
"Kapan kau datang?"
"Tadi siang."
"Bagaimana sekolah kalian di sana? Apa semua berjalan lancar?"
Chang Kyun mengangguk. "Aku meninggalkan sekolah tahun lalu, dan kak Hwang di tahun sebelumnya. Kami hidup dengan baik selama tinggal di sana."
"Kalau begitu kenapa kau datang sendirian? Di mana kakakmu?"
Chang Kyun menatap ragu sebelum memberikan sebuah gelengan yang membuat Sejin dan Seung Hwa menatap penuh tanya.
Seung Hwa kemudian menegur dengan lembut, "Chang Kyun, katakan pada kami di mana kakakmu sekarang?"
"Aku tidak tahu di mana dan apa yang kak Hwang lakukan sekarang. Terakhir kali aku melihatnya saat kami berpisah di pelabuhan."
Sejin dan Seung Hwa sekilas saling bertukar pandang. Seung Hwa kemudian bertanya kembali pada Chang Kyun,
"Maksudmu, kakakmu menyuruhmu kembali sendiri?"
Chang Kyun mengangguk.
"Apa yang dia katakan padamu sebelum berpisah?" tegur Sejin.
"Kak Hwang tidak mengatakan apapun selain itu. Dia hanya menyuruhku untuk pulang."
"Dia masih berada di pulau Jeju?" selidik Sejin.
Chang Kyun menggeleng. Namun dalam sorot mata itu Chang Kyun tengah menyembunyikan sesuatu. Mungkinkah itu pesan terakhir Kihyeon sebelum mereka berpisah.
DISTRICT 9 : FLOWER OF EVIL
Di sisi lain, rekan-rekan Chang Kyun yang mendengar bahwa pemuda itu telah kembali lantas bergegas menuju rumah Kihyeon. Dan langkah mereka terhenti di depan halaman rumah Kihyeon ketika mereka mendapati Min Hyeok berada di sana.
"Dia kembali?" tegur Hyeon Woo sebagai perwakilan dari kedua rekannya, sementara saat itu Hyung Won tertinggal cukup jauh karena pemuda itu berjalan dengan santai.
"Kita bertemu di tempat biasa, aku akan membawanya ke sana setelah dia mengurus semuanya," sahut Min Hyeok.
Joo Heon yang tak sabaran segera berbicara dengan nada menuntut, "apa benar kak Hwang dan Chang Kyun kembali? Sungguh?"
"Kita bicarakan nanti. Paman Sejin ada di sini, jangan sampai kedatangan kita membuatnya merasa terganggu."
"Kami tunggu di tempat biasa," tukas Hyeon Woo yang lantas membimbing kedua rekannya untuk pergi.
Sementara itu Hyung Won yang baru saja tiba memutuskan untuk tinggal bersama Min Hyeok.
"Mereka ingin pergi ke mana?" tegur Hyung Won.
"Ke tempat biasa. Kau juga pergilah ke sana, aku akan menyusul bersama Chang Kyun."
Hyung Won tak merespon, tak juga terlihat bahwa ia akan meninggalkan tempat itu. Hyung Won sejenak memperhatikan wajah Min Hyeok dan menyadari sesuatu di sana.
Hyung Won kemudian berucap, "kenapa Kakak terlihat tidak senang? Bukankah Kakak sudah menunggu hari ini dalam waktu yang lama?"
Min Hyeok sekilas memandang dan bergumam, "apa yang kau bicarakan?"
"Itu terlihat jelas di wajahmu."
Sudut bibir Min Hyeok sempat terangkat. Dia kemudian menyahut, "entahlah, aku bahkan tidak tahu haruskah aku bahagia atau sedih."
"Kenapa?"
Min Hyeok memandang Hyung Won dan terdiam selama beberapa saat sebelum pandangan itu kembali teralihkan.
"Shin Chang Kyun, apa anak itu kembali sendirian? celetuk Hyung Won yang membuat Min Hyeok langsung memandangnya.
"Apa kau menemukan jawaban itu dari wajahku?"
"Mereka mengatakan bahwa Chang Kyun sudah kembali, tapi mereka tidak pernah menyebutkan nama Hwang Kihyeon."
Min Hyeok tersenyum tipis. "Kita akan tahu jawaban yang pasti setelah Chang Kyun bicara. Bergabunglah dengan yang lainnya, aku akan menunggu Chang Kyun."
"Menunggu sudah menjadi keahlianmu selama tiga tahun terakhir."
Min Hyeok tertawa pelan mendengar ucapan Hyung Won yang menyerupai sebuah cibiran.
Min Hyeok lantas menyahut, "aku akan menganggap itu sebagai sebua pujian. Pergilah, aku masih sanggup untuk menunggu sendirian."
Hyung Won tak lagi menyahut. Namun pemuda itu sempat memandang rumah Seo Hye sebelum meninggalkan Min Hyeok. Dan saat itu Min Hyeok melihat Seo Hye keluar dari rumah. Pandangan keduanya saling bertemu, namun hubungan keduanya tidak begitu dekat sampai harus bertegur sapa.
Min Hyeok yang memang memiliki jiwa yang bebas lantas menghampiri Seo Hye terlebih dulu. Berdiri di depan pagar rumah Seo Hye, Min Hyeok lantas menegur gadis muda yang telah memalingkan diri darinya tersebut.
"Agassi."
Agassi : Nona.
Seo Hye segera berbalik, menemukan Min Hyeok yang menghadap ke arahnya. Seo Hye sempat ragu bahwa dialah yang baru saja dipanggil oleh Min Hyeok. Namun setelah Min Hyeok memberikan isyarat padanya untuk mendekat, gadis muda itu lantas mendatangi Min Hyeok.
"Ada apa?" tegur Seo Hye.
"Kau sudah tahu jika Chang Kyun sudah kembali?"
Seo Hye mengangguk.
"Kihyeon tidak ada."
"Ya?" Seo Hye menatap penuh tanya.
"Chang Kyun kembali sendirian. Kihyeon tidak ikut pulang."
Seo Hye segera menjatuhkan pandangannya ke samping dan tampak mempertimbangkan sesuatu. Namun setelahnya ia segera kembali memandang Min Hyeok.
"Kenapa kau mengatakan itu padaku?"
"Aku hanya berpikir bahwa kau ingin mengetahuinya."
Min Hyeok tersenyum tipis. Tak perlu lagi berpura-pura tidak tahu, Min Hyeok mengetahui dengan jelas bagaimana hubungan antara Seo Hye dengan Kihyeon. Meski keduanya tidak menjalin hubungan secara resmi, namun Min Hyeok tahu bahwa hingga saat ini Seo Hye masih menunggu Kihyeon. Itulah alasan kenapa gadis muda itu menolak pernikahan yang telah disusun oleh keluarganya. Semuanya karena Hwang Kihyeon.
"Jika kau merasa tidak sanggup untuk menunggunya lagi, kau boleh menyerah. Aku akan membantu menjelaskan padanya saat dia kembali."
Setelah mengatakan hal itu, Min Hyeok menjauh dari halaman Seo Hye. Sementara Seo Hye terlihat tak tenang. Gadis muda itu kembali memasuki rumah sembari memegang kalung yang sudah kembali melingkar di lehernya. Terdapat perasaan kecewa yang terlihat dalam sorot mata Seo Hye ketika ia berpikir bahwa mungkin saja yang mengembalikan kalung itu bukanlah Kihyeon, melainkan Chang Kyun.
Chang Kyun keluar dari rumah dan segera menghampiri Min Hyeok. Tak membuang waktu, keduanya kemudian menyusul rekan-rekan mereka yang telah menunggu kedatangan mereka.
DISTRICT 9 : FLOWER OF EVIL
Tiga tahun berpisah, pada akhirnya Chang Kyun bisa berkumpul kembali bersama rekan-rekannya. Mendapatkan sambutan yang begitu hangat. Dan reaksi semua orang hampir mirip dengan reaksi Min Hyeok sebelumnya. Mereka tampak tak percaya dengan perubahan pesat yang dialami oleh Chang Kyun semalam tiga tahun. Dan setelah reuni singkat mereka selesai, mereka duduk di kursi masing-masing untuk membicarakan sesuatu dengan lebih serius. Saat ini mereka tengah berada di kedai yang biasanya mereka kunjungi. Dan saat itu pengunjung di sana cukup sepi, sehingga mereka bisa berbicara dengan bebas di sana.
"Kapan kau tiba?" Hoseok memulai pembicaraan serius mereka.
Chang Kyun menyahut, "aku sampai di pelabuhan tadi pagi."
"Ke mana saja kau selama ini? Ke mana paman Sejin mengirim kalian berdua?" pertanyaan itu dilontarkan oleh Hyeon Woo.
"Kami dikirim ke Pulau Jeju. Selama tiga tahun terakhir kami tinggal di sana."
"Kepergian kalian sangat mendadak. Bagaimana mungkin kalian menghilang begitu saja hanya dalam waktu satu malam," Joo Heon menyahut.
Chang Kyun kembali menyahut, "semua terjadi secara mendadak. Aku dan kak Hwang baru saja kembali dari Gwangju, tapi malam harinya kak Hwang mengajakku untuk pergi. Dan keesokan paginya kami sudah meninggalkan distrik ... paman melarang kami meninggalkan sesuatu, jadi kami tidak sempat berpamitan."
Hoseok menengahi, "yang terpenting sekarang bukanlah itu. Tapi di mana keberadaan Kihyeon? Kenapa kau hanya kembali sendirian?"
Semua orang tampak setuju dengan ucapan Hoseok. Dan kali itu Chang Kyun merasa disudutkan.
"Kau tidak tahu?" celetuk Hyung Won yang berhasil menarik perhatian semua orang. "Apakah dia meninggalkanmu?"
Min Hyeok kembali memandang Chang Kyun. "Apakah itu benar, Chang Kyun?"
"Aku menerima surat begitu sampai di pelabuhan. Kak Hwang menyuruhku untuk kembali ke distrik dan mengatakan tidak tahu jika seseorang bertanya tentangnya."
Semua orang tampak bertanya-tanya, namun saat itu Hyung Won keluar dengan pemikirannya sendiri.
"Begitu kau sampai di pelabuhan, kau mendapatkan surat. Bukankah itu berarti bahwa kak Hwang telah meninggalkan Pulau Jeju lebih dulu dari pada dirimu?"
Semua orang baru menyadari hal itu dan kembali fokus pada Chang Kyun. Dan mau tidak mau, Chang Kyun harus berkata jujur kepada rekan-rekannya.
"Kak Hwang meninggalkan pulau Jeju bulan November tahun lalu, sekitar dua bulan yang lalu."
Semua orang tampak terkejut namun dengan cara masing-masing.
"Dua bulan yang lalu?" ucap Joo Heon tak percaya.
"Tunggu sebentar," Min Hyeok mengambil alih perhatian semua orang. "Kihyeon meninggalkan Pulau Jeju sekitar dua bulan yang lalu, tapi dia tidak kembali ke Distrik 9. Lalu di mana dia sekarang?"
"Bukan di mana?" Hyung Won menyahut.
Joo Heon menimpali, "tapi apa yang dia lakukan sekarang?"
Semua saling bertukar pandang, mencoba menebak jalan pikiran Kihyeon. Namun di antara mereka semua hanya satu orang yang kemungkinan mampu menebak apa yang dipikiran oleh Hwang Kihyeon. Dan orang itu adalah orang yang kini terlihat paling khawatir, Han Min Hyeok.
"Tidak mungkin," gumam Joo Heon, menarik seluruh perhatian tertuju padanya.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" tegur Hoseok.
"Satu minggu yang lalu. Mungkinkah yang menyerang perwira militer itu adalah kak Hwang?"
Semua orang menatap tak percaya, kecuali Chang Kyun yang tampak terkejut.
Hoseok segera menyahut, "itu tidak mungkin. Dari mana dia belajar menggunakan senjata berbahaya itu?"
Berkat ucapan Hoseok, semua pasang mata segera menghakimi Chang Kyun.
Hyeon Woo kemudian melemparkan pertanyaannya, "Chang Kyun, apa saja yang Kihyeon lakukan di pulau Jeju?"
Chang Kyun menjawab masih dengan cara yang sama, tak terlihat bahwa dia tengah terintimidasi.
"Kami tinggal di dekat pantai. Kami membantu paman yang tinggal bersama kami untuk menangkap ikan saat libur sekolah."
Hyung Won menyahut, "kak Hwang seharusnya lulus dari SMA dua tahun yang lalu. Apakah dia benar-benar hidup sebagai seorang nelayan selama dua tahun terakhir?"
"Kami hanya membantu, bukan mengambil pekerjaan itu sepenuhnya. Kami sering pergi ke gunung Halla ... tidak mungkin aku menceritakan semuanya secara keseluruhan."
Kebanyakan dari mereka setuju dan berhenti menaruh kecurigaan. Namun itu tidak berlaku bagi Min Hyeok yang memang mengerti jalan pikiran Kihyeon. Dan Hyung Won yang sudah hafal dengan seluruh tingkah laku Min Hyeok pun tak bisa memalingkan pandangannya untuk sesaat dari Min Hyeok.
Meski mereka tumbuh bersama, namun pada nyatanya begitu banyak rahasia yang menyertai hubungan mereka. Tapi di antara mereka semua, sepertinya Hwang Kihyeon lah pemilik rahasia terbanyak di sana.
Seperti apa yang dikatakan oleh Hyung Won dan juga Joo Heon. Yang terpenting saat ini bukanlah di mana, melainkan apa yang tengah dilakukan oleh Hwang Kihyeon.
Di manakah pemuda itu bersembunyi selama dua bulan terakhir dan apa yang tengah ia rencanakan dalam persembunyiannya?
DISTRICT 9 : FLOWER OF EVIL
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro