Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

33. Hidden Facts

Warning!!

Typo berserakan
Bahasa suka-suka
Random

Semenjak Lisa tidak pernah lagi muncul di ruang klub dance, suasana klub itu terasa berbeda. Mereka tidak banyak bicara, mereka tidak betah berlama-lama di ruangan itu. Bahkan tim yang akan perform di New Year Eve terlihat sangat tidak bersemangat. Mereka butuh Lisa, vitamin mereka.

"Lisa, kau yakin membiarkan anak-anak itu sendiri tanpa mendampingi mereka? Mereka butuh kamu Lice.." ucap Hanbin ketika menemui Lisa di kantin kampus

"Mereka hanya butuh berlatih dengan keras dan disiplin Hanbinie.."

"Tidak cukup, mereka butuh Lalisa disana. Oh ya, kau tahu? Sehun seperti mayat hidup.."

"Apa urusan nya dengan ku? Itu urusan nya kalau ia terlihat seperti mayat hidup atau mumi.."

Apa yang keluar dari mulut, tidaklah selalu sama dengan isi hati. Sebenarnya, mendengar nama Sehun saja jantung Lisa masih belum bisa bekerja dengan normal, apalagi mendengar laki-laki itu terlihat seperti mayat hidup. Kekhawatiran lah yang memenuhi hati gadis itu, namun bukan Lisa namanya kalau ia tidak pintar menyembunyikan perasaan nya.

"Ckck.. Aku sangat mengenalmu Lisa. Bohong kalau kau tidak perduli pada nya.."

"Sudahlah.. Jangan bahas dia. Jadi bagaimana dengan anak-anak? Aku pun berharap bisa melihat perkembangan latihan dan persiapan mereka.."

"Maka dari itu datanglah ke ruang klub, temui mereka, mungkin dengan melihatmu saja mereka akan bersemangat"

"Ah, Aniyo.." tolak Lisa

"Hish.. Bocah ini keras kepala sekali"

"Yak! Jangan mengataiku, dasar pabbo!"

"Kau yang pabbo Lice, mengundurkan diri tanpa berpikir. Untung Mr. Kwon tidak tahu hal ini"

"Mr. Kwon tidak tahu?"

"Lihatlah, siapa yang bodoh? Kau pikir kami akan mengatakan yang sebenarnya pada Mr. Kwon? Lalu kemudian menceritakan alasan konyol kalian berdua, yang melibatkan masalah pribadi? Kau mau bunuh diri?"

Lisa menyengir mendengar penjelasan Hanbin, ia tahu sekali watak Mr. Kwon. Ia memang masih muda dan juga tampan, namun ia sangat perfeksionis. Melihat wajah nya mungkin tidak ada yang akan menyangka kalau dosen muda berpengalaman itu sangat lah menyeramkan.

"Aku ingin mengundurkan diri dengan alasan akan fokus pada kuliah ku saja.."

"Hhh.. Susah berbicara denganmu Lice.." keluh Hanbin

"Hehe... Oppa...."

"Haish..hentikan Lice, aku tahu kau ada mau nya.."

"Aniyo, aku serius. Mulai sekarang aku akan memanggil Oppa, arra?"

"Aku tidak percaya.."

"Aish, Jinjja Oppa, aku sudah memikirkan ini sejak lama, semenjak Hanbinie Oppa menolong ku hari itu.."

"Hari itu kapan?"

"Ck! Hari Oppa mengatakan akan membuat Sehun menyesali perkataan nya"

"Eww.. Lice aku masih belum terbiasa kau memanggil ku Oppa, lagi. Sudah lama sekali sejak hari itu.."

"Jadi Oppa harus terbiasa, kalau Oppa tidak mau aku akan melapor pada Eomm....--"

"Arra, arra.. Ancaman mu selalu itu"

"Harus nya Oppa senang aku memanggil Oppa, lagi.."

"Kau yakin?"

Lisa mengangguk cepat, menjawab Hanbin. Laki-laki itu tertawa mengusap puncak kepala gadis itu. Lisa langsung menggelayut manja pada lengan Hanbin, ia tidak malu-malu. Padahal seisi kantin sedang mencuri-curi pandangan ke arah keduanya. Mereka sadar akan hal itu.

"Oppa, sepertinya aku telah membuat seseorang cemburu.." bisik Lisa

"Siapa?"

"Dasar pabbo, lihat.."

Hanbin mengikuti lirikan mata Lisa, disana, tempat yang tidak jauh dari tempat mereka berdua duduk. Disana ada Irene, Seulgi, Jisoo dan juga Trio Giant nya klub dance.

"Bukan seseorang Lice, tapi dua...." mata Hanbin menatap arah pintu masuk kantin

Lisa melakukan hal yang sama yang Hanbin lakukan sebelum nya. Mata nya bertemu dengan pemilik mata dingin itu, cepat-cepat Lisa membuang wajah nya, laki-laki itu masih saja menatap arah Lisa dan Hanbin.

Kira-kira siapa gadis yang cemburu pada Lisa karena Hanbin? *

(* : kalau baca dengan seksama di grup Chat The Leaders di Part New Chapter pasti tahu siapa orang nya.. 😁

"Lice... Kau yakin?"

"Apa Hanbinie?"

"Ini artinya kau akan mempublikasi kan status dan hubungan kita?" tanya Hanbin

"Iya Oppa, memangnya kenapa? Tidak boleh? Kalau ada Oppa kan aku tidak butuh laki-laki lain lagi, hehe"

"Dasar!"

Hanbin menarik hidung gadis itu, kebiasaan lama. Sementara dari sisi lain, Jisoo dan Chanwoo berpandangan penuh arti. Chanwoo memberikan kode pada Jisoo untuk meninggalkan tempat itu, gadis itu mengerti ia segera bangkit dari tempat mereka duduk.

"Ayo Chanu~ya.." ajak nya

"Kalian akan kemana Noon?" tanya Wonwoo

"Aku ada urusan dengan nya" tunjuk Jisoo pada Chanwoo

Laki-laki berdimple itu berdiri mengikuti Jisoo, setelah berpamitan pada Irene, Seulgi, Wonwoo dan Mingyu, mereka menghampiri tempat dimana Hanbin dan Lisa duduk. Mereka sempat mendengar bisik-bisik penghuni kantin.

"Sekarang Lisa dengan Hanbin? Cocok sih"

"Iya cocok, tapi entah kenapa aku merasa kalau lebih baik Lisa dengan Sehun saja.."

"Apa kalian melihat ekspresi Sehun ketika masuk tadi?"

"Tapi kan Sehun yang meninggalkan Lisa demi gadis Jepang itu? Yang ku dengar seperti itu"

"Setahu ku gadis Jepang itulah yang mengejar Sehun, yang aku dengar mereka itu sahabat lama, ia mencampakkan Sehun lalu kembali lagi, enak sekali!"

"Lisa dan teman-teman nya enak sekali yah, mereka dekat dengan semua pria tampan dikampus ini, bahkan berpacaran"

"Siapa yang berpacaran?"

"Jisoo dan Bobby, kalian belum dengar?"

Jisoo mempercepat langkah nya, ia tidak ingin mendengar lebih lagi pembicaraan hampir seisi kantin itu. Chanwoo otomatis mengikuti gerakan cepat Jisoo.

"Yak kalian berdua! Dilarang mojok.." seru Jisoo begitu mereka sampai di meja Lisa dan Hanbin

"Ck! Eonni mengganggu saja.." gerutu Lisa

"Noona pasti ada mau nya pada Hanbin Hyung kan?" ejek Chanwoo

"Ya Jung Chanwoo kau tega menuduh Noona mu?"

"Biasa nya begitu kan Noon, kalau Noona menempel pada Hyung itu artinya Noona ada mau nya, ya kan Hyung?"

"I Think So..." jawab Hanbin terkekeh

"Oppa...." protes Lisa sambil merengek

"Eoh, Jinjja? Oppa?" takjub Jisoo

"Wae? Memang nya tidak boleh?" ketus Lisa

"Yak Lalisa, jangan mentang-mentang karena ada Hanbin, kau berani ketus pada Eonni mu?"

"Hehe, tidak bermaksud Eonni.. Tapi harus nya Eonni tidak usah kaget begitu respon nya"

"Jadi...apa kalian akan mempublikasi kan hubungan kalian?" tanya Jisoo

Lisa mengangguk, sementara Hanbin hanya tersenyum mengiyakan.

"Woah, daebak Noon, Hyung!" seru Chanwoo

"Keputusan yang tepat.. Jadi kalian tidak perlu bertingkah seolah tidak pernah mengenal sebelum nya, aku muak melihat sandiwara kalian.. Kau Hanbin, kau bertanggung jawab penuh pada Lisa" cetus Jisoo

"Aku tahu Noona, aku melakukan nya dengan baik bukan?"

"Arra... Dan kau Lice, dengarkan Hanbin.."

"Ne, Eomma, haha"

Jisoo siap menjitak Lisa. Jennie, Rose dan Bobby muncul.

"Ternyata kalian disini? Aku mencari kemana-mana Lice" cemberut Jennie

"Eoh, Noona tidak mencari ku juga?" tanya Chanwoo

"Kah tega Jung Chanwoo, kenapa menghilang begitu saja dari klub?"

"Hehe, maaf Noon, aku harus menemani Jisoo noona"

"Eonni juga, pergi tidak mengajak kami.." protes Jennie pada Jisoo

Jisoo hanya menyengir menanggapi omelan Jennie, sedangkan Rose hanya dia saja sejak mereka datang.

"Chaeng, wae?" tanya Lisa

Rose hanya menggelengkan kepala nya, ia tersenyum kecil pada Lisa. Gadis berambut orange itu otomatis berdiri menghampiri Rose.

"Katakan pada ku ada apa Chaeng?" bisik Lisa

"Ah tidak enak bicara disini, nanti saja" elak Rose

Lisa mengerti, ia kemudian pamit pada teman-teman nya dan juga Hanbin, juga memberi kode pada Jisoo dan Jennie untuk segera pergi. Begitu melewati pintu kantin, mata Lisa menangkap sosok Sehun yang juga setia memandang gadis itu. Ia mempercepat langkah kaki nya keluar dari kantin, diikuti oleh ketiga sahabatnya.

"Kita akan kemana?" tanya Jennie ketika keluar dari kantin

"Cari tempat sepi.." jawab Lisa

"Klub vokal? Disana pasti tenang" saran Jisoo

Keempat nya langsung mengarahkan langkah mereka menuju ruang vokal, tinggal beberapa langkah lagi sampai disana, langkah mereka di hadang oleh Kai. Lisa memutar matanya, Jennie berlindung dibelakang gadis jangkung itu. Sementara Rose dan Jisoo menonton.

"Aku perlu bicara dengan mu Jenn.." ucap Kai dengan suara dingin

Jennie semakin menciut dibelakang Lisa, ia menarik-narik ujung baju Lisa dari belakang.

"Minggir Oppa, kami mau lewat, ada urusan penting!" usir Lisa

"Lice jebal..." mohon Kai, suara nya akhir nya melunak

"Jangan memohon padaku, Oppa.. Aku tidak punya urusan dengan Oppa kan"

Tangan Kai terulur meraih lengan Lisa, menarik nya mendekat.

"Lice, aku mohon bujuk Jennie.." bisik nya

"Aku tidak bisa membujuk nya" tolak Lisa

"Kau selalu bisa membujuknya.."

"Ani, aku tidak mau. Apa yang Oppa ingin kan dari nya? Jangan lagi Oppa, jangan sakiti sahabatku"

"Aku tidak akan menyakiti nya, aku hanya perlu bicara"

"Ck! Kalian sudah putus Oppa, apalagi yang ingin Oppa bicarakan dengan nya?"

"Kali ini Lice, please bantu aku. Kali ini saja, aku janji" mohon Kai

"Bicara langsung dengan nya Oppa, jangan lewat aku. Ingat! Peka lah sedikit jadi laki-laki Oppa, kasihan Jennie.."

"Arra..."

Kai kemudian beralih menghampiri Jennie, gadis itu kelihatan kikuk sekali. Bukan kikuk, tapi lebih tepatnya takut. Kai menarik nya lembut, membawa keduanya berlalu dari hadapan Lisa, Jisoo dan Rose.

"Jangan takut, aku hanya perlu bicara dengan mu" bisik Kai pada Jennie

Setelah kedua nya menghilang dari pandangan mereka, Lisa kembali melanjutkan langkah nya diikuti kedua gadis itu. Mereka langsung masuk kedalam ruang vokal.

"Hey Lice? Jisoo, Rose?" kaget Youngbae

"Oppa, kami boleh menumpang disini kan?" tanya Lisa

"Tentu saja, ini tempat kalian juga" jawab Youngbae

"Gomawo Oppa.."

Youngbae kembali sibuk dengan tugasnya, sementara ketiga gadis itu mengambil tempat dikursi pojok ruangan itu. Lisa kembali menatap Rose lekat.

"Jadi katakan Chaeng, ada apa?"

"Aku hanya bingung..."

"Kenapa?" tanya Jisoo

"Ternyata selama ini June tidak mencari-cari ku.."

"Hah?" kaget Lisa

"Ckck, Park Chaeyoung.. Kau mengharap June mencari mu?" Jisoo memastikan

"Aku hanya berharap.."

"Chaeng~ah.. Bagaimana cara nya June bisa mencari mu, kau bahkan memblokir semua hal tentang June. Lalu bagaimana ia harus menghubungi mu?" jawab Lisa

"Eoh? Aku lupa.. Aku memblokir nya?" Rose balik bertanya

Jisoo menepuk jidat nya, ia menatap Rose gemas, sementara Rose terlihat bingung, ia menatap Lisa dsn Jisoo secara bergantian. Lisa mencubit pipi Rose pelan.

"Kau memblokir nya.. Kau tidak tahu? June memenuhi akun instagram ku dengan spam, dan juga pesan di ponselku dipenuhi oleh June hanya untuk menanyakanmu"

"Begitu? Aku pikir June tidak akan mencari ku lagi"

"Dia mencari mu.."

Rose hanya mengangguk-angguk, ia terlihat lega, hilang sudah wajah murungnya, ia tersenyum lebar pada Lisa dan Jisoo.

"Jadi hanya itu Chaeng? Kau hanya khawatir June tidak mencari mu?" tanya Jisoo

"Aniyo, aku hanya memastikan saja"

"Kalau masih cinta bilang saja.."

"Ah Eonni..."

"Wae? Aku benar kan?"

Rose memanyun kan bibir nya, Jisoo benar sekali. Lisa berdiri dari kursi tempat nya duduk, berniat pergi dari tempat itu. Namun mereka bertiga terbelalak kaget melihat siapa yang masuk ke ruangan itu bersama Chanwoo.

-other side

"Jenn..."

"Apa yang ingin Oppa katakan?"

"Kau masih marah padaku?"

"Ani, lupakan saja"

"Tidak bisa"

"Wae?"

"Kita harus selesai kan masalah ini"

"Sudah selesai Oppa, kita sudah putus, ingat?" Jennie menahan agar suara nya tidak bergetar

"Aku tidak mau putus"

"Oppa sudah menyetujui nya waktu itu"

"Ck! Aku hanya terbawa emosi karena kau bersikeras"

Kai mengacak rambut nya kasar, gadis yang dihadapannya ini begitu keras kepala.

"Sudah ya Oppa, aku harus menyusul Lisa, Jisoo eonni dan Rose" tangan Jennie meraih knop pintu mobil Kai

"Tidak!" Kai menahan Jennie

"W..wwae?" Jennie khawatir melihat ekspresi Kai sekarang, menakutkan

"Aku belum selesai"

Jennie menahan nafas ketika wajah Kai mendekati wajah nya, ia bisa merasakan deru nafas laki-laki itu. Jennie benar-benar takut sekarang. Mana sepi, pikir Jennie.

"Oo...ooppa kita bicarakan lain kali ya? A..aku harus menemui Li----...."

Ucapan Jennie terpotong karena Kai mengusap bibir gadis itu dengan ibu jari nya.

"Ssstttt.... Dengar kan aku" bisik Kai, membuat suasana didalam mobil nya menjadi berubah

"N..nne?"

"Kau takut padaku?"

Jennie diam, dia memang agak takut pada Kai, entahlah perasaan nya bercampur aduk.

"So, jelaskan padaku apa yang membuatmu mengabaikan ku, dan kemudian memutuskan ku?" tanya Kai

"Oppa sudah tahu jawaban nya.."

"Hanya karena itu?"

"Oppa.... Siapa yang akan tahan kalau kekasihnya selalu pergi keluar bersama gadis-gadis lain? Kemudian mengumbar semuanya di sosial media? Apa Oppa tidak memikirkan perasaan kekasih Oppa?" Jennie menahan agar ia tidak terisak

Kai menatap Jennie lekat, membuat Jennie salah tingkah. Apa jangan-jangan ucapan nya tadi salah? Rasanya Jennie ingin tenggelam di laut merah sekarang, cara Kai menatapnya tidak bisa diartikan.

"Ah, lupakan Oppa, semua sudah terjadi bukan? Kita lanjutkan saja hidup kita masing-masing. Aku benar-benar harus segera pergi"

Entah keberanian dari mana Jennie mengucapkan kata-kata tersebut, yang jelas ucapan nya membuat rahang Kai mengeras dan mata nya berkilat. Kim Jennie kau salah lagi!

Sangat pelan tapi pasti Jennie bergerak akan membuka pintu mobil Kai, tangan kokoh Kai dengan cepat menahan nya lagi, dan mengunci semua pintu, Jennie sempat melihat seringaian Kai.

Oh God! Help me!

"Kau selalu tidak mau mendengarkan ku" bisik Kai ditelinga Jennie

"Bukan beg--.."

Cup!

Kai mengecup bibir Jennie sekilas, kemudian tersenyum menggoda nya. Jennie merah padam sekarang.

"O..ooppa?"

"Aku mencintaimu, jadi aku tidak mau putus. Aku sudah susah payah mendapatkan hatimu, kau tidak bisa pergi begitu saja.."

"Mwoya?"

"Jadi.. Kau masih mencintaiku atau tidak?"

Dari hati paling dalam, Jennie masih sangat mencintai Kai, tapi mulut nya tidak bisa berkata apa-apa. Ingat, Jennie gengsi mengatakan nya.

"Jenn jawab..."

Jennie menunduk, ia bahkan tidak berani menatap Kai. Ia takut Kai tahu. Laki-laki itu gemas karena Jennie tidak menjawab.

"Jawab, atau aku akan mencium mu.." ancam Kai

Dua-dua nya pilihan yang sulit, pikir Jennie. Sama-sama susah, ia tidak bisa memilih.

"Baiklah.. Berarti aku akan menci--.."

"Andwae!!" pekik Jennie

"So?"

"Apa?"

"Kau mencintai ku?"

"Tidak"

Jennie mengutuk mulut nya yang menjawab begitu saja, ia melihat raut wajah kecewa Kai.

Aku masih mencintaimu Oppa!

"Maaf kalau aku membuat mu sedih dengan sifat ku" ucap Kai pelan

"Ani..."

"Kau benar tidak mencintai ku lagi?"

Jennie kembali menunduk, ia hanya tidak tahu bagaimana cara menjawabnya. Padahal tinggal mengatakan ya atau tidak, namun lidahnya terasa kelu.

"Baiklah, ku rasa jawaban nya sudah jelas. Aku tidak akan memaksa mu lagi.." Kai tersenyum, sedih.

"Oppa.."

"Kau boleh pergi Jenn.."

"Ish, dasar pabbo!"

Kai kaget setengah mati, ketika tangan Jennie menyentuh kedua rahang nya, menarik wajah nya mendekat kearah gadis itu. Dia, Kim Jennie menempel kan bibir nya pada bibir Kai, selama beberapa detik kedua nya membeku. Sampai akhirnya tangan Kai bergerak memeluk pinggang Jennie, ia terkekeh. Jennie menjauhkan diri nya dari Kai, wajah nya memerah malu. Okay, Jennie sudah melupakan gengsi nya.

"Jadi, itu tadi maksudnya apa?" tanya Kai dengan nada menggoda Jennie

"Jangan mengejekku Oppa.."

"Aku tidak mengejekmu, sayang"

"Haish sudah lah Oppa, jangan menggoda ku"

Kai tersenyum, dengan sekali gerakan ia berhasil menarik Jennie kedalam pangkuan nya. Jennie terbelalak kaget.

"Oppa!"

"Jadi katakan Kim Jennie....."

"Iya iya aku masih mencintai Oppa!"

"Jinjja?"

Jennie menatap Kai kesal, ia berusaha pindah dari pangkuan Kai, namun laki-laki itu menahan nya dengan memeluk pinggang gadis itu.

"Oppa, bagaimana kalau orang lain melihat?, mereka akan salah paham.."

"Tidak ada yang akan melihat.."

"Ish, apa yang Oppa ingin kan?"

"Kau"

"Yak! Lepas kan Oppa"

"Tidak"

"Jangan melakukan hal yang tidak-tidak"

"Siapa yang melakukan yang tidak-tidak? Apa yang kau pikirkan? Kau ingin aku melakukan nya? Aku sih siap.."

"Oppa!"

Jennie memukul bahu Kai, laki-laki itu hanya tertawa. Ia mengeratkan pelukan nya pada pinggang Jennie.

"Jenn, sebelum keluar dari sini, ayo sekali lagi.."

"Apa?"

Kai menunjuk bibir nya.

"In your dream Kim Jongin!"

"Baiklah nanti malam aku akan tidur ditempat mu"

"Bodoh!"

"Aku juga mencintaimu Kim Jennie"

Akhirnya kedua nya tertawa terbahak, Jennir berapa kali melayang kan pukulan nya pada Kai karena laki-laki itu terus menggoda nya.

Balikan?

Of Course!

"Saranghae Kim Jennie"

"Saranghae pabbo Oppa"

"Aku tidak akan melakukan apa yang tidak kau sukai lagi.."

"Lakukan apapun yang Oppa suka, tapi harus dengan sepengetahuanku"

"Jinjja? Berarti aku boleh melakukan apapun? Sayang, nanti malam..."

Tak!

"Bodoh! Bukan itu maksud ku Oppa!"

"Aku hanya bercanda sayang"

"Tidak lucu!"

"I Love You Jenn.."

"Ewww..."

****

Kim Hanbin

❤️ 88,2016 likes
kimhanbin Keep that smile dear❤️

View all 47 comments

ten10 akur akur

kb.bam2 akur akur

k.jiwonbobby akur akur

jungchanu akur ciee

goojune akur yess

Sehun menegang kala ia sedang menscroll instagram nya, dan menemukan postingan Hanbin. Tiba-tiba ia merasa sangat tidak bersemangat.

"Jungkook~ah.. Seperti nya mereka memang dekat sekali"

"Bisa jadi.. Bersabarlah Oh Sehun.."

-other side

"Dia mengupload foto Lisa lagi, mungkin aku hanya terlalu percaya diri merasa kalau dia menyukai ku.."

"Dia memiliki perasaan pada mu, percayalah! Hanya saja dia dan Lisa, aku juga tidak mengerti"

-Girls-






©CHIZ©
💜

One step closer to Fin
✌️✌️

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro