9. Fall Too Deep
Warning!!
Typo berserakan
Bahasa amburadul
Jennie melangkahkan kakinya terburu-buru ke ruang klub, baru saja ia dan Lisa sampai di kampus, tiba-tiba ia mendapat panggilan untuk segera ke ruang klub dance.
Akhir-akhir ini klub dance sedang sibuk menentukan konsep acara klub mereka, akan ada Expo klub, masing-masing klub wajib menentukan konsep dalam expo tersebut.
Masalah klub Musik dan Vokal sudah ada Youngbae dan beberapa anggota yang mengurusnya, Youngbae ingin Jennie cs fokus pada klub dance.
Jennie baru sampai di ruang klub, sunyi tidak ada orang, ia mengedarkan pandangannya mencari, siapa tau ada orang lain selain dirinya, tapi nihil. Ia menggerutu pelan. Ia kemudian menyenderkan tubuhnya pada sandaran sofa di ruangan itu.
"Malah tidak ada orang, ku pikir.."
Ia berbicara pada dirinya sendiri, sambil memeriksa kembali ponselnya, ia melihat nama orang yang menelepon nya tadi, tidak ada kabar lagi dari orang tersebut.
"Baru sampai kan?" Orang yang dicari datang, Jennie menegakkan tubuhnya melihat orang yang datang itu, kemudian ia mengangguk.
"Lisa tau kau menemuiku?" tanya nya
Jennie menggeleng, ia kembali fokus pada ponselnya lagi. Namun kemudian ia bersuara.
"Ada apa Oppa memanggil?"
"Ada yang ingin aku sampaikan..."
"Tentang konsep Expo?"
"Bukan... Ini diluar itu..." laki-laki itu menggantungkan kata-kata nya
"Apa?"
"Harus kah aku langsung mengatakannya?"
Gadis itu mengangguk, tidak biasanya orang ini berbicara serius pikirnya.
"Aku harap kau tidak salah paham denganku Jennie ah.." ucap laki-laki itu
"Maksud Oppa?"
"Kau tidak mengerti?"
"Sama sekali tidak.."
"Tentang kita...."
Jennie terperajat, tiba-tiba ia merasa takut kalau apa yang dipikirkan nya sebelumnya benar, cepat-cepat ia menjawab.
"Ah itu.. Tentu saja tidak Oppa, aku biasa saja, bagaimana mungkin salah paham" ucapnya, dada nya bergemuruh sekarang, ia merasa yakin bahwa feeling nya benar, mungkin selama ini ia saja yang terlalu berharap. "Oppa hanya ingin mengatakan itukan? Tenang saja, Oppa tidak usah khawatir. Aku harus menemui Lisa sekarang, ia tidak bisa ditinggal lama" tambahnya, kemudian segera meninggalkan laki-laki itu sendiri.
Bukannya menemui Lisa seperti katanya tadi, ia malah menuju kamar mandi wanita, ia sudah tidak tahan dengan perasaannya, ia ingin menumpahkannya sekarang. Sakit...
Apa begitu terlihat aku menyukainya? Apa begitu terlihat aku berharap ia menyukai ku juga? Kalau ia tidak mau aku salah paham, lalu selama ini apa? Ciuman itu? Apa aku semurah itu? Batin nya, ia menangis sekarang.
Sedari tadi ponselnya berbunyi, tapi ia tidak berniat menjawabnya, ia bahkan mematikan ponselnya tersebut. Tiba-tiba ia merasa ingin sendiri untuk saat ini atau beberapa waktu kedepan.
Sedangkan ditempat lain Lisa tampak sibuk menghubungi Jennie, bahkan mencari nya disekitar kelas, dan ruang klub.
Ck! kemana gadis itu! pikirnya
Tidak lama ia melihat sosok yang ia kenal sekali, sedang berjalan ke arah nya.
"Oh Sehun.... Kau melihat Jennie?"
"Tidak, aku baru datang.. Di klub tidak ada?"
Gadis blonde itu menggeleng, memutuskan untuk mencari Jennie ke arah Kantin. Tanpa ba bi bu ia langsung berlalu meninggalkan Sehun, sementara laki-laki itu otomatis mengikuti langkah Lisa dari belakang.
"Memangnya kalian tidak datang bersama?" tanya Sehun sambil terus mengekori Lisa, gadis itu menoleh, baru sadar Sehun mengikuti nya.
"Kami datang bersama, tapi tadi ia bilang ada urusan sebentar"
"Mungkin urusannya belum selesai.."
"Mungkin saja...." Lisa merasa perasaannya tidak enak
"Kenapa?" tanya Sehun melihat perubahan wajah gadis itu, tidak biasanya.
"Tidak apa-apa"
"Mau mencari kemana lagi? Lebih baik tunggu di klub, sekalian kita rapatkan?" Lisa mengangguk mendengar ucapan Sehun.
Sampai di klub dance, hanya ada Kai yang terlihat disana, melihat Lisa datang dengan Sehun, Kai mengerutkan keningnya.
"Lisa! Sehun!" serunya
"Oppa melihat Jennie?" Lisa langsung bertanya
"Bukannya ia menemuimu? Begitu katanya tadi" jawab Kai ikut bingung
"Eoh, Oppa bertemu dengannya tadi?"
"Iya sebentar, kemudian dia langsung pergi menemui mu"
"Ia tidak ada menemuiku" ucap Lisa, ia khawatir sekarang, tidak biasanya Jennie begini pikirnya.
"Kita tunggu saja disini, pasti juga dia akan kesini" Sehun akhirnya buka suara
Lisa dan Kai mengangguk bersamaan, sambil menunggu anggota lain datang juga pikir Kai, sementara Lisa merasa aneh. Pasti ada sesuatu yang sudah terjadi pikir nya.
Para pengurus klub dance dan juga anggotanya sudah berkumpul, seperti kesepakatan mereka sebelumnya, hari ini mereka akan rapat membahas konsep Expo, Jennie masih belum menampakkan batang hidungnya.
"Jenn kemana?" tanya Rose
"Iya, dari tadi tidak terlihat" sambung Jisoo
"Tumben Jen noona belum datang" Chanwoo menambahkan
"Biasanya kalian berangkat bersama Lice?" Hanbin ikut berkomentar
Lisa tidak menghiraukan pertanyaan-pertanyaan tersebut, ia fokus pada ponselnya, ia berkali-kali berusaha menghubungi Jennie.
Ting!! Pesan Line masuk
LINE
MyJenn💚
Lice..
Rapat sdh mulai?
Read
Sbntar lagi..
Kau dmn? Knp ponsel tdk aktif td?
susah skali mnghbungimu..
Read
MyJenn💚
Hehe mian
Aku dikamar mandi
Bisakah kau kemari?
Read
Tidak menunggu lama, Lisa langsung menyusul Jennie. Sebelum ia meninggalkan ruangan ia meminta izin kepada yang lainnya.
"Rapat nya dimulai saja, aku akan menyusul bersama Jennie"
Setelah mendapat persetujuan dari yang lain Lisa langsung melangkahkan kaki panjangnya menuju kamar mandi. Ia tau pasti ada sesuatu yang terjadi pada Jennie.
Begitu sampai dikamar mandi, ia bisa melihat Jennie dengan pemandangan yang menyedihkan, habis menangis tentunya, masih menangis malahan.
Lisa langsung meraih Jennie kedalam pelukan nya, tangis Jennie terdengar. Tidak perlu bertanya apa yang terjadi, Lisa tau Jennie sedang dalam kondisi tidak baik, ia hanya perlu menenangkan Jennie.
LINE
Lalisa
Hanbin ah..
aku dan Jennie tdk bisa ikt rapat
aku titip notulen yaa
Jennie sdg tdk baik..
Gomawo Hanbin ah..
Read
Kim Hanbin
Eoh?
Baiklah Lalice..
Tdk masalah
Read
Lalisa
Kamsahamnida
Hanbina ah..
Read
Kim Hanbin
You're Welcome
Lalice...
Read
Lisa sangat bersyukur Hanbin dapat diandalkan, ia tidak menyesal memiliki partner seperti Hanbin.
****
Setelah hari itu, tidak ada yang tau apa yang terjadi kecuali Lisa, bahkan Rose dan Jisoo tidak bertanya, biasanya mereka akan melempar berbagai pertanyaan.
Jennie dan Lisa bersyukur akan hal itu, mereka kembali beraktifitas seperti biasa, hanya saja Jennie lebih sering menghindar apabila bertemu dengan Kai.
"Kau tidak bisa terus-terusan menghindarinya Jen.. Itu terlihat mencurigakan.."
"Itu refleks Lalice.."
"Mau sampai kapan? Bersikaplah seolah tidak terjadi apa-apa"
"Aku akan mencoba Lice.."
Lisa mengingat kembali, bagaimana tangis Jennie hari itu, sampai akhirnya ia memutuskan untuk membawa Jennie pulang ke apartemen nya, Jennie menceritakan semuanya pada Lisa, gadis itu mengerti.
Inilah yang aku takutkan apabila dekat dengan seorang laki-laki, aku takut sakit ~ Lisa
Sejujurnya, Lisa ingin sekali marah kepada Kai, bagaimana mungkin ia bisa memperlakukan Jennie seperti itu, ia pikir mereka saling menyukai, tapi kenapa tiba-tiba Kai mengatakan hal mengejutkan itu pada Jennie. Lalu selama ini, arti kebersamaan mereka itu apa? Lisa tidak mengerti sama sekali.
Lisa POV
Inilah yang membuatku selalu menepis setiap perasaan ku, dan juga pendapat yang lain mengenai Sehun kepada ku...
Aku menepis semuanya...
Bukan aku tidak tau Sehun selalu menatap ku...
Bukan aku tidak tau ia selalu memperhatikan setiap gerak gerik ku, itu terlihat sekali...
Bukan aku tidak tau bahwa ia mati-matian menurunkan gengsi nya hanya untuk menyapaku lebih dulu...
Bukan aku tidak senang akan hal tersebut...
Aku bahkan senang sekali...
Meski aku tidak tau apakah Sehun merasakan apa yang aku rasakan, apakah Sehun memiliki rasa yang sama kepadaku.
Tidak bisa aku pungkiri, aku menyukainya, aku bahkan tertarik hanya karena tatapan matanya.
Ketika ia memberikan perhatian nya padaku, contohnya ketika aku sakit, meski terlihat sangat dingin dalam pesannya, tapi aku tau dia peduli padaku. Aku tidak mengerti mengapa Sehun begitu kepada ku. Sudah banyak yang mengatakan bahwa Sehun hanya memperlihatkan sisi lainnya ketika bersama ku. Ya, selama ini yang kita tau Sehun sangat dingin, ia tidak banyak berbicara dengan orang yang baru ia kenal, ia bahkan tidak perduli.
Aku masih ingat perkataan Jungkook hari itu, hari dimana pertamakali seorang Jeon Jungkook mengajak ku berbicara.
*flashback on
Sudah lama aku tidak melihat Sehun memperhatikan seseorang, terutama seorang gadis Lalisa..
Kami bersahabat sudah sejak lama sekali, sejak sekolah dasar, aku tau sekali sifat seorang Oh Sehun. Dia anak yang baik, dia bahkan sangat manis kepada orang yang ia sayang...
Tapi ia berubah menjadi sangat dingin sejak mendekati kelulusan sekolah menengah atas, ia berubah 180 derajat. Ia bahkan menutup dirinya dari orang asing, terutama gadis.
Tidak sedikit gadis-gadis yang mengejarnya, tidak ada satupun yang ia perdulikan. Ia hanya fokus dengan apa yang ingin ia kerjakan.
Semenjak kuliah, hanya ada kami berdua, sahabat kami yang lainnya berpencar. Jangan heran sejak masa sekolah aku dan Sehun kami memiliki sahabat perempuan juga.
Tapi dikampus ini, hanya ada kami berdua yang bersahabat dekat dari dulu, jadi tidak heran kami sangat dekat, bahkan aku pernah dengar beberapa orang menggosipkan kami sebagai pasangan Gay. Haha! Aku tak habis pikir...
Oh Sehun... Dia pria normal Lalisa, sangat normal, begitu juga denganku hahaha
Aku terkejut begitu mengetahui Sehun tiba-tiba menaruh perhatian padamu, akhirnya setelah sekian lama ia memperhatikan seorang gadis
Dia menyukaimu Lalisa...
Sejak awal hanya ada kau dimatanya..
Sehun memang tidak mengatakan padaku, tapi aku paling tau Sehun seperti apa..
Aku tidak memaksa mu untuk menyukai Sehun, aku hanya ingin kau tau bahwa Sehun itu menyimpan mu dalam deretan penting dihidupnya...
Kamu pasti bingung... Perasaan siapa yang bisa menebak kan?
Tapi.........
Ada hal yang harus kau tau juga Lalisa..
Aku tidak tau apakah Sehun sudah seratus persen melupakan gadis itu.. Gadis yang dengan tidak sengaja melukai perasaan Sehun, bisa dibilang gadis itu mantan terindah Sehun.
Hubungan Sehun dengan gadis itu diawali dengan persahabatan yang sangat panjang...
Kenapa aku tau? Karena gadis itu juga sahabatku, kami bersahabat sejak dulu. Sampai kami menginjak sekolah menengah atas, mereka pacaran.... Haha
Tapi sayangnya, hubungan pacaran mereka tidak berlangsung lama seperti hubungan persahabatan mereka. Sayangnya pada akhirnya, hubungan persahabatan mereka, kami maksudku menjadi canggung...
Sampai sekarang....
*flashback off
Setelah mendengar cerita Jungkook hari itu, aku masih berusaha menepis perasaan senang ku. Bukan karena apa-apa, aku hanya tidak ingin terlalu percaya diri dan berharap. Sudah aku bilang, aku tidak mau sakit. Aku tidak akan membiarkan perasaan ku membawakan jatuh terlalu dalam, aku takut apabila terlalu dalam itu akan sangat menyakitkan pada akhirnya.
Bahkan Sehun tidak pernah mengatakan apapun padaku, ia memang memperlakukan ku dengan sangat baik, tapi ia tidak membahas perasaan, kecuali sebatas urusan klub, jadi apa aku berhak berharap lebih? Tidak kan!
Apalagi setelah melihat kejadian Jennie dan Kai Oppa, mereka sudah terlihat jelas-jelas seperti saling menyukai, tapi lihat apa yang terjadi kan, Jennie tersakiti. Aku tidak mau seperti Jennie.
Hatiku... Aku mohon, bekerjasamalah dengan pikiranku, jangan bawa aku semakin dalam dengan perasaan ini..
Lisa POV End
Apakah begini rasanya patah hati?
Mengapa begitu menyakitkan?
Aku tidak mengerti, tapi ini pertamakali aku merasakannya....
Salahku membiarkan perasaanku membawa ku jatuh semakin dalam..
~Jennie~
¶¶¶¶¶¶¶¶
Jangan bingung sama ceritanya ya haha
Namanya juga nulis suka-suka 😂
💛💚💙💜
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro