Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

7. Oh Sehun

Warning!

Typo beterbangan
Bahasa amburadul

Jennie's Side

Sudah hampir 1 jam Jennie menunggu Lisa, tapi yang ditunggu belum muncul juga.
Lisa sedang ada quiz dikelas nya, hari ini mereka tidak satu kelas, karena Jennie tidak suka mata kuliah yang Lisa ambil ini.
Budaya dan Bahasa

Jennie mulai bosan, dia sudah mengirimkan banyak pesan Line kepada Lisa, tapi belum ada respon yang artinya gadis itu masih asik mengerjakan quiz nya.

Ting!

LINE

Jongin Oppa

Jen? Sendiri?
Read

Ne Oppa..
Read

Jongin Oppa

Knp bisa?
yg lain?
Read

Lisa ada quiz
Jisoo eonni tidak kelas hari ini
Roje kelas luar kampus..
Read

Jongin

Oh...
Read

What? Cuma oh aja? Lah kenapa chat kalo gitu, sedih amat kirain mau dimodusin ~ Jennie

Jennie semakin badmood padahal tadi dia sudah senang sekali, akhirnya dia memilih untuk melakukan kegiatan mengusir kebosanan andalannya. Memasang headset mendengarkan lagu favorit nya sambil memejamkan matanya.

Langkah kaki mendekat ke arah tempat Jennie bertengger, dia tidak memperhatikan apa lagi mendengar, jangan lupa headset yang di telinganya.
Orang itu menatapnya, setiap inci dari wajahnya di perhatikan. Jennie masih belum sadar, atau mungkin dia tertidur sekarang.

Orang itu duduk disamping Jennie, tetap Jennie tidak bergeming sedikit pun, sepertinya tertidur sekarang. Orang itu meraih minuman dingin yang dibawa nya kemudian menempelkannya di pipi Jennie.
Sontak Jennie membuka matanya, ia mebulatkan matanya lebar melihat siapa yang di samping nya sekarang. Orang itu hanya tertawa usil.

"Oppa kenapa disini?"

Ups! Jennie keceplosan jutek, kemudian ia melanjutkan

"Oppa sangat mengagetkan ku!"

"Ini..." laki-laki itu menyerahkan minuman dingin kepada Jennie "Kau kelihatan menyedihkan duduk sendirian disini" lanjutnya

"Aku menunggu Lisa Oppa" ucap gadis itu sambil meminum minuman yang laki-laki itu berikan

"Oppa tau, ayo kita pergi" ajaknya

"Lalu Lisa? Aku harus menunggunya sampai selesai, dia pasti mencari ku"

"Sudah?"

"Oppa ~" rengek Jennie

"Lisa soal gampang, biar aku yang urus, Kajjah! " ucap laki-laki itu sambil menarik lembut tangan Jennie untuk mengikutinya.

Jennie's side end

****

Lisa sedang berjalan menuju ruang klub dance, ia habis dari kantin membeli minuman dingin. Setelah menyelesaikan quiz nya yang menguras otak.

Dengan sedikit mengomel dia memasuki pintu klub dance, sekarang klub dance memjadi markas kalau sudah selesai kelas atau sebelum masuk kelas. Lisa mengomel, pasalnya ia sudah berharap selesai quiz ia bisa mengajak Jennie nongkrong. Ternyata setelah selesai quiz dia mendapat pesannya dari manusia paling genit menurutnya mengatakan kalau Jennie dipinjam dulu. Lisa tidak yakin itu sebentar.

*flashback

Ting! Ting!

Line messages

Black Oppa

Princess...
Oppa pinjam soul mate mu
dulu ya hehe sebentar saja..
😚😚
Jangan mengomel..

*flashback off

Lisa menghempaskan tubuhnya ke lantai klub dan, bersender pada dinding. Ruangan tersebut sunyi tidak ada siapapun, paling sebentar lagi ramai. Sekarang memang sedang jam kelas dari kebanyakan mereka.

Lisa membuka smartphone nya dan mulai browsing resep, browsing fashion terkini, kemudian ia melanjutkan kan dengan membuka akun Instagram nya. Entah pikiran dari mana tiba-tiba dia berniat umtul mencari tau siapa mantan dari Oh Sehun.

Nice Lisa, apa yang kamu pikirkan? Sejak kapan kau perduli hal yang seperti ini? ~ Lisa

Tapi tangannya tidak bisa dihentikan, ia terus mengutak atik beberapa akun guna mencari tau. Tentu saja ia tidak bisa mencari tau dari akun Sehun sendiri, jangan lupakan akun Sehun yang si gembok. Lisa merutuki kelakuannya sendiri.

Bodoh! Kenapa ingin tahu sekali sih?!
Ck! Tapi penasaran ~~
Lisa

Asik menstalker Sehun, dia tidak sadar seseorang memasuki ruangan klub, orang itu menatap Lisa yang sedang asik dengan dunia nya, kemudian duduk tidak jauh dari Lisa. Kembali menatap Lisa, sepertinya sedari tadi Lisa belum sadar juga akan kehadirannya.

Lelah dengan cahaya smartphone nya, Lisa mengucek-ngucek matanya, ia mengantuk sekarang. Akhirnya ia mengakhiri kegiatan nya, karena tidak berhasil menemukan apa yang dicarinya. Ia memejam kan matanya, tanpa memperdulikan sekeliling nya. Sekian menit ia memejam kan mata, ia membuka kembali matanya dan......

Lisa baru sadar sekarang disana tidak jauh didepannya Sehun sedang asik dengan Laptop nya, sepertinya mengerjakan kegiatan rutin dari klub Photography nya. Lisa mulai bertanya dalam hati, sejak kapan makhluk tersebut disana? Tapi kemudian Lisa memejam kan matanya lagi, matanya benar-benar lelah.

Merasa sepertinya Lisa sudah sadar, Sehun menatap kearah Lisa, tetapi ia mendapati Lisa masih menutup matanya. Ia memilih menikmati memandang Lisa yang sedang terpejam. Asik memandangi, ia sedikit kaget ketika Lisa tiba-tiba membuka matanya, tapi ia tidak mengalihkan pandangan nya dari Lisa. Gadis itu balik menatapnya.

"Ekhm.. Apa aku mengganggu mu?"

Gadis itu tersenyum, kemudian menggeleng pelan. Sehun meletakkan Laptop nya dan berdiri, berjalan kearah Lisa.

Eh apa yang ia lakukan?
kenapa menuju kemari
Omo bagaimana ini? ~ Lisa

Lisa masih membeku ditempatnya, memandang Sehun yang sudah berdiri di hadapannya, Lisa memandangnya bingung.
Sehun tersenyum manis sekali.

Shit! Kenapa tersenyum?

"Aku rasa kita sudah berapa kali bertemu"

Lisa hanya mengangguk seperti orang bodoh.

"Tapi kita tidak pernah bertegur sapa bukan?" Lisa masih mengangguk polos, dengan wajah bingung nya "Bahkan kita belum berkenalan secara resmi, walau mungkin kita saling tau nama" Sehun melanjutkan ucapannya dengan masih tersenyum.

Oh Sehun, hanya banyak tersenyum pada Lisa, entah ketika Lisa sadar atau tidak.
Diluar itu orang mengenal Sehun dengan pribadi yang dingin kepada orang yang tidak dikenalnya. Lisa adalah gadis pertama yang belum begitu ia kenal, tapi sanggup memunculkan sisi hangat Sehun.

"Kenalkan, Oh Sehun.. Panggil Sehun saja"

Lisa masih memandang dengan bengong, wajah bingungnya kentara sekali, ia bahkan tidak menyambut uluran tangan Sehun.
Sehun masih sabar menunggu. Lagi, Sehun dibuat melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Seolah dibisiki sesuatu, Lisa akhirnya tersadar, ia segera menyambut uluran tangan Sehun.

"Lalisa.. Panggil Lisa saja"

Lagi Sehun tersenyum, kemudian mengacak rambut Lisa pelan.

"Kau lucu sekali Lice, apalagi kalau sedang bengong"

Sehun juga merutuki tangan dan mulutnya yang tiba-tiba bertindak diluar kendalinya, ini bukan Oh Sehun yang biasanya. Tentu saja Lisa dibuat takjub lagi dengan ucapan dan perlakuan Sehun barusan.

"Ahh... Begitu ya" Lisa tidak tau mau menjawab apa. Sehun tersenyum dan mengangguk

"Kau sedang tidak ada kelas?"

"Aku hanya ada quiz hari ini, kau sendiri?"

"Baru selesai kelas, kemudian kesini..." Sehun menggantung kata-kata nya, seolah masih ada kata-kata yang ingin ia sampai kan lagi. Lisa mengangkat kedua alisnya, menunggu kata selanjutnya.

"Aku harap, aku bisa memberikan ide terbaik untuk klub ini Lice" akhirnya Sehun bisa melanjutkan perkataannya yang sedikit ia ragukan.

"Oh aku yakin idemu yang terbaik, aku dengar kau bisa menciptakan koreo yang bagus" Lisa berusaha tenang, ia masih tidak percaya sekarang ia berbicara dengan seorang Oh Sehun

"Bukannya itu kau Lice? Begitu yang aku dengar"

"Kalau begitu, mari bekerja sama" Lisa mengulurkan tangannya kepada Sehun, dan disambut Sehun. Mereka bersalaman (lagi)

"Deal?"

"Deal!"

"Senang bisa bekerjasama denganmu Lice"

"Ah aku juga sama Sehun"

Hening....

Mereka berdua sekarang duduk berdampingan sambil menyender ke dinding. Sama-sama masih canggung, tidak ada yang berniat membuka pembicaran kembali. Lisa hanya memandangi sneaker yang ia pakai, sementara Sehun sibuk memandangi gadis yang disamping nya ini.

Dilihat dari jarak sedekat ini, dia benar-benar seperti bayi batin Sehun

"Lisa..."

"Hmh?" Lisa mengangkat wajah nya memandang Sehun, sedikit kaget karena jarak mereka dekat sekali. Deg deg!

"Kau tumben sendiri?"

"Oh itu, Jennie sedang pergi, Rose ada kelas diluar, sementara Jisoo eonni tidak ada kelas hari ini" jawab Lisa cepat "Kau juga sendiri Hun, biasanya kau tidak pernah sendiri sepertinya" lanjutnya

"Oh.. Jungkook hari ini tidak masuk"

"Ooooh" Lisa hanya ber 'oh' ria jujur ia bingung apalagi bahan obrolan yang cocok, suasana ini sungguh sangat canggung

"Kita ini saling memperhatikan ya?" pertanyaan Sehun benar-benar membuat Lisa hampir terjungkal, kembali Lisa memasang wajah bodoh nya. Sehun hanya menggelengkan kepala nya melihat reaksi Lisa.

"Maksudku, kita sering bertemu tapi tidak pernah ngobrol. Anehnya kita tau siapa orang yang sering ada disekitar kita. Seperti sekarang ini, kau terlihat aneh kalau sendiri, begitupun denganku"

"Hehehe.. Iya juga yah" sahut Lisa

"Aku harap selanjutnya kita tidak saling canggung lagi" suara Sehun terdengar sangat pelan. Lisa mengangguk, ia menatap Sehun dalam.

Gila ini orang putih sekali ~ Lisa

"Sehun....."

"Ya?"

"Kau ini albino yah?"

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

Lalisa bodoh! Pertanyaan macam apa itu? Saring dulu pertanyaan mu sebelum itu keluar dari mulut mu!  ~ Lisa

"HAHAHAHAHAHA!!!" Sehun malah tertawa, ia bahkan tidak merasa marah, ia justru merasa kalau gadis disamping nya ini benar-benar lucu dan apa adanya. Lisa menatap Sehun bingung.

"Mana ada orang albino seperti aku ini Lice, kau pernah lihat orang albino?"

"Ya pernah sih"

"Apa aku benar-benar terlihat mirip dengan orang Albino?"

Lisa menggeleng, tapi kemudian ia menjawab sambil mengangkat tangan Sehun. Berani ya sekarang Lisa

"Tapi kau ini terlalu putih menurutku, jadi aku menganggapmu albino"

"Kau bahkan lebih putih dariku, berarti kau juga albino" jawab Sehun sambil membandingkan warna kulit mereka

"Tapi kan kau itu laki-laki Hun, aku ini perempuan jadi wajar saja"

"Jadi maksudmu aku terlalu putih untuk ukuran laki-laki?" Lisa hanya mengangguk polos dengan mata bulat nya yang berbinar

Ya Tuhan, kalau saja bukan baru kenal, kalau saja tidak dianggap kurang ajar, mungkin aku sudah menciumnya sejak tadi ~ Sehun

Sehun tertawa, kemudian mencubit hidung Lisa pelan. Lisa hanya meringis dan tidak percaya. Ini Oh Sehun?

"Pantas saja kau punya banyak teman"

"Maksudnya?"

"Iya aku lihat kau berteman dengan siapa saja, dan tidak heran mereka suka menggangu dan menggodamu" jawab Sehun "Ternyata kau itu lucu kalau diganggu"

"Kau memperhatikan ku?"

"Hm"

Jujur sekali Oh Sehun!

Ah aku juga memperhatikan mu sih ~ Lisa

Lisa tertawa, entah kenapa ia merasa lucu saja. Sehun menatap Lisa yang tertawa, ia berpikir gadis ini unpredictable sekali.

Benar-benar menarik perhatian~ Sehun

Lisa balas menatap Sehun, memperhatikan setiap inci wajah lelaki itu, mulai dari mata nya yang tajam, hidungnya, kemudian bibirnya. Lisa terpikirkan sesuatu.

Astaga Lisa, apa yang kamu pikirkan? ~ Lisa

Lelaki itu masih menatap Lisa, padahal Lisa sudah membuang muka sedari tadi, dia kalah. Sehun tersenyum lagi, entah kenapa hari ini Sehun banyak sekali tersenyum.
Tentu saja karena Lalisa.

"Sehun..." Panggil Lisa, Sehun menoleh, ia baru saja mengambil Laptop dan membawa nya kembali duduk disamping Lisa.

"Kenapa?"

"Memangnya mengedit Foto tidak susah?" tanya Lisa sambil mengintip kegiatan Sehun. Sehun seakan teringat sesuatu, ia cepat-cepat menutup folder tersebut dan mengganti dengan folder berjudul Nature, kemudian ia kembali sibuk mengutak atik beberapa foto.

"Kalau sudah terbiasa tidak akan susah" jawab nya. Lisa menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Huft! Hampir saja ~~ Sehun

Hening kembali....

Sehun sepertinya asik dengan kegiatan nya, Lisa hanya diam saja menatap layar Laptop Sehun. Ingin rasanya membuka pembicaraan lagi, tapi melihat Sehun sibuk, ia mengurungkan niatnya.

Drap dra drap drap..

"Lalisa Kim... Kenapa tidak membaca pesanku di Line huh?"

Jennie dan Kai baru saja memasuki ruangan klub, Jennie melihat Sehun disamping Lisa dan menyapa nya.

"Hai Sehun.."

"Oh, hi Jen.. Hyung.." balas Sehun

"Hun.. Kalian disini saja dari tadi?" tanya Kai. Sehun mengangguk, ia menatap Lisa disamping nya yang sekarang sibuk dengan smartphone nya.

"Lalisa Kim kau tidak menjawabku" Jennie sekarang duduk disamping kanan Lisa, sementara Sehun di samping kirinya.

"Sejak kapan margaku berubah menjadi Kim, Jendeuk?"

"Kitakan kembar.." jawab Jennie

"Kembar darimana?"

"Kembar dari lahir hehe"

Lisa tidak heran lagi, kadang-kadang Jennie memang tidak jelas, apalagi habis pergi dengan Kai, yah harap dimaklumi saja.

"Princess kau tidak menyapa Oppamu?

"Oh! Tidak lihat.." jawab Lisa asal

"Ciye marah ceritanya" goda Kai

"Lalice sengaja tidak membuka pesanku karena marah yah?" Jennie bertanya lagi

"Aku lupa mode nya silent Jen, selesai quiz tidak aku rubah ke normal mode" jelas Lisa

Jennie manggut-manggut mengerti. Padahal dia tidak tau saja sedari tadi Lisa sedang asik mengobrol dengan Sehun.

"Eh Sehun tumben sendiri" Jennie beralih kepada Sehun sekarang

"Iya.. Hari ini Jungkook tidak masuk"

"Untung ada Sehun disini, jadi Lalice tidak kesepian kan" tambah Jennie lagi

"Hehe kita kebetulan bertemu disini, dan sepertinya dia memang kesepian tadi" jawab Sehun sambil melirik Lisa

Lisa cuek saja, sekarang dia sedang asik melanjutkan kan Garden Scapes level 700 nya yang belum berhasil ia lewati. Sementara Kai sudah tertidur di sofa pojok ruangan.

"Lisa kalau sudah nge games memang begitu Hun, sering lupa dengan sekeliling" jelas Jennie

Sehun mengangguk, sekarang ia mengerti mengapa kadang setiap ia memperhatikan Lisa, gadis itu tampak sangat sibuk dengan smartphone nya. Sehun pikir Lisa sama seperti kebanyakan gadis yang selalu stand by dengan medsos.

Tiba-tiba handphone Sehun bergetar menandakan ada yang menelepon nya, ia berdiri menjauh dan mengangkat telepon tersebut.

"Ternyata Sehun baik yah, aku pikir dia pendiam dan cuek, soalnya dia selalu diam, bahkan dia jarang berekspresi" cerocos Jennie ketika Sehun sudah jauh

"..."

"Dia sama seperti mu Lisa ya"

Lisa mengalihkan pandangannya dari permainan kepada Jennie.

"Sama? Maksudnya?"

"Iya terlihat jutek dan cuek, tapi asli nya hangat"

"Kau juga jutek"

"Ish Lalisa..."

"Bagaimana kencan kalian?" Lisa mengalihkan pembicaraan, hal itu membuat Jennie merona malu.

"Biasa saja.."

"Oh jadi sekarang sudah bisa disebut kencan kan?"

"Lalisa..."

"Wae? Tapi setidaknya pengorbanan ku tidak sia-sia terdampar disini kan" sindir Lisa

"Kan ada Sehun" jawab Jennie

"Lalu kenapa?"

"Jadinya kau tidak kesepian, lagi pula kalian terlihat cocok, kenapa tidak buka hati aja sekarang, sampai kapan kau akan menutup hati buat laki-laki" oceh Jennie panjang lebar

Tak!

Lisa menyentil dahi Jennie, membuatnya meringis kesakitan. Sentilan Lisa lumayan keras.

"Sakit Lalice.."

"Kau pantas mendapatkan nya"

"Tega sekali"

"Kau bahkan lebih tega Jen"

"Lalice kau benar-benar marah padaku?"

"Tidak! Aku kesal"

"Mianhae.. Tidak akan terulang lagi babe, maaf ya ya ya"

Lisa memasang wajah kesal nya, ia tidak berniat membalas ucapan Jennie. Seharusnya Jennie peka apa maksud Lisa, hanya saja kali ini Jennie kadar kepekaan nya terhadap Lisa sedikit mengalami gangguan. Mungkin

"Lalice..."

Lisa masih diam, dia bahkan mengerucutkan bibirnya lucu. Tapi Jennie masih belum mengerti.

"Lain kali aku tidak akan meninggalkan mu Lalice, aku janji.. "

"Aku tidak masalah kamu meninggalkan ku atau pergi dengan Kai Oppa"

"Lalu?"

"Setidaknya ketika kalian kembali, bawakan aku makanan.."

"Lice..."

"Aku dari tadi belum makan karena rencana nya setelah selesai quiz aku ingin mengajakmu makan"

"..."

"Kau kan tau kalau aku tidak suka sendiri ditempat yang asing, contohnya kantin tanpa kalian" Lisa mencurahkan isi hatinya sekarang "Mana anak-anak bandel itu hari ini kompak tidak masuk semua" lanjutnya lagi.

Baru Jennie akan menjawab, sebuah suara membuat Jennie mengurungkan niatnya.

"Lalice kau belum makan? Mau ke kantin bersama?"

Good Oh Sehun! Kau memang peka!

Sejak kapan Sehun sudah berdiri disitu? Sudah sejak Lisa mengatakan dia kesal.

"Mmm.." Lisa ragu ingin menjawab

"Ayo Lice! Jen kau mau ikut juga?"

Jennie ingin mengangguk, tapi sebuah pemikiran terlintas di kepala nya.

"Ani.. Kalian saja, aku akan menemani Kai Oppa disini"

Lisa menatap Jennie tajam, ia tau akal-akalan Jennie.

"Lisa kajjah!"

Mau tidak mau Lisa mengekor Sehun keluar menuju kantin. Jennie cengar-cengir bahagia.

Ah ini akan terlihat aneh sekali..
Kami kan jadi pusat perhatian dikantin..
Aku belum siap jadi bahan gosip..
-Lisa-

Sesampai mereka dikantin, Lisa langsung mencari meja paling pojok agar tidak menjadi pusat perhatian manusia-manusia dikantin.

"Kau ingin pesan apa Lice?"

"Kau duluan saja Hun, aku akan menjaga meja hehe"

"Ani.. Biar sekalian"

Ish laki-laki ini!

Lisa akhirnya menuliskan pesanannya, dan Sehun langsung memesankan pesanan mereka, sekaligus membayar. Lisa sudah memberikan uangnya, tapi Sehun menolak.  Lisa tidak bisa memaksa, entah kenapa ia merasa sekarang aura Sehun berubah, tidak seperti di ruang klub tadi. Lisa sedikit takut.

Selesai membayar, Sehun kembali ke meja nya dengan Lisa. Ia melihat Lisa sedang asik melanjutkan kembali permainan di handphone nya. Ia tersenyum diam-diam.

Mereka bersama?

Aku baru tau...

Oh mereka kan satu klub, wajar saja..

Tapi tumben, bukannya mereka punya teman masing-masing?

Setau ku mereka punya jabatan yang sama di klub dance..

Mereka partner..

Ah aku akan masuk klub dance nanti, disana banyak cogan..

Jadi dia straight? Syukurlah!

Kurang lebih begitu suara bisik-bisik di kantin, ketika melihat Sehun dan Lisa bersama.

Mulai sekarang kalian akan lebih sering melihatku dengan gadis ini ~ Sehun

Sejujurnya Lisa tidak nyaman mendengar bisikan gosip hampir seantero kantin. Tapi dia bertingkah seolah-olah tidak mendengar apapun. Ia juga sangat risih mendengar statement seseorang yang membahas Sehun straight atau tidak.

Sehun sangat yakin kalau Lisa bisa mendengar bisikan-bisikan itu, tapi ia melihat Lisa seakan tidak mendengar apapun.

Makanan mereka sudah datang tapi mereka belum menyentuhnya sama sekali. Lisa dengan permainan nya, Sehun dengan pikirannya.

"Lice.. Makan dulu" Sehun buka suara

"Ah.. Ne.." jawab Lisa, kemudian ia menatap Sehun "Gwenchana?" tanya nya. Lisa bertanya seperti itu terkait dengan kata-kata straight yang baru saja terdengar tadi. Entah Sehun mengerti maksud Lisa atau tidak.

"Wae?" tanya Sehun balik, membuat Lisa salah tingkah, lelaki ini jadi berbeda sekarang, perasaan di klub tadi tidak begini pikir Lisa.

"Eh.. Itu...tidak apa-apa"

"Harusnya aku yang bertanya, kau tidak apa-apa?" Sehun merasa tidak enak melihat perubahan raut wajah Lisa, tersirat ketakutan. Bukan maksud Sehun membuat Lisa takut.

"Aniyo..." jawab Lisa singkat

Sehun menghela nafas panjang, ia tau Lisa sangat tidak nyaman sekarang.

"Kau pasti risih mendengar ucapan orang-orang itu.. Abaikan saja"

Lisa menggeleng cepat

"Aku baik-baik saja.. Aku justru merasa tidak enak padamu Sehun ah, mianhae"

Sehun terkejut mendengar jawaban Lisa, ia tidak menyangka Lisa berpikiran seperti itu. Hatinya menghangat mendengar Lisa meminta maaf. Kenapa gadis ini malah meminta maaf pikirnya. Tatapannya berubah menjadi sangat teduh, menatap Lisa, ia tersenyum. Ahh akhirnya senyum itu kembali batin Lisa.

"Makanlah, setelah itu kita langsung pergi dari sini" ucap Sehun sambil melanjutkan makan nya

Lisa menurut dengan patuh, ia sendiri merasa bingung sekarang, mengapa Sehun bisa berubah-ubah seperti tadi.

Sehun sudah menyelesaikan makannya, sementara Lisa masih asik menikmati suap demi suap. Sehun tersenyum lagi. Ciye yang senyum terus

"Kau harus makan banyak Lice"

Lisa tetap asik menikmati makanannya, tapi dia dengar perkataan Sehun barusan, Lisa hanya berusaha fokus pada makanannya, tidak ingin membuat malu sekarang. Walau jujur dia kaget Sehun tiba-tiba berbicara seperti itu.

"Kau terlihat sangat kurus.."

"Kau juga kurus Hun"

Sehun tertawa, gadis ini benar-benar apa ada nya.

"Tapi kau terlihat lebih kurus dariku Lisa"

"Aku memang begini, asal kau tau aku ini makannya banyak, tapi entah kenapa berat badanku begini saja" ucap Lisa dengan mulut penuh

"Telan dulu makannya Lice"

"Hehehehe...."

"Tapi tidak terburu-buru begitu juga Lalisa"

Lagi-lagi Lisa hanya menyengir. Gadis ini benar-benar seperti bayi pikir Sehun. Sementara Lisa menganggap Sehun ternyata cerewet seperti eomma nya.

"Hun aku sudah selesai, ayo balik" ajak Lisa

"Minum dulu Lalice"

"Hn" gumam Lisa sambil meminum minumannya, kemudian berdiri memberi isyarat kepada Sehun untuk segera pergi dari situ.

Mereka mulai meninggalkan kantin, dan kembali terdengar bisik-bisik yang sangat kentara di dengar oleh telinga Sehun dan juga Lisa.

Woah ini pertama kali aku melihatnya dengan seorang gadis

Iya, semenjak tingkat satu aku tidak pernah melihatnya barang sekalipun berdua dengan seorang gadis

Apa itu artinya dia straight?


Kalimat terakhir membuat raut wajah Sehun berubah menjadi..... Dingin sekali menurut Lisa. Merasa tidak enak, Lisa langsung mempercepat langkah menjauhi kantin, langkahnya otomatis diikuti oleh Sehun.

"Apa mereka tidak punya pekerjaan lain selain menggosip?" gerutu Lisa pelan sekali sambil menendang angin.

Sehun bisa mendengar gerutuan Lisa, ia kemudian menyamakan langkahnya dan berjalan disamping Lisa.

"Aku sudah biasa mendengarkan hal seperti itu, bahkan semenjak tingkat satu" Sehun menimpali gerutuan Lisa "Tidak usah didengar, abaikan saja" tambahnya

Lisa tidak berniat menjawab, ia takut salah kata yang akan membuat Sehun tersinggung. Ia hanya memanggut-manggut mengerti.

Pintu ruang klub tampak tidak terbuka lebar, itu artinya sudah tidak ada orang didalam, Lisa mempercepat langkahnya agar bisa cepat sampai keruangan tersebut. Sehun mengekor dari belakangnya. Lisa sudah hampir menggapai pintu ruangan, dari situ ia bisa melihat Jennie sedang duduk di Sofa membelakangi pintu, dan dibalik nya ada Kai. Ya, mereka sedang duduk berhadap-hadapan.

Seperti mengerti sesuatu, Sehun langsung menarik tangan Lisa mundur. Lisa kaget, wajah nya terlihat bingung, ia membuka mulutnya akan protes kepada Sehun, tapi Sehun sudah duluan membekap mulut gadis itu.

"Kau ingin mengganggu mereka?" bisik Sehun di telinga Lisa. Gadis itu menggeleng pelan, Sehun melepaskan tangannya dari mulut gadis itu. Ia menarik tangan Lisa menjauh dari ruang klub.

"Memang kenapa sih? Biasanya juga aku memang selalu mengganggu mereka.." akhirnya Lisa bisa protes.

"Kau akan membuat mereka malu kalau kau masuk Lalisa"

"Mereka tidak pernah malu Oh Sehun"

"Tapi tidak dengan yang tadi Lisa, memang kau tidak tau mereka tadi sedang apa?"

"Duduk kan? Mengobrol.."

Sehun menepuk dahinya sendiri, gadis ini benar-benar pikirnya. Ia kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Lisa, gadis itu sedikit memundurkan kepalanya. Sehun tambah memajukan kepalanya, Lisa bingung ada apa dengan Sehun. Sehun kemudian mendekatkan mulut nya kearah telinga Lisa, dan berbisik...

"They're kissing"

"What?!" shock Lisa

"Jadi kau masih mau masuk kesana?"

Lisa menggeleng pelan. Pantas saja gaya duduk Jennie terlihat aneh pikir Lisa.

"Ayo cari tempat lain" ajak Sehun

"Kantin lagi?"

"Tentu saja tidak, kamu mau mendengar infotainment live?"

Lagi Lisa menggeleng, dan mengekori Sehun. Mereka sampai di lapangan basket indoor milik kampus mereka. Terlihat lumayan ramai.

"Ayo masuk.." Sehun menarik Lisa masuk

Klub basket, mereka terlihat sibuk memantul kan bola, mengoper bola, ada juga yang hanya duduk di tribun pinggir lapangan. Sebuah bola menggelinding ke arah Sehun dan Lisa, lelaki itu menangkap bola tersebut dan Shot! masuk ke ring, Lisa tentu langsung takjub.

Ia menatap Sehun dengan pandangan bertanya, laki-laki itu mengerti arti pandangan Lisa.

"Aku bermain basket sudah  sejak sekolah dasar" Sehun menjawab tatapan Lisa

Gadis itu hanya ber 'oh' ria, baru ingin bertanya lagi, Lisa sudah keduluan Sehun.

"Kau bisa bermain basket?"

"Sedikit.. Hehe" jawab Lisa

"Mau mencoba?"

"Ani.. Duduk saja ya.." ucap Lisa sambil menduduki trap paling bawah tribun. Sehun mengikuti nya.

"Jadi Sehun ikut basket juga?"

"Iya.. Untuk olah raga saja, atau membantu mengisi kuota mereka pada saat turnamen"

"Berarti kau mengenal mereka kan?" tanya Lisa sambil menunjuk beberapa orang yang ada dilapangan. Sehun mengangguk.

"Tentu saja!"

Aku pikir temanmu hanya Jungkook~ Lisa

Tidak lama terdengar keramaian dari arah pintu masuk, gadis-gadis cheers sepertinya akan latihan.

"Kau mengenal mereka juga?" tanya Lisa lagi, entah kenapa ia ingin sekali tau.

Sehun mengangguk lagi, sambil menatap Lisa

"Tapi hanya beberapa, karena pernah sekelas"

"Ohh"

"Hanya 'Oh' ?"

"Hehehe.. Harusnya Roje, bergabung cheers, dia bagus sekali" celetuk Lisa

"Harusnya kau bersyukur ia tidak bergabung cheers.."

"Kenapa?" Lisa menoleh pada Sehun

"Karena dia tidak akan cocok dengan mereka, sama seperti mu, juga tidak akan cocok dengan klub itu"

Lisa hanya mengangguk, ia membenarkan ucapan Sehun.

"Loh! Lisa? Sehun? Kalian disini?" itu suara Jackson

Kedua orang itu menganggukkan kepala mengiyakan Jackson. Lisa mengenal Jackson karena mereka satu sekolah tingkat menengah, Jackson kakak kelas Lisa, mereka sama-sama mengambil kelas dance waktu itu. Sehun tentu mengenal Jackson karena sering bermain basket bersama.

"Kalian selesai latihan?" Tanya Jackson

"Ani hari ini tidak ada latihan" Sehun menjawab

"Oppa tidak mau bergabung dance lagi?" Lisa bertanya. Jackson menggeleng.

"Oppa harus fokus dengan basket saja Lisa ya, kan kau sudah ada disana Lisa ya, jadi aman kan hehe" jawab Jackson

"Tidak begitu Oppa.."

Bunyi dering telepon terdengar, itu telepon Sehun, ia berdiri menjauh dan mengangkat telepon tersebut. Terlihat ia berjalan kearah pintu.

"Kau sedang dekat dengannya?" selidik Jackson

"Kami satu klub Oppa, jangan lupakan itu"

"Oppa tau, hanya saja ini kali pertama Oppa melihat ia berdua dengan gadis, selama ini kalau tidak dengan geng laki-laki nya ya dengan Jungkook"

"Kenapa semua orang berkata seperti sih Oppa? Memang salah ya?"

"Tidak salah, hanya saja ini pemandangan langka hehe"

"Oppa juga sama, aku tidak pernah melihat Oppa dengan seorang gadis selain bola basket" ledek Lisa

"Jangan meledek ku Lalisa, aku punya banyak fans"

"Ah aku tau kalau itu.." sahut Lisa

"Lisa.. Congrats!"

"Hah? Congrats apa Oppa? "

"Kau berhasil membuat Sehun terlihat kembali normal.. dan ia tidak mudah nyaman dengan orang yang baru ia kenal, tapi denganmu, dia terlihat sangat nyaman"

Lisa semakin bingung arah pembicaraan Jackson

"Aku tidak mengerti Oppa..."

"Suatu saat kau akan mengerti.."

Pembicaraan mereka terhenti, ketika melihat Sehun berjalan kembali menuju tempat mereka duduk.

"Aku kembali kelapangan, Sehun kau tidak ingin mencetak beberapa point?" itu adalah kode Jackson agar Sehun ikut bermain dengannya

"Ayo Hyung..!" Jawab Sehun bersemangat

"Lice, pinjam sebentar ya" ucap Jackson, sambil memberikan wink nya kepada Lisa.
Gadis itu bingung, kenapa Jackson harus ijin kepada nya.

Mereka berlari menuju lapangan, meski Sehun tidak memakai seragam basketnya seperti Jackson, tapi ia terlihat keren dimata Lisa, sesekali laki-laki itu mengusap peluhnya, dan itu nampak errrr...seksi dimata Lisa.

Lisa tolong kontrol pikiran mu! ~

Ting! Ting!

Pesan Line masuk ke handphone nya
Lisa tersenyum sebelum membaca pesan tersebut.

LINE

MyJenn💚

Lice..
Where are you?
Read

Basket indoor
Read

MyJenn💚

With Sehun?
Read

Hmm..
Wae? Kalian sdh selesai?
Read

MyJenn💚

Selesai apa?
Bisa ke klub?
Read

Okay, wait..
Read

Lisa terkekeh karena ia keceplosan menanyakan apakah mereka sudah selesai, tentu saja Jennie akan bingung atas pertanyaan itu. Lisa memasukan handphone ke dalam tasnya bersiap berdiri. Sehun menghampiri nya.

"Mau pergi?" tanya Sehun sambil mengusap peluhnya, otomatis tangan Lisa mengulur kan botol minuman kepada Sehun, laki-laki itu menyambut nya.

Sumpah seksi sekali! ~ Lisa

"Jennie memintaku datang ke klub"

"Oh ayo.." Sehun langsung menarik Lisa keluar lapangan menuju klub mereka

"Kau sudah selesai bermain?"

"Iya, aku tidak berniat bermain lama, aku tidak membawa Jersey ku"

Mereka sampai di klub dance, terlihat ada anggota yang lain selain Jennie dan Kai.
Melihat Lisa dan Sehun memasuki ruangan, Jennie langsung menghampiri mereka.

"Lalice! Jisoo eonni bilang kita tidak jadi pergi..."

Memang rencananya, Jisoo akan menjemput Lisa dan Jennie dikampus, mereka berempat rencananya akan hangout sore ini. Tadi pagi mereka berangkat kekampus diantar Yoyo dan pasukannya, karena Jisoo berjanji akan menjemput mereka berdua dan juga Rose.

"Oh, Jisoo eonni sibuk ya?" Tanya Lisa

"Keluarga nya datang, dia harus menemani mereka" Jawab Jennie

"Oh baiklah kalau begitu"

"Kita pulang dengan Kai Oppa saja ya"

"Oh jadi sekarang sudah terang-terangan ya ciye" Goda Lisa, Jennie tentu saja malu, apalagi ia sempat melirik Sehun yang disamping Lisa terlihat menahan senyumnya.

"Apaan sih Lice..! Kita pulang dengan Kai Oppa okay" Serunya

"Mau pulang sekarang?" tanya Lisa

"Iya, rencananya mau singgah mengambil kamera Kai Oppa dulu di Gangnam"

Lisa tampak berpikir, kemudian ia menjawab

"Kalau begitu kalian pulang saja duluan, aku akan menyusul, aku masih harus bertemu dengan Mr. Kwon"

"Eh pulang dengan siapa Lalisa? Ini sudah hampir sore"

"Kau seperti tidak paham aku saja Jen, aku bisa pulang sendiri, bukan kah sudah biasa?"

"Tapi nanti kalau kau kenapa-kenapa bagaimana?"

"Tidak akan Jen, sudah pulang sana, hush hush" usir Lisa

"Princess kau yakin?" Kai memastikan

"Yakin Oppa"

"Kalau saja ada Jisoo disini, pasti ia akan cerewet sekali" tambah Kai

"Tapikan dia tidak ada Oppa, sudah sana pulang, ambil kamera Oppa" jawab Lisa sambil mendorong tubuh Jennie dan Kai keluar

"Lalice..." Jennie terlihat khawatir

"Wae?"

"Setelah sampai apartemen aku akan menjemput mu, tunggu disini saja setelah selesai menemui Mr. Kwon.. Okay?"

Jennie tidak pernah mau meninggalkan Lisa pulang sendiri, bahkan sekarang sepertinya dia rela membatalkan kencannya dengan Kai hanya untuk menjemput Lisa. Dia rasa Kai pasti mengerti. Tapi Lisa tidak akan membiarkan itu terjadi, baru dia akan menolak Jennie, suara Sehun menghentikannya.

"Biar Lisa pulang bersamaku Jen, Hyung.. Kalian tenang saja"

Lisa kaget, Jennie berbinar-binar senang, Kai mengangguk saja

"Eh jinjja Sehun? Tidak apa?" tanya Jennie

Lisa terlihat ingin protes, tapi Sehun menatap Lisa seperti memberikan isyarat untuk mengikut saja.

"Tidak apa Jen, kalian pulanglah, Lisa aman bersamaku"

"Woah gomawo Oh Sehun, kalau begitu kami pulang yah.. Bye Lalice sayang"

"Titip Lisa yah Hun, kalau dia bandel ikat saja" Ucap Kai sebelum ia dan Jennie keluar ruangan

Lisa ingin membalas ucapan Kai, tapi duluan mengacak rambut Lisa kemudian melenggang pergi bersama Jennie. Biasa Lisa akan berteriak kalau Kai mengganggu nya, tapi mana mungkin berteriak didepan Sehun kan.

"Bertemu Mr. Kwon jam berapa?"

"30 menit lagi..."

"Tunggu disini saja kalau begitu" ucap Sehun sambil duduk di atas lantai dan bersender pada kaca latihan dance, Lisa mengikuti.

"Kau tidak ada acara lain?" tanya Lisa

Sehun menggeleng, ia terlihat berpikir sejenak. Lisa merasa tidak enak Sehun harus menunggu dan mengantarnya pulang.

"Setelah bertemu Mr. Kwon kau ingin langsung pulang saja?" Sehun balik bertanya

"Iya, mau kemana lagi heheh"

"Tidak ada acara lain?"

"Tidak ada, sudah dibatalkan Jisoo eonni"

Mereka kemudian terdiam sejenak, sampai Sehun bertanya lagi

"Mau pergi berdua?"

Sehun sendiri bingung kenapa ia berani sekali bertanya seperti itu pada Lisa, padahal mereka baru saling berbicara hari ini, dan mereka baru bersama kurang dari 12 jam. Lisa menatap Sehun lama, ia bingung harus menjawab apa.

"Kalau kau tidak mau juga tidak apa-apa" ucap Sehun

"Kau yakin Hun?" Lisa malah bertanya

"Yakin apa?"

"Mau menungguku bertemu Mr. Kwon"

Sehun mengangguk, melihat Sehun mengangguk Lisa bertanya lagi.

"Yakin mau mengantarku pulang juga?"

"Iya Lalice, memang kenapa sih?"

"Tidakk.. Hehe" Lisa menggeleng, kemudian ia melanjutkan lagi "Kalau begitu ayo pergi berdua!"

Sehun terkejut, tapi ia juga senang mendengar jawaban Lisa, ia menatap Lisa lagi memastikan gadis itu serius dengan ucapannya.

"Jadikan?" tanya Lisa, Sehun langsung mengangguk cepat. Lisa tertawa lucu melihat ekspresi Sehun.

****

Lisa baru keluar dari ruangan Mr. Kwon, ia bisa melihat Sehun dengan setia menunggunya. Lisa berjalan kearah Sehun, menyadari Lisa sudah selesai, Sehun langsung berdiri menghampiri nya.

"Sudah?"

Gadis itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya

"Maaf membuat mu menunggu.."

"Aniyo.. Kajjah kita berangkat sekarang!"

Lisa membuntuti langkah Sehun dari belakang, menyadari Lisa masih dibelakangnya, Sehun menghentikan langkah panjang nya dan mensejajarkan langkah mereka.

"Kenapa selalu berjalan dibelakang?"

"Kakimu saja yang terlalu panjang.."

"Kakimu juga panjang"

"Tetap saja kalah denganmu Oh Sehun!"

Kekehan Sehun terdengar mengiringi langkah mereka menuju parkiran.

Entah kemana mereka akan pergi 'berdua' sore ini. Hanya mereka yang tau.


©CHIZ©
💜

¶¶¶¶¶¶

Akhirnya selesai juga part ini..
Sengaja di buat panjang, mumpung otak encer hehehe

Biar bosan bacanya🤓

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro