Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

36. Pieces

Warning!!

Typo berserakan
Bahasa suka-suka
Random

"JUNEEEEEEEE..... YUHUUUU" teriakan Lisa pagi-pagi di rumah Hanbin membuat sang empu rumah ingin mengirim pemilik suara tersebut ke kutub utara, atau ke sungai Amazon.

"Tidak usah berteriak Lisa! Ini masih pagi" Protes Hanbin dari dapur nya

"Oppa sedang apa? June mana?"

"Menyiapkan sarapan kau tidak lihat? Bantu aku!" Hanbin tetap sibuk dengan sandwich buatan nya "June dikamar dengan Chae Young"

"WHAT?! Chae Young menginap disini dengan June?" heboh Lisa

"Tidak usah berisik Lalisa! Bantu aku menyiapkan sarapan" perintah Hanbin

"Aku mau bertemu June!" tolak Lisa, ia berlari meninggalkan Hanbin sendiri di dapur. Laki-laki itu menghela nafas panjang

Lari Lisa melambat ketika mendekati kamar yang di tempati June, ia mengendap-endap mendekati pintu kamar yang terbuka sedikit.

"June?" panggil nya pelan

Pintu terbuka lebar, Rose berdiri persis di pintu tersebut.

"Lisa? Kau sudah sehat?"

"Iya sudah, June mana?"

"Masuk lah.." Rose menarik Lisa masuk, mendekat ranjang tempat June berbaring

"Goo Junhoe! Kau tidur?" serbu Lisa keatas ranjang

"Astaga Lisa, aku tidak akan bisa sembuh cepat kalau kau begini.." protes June

"Ehehe, maaf sayang.." ucap Lisa menggoda sambil melirik Rose, gadis itu hanya menggeleng kan kepala nya "Bagaimana perasaan anda tuan Goo? Apa sudah baikan? Sudah bisa jalan kan?"

"Aku baik saja, tapi menjadi buruk sejak kau  datang dengan teriakan mu itu.."

"Oh, begitu? Ya sudah lah, aku tidak akan kesini lagi.." rajuk Lisa, ia bersiap meninggalkan ranjang yang mereka duduki. June menahan nya.

"Lihat!" June menoyor kepala Lisa "Aku hanya bercanda, kau sudah merajuk, tidak berubah sama sekali" tapi kemudian ia menarik gadis itu ke dalam pelukan nya.

Rose yang menonton terharu, ia tahu sekali sejak kecil June dan Lisa sering sekali bertengkar, tapi June selalu mengalah pada Lisa, walau dari wajah nya ia terlihat begitu dingin dan cuek  tapi hati nya begitu hangat. Mereka, June dan Hanbin berusaha keras untuk bisa melindungi gadis bersurai orange itu. Rose tiba-tiba menangis, ah gadis berhati lembut tidak bisa melihat adegan mengharukan.

"Chae Young~ah.." Lisa menarik Rose kedalam dekapan nya "Kenapa menangis? June menyakiti mu?"

"Aniyo, aku yang menyakiti nya..." gadis itu masih terisak "Aku terharu melihat mereka menjaga mu Lisa~ya, dari dulu. Aku juga ingin punya Oppa.. Hiksss.."

"Mwoya? Hahaha tapikan June juga melindungi mu sekarang.." Lisa menghibur nya, sambil menepuk-nepuk punggung Rose lembut

"Hei ada apa?" Hanbin masuk membawa nampan berisi sarapan untuk June "Kenapa ada tangis menangis? Sesuatu terjadi?"

"Tidak Oppa.. Tidak ada yang perlu di khawatir kan sekarang, semua baik saja" Lisa memberi tempat kepada Rose untuk duduk disamping June

"Oh.. Baiklah" Hanbin meletak kan bawaan nya di meja samping June "Ini sarapan mu June, makanlah. Dan kalian berdua gadis-gadis ambil bagian sendiri di dapur ya.."

"Gomawo Hanbin~ah, aku akan menemani June dulu disini" jawab Rose

"Oh, Chae Young akan menyuapi June kan?" goda Lisa, membuat gadis itu menunduk malu, wajah nya bersemu

"Lice kau tidak sarapan?" tanya June

"Aku sudah sarapan..." jawaban itu keluar begitu saja dari mulut Lisa, padahal ia belum memakan apapun pagi ini

"Pembohong.." Hanbin menarik hidung Lisa, ia tahu kalau gadis itu belum sarapan "Ayo! Kita sarapan didapur, biarkan mereka berdua disini"

Hanbin membawa Lisa bersama nya kedapur, gadis itu menurut patuh saja pada Hanbin. Ia mengedarkan pandangan nya ke sekeliling, rumah itu tidak banyak berubah.

"Makanlah.." Hanbin menyodorkan piring berisi sandwich pada Lisa

Gadis itu menerima dan langsung melahap habis sandwich yang Hanbin berikan.

"Bagaimana kau dan Sehun?" tanya Hanbin sambil mengunyah sandwich nya

"Hah? Uhuuukkk..!" Lisa tersedak, dengan cepat ia meminum segelas susu yang dihadapannya

"Kau tidak apa?" khawatir Hanbin

"Tidak apa Oppa, hanya tersedak, biasa.." Lisa menetral kan tenggorokan nya dengan berdehem berkali-kali

"Karena pertanyaan ku?"

"Tidak Oppa!"

"Huu, lihatlah wajah mu, kau grogi karena aku menyebut nama Sehun?" goda Hanbin "Memangnya tidak terjadi apa-apa selama kalian hanya berdua di rumah sakit?"

"Memang nya apa yang harus terjadi? Kenapa pertanyaan Oppa dan Jennie sama? Memang nya apa yang kalian harapkan terjadi?" gerutu Lisa, jujur ia memang tersedak karena mendengar nama Sehun

"Misalnya officially menjadi sepasang kekasih?" Hanbin terkekeh

"Tidak lucu!" Lisa menatap Hanbin sinis

"Kau harus tahu, sejak melihatmu histeris laki-laki itu khawatir sekali, ia bahkan tidak mengalihkan pandangan nya sedikit pun dari mu.."

"Berlebihan!" jawab nya cuek, walau sebenarnya hati nya menjadi hangat mendengar cerita Hanbin

"Aku serius Lalisa, kau pikir kenapa akhirnya aku mau ia yang mengurus mu sepenuhnya ketika kau tidak sadarkan diri?" Hanbin menatap Lisa serius "Itu karena aku tahu dia mencintai mu, terlihat dari tatapan matanya. Jangan pikirkan gadis yang muncul diantara kalian berdua"

Lisa menunduk, jari nya mengetuk-ngetuk gelas susu nya. Ia senang mendengar ucapan Hanbin, tapi Sehun tidak mengatakan apapun padanya waktu di rumah sakit.

"Kau tidak percaya pada Oppa mu?" selidik Hanbin

"Aku percaya pada Oppa..."

"Lalu kenapa kau terlihat ragu?"

"Aniyo, lupakan saja masalah itu Oppa" Lisa menghela nafas panjang, seandai nya Sehun sendiri yang mengatakan hal itu pada Lisa, pikir nya

"Kau kenapa? Kalian tidak bertengkar lagi kan setelah dari rumah sakit?"

"Tidak Oppa, kami tidak bertengkar.."

"Lalu?"

"Lupakan saja Oppa.. Jangan dibahas lagi"

"Kau mundur? Kau tidak mencintai nya?"

Lisa hanya diam seribu bahasa, pertanyaan Hanbin sulit sekali. Rasa nya memang Lisa ingin mundur, tapi waktu itu. Sekarang? Dengan apa yang terjadi dirumah sakit, jujur Lisa terbawa perasaan, boleh kah itu dikatakan sebuah harapan? Masih ada harapan untuk Lisa bersama Sehun. Walau Lisa tidak yakin akan perasaan Sehun pada nya, laki-laki itu tidak pernah mengatakan apapun pada nya.

Apa Lisa sudah tidak mencintai Sehun? Bodoh! Memang nya secepatnya itu ia bisa menghilangkan perasaan nya terhadap laki-laki albino itu? Justru sekarang Lisa semakin tersiksa, ia merindukan Oh Sehun.

"Lisa~ya.. Apa yang kau pikirkan?" tanya Hanbin melihat gadis itu hanya diam

"Tidak ada Oppa.." ia mencoba tersenyum, tetap terlihat terpaksa "Bagaimana persiapan NYE? Apa mereka sudah menguasai semua materi koreo nya?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan Lisa.. Kau tidak perlu cemas pada NYE, pria mu itu sudah mengatasi nya dengan baik"

"Oppa aku serius"

"Aku juga serius.."

"Susah memang berbicara dengan Oppa" Lisa merasa kalah

"Sehun tidak menghubungi mu?"

Lisa mendelikkan matanya pada Hanbin, laki-laki itu masih saja genjar menanyakan masalah ia dan Sehun. Setelah dipikir-pikir sejak malam Lisa tidak memegang ponsel nya, ia lupa dimana meletakkan ponsel nya.

Ia membongkar tas nya diatas meja makan, mengeluarkan semua isi tas nya, sampai sebuah benda persegi empat panjang tergelatak cantik di meja. Dengan segera ia mengecek nya.

Oh Sehun (10) Missed Calls

Eh? Lisa terlihat kaget memandang layar ponsel nya, ia menyembunyi kan nya dari Hanbin yang terlihat mendongak kan kepala ingin tahu. Gadis itu berdiri meninggalkan Hanbin di dapur, ia duduk di sofa, tersenyum pada layar ponsel nya.

MESSAGE

Oh Sehun

Lice, you there?

LINE MESSAGE

Oh Sehun

Lisa?

Lice...

Kau baik saja?

Lalisa, kau disana kan?

Bagaimana perasaanmu?

Kau sudah mendingan?

Kau sedang sibuk?

Lisa?

Senyuman Lisa mengembang lebar, membaca pesan dan chat dari Sehun. Apa yang Lisa pikirkan sampai-sampai ia lupa mengecek ponsel nya, ia bahkan tidak berpikir kalau Sehun akan menghubungi nya. Ia merasa kan ada getaran aneh didalam dada nya, seperti ada jutaan kupu-kupu yang berterbangan didalam perut dan dada nya.

Tangan Lisa dengan cepat mengetik balasan nya pada Sehun.

LINE MESSAGE

Lalisa

Sehunaaa??

Read

Tidak lama kemudian,

Oh Sehun is Calling...

Eh, Sehun menelepon?

Kenapa Lisa merasa deg-deg an? Ini bukan pertamakali Sehun menelepon nya, tapi tetap saja tangan nya masih bergetar. Kenapa segugup ini sih? Apa karena sudah lama tidak berbicara?

Klik!

Lisa menjawab panggilan Sehun, ia menarik nafas panjang sebelum mengucapkan 'Halo'.

"Kau baik saja?"

Belum sempat Lisa mengatakan 'Halo' Sehun sudah terlebih dahulu bertanya.

"A-aku baik saja.."

"Apa kau sudah benar-benar membaik?"

"Iya, aku bahkan sedang diluar sekarang"

"Dimana?"

"Dirumah Hanbin Oppa"

"Aku kesana sekarang!"

"Mwoya? Untuk apa?"

"Tunggu aku ya.."

Tuutt..

Lisa mengerutkan kening nya, ia tampak, berpikir lama, ada apa dengan Sehun?

Ini benar Sehun akan kemari? Untuk?

Lalu harus bagaimana?

Arrrgghh, kenapa gugup sekali? Padahal sudah sebelas bulan bersama. Tapi kenapa kali ini gugup? Apa karena tidak terbiasa karena sempat jauh dari nya?

"Lice kau kenapa?" tanya Hanbin yang sejak tadi memperhatikan Lisa, gadis itu duduk memandang ponsel nya bingung

"Oppa! Sehun akan kemari!"

"Lalu? Bukankah dulu kalian memang selalu bersama?" kemudian Hanbin tersenyum jahil "Ciyee.. Gugup?"

"Oppa!"

Lisa menggerutu karena Hanbin terus saja menggoda nya, dari arah kamar Rose sedang menuntun June yang masih memakai tongkat.

"Rujuk?" June ikut bertanya

"Hush!" Rose menyikut June, membuat laki-laki itu meringis

"Sudah cepat resmikan, aku bosan melihat kalian berdua bergalau-ria" celetuk Hanbin mengerling nakal ke arah Lisa

"Ya! Oppa ini berbicara apa? Ahh, aku harus bagaimana Chae Young~ah?" rengek Lisa pada Rose

"Memang kau harus bagaimana lagi? Ya seperti biasa kau bersama Sehun lah.." sahut Rose

Lisa mengerucutkan bibir nya kesal, seharusnya ada Jennie disini, batinnya.

Teng! Bel rumah Hanbin berbunyi, keempat manusia itu saling berpandangan. Hanbin melototkan mata nya pada Lisa, meminta gadis itu segera membuka pintu.

Gadis itu tidak segera beranjak, ia terlihat menatap Hanbin ragu, lelaki itu menarik Lisa dari tempat nya duduk.

"Cepat bukakan pintu!" Hanbin terlihat kesal karena kelemotan Lisa

"Oppa....---" rengeknya

"CEPAT LALISA!!" seru tiga manusia yang bersama nya bersamaan

Lisa merengut, ia menghentak-hentakan kaki nya berjalan menuju pintu rumah. June terkekeh melihat kelakuan Lisa, Rose menahan tawa nya, sementara Hanbin menggeleng kan kepala nya heran.

Begitu pintu terbuka, Lisa sudah di suguhkan  wajah punggung Sehun, laki-laki itu menoleh pada Lisa dan tersenyum.

"Hai Lice.." sapa nya

"Eh, Sehunaa..--"

"Kau sedang sibuk?" potong Sehun, ia tahu gadis merasa canggung pada nya

"Ah tidak, ada apa?"

"Kau mau pergi dengan ku?"

Bisa Lisa dengar cekikikan Hanbin dari ruang tamu, ia bersumpah akan memangkas habis rambut Hanbin setelah ini.

"Masuk lah dulu.." Lisa menarik tangan Sehun

(* ciee berani 😂

Sehun mengekori Lisa yang menuntun nya ke ruang tamu. Disana ada Hanbin, June dan Rose yang memasang wajah sok kaget melihat kedatangan Sehun.

"Sehun~ah! Duduk lah" Hanbin menepuk-nepuk sofa yang ia duduki, lelaki bersurai orange itu menurut

"Hai Sehun senang bertemu dengan mu lagi, terimakasih sudah merawat adikku yang bawel itu disaat aku tidak bisa.." suara June terdengar begitu menjengkelkan di telinga Lisa

Lisa menghadiahi June sebuah dead glare, namun lelaki itu justru mengejek nya. Sehun tertawa, ia melirik wajah gadis yang terlihat kesal disamping nya.

"Tidak masalah June~ya, aku memang sangat ingin melakukan nya" celetuk Sehun

"Kalian akan pergi?" tanya Hanbin pada Sehun

"Iya, aku ingin mengajak nya keluar, bolehkan?"

"Tentu saja boleh, iyakan Lisa?" Hanbin menggoda Lisa

Gadis itu hanya melirik Hanbin kesal, tapi ia melempar senyuman kikuk nya untuk Sehun dalam waktu yang bersamaan.

Lisa segera menarik Sehun beranjak dari ruang tamu, baru sampai didepan pintu ia berteriak.

"KAMI PERGI YA! OPPA, CEPAT SELESAIKAN URUSAN OPPA DENGAN SEULGI EONNI, SEBELUM OPPA DI DAHULUI ORANG LAIN!"

BRAK!

Ia menutup pintu rumah Hanbin, meninggal kan Hanbin yang melongo, belum lagi tatapan June dan Rose yang menginterogasi nya. Cepat-cepat lelaki hidung bangir itu menghindar dengan masuk kedalam kamar, mencari ponsel nya.

"Lisa benar.."


💜💜💜💜


"Kau tidak berniat membantu ku di klub?" tanya Sehun pada Lisa sambil menendang-nendang pasir yang mereka injak

Pantai itu, pantai yang pernah mereka datangi beberapa bulan yang lalu, sudah lama sekali. Di tengah jalan tiba-tiba Lisa mengatakan pada Sehun kalau ia ingin ke tempat itu lagi.

Jadi lah sekarang, mereka disini. Pantai.

Gadis itu tidak menjawab, ia membiarkan angin menerbangkan rambut orange nya yang terurai bebas.

Didalam hati nya tentu saja ia masih sangat mencintai klub itu, ia menghabiskan banyak waktu disana bersama sahabat dan juga orang yang ia sayang.

"Bagaimana persiapan kalian?" ia balik bertanya setelah sekian lama terdiam

"Aku kewalahan tanpa mu.." Sehun menunduk, memainkan pasir pantai

"Kenapa tidak meminta Chae Young atau Jennie membantu mu?" gadis itu menghela nafas kasar, ada rasa bersalah karena meninggalkan Sehun begitu saja mengurus kelompok mereka "Sudah pasti kau kewalahan Sehunaa..."

Ia menatap lama Sehun yang masih menunduk memainkan pasir dengan kedua kaki nya. Lelaki itu mengangkat kepalanya, menoleh pada Lisa, membuat pandangan mereka bertabrakan.

Deg!

Lisa heran kenapa hanya dengan melihat mata lelaki itu, jantung berdetak tidak normal. Ia memalingkan wajah nya, tidak tahan menatap Sehun lama, kedua mata laki-laki itu seolah masuk dan nenelanjangi pikiran Lisa.

"Boleh aku meminta secara personal dan resmi pada mu? Tolong kembali lah..." Mohon Sehun

Gantian kini gadis itu yang menunduk, angin menerbangkan rambut nya, membuat nya berantakan. Tangan Sehun dengan otomatis terulur menyelipkan rambut gadis itu di telinga nya.

"Aku---"

"Please.."

"Ah.. Kau tidak perlu memohon seperti itu...." lirih gadis itu pelan

Sehun mengeluarkan ponsel dari dalam saku jeans nya, ia mengetuk-ngetuk layar nya berkali-kali. Kemudian menyodorkan tangannya pada Lisa.

"Mana ponsel mu?"

Lisa menyerah kan ponsel nya pada laki-laki itu, sambil menatap bingung. Entah apa yang laki-laki itu lakukan pada ponsel nya, ia terlihat melakukan hal yang sama dengan yang ia lakukan pada ponsel nya sendiri. Kemudian menyerah kan nya kembali pada Lisa, gadis itu penasaran ia langsung menatap layar ponsel nya.

LINE GROUP CHAT

THE LEADERS (17)

Oh.sehun invited La.lice to the group

La.lice joined the group

Jennie : Hah? 17 lagi anggota nya yeayy, welcome back Lisa sayang. Btw thanks Sehun 😍

Seulgi : Wahh welcome back Lisaa😚😚

Jinwhan : Akhirnya yang di tunggu-tumggu

CL : Lisaaaaa😘

Youngbae : Finally, kamu sudah sehat kan Lice?

CL : Eh iya, Lisa sudah Sehat?

Seungri : 2

Minzy : 3

Dara : 4

Irene : 5

Seunghoon : 6

Rose : Tenang dia sudah sehat hehe

Jennie : Hmm

Hanbin  : Ekhm, yang lagi berduaan. Lagi dimana nih?

Donghyuk : Siapa yang berduaan,?

Kai : Wah princess sudah sehat kan?

Kai : Siapa yang berduaan?

Seungri : 2

Jennie : 3

Jisoo : 4

CL : 5

Dara : 6

Minzy : 7

Hanbin : Tebak siapa?

Rose : 2

Jennie : Ini Chae Young sama Hanbin kenapa sih?

Seungri : Iya heran

Rose : Lisa sama Sehun lagi dimana?😝

Dara : Hah?

Irene : Wait, what??

Jisoo : Lisa Sehun sedang bersama? Daebak!

Kai : Kerja bagus Sehun.. My Jendeuk Oppa didepan lho

Seunghoon : Pacaran terusssss (KaiJen)

Minzy : Ahh finally my favorite couple, sudah resmi? #sehunlisa

CL : 2

Donghyuk : 3

Jinhwan : 4

Seungri : 5

Youngbae : 6

Hanbin : 7




Sehun dan Lisa saling berpandangan membaca isi grup yang sangat ramai, kemudian kedua nya tertawa.

Lelaki itu mengamit tangan Lisa, membawa nya meninggalkan bibir pantai, menuju mobil nya.

"Mau kemana?" tanya Lisa

"Ayo selesaikan urusan kita.."

Jantung Lisa semakin tidak menentu.









©CHIZ©
💜




Part selanjutnya mau bikin part khusus orang pacaran ahhh...
Jangan pada ngiri😂

Btw sebenarnya aku ga begitu suka ada konflik, jadi sudah cukup lah konflik di beberapa part yang kemarin

Selanjutnya khusus orang pacaran dan bunga-bunga aja😝😝

Mwaaaaahhh 💋💋💋

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro