5. Jennie
Hari masih pagi terlihat Jennie sudah bersiap-siap untuk keluar dari apartemen nya. Sudah bisa ditebak dia akan menuju tempat Lisa, siapa lagi kalau bukan Lisa, pendengar setia seluruh diary hatinya.
Dengan senyum mengembang dibibirnya, ia singgah sebentar di minimarket membeli beberapa makanan ringan, dia tau Lisa suka sekali ngemil. Hari ini mereka tidak ada kelas di Kampus, jadi mereka gunakan untuk memanjakan diri, begitu kata Jennie.
Sampai di apartemen Lisa, Jennie tentu langsung bisa masuk, dia tau password nya.
Dia langsung menghempaskan badannya ke sofa setelah meletakkan belajaannya di meja makan.
"Lisa sudah bangun?!" teriak Jennie dari sofa, enggan bergerak kekamar Lisa untuk memastikan.
"Of course Ms Jen, baru selesai mandi!" sahut Lisa dari kamar, dengan berteriak juga.
"Anak gadis jam segini baru selesai mandi?"
"memang nya harus jam berapa? Ini termasuk pagi Jendeuk, lihat 8.30am" jawab Lisa yang sudah duduk disamping Jennie. "Ada apa kesini pagi-pagi?" tanya lagi.
Jennie sudah biasa tiba-tiba muncul di apartemen Lisa, kalau dia bosan sendiri atau ada masalah dia pasti mencari Lisa.
Pernah sekali Jennie galau gara-gara gebetan jaman tingkat 1, subuh-subuh Jennie mendatangi Lisa sambil menangis, padahal waktu itu Lisa sedang asik dialam mimpi. Terpaksa bangun untuk meladeni Jennie yang galau, untung Lisa super sabar. Hanya Lisa yang Jennie dengar kan, bahkan kalau Jisoo belum tentu Jennie mau mendengar kan. Sedikit keras kepala.
"Ayo hari ini jalan-jalan" ajaknya
"Kemana?"
"Kampus.."
Tak! Lisa menjitak Jennie mendengar jawabannya.
"Kampus itu tempat kuliah, bukan jalan-jalan Jendeuk.. Aku heran padamu"
"Hehe kan kesana juga jalan Lisa ya"
"Susah sekali bicara denganmu" jawab Lisa malas. Jennie cengengesan sambil menggelayut manja di lengan Lisa.
"Ayolah Lalisa my princess, daripada kita tidak melakukan apapun hari ini" rengek Jennie
"Aku harus mengerjakan tugas makalah dari Mr. Choi, Jen.."
"Nanti aku bantu"
"Tapi aku harus kerjakan sekarang"
"Iya aku bantu sekarang, tapi habis itu jalan-jalan ya~~"
Lisa tidak bisa menolak Jennie kalau sudah begini. Akhirnya Lisa mengangguk setuju, Jennie langsung bersorak girang.
Keduanya langsung terlihat sibuk mengerjakan tugas dari Mr. Choi, sesekali mereka berhenti untuk minum dan memakan cemilan yang Jennie beli.
Dua jam lebih mereka mengerjakan tugas tesebut, dan akhirnya selesai. Lisa membuang nafas kasar sekaligus lega, Jennie semakin sumringah.
Anak ini kenapa sih? ~ Lisa
"Jadi jalan-jalan?" Lisa memastikan
"Ehehehe.. Iya" Jennie menjawab dengan cengirannya, Lisa langsung membereskan pekerjaan mereka kemudian mengganti baju nya.
"Yakin kita kekampus?"
"Iya Lalice sayang, memang kenapa?"
"Tidak, aneh saja.. Hari ini kan kita tidak ada kelas"
"Tapikan kita sudah biasa begini dari dulu"
"Iya itu jaman tingkat 2 Jendeuk, semenjak tingkat 4 kan kita tidak pernah lagi"
Jennie hanya menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. Dia seperti kedapatan mencontek.
"Jelaskan Jendeuk... Sepertinya ada yang kamu sembunyikan" Lisa menatap Jennie dengan seksama kemudian melanjutkan "Ada apa dikampus? Kenapa ingin sekali kesana?"
"Hehe... Emm i-ituu.."
"Itu apa Jen?"
"..... "
" Jendeuki!"
"Aa-nuu.. Emm aniyo, tidak ada apa-apa"
"Bohong!"
"Lisa ya.. Aku ingin ke ruang klub hehe" Lisa mengerutkan keningnya mendengar jawaban Jennie, dan itu membuat Jennie semakin salah tingkah.
"Kai Oppa?" tembak Lisa. Jennie terkejut langsung menatap Lisa.
"Kau tau?"
"Ck! Tentu saja.."
"Mmm.. Kau tidak keberatan kan?"
"Maksudnya?"
"Maksudku, Kau tidak keberatan kalau kita ke kampus?"
"Seharusnya Kau bertanya, apakah aku tidak keberatan menemanimu ke kampus.." Jennie nyengir mendengar ucapan Lisa. Toh Lisa tidak akan keberatan kalau harus menemani Jennie, masalahnya kenapa Jennie tidak langung bicara pada intinya saja, kenapa harus modus dulu. Lisa tidak habis pikir dengan kelakuan Jennie.
"Kalau harus bertemu Kai Oppa, kenapa harus aku juga ikut sih? Kan bisa sendiri.." omel Lisa
"Andwe... Harus sama Lisa"
"Wae? Kau malu?" Jennie hanya mengangguk, Lisa menatapnya jengkel
"Kalian janjian dimana?"
"Ani.. Kami tidak janjian hehe"
"Lalu?"
"Lisa.. Kurasa kau memahami ku"
"Tunggu... Kau hanya ingin melihatnya?"
"Hmm"
"Kau menyukai nya?"
"..."
"Jen..."
"..."
Lisa menghela nafas kasar menatap Jennie yang sedang menunduk malu. Oh, selama ini Jennie menyukai Kai.
"Lisa... Kau keberatan?"
"Kau belum menjawab ku Jen"
"Entahlah Lice, aku juga bingung, aku hanya senang saja melihatnya"
"Artinya kau menyukai nya"
"Apa begitu terlihat?"
"Kasat mata? Tidak!"
"Lalu?"
"Ck! Kim Jennie, kau baru saja mengatakan kau ingin kekampus hanya untuk melihat Kai Oppa, karena kau merasa senang saja melihatnya.. Kau mengatakannya Jen, jadi aku mengerti"
"Lisa......"
"... "
"Lisa.. Kau marah?"
"... "
"Lisa mianhae.. Aku juga tidak mengerti kenapa begitu, mungkin karena Kai Oppa sering menggodaku, bahkan memberi perhatian jadi aku terbawa suasana.." Jennie hampir terisak, dia mati-matian menahan air matanya. "Lisa menyukai Kai Oppa juga? Ahh.. Tentu saja, Kai Oppa bahkan jauh lebih perhatian padamu"
Mata Lisa membulat lebar mendengar opini Jennie barusan, sementara Jennie masih menunduk, dia takut, takut Lisa marah. Lisa tersenyum miring.
"Lisa..."
"..."
"Maaf aku tidak bilang dari dulu, harusnya aku cerita.. Kalau sudah begini rumit, mana mungkin kita bertengkar hanya karena menyukai laki-laki yang sama kan?"
"..."
"Lisa yaaa"
"..."
"Aku bisa berusaha untuk menghilangkan perasaan ini kalau kau menyukai Kai Oppa Lisa, aku akan melakukan apapun asal kita tetap bersaudara, aku tidak mau kehilangan mu Lalisa"
"..."
"Aku Kim Jennie, berjanji akan melupakan Kai Oppa dan mencari yang lain asalkan sahabatku Lalisa Manoban bahagia~~"
"BHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!"
Jennie tertegun sejenak, kemudia nampak kebingungan di wajahnya melihat Lisa tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya, bahkan air mata nya sampai keluar.
"Hah.. Hah... Jennie aa~" Lisa masih ngos-ngosan, Jennie masih terlihat bingung.
"W-wwae? Kau kenapa?" Jennie masih takut-takut. Ya, Jennie hanya takut kepada Lisa seorang.
"Aniii... HAHAHAHAHA!"
"Lisa yaa, gwenchana? Kau tidak sedang kesurupan kan?"
"HAHAHAHAHA!!"
"Lisaaaaa..." suara Jennie bergetar, antara takut, khawatir dan ingin menangis. Oh, Jennie yang malang. Lisa sudah berjongkok sambil memeluk perutnya, sesekali mengusap airmata nya yang keluar akibat tertawa.
"Huah... Jen..." Lisa masih tersengal-sengal
"N-nne?"
"Bantu aku berdiri" Lisa mengulurkan tangannya, kemudian di sambut Jennie menarik Lisa untuk berdiri.
"Gwenchana?" Jennie benar-benar khawatir, Lisa mengangguk.
"Jadi?"
"Hmmh?"
"Kamu tidak marah padaku?"
"Jen..." Lisa menggantung kata-katanya, lalu berjalan menuju dapur kearah dispenser, kemudian melanjutkan perkataan nya
"Aku tidak pernah menyukai Kai Oppa sebagai Laki-laki untuk dijadikan pasangan, aku menganggap dia Oppa ku. Jatuh cinta padanya? Tidak mungkin!" Jennie menganga mendengar jawaban Lisa.
"Sungguh pengakuan mu tadi sangat mengagumkan, kau memang setia kawan. HAHAHA!"
Jennie akhirnya paham.. Dan menyusul Lisa yang sedang asik minum.
"YAK! LALISA ITU TIDAK LUCU SAMA SEKALI, SUNGGUH! KAU MEMPERMALUKAN KU LALISAAAAA!"
"Jendeuki! Ampun, Jen.. Andweee!!!"
Jennie menghujani Lisa dengan cubitannya, bahkan menggelitiki Lisa.
*****
"Lihat, biru-biru semua.. " keluh Lisa
"Rasakan.. Makanya jangan bermain-main denganku, bisa rasakan akibatnya kan"
Lisa hanya mengerucutkan bibirnya, sambil mengelus-elus lengannya yang penuh dengan tanda biru, efek cubitan Jennie.
Mereka sedang dalam perjalanan menuju kampus sekarang, Jennie fokus menyetir.
"Jen... Jangan lupa, aku memegang kartu AS mu, jadi jangan macam-macam denganku juga"
Sungguh saat ini Jennie ingin sekali menjambak Lisa, kalau saja dia tidak sedang menyetir. Lisa tersenyum menang.
Sampai dikampus, mereka langsung menuju ruang klub mereka. Disana ada Jisoo dan Rose serta anak Musik dan Vokal.
"Jen.. Lisa? Kalian disini? Bukannya tidak ada kelas hari ini?" pertanyaan bertubi-tubi dari Jisoo
"Biasa aja kali eonni" Sahut Jennie
"Kami hanya ingin bermain disini, sekalian berhemat. Rugi kalau jalan ke mall" tambah Lisa, dan iyakan oleh Jennie.
"Eoh, kebetulan kalian disini sekalian ada yang ingin Kai Oppa sampaikan tadi" Rose ikut buka suara
Lisa dan Jennie saling bertukar pandangan, tapi tidak ada yang menyadari nya selain mereka berdua.
"Memang orangnya dimana?" tanya Lisa
"Nanti kesini" jawab Rose
"Kira-kira membahas tentang apa?" Jennie penasaran. Kemudian ia menatap Lisa, yang ditatap malah memasang muka cengo.
"Kurang tau, seperti nya membahas kelas" Jisoo menjawab
"Kelas??" Lisa dan Jennie bersamaan
Pertanyaan mereka hanya mendapat jawaban melalui anggukan dari Jisoo dan Rose. Sementara anak-anak yang lain tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang sibuk dengan smartphone, ada yang sekedar baring-baring, bersenda gurau. Biasa ruangan klub akan menjadi markas diluar kegiatan klub.
Tak tak tak!
Terdengar langkah kaki memasuki ruangan klub, tetapi manusia-manusia yang didalamnya tidak memperdulikan. Hanya Lisa yang menoleh kearah suara langkah kaki tersebut, sementara tiga sahabatnya asik bercengkerama.
Lisa sudah bisa melihat senyum mempesona dari orang yang datang tersebut, langkah kaki itu mendekati tempat Lisa duduk.
"Anyeong Princess, ternyata disini, dari pagi Oppa tidak melihatmu berkeliaran"
"Ada apa Oppa?"
"Ish Lalisa jutek!" Keluh Kai, kemudian ia menyapa anak-anak yang lain, termasuk Jisoo, Rose, Jennie. Jennie hanya mengangguk kikuk, sementara Lisa mati-matian menahan agar tawa nya tidak meledak. Sedangkan Kai? Dia tidak tau apa-apa.
"Jadi apa yang ingin kau sampai kan tuan Kim?" Jisoo to the point saja
"Wii sabar nona Kim" Kai tak mau kalah
"Oppa langsung saja!" Lisa memang penasaran sekali
"Baiklah my princess, karena kamu yang memintanya maka Oppa akan menyampaikan sesuatu yang sangat penting ini" Jisoo terlihat jijik mendengar perkataan Kai barusan. Sementara Kai hanya mengangkat-ngangkat alisnya menggoda Jisoo
"Giliran Lisa saja Oppa langsung jinak" Rose ikut berkomentar. Lisa melirik Jennie, dan Jennie hanya biasa saja, malah terlihat masih sangat malu mengingat kejadiannya apartemen Lisa.
"My Jen tidak ingin berkomentar juga?" tanya Kai, Jennie tentu langsung tersentak dan otomatis menggeleng. Lisa sudah menutup mulutnya dengan kedua tangannya, Jennie memandang Lisa dengan tatapan seakan-akan berkata "Tunggu pembalasanku Lalisa"
"Tuan Kim cepatlah! Kami penasaran!" Suara Jisoo kembali terdengar
"Baiklah Nona Kim"
Kai berdehem beberapa kali sebelum memulai pembicaraan mereka.
"Kalian pernah ikut kelas dance kan?"
Mereka mengangguk bersamaan.
"Jisoo eonni dan Jennie bahkan pernah ikut kelas ballet" tambah Rose
"Rose pernah masuk Cheerleaders Squad semasa sekolah" Jennie tidak mau ketinggalan
"Lisa dari lahir sudah bisa dance, dia bahkan dancing queen sampai sekarang" Jisoo menyambung, dan di iyakan oleh Rose dan Jennie. Lisa hanya diam, dia bingung kenapa sahabat-sahabat nya ini antusias memamerkan bakat dance mereka. Ah, harusnya Lisa tidak usah heran, mereka memang begitu.
"Good! Problem solved kalau begitu" Kai terlihat senang sekaligus puas.
"Maksud Oppa apasih?" Jennie mulai berani bertanya kepada Kai, yang ditanya tersenyum manis, membuat Jennie gelagapan. Menyesal Jennie bertanya.
"Kita akan mengaktifkan kembali klub dance kita yang sudah lama non aktif" jawab Kai, kemudian ia melanjutkan "Setidaknya sebelum kita lulus dari kampus ini, kita bisa menorehkan sejarah, dan meninggalkan warisan untuk adik tingkat kita"
Mereka masih menunggu Kai menyelesaikan pidatonya. Melihat belum ada yang berkomentar Kai melanjutkan lagi
"Karena aku tau banyak mahasiswa disini yang memiliki skill yang bagus dalam bidang dance, hanya saja tidak memiliki wadah"
Wah! Super sekali Kim Jongin
"Seperti yang kita ketahui, kampus kita ini lebih memprioritaskan klub yang berhubungan dengan.. Maaf sebelumnya, Vokal dan Media"
Masih hening, mereka masih menyimak
"Jadi kita akan menunjukkan bahwa dance juga patut di perhitungkan"
Prok! Prok! Prok!
Terdengar tepuk tangan dari keempat gadis itu, bahkan manusia-manusia dipojokan ruangan juga ikut bertepuk tangan, padahal mereka tidak tau apa yang menjadi bahan pembicaraan Kai dan keempat gadis tersebut.
"Daebak Kim Kai, aku tidak menyangka" Jisoo sungguh tidak menduga
"Wah Oppa keren sekali" puji Lisa, dan di setujui oleh Rose, sementara Jennie semakin terpesona.
"Ekhm.. Itu tadi seharusnya pidato Youngbae Hyung, tapi dia menyuruh ku menyampaikan kepada kalian berempat, karena dia harus menyelesaikan tugas akhirnya, bimbingan.. Hehe"
What?
"Jadi itu kata-kata Youngbae Oppa" Jisoo menyelidik, Kai hanya mengangguk sambil mengusap tengkuknya malu. "Huh! Dari awal aku memang sudah tidak percaya kau bisa berbicara seperti itu" tambah Jisoo.
"Aniyo.. Oppa tetap keren di mataku" Lisa membela, padahal sebenarnya dia sedang menyindir Jennie yang masih terpesona akan pidato Kai.
"Jinjjayo? Ah gomawo my princess kau memang yang terbaik" ucap Kai bangga
"Jadi kapan klub dance akan dimulai?"
"Wah nona Park sudah tidak sabar ya"
"Ne Oppa! Aku sangat bersemangat sekarang, dulu kami hanya bisa berharap kami bisa berlatih dance di kampus ini"
"Sabar Chae ah, biarkan Kai Oppa dan antek-antek nya memikirkan langkah selanjutnya" ucap Lisa enteng
"Mwo? Apa maksudmu Lalisayang? Bukan aku yang akan berpikir tapi kita semua yang terlibat"
Jennie tersengat mendengar kata "Lalisayang" dari Kai untuk Lisa, namun ia bisa menutupi perasaannya. Lisa tau akan hal itu.
"Lalu bagaimana Oppa?" Rose kembali bertanya
"Setelah ini kita berkumpul di ruang klub dance yang sudah lama ditutup, sekarang sedang dibersihkan oleh teman-teman yang lain, kami sudah meminta ijin dari Mrs. Lee, dan beliau setuju"
Keempat gadis itu kembali takjub, jadi mereka tidak perlu bekerja keras membersihkan ruangan.
"Siapa saja yang akan ikut Oppa?" Jennie buka suara
"Banyak.. Dari anak Vokal dan Musik ada Canu, Mingyu, Yoyo, Wonu, Donghyuk, Jinhwan, dan Bobby.. Dari klub lain juga ada"
"Hah? Si tonggos juga ikut?" tanya Jisoo
"Iya Bobby ikut, jangan lupakan dance nya juga oke" jawab Kai
"Kenapa kami baru tau? Sementara anak-anak nakal itu sudah tau duluan?" protes Lisa
"Karena kita perlu tenaga mereka untuk membersihkan ruangan princess"
Keempat gadis itu hanya ber 'Oh' ria
"Akan ku hubungi kalau ruangannya sudah siap okay?" ucap Kai sebelum meninggalkan ruangan
Keempat gadis itu mengangguk patuh. Terakhir sebelum Kai benar-benar meninggalkan ruangan ia berbalik menghadap keempat gadis itu dan berkata
"Jennie yaa, hari ini kau sangat pendiam, tidak seperti biasanya.." kemudian ia benar-benar meninggalkan ruangan
Lisa hanya bersiul-siul 'Hwi param.. Hwi param param can you hear that'
Sementara Jisoo dan Rose saling berpandangan tidak mengerti.
Jennie? Wajahnya sudah seperti kepiting rebus, dalam hati ia mengutuk Kai dan Lisa.
Eomma anakmu teraniaya, teraniaya cinta tsaaahhh~ Jennie
****
Hari sudah sore, tapi kantin kampus masih sangat ramai, biasa setiap sore ada saja anak-anak klub yang beraktifitas contohnya klub basket dan cheerleaders.
Disinilah keempat gadis itu terdampar dengan makanan yang penuh di meja. Jangan heran, walau Lisa dan Rose memiliki tubuh yang kurus tapi makan mereka banyak, sementara Jennie dan Jisoo? Sama saja.
"Argh aku sudah tidak sabar melatih ototku untuk menari" ucap Rose.
"Harusnya kau bergabung dengan cheerleaders Chae, bukankah basic mu itu?" jawab Jisoo
"Tidak mau eonni, mereka cabe-cabean, kalau aku tertular eonni mau?"
"Bukannya kau memang cabe-cabean Chae?" Jennie menimpali
"Yak! Jendeuki!"
"Kalian sama saja cabe-cabean.." ucap Lisa asal, jelas ia mendapat tatapan setajam silet dari Jennie dan Rose. Tapi bukan Lisa namanya kalau ia takut, ia malah mengangkat dua bahunya dan kembali fokus pada makanannya. Jisoo hanya tertawa renyah mendengar jawaban Lisa.
Lisa Savage ~ Jisoo
Asik menikmati makanan, terdengar ribut segerombolan gadis-gadis berpakaian mini dengan pom-pom masuk ke kantin. Mereka terlihat berkeringat sekali, namun tetap bersemangat, sesekali tawa mereka memenuhi kantin, hal tersebut menarik perhatian seisi kantin terutama para laki-laki muda yang ada didalam kantin, mereka bahkan tidak mengalihkan pandangan mereka dari gadis-gadis tersebut.
Lisa mengenal beberapa dari gadis-gadis tersebut, karena sempat satu kelas pada tingkat awal. Ada Tyuzu gadis cantik asal Taiwan, ada Joy yang sangat supel, kemudian Momo gadis blasteran Jepang.
Selain itu Lisa tidak tau.
"Huh! Sok cantik sekali mereka" Rose mulai resek
"Jaga mulut mu!" balas Lisa, Rose hanya mengerucutkan mulutnya mendengar ucapan Lisa.
"Ck! Rata-rata mereka sok imut dan sok seksi" Jennie tidak mau kalah, Lisa menatap Jennie tajam, Jennie pura-pura tidak melihat.
"Mereka belum melihat solo seksi dance nya Lisa sih, kalau mereka lihat aku jamin mereka tidak akan berani sok-sok an lagi" Rose memanas-manasi
Pletak!
"Auh! Sakit Lisa..." Rose meringis sambil mengusap kepala nya yang habis di jitak Lisa.
"Lain kali mulutnya disekolahkan dulu" Ucap Lisa cuek. Jisoo hanya menggeleng-geleng kan kepala nya melihat kelakuan adik-adik nya ini. Sebenarnya dalam hati Jisoo membenarkan ucapan Rose dan Jennie, tapi ia tau betul Lisa tidak suka menjelekkan orang yang belum di kenal. Dia ingat Lisa selalu berkata " Kita belum kenal mereka, bagaimana mungkin kita langsung menuduh mereka yang tidak-tidak?"
Mereka kini sibuk dengan makanan masing-masing. Handphone Lisa menyala menunjukkan Pop up Line dari Kai.
LINE
Black Oppa
Princess....
30 menit lagi
ke ruang klub dance ya😘
Read
Ne Oppa..
Emot tolong kondisikan -__-
Read
Black Oppa
Habisnya setiap melihatmu
Rasanya ingin mencium😍
Read
Dasar Playboy!
Ganjen!
Read
Black Oppa
Hehe..
Bercanda princess
I'll see you later
Read
C u Oppa
Read
Black Oppa
❤️❤️❤️
Read
Ish orang ini kebiasaan sekali, gila! Rutuk Lisa dalam hati.
Baru akan melanjutkan makannya handphone nya menyala lagi menandakan ada pesan masuk.
LINE
ChocoballCanu
Noona cantik... 🙈
Read
Apa Can?
Read
ChocoballCanu
Noona dimana?
Can hbs nanya Jen noona
Tp Can di cu ek in 😭
Read
Giliran sudah dibuang saja
mencari noona kan..
Dasar!
Read
ChocoballCanu
Hehe..
Mian.. Noona dimana?
Read
Kantin!
Read
ChocoballCanu
Okay!
Read
Dasar bocah! ~ Lisa
Lisa kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda gara-gara pesan dari dua makhluk yang Lisa anggap tidak jelas. Lagi-lagi kegiatan Lisa harus terganggu karena pop up line kembali muncul. Tapi kali ini Lisa membelalak kan matanya melihat nama pengirim nya.
LINE
MyJenn💚
Lalice...
😭
Read
Wae? Kenapa chat segala?
Kan depan-depanan..
Read
MyJenn💚
Hiks..
Kan tidak mungkin bicara
didepan mereka😭
Lalice aku galau..
Abis stalk Kai Oppa..
Banyak temen cewe nya
Cantik-cantik💔
Aku kalah Lice😷
Read
Ya elah!
Cuma kenalan mungkin
tidak usah galau
Kau cantik dan berkelas..
Read
MyJenn💚
Jinjja?
Ah knp rasanya tidak percaya..
Tapi aku bukan tipe nya..
Apa aku hrs jd sprti wecewe itu?
Seksi cynth.. 🤒
Read
Oh God!
Tidak ush jd org lain
Jd diri sndiri aja
Kau ingat jd murahan?
Jd dirimu yg classy aja
Read
MyJenn💚
Gitu?
Hmmm
Jd aku tidak hrs seksi kan?
Read
Tidak ush jendeuki!!
Kau cantik natural!
Okay?
Jangan galau!
Read
MyJenn💚
Oh okay!
Read
Oh my Jendeuki, suka heran deh ~ Lisa
Lisa kemudian menatap Jennie yang duduk didepannya, Jennie senyum-senyum aneh.
Lisa mengerutkan keningnya melihat tingkah Jennie, tadi galau di Chat sekarang senyum ga jelas.
Kembali kantin terdengar riuh oleh sorak Laki-laki muda yang berusah mendekati gadis-gadis cheerleaders yang sedari tadi masih di kantin. Gadis-gadis itu meladeni keusilan para kumpulan laki-laki genit tersebut. Semua perhatian tertuju pada meja tempat gadis-gadis cheerleaders itu.
Kecuali meja di ujung sudut kantin, orang-orang yang di meja tersebut tidak peduli dengan keramaian kantin. Wait! Ya, di meja sana dua orang pemuda yang tidak tertarik dengan gadis-gadis cheers itu.
Sebaliknya, lelaki dengan rambut cokelat terang itu memilih menatap tajam gadis blonde yang asik menikmati makanannya, sesekali memainkan handphone nya.
Ini lebih menarik~ Sehun
Lisa sadar akan kehadiran laki-laki itu, mencoba membalas tatapan tajam itu, terkesan dingin. Lisa takut, pasalnya jantungnya tiba-tiba bekerja lebih cepat.
Ah aku benci ini ~ Lisa
Laki-laki itu tersenyum melihat tingkah gadis blonde berponi itu yang tiba-tiba memilih kembali memainkan handphone nya. Kini Lisa asik berfokus pada handphone nya, berusaha menenang kan pikiran dan jantung nya.
"Lisa ya.. Itu kan orang yang kemarin hari minggu, laki-laki itu" tiba-tiba Rose yang disampingnya berbisik, membuat Lisa hampir saja terjungkat kaget.
Lagi-lagi laki-laki itu tersenyum, tidak! Dia tertawa geli melihat gadis itu kaget, entah apa yang membuat gadis itu begitu kaget pikir lelaki itu. Dia hanya melihat teman yang disamping nya itu seperti membisikkan sesuatu.
"Chae? Kau mau membunuhku?"
"Hehe.. Ani, mianhae"
"Jangan lakukan lagi"
"Arra... Tapi dia terus memperhatikan kesini Lisa yaaa"
"Ck! Di kantin ini isinya banyak, tidak hanya kita, mungkin ada orang lain dibelakang kita" Lisa mencoba untuk tidak ke GR an, kan kalau sampai salah sangka bisa malu sekali. Rose hanya mengangguk, walau dalam hati dia berusaha menjelaskan bahwa ia melihat dengan pasti laki-laki itu menatap Lisa, sejak malam Reuni Akbar. Rose ternyata memperhatikan. Rose yakin itu.
Lisa ya kamu harus percaya laki-laki itu benar menatap mu...... ~ Rose
Drap drap drap drap....
Terdengar langkah cepat seseorang memasuki kantin. Orang itu mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan kantin, sampai matanya menemukan apa yang dicari nya, kemudian ia melangkah menghampiri.
"Noonaaaaaaa...." orang tersebut langsung menggelayut manja di lengan Lisa. Lisa santai saja justru Rose yang risih, bukan kenapa-kenapa.
"Canuuuuu kamu mengabaikan noona?" Rose menunjuk wajahnya sendiri. Canu langsung beralih kesamping Rose, dan menggelayut manja di lengan Rose sekarang.
"Aniyo noona, Canu tidak mungkin mengabaikan noona tercantik. Kan harus menyapa bos geng dulu" ucap Canu seraya melirik Lisa
"Oh begitu Canu ya, cukup tau" sinis Lisa
"Tapi Lisa noona, noona tersayang Canu" Canu cepat-cepat menimpali Lisa
"Lalu kami ini apa?" pertanyaan Jennie membuat Canu mengusap tengkuknya kikuk
"Jen noona, noona terjutek hehe" Jennie melotot karena ucapan Canu
"Tapi Jen noona my limited edition noona"
Keempat gadis itu dibuat berpikir keras oleh Canu, Limited edition noona? Sementara Canu sekarang asik menikmati American Cappuccino nya Rose.
"Kalau Ji noona.... " Canu menggantungkan kata-katanya
Keempat gadis itu seperti orang bodoh yang mau saja mendengarkan pendapat gila Canu. Mereka masih menunggu Canu menyelesaikan kata-kata nya.
"Ji noona itu, Lovely noona"
Jisoo langsung mengulurkan tangannya ke kepala Canu, kemudian mengusap-usap kepalanya seperti mengusap kepala puppy.
"Good boy"
Jennie terlihat tidak terima, Rose cuek saja yang penting gelarnya Noona tercantik. Lisa hanya tertawa sambil menggeleng kan kepalanya. Terlintas ide nakal dipikirannya.
"Canu ya, sini duduk disamping noona"
Canu langsung menurut saja duduk disamping Lisa. Dia menatap Lisa dengan pandangan bertanya-tanya, Lisa sudah tidak tahan. Ia mengangkat tangannya dan.....
"Uuhhhh, kenapa kau begitu menggemaskan dongsaeng, seperti chocoball.... "
Lisa mencubit gemas pipi Canu.
"Noona sakit... Noona malu... Noona Canu sudah besar... Noona Canu bukan anak-anak lagi" Rengek Canu tentu saja membuat Lisa semakin gemas, ia semakin menjadi-jadi..
"Noona kalau pipi Canu jadi melar noona tanggung jawab ya.. Untung sayang.."
Canu masih tidak terima perlakuan Lisa, bagaimana kalau ada gadis yang dia gebet di kantin kan malu. Lisa selalu memperlakukan Canu seperti adik kecil.
Sementara laki-laki itu, Sehun, betah sekali menonton adegan tadi. Dia menggelengkan kepala nya melihat kelakuan Lisa.
Ternyata dia orangnya gampang gemasan ~ Sehun
Ting!
LINE
Black Oppa
Princess...
Yuhuu..
Msh disana?
Knp blm muncul?
Read
Mian Oppa..
Kami kesana
Wait😇
Read
Black Oppa
😚😚
Read
Ini orang emang ga bisa serius yah, bodoamad! ~ Lisa
Lisa segera mengemasi barangnya dengan terburu-buru. Empat orang yang semeja dengannya menatap bingung.
"Kita harus ke ruang klub dance sekarang!"
"Oh iya!" Canu menepuk jidatnya, tujuan nya kekantin adalah menjemput empat bidadari ini.
"Ayoooo!" Rose dan Jennie sudah melesat keluar kantin. Lisa bingung kenapa mereka cepat sekali.
Di meja sudut kantin hal yang sama pun terjadi, mereka melangkah keluar kantin terburu-buru.
****
Diruang klub dance, sudah banyak orang berkumpul. Kai, Youngbae, Dara, Chaerin yang biasa dipanggil CL. Kemudian ada Minzy yang satu tingkat dengan Kai, dia terkenal dengan dance skill nya yang keren.
Keempat gadis itu takjub melihat orang-orang yang berkumpul ini, mereka bukan orang biasa, mereka ini terkenal dengan dance skill yang luar bisa.
Lisa bisa mengenal, Bobby, Hanbin, Seunghoon, Irene, Seulgi, Somi, Sana, Dahyun, Hanna, ditambah biang rusuh seperti Yoyo, Canu, Mingyu, Wonu, Jinhwan dan jangan lupakan Donghyuk yang dance nya oke punya. Tidak hanya mereka ada lagi yang lain seperti Chanyuk, Mino, Choa, Joohyun, Jungkook dan..........................
Oh Sehun........
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro