26. Let It Be
Warning!!
Typo berserakan
Bahasa suka-suka
Random
Jennie menatap basah embun yang menempel pada kaca jendela kamar nya. Hari ini sudah genap dua belas hari ia dan Kai putus. Mengingat nya saja sudah cukup membuat hati Jennie pedih. Sepertinya sejak awal sudah salah, ia menarik nafas panjang. Setelah putus dari Kai, Jennie tidak pernah lagi bertemu dengan laki-laki itu, sepertinya ia baik saja, hanya Jennie yang tidak baik saja.
Dari pada ia terus terbawa suasana hati nya, lebih baik ia keluar bersama sahabat-sahabatnya, begitu yang ada didalam pikiran nya.
LINE GROUP MESSAGE
BLACKPINKeu (4)
Jennie : Girls ayo keluar, aku bosan
Jisoo : Akhirnya uri jendeuki mau keluar dari kamar nya?
Rose : Ayo jalan-jalan, aku juga stress di kamar 🙁
Jennie : Lisa mana?
Jennie : Iya eonni aku bosan sekali dikamar
Jennie : Right Chaeng😕
Rose : Lice where are you?
Jisoo : Lalisa... Lalisa..
Jennie : Lice jangan ngebo terus -__-"
Jisoo : Lisa ayo hang out
Lisa : Nyongan Nyongan hehe
Jennie : Lice ayo keluar
Lisa : Kemana?
Jennie : Kemana saja, atur Chaeng? Eonni?
Jisoo : Bertemu saja dulu, otte?
Rose : Setuju
Jennie : Call! Lice?
Lisa : Call!
Keempat gadis itu bertemu di apartemen Lisa, karena itu adalah tempat yang strategis menurut mereka. Lisa sudah menunggu ketiga sahabatnya di ruang tengah, ia langsung berdiri ketika mendengar pintu apartemen nya terbuka.
"Kalian sudah datang?"
"Ne.. Kita langsung saja?" jawab Jennie
"Baru juga sampai, aku haus.. Lalice minum..." Rose langsung berlari kedapur
Jisoo menduduk kan tubuh nya di sofa, memeluk bantal sofa, diikuti oleh Lisa dsn Jennie, sembari menunggu Rose yang sedang minum.
"Eonni.. Gwenchana?" tanya Lisa
"Aku tak apa Lice" senyum Jisoo mengembang
"Apa Eonni yakin?" Jennie memastikan
"Yakin sekali.."
"Eonni tidak harus begini, datangi lah dia Eonn.." lirih Lisa
"Iya Eonn, kasian dia, kasian Eonni juga" tambah Jennie
"Aniyo, biarkan saja begini.. Aku tidak ingin bahagia disaat kalian sedang patah hati semua"
"Eonni.... Masalah seperti ini tidak harus disamakan, kejar kebahagiaan Eonni, kenapa Eonni malah mengikuti kami?" protes Lisa
"Iya eonn, jangan merasa seperti itu" tiba-tiba Rose sudah bergabung
"Go, dan tahan lah dia Eonn..." timpal Jennie
"Ckckck.. Jangan berbicara seolah kalian baik-baik saja, lihatlah didahi kalian seperti tertulis 'grup patah hati'.."
Mereka tertawa karena penuturan Jisoo, gadis itu langsung merogoh tas mengeluarkan ponsel, dan mengetik sesuatu disana.
To : Jiwonie
Bobby..
Kajima......
Setelah mengirim pesannya, Jisoo memberi kode untuk segera berangkat kepada ketiga gadis nya. Mereka berjalan beriringan menuju mobil Jisoo, dengan Jennie yang terpilih untuk menyetir.
Seperti yang sudah mereka sepakati, mereka akan menghabiskan hari ini bersama. Jennie melajukan mobil menuju tujuan mereka, sekian lama perjalanan, ia memarkirkan mobil di parkiran I'park mall.
Rose yang paling pertama keluar ia terlihat antusias sekali, padahal kemarin dialah yang paling layu diantara mereka berempat. Kemudian diikuti oleh Jennie, sementara Lisa dan Jisoo melangkah santai di belakang mereka.
"Kita akan kemana dulu?" tanya Lisa
"Sepatu.. Sepatu.. Sepatu.. Aku butuh sepatu pengganti sepatu dance ku" seru Rose bersemangat
"Lihat lah, uri Chaengie bersemangat sekali hari ini tidak seperti kemarin" goda Jisoo.
"Iya kemarin dia benar-benar layu sekali" tambah Jennie
"Aku berusaha memikirkan hal-hal yang menyenangkan hatiku, jangan membuat ku bersedih"
"Arra, ayo kita cari sepatu mu Chaengie" ucap Lisa
Langkah kaki keempat gadis itu tampak lebih santai sekarang, mereka menuju Shoe's store yang terletak di lantai dua bangunan besar tersebut. Rose langsung berlari ketika mereka sudah tinggal beberapa meter dari tujuan mereka. Ia memilih-milih beberapa sepatu yang menarik perhatian nya, sementara ketiga gadis yang lainnya melihat-lihat seisi tempat itu, mana tahu ada yang menarik hati.
"Kira-kira bagus yang mana? Biru atau putih ini?" Rose meminta pendapat
"Kedua nya bagus Chaeng.." jawab Jennie
"Itulah kenapa aku bingung, aku harus pilih putih atau biru?"
"Biru saja Chaeng ah.. Kau sudah terlalu banyak sepatu putih" celetuk Lisa
Rose langsung mengangguk, dan melenggang menuju kasir, ketiga gadis itu melongo melihat Rose yang sudah membayar barang belanjaan nya.
"Lisa?" panggil seseorang dari belakang mereka
Ketiga gadis itu menoleh bersamaan mendengar Lisa di panggil, Lisa terkejut melihat siapa yang menyapa nya, lebih kaget lagi ketika melihat siapa yang bersama nya, hal yang sama terjadi pada Jisoo dan Jennie, bahkan Rose yang datang dari arah kasir menatap penuh tanya.
"Lisa ya.. Lama sekali tidak bertemu, kamu tidak pernah lagi main kerumah"
Orang itu langsung memeluk Lisa, otomatis Lisa membalas pelukan orang tersebut. Ia tersenyum dengan senyuman khas nya.
"Akhir-akhir ini aku agak sibuk Ahjumma, banyak sekali deadline akhir tahun.." jawab Lisa sambil melirik orang yang datang bersama Ahjumma itu.
"Aigoo, pasti sekarang adalah masa-masa sulit mu, jangan terlalu lelah arra? Kau bisa sakit.."
"Ne Ahjumma.. Ahjumma apakabar?"
"Ahjumma sangat baik sekali, bagaimana denganmu? Aigoo lihatlah, kamu semakin cantik, Ahjumma suka dengan rambut baru mu"
"Aku baik Ahjumma.. Hehe, gomawo.."
"Yeppeo... Lisa ya.."
Wanita paruh baya, namun masih terlihat masih sangat cantik itu memeluk Lisa, ia berbisik.
"Mianhae..." sedih nya
Lisa tersenyum getir, ia memangguk dan memeluk wanita itu erat.
"Aku tidak apa-apa Ahjumma.." lirih nya
"Ingat apa yang pernah Ahjumma katakan padamu waktu itu? Jangan pernah lupakan itu, arra?"
"Ne, Ahjumma.."
Wanita itu mengusap pipi Lisa, ia tersenyum, menatap penuh harap gadis yang berdiri dihadapannya.
"Kalau begitu Ahjumma pergi dulu, masih ada sesuatu yang Ahjumma cari. Lisa ya, jangan lupa main ke rumah arra? Ahjumma menunggu.."
"Iya Ahjumma, sampai bertemu lagi.." Lisa melambaikan tangannya pada wanita itu
Ketika wanita itu dan orang yang bersama nya sudah hilang dari pandangan, Lisa mendapat tatapan penuh tanya dari ketiga sahabatnya, mereka tampak tidak sabar.
"Lice itu tadi siapa?"
"Sepertinya wajahnya tidak asing, dan kenapa gadis itu bersama Ahjumma itu?"
"Aku seperti menonton reality show, dimana seorang ibu baru bertemu dengan putri nya yang berpisah sejak lama.."
Ketiga gadis itu melampiaskan rasa penasaran mereka terhadap Lisa, sementara Lisa bingung harus menjawab mulai dari mana.
"Jadi Lice, itu tadi siapa?" Jennie mengulang pertanyaan nya
"Itu Eomma nya Sehun.."
"WHAT?!" mereka terbelalak bersamaan
"Iya.." jawab Lisa santai
"Pantas mirip Sehun" celetuk Jisoo
"Lalu kenapa gadis itu bersama Eomma nya Sehun?" tanya Rose
"Dia kekasihnya Sehun, ingat?" sahut Lisa
"Eh? Kekasihnya Sehun? Memang mereka jadian lagi Lice?" penasaran Jennie
"Anggap saja begitu, sepertinya mengarah kesana bukan? Jadi aku tidak perlu berharap lagi.. HAHA"
"Dasar aneh kamu Lice.. Sepertinya Eomma Sehun lebih menyukai mu" balas Rose
"Entahlah Chaeng ah.."
"Sudahlah... Ayo kita jalan lagi, hari ini kita ingin bersenang-senang bukan?" sela Jisoo
Mereka kembali menyusuri I'park mall, hampir seharian mereka disana, tidak belanja hanya bermain. Satu-satunya yang berbelanja hanya Rose. Setelah merasa cukup, mereka memutuskan pulang, ketika mendekati pintu lobby utama mall, Lisa menahan langkah nya dan mundur.
"Wae Lice?" tanya Jisoo
"Itu..." bisik Lisa
Serempak mereka melihat ke arah pintu masuk Lobby, disana terlihat Sehun, Eomma nya, dan gadis yang tadi bersama Eomma Sehun, Suzy. Jennie menarik Lisa berbalik arah, Jisoo dan Rose mengikuti.
"Kita lewat tempat lain saja.." usul Jennie
****
Jisoo mengecek ponsel nya setelah seharian bermain dengan ketiga gadisnya, tidak ada hal penting yang diharapkan nya, hanya beberapa chat di grup.
"Jiwonie....." lirihnya
Rasa menyesal menggerogoti hati nya, ia memejamkan mata, berharap ia dapat mengulang waktu kembali ke masa dimana ia masih bisa dekat dengan lelaki itu.
Keesokan harinya, Jisoo terbangun mendengar bunyi ponsel nya untuk kesekian kali. Ia segera mengambil ponsel dan mengecek nya.
"Lisa?" kagetnya
Ia menghubungi Lisa kembali, namun tidak ada jawaban, tiba-tiba ia merasa ada firasat tidak enak dihatinya, namun ia menepis itu semua. Ia langsung menuju kamar kamar mandi untuk mandi setelah itu ia langsung menuju tempat Lisa. Gadis itu tidak sabar untuk segera sampai, ia melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal, tidak butuh waktu lama ia sampai. Jisoo langsung berlari tergesa-gesa menuju tempat gadis berponi itu, ia bahkan menerobos masuk.
"Lisa!" seru nya
Sunyi tidak ada suara apapun, Jisoo berjalan ke arah kamar Lisa, ia berjalan pelan, tangannya terulur mendorong pintu kamar.
"Lice..."
Ia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan kamar gadis jangkung itu, namun ia tidak melihatnya sama sekali. Feeling nya membawa gadis itu menuju kamar mandi, pintu nya tidak tertutup sempurna, ia mendekat membuka lebar pintu nya.
"Lisa!"
"Eonni......."
Mata Jisoo menemukan sosok Lisa yang sedang meringkuk bersender pada bath up. Jisoo berlari meraih badan gadis itu, dingin.
"Lisa? Kambuh lagi?"
"I think so Eonn, hehe" suara Lisa terdengar lemah sekali walau ia memaksa tertawa
"Eonni sudah bilang jangan terlalu banyak minum kopi Lalisa.. Ckck"
"Itu sudah menjadi kebiasaan ku Eonn, mian..."
"Sudahlah, ayo keluar dari sini, kenapa meringkuk disini?"
"Disini lebih nyaman Eonn.. Dingin.."
"Hishh.. Anak ini ngelantur"
Jisoo menarik Lisa berdiri, beruntung gadis jangkung itu menurut dan mengikuti setiap gerakan Jisoo. Gadis bermarga Kim itu menuntun Lisa kembali ke kasur nya.
"Obat yang kemarin mana?" tanya Jisoo
"Di laci Eonn.."
Lisa menunjuk laci meja rias nya, Jisoo segera membongkar laci tersebut, dan kembali membawa kotak berisi plastik obat.
"Kenapa tidak di minum?"
"Semalam sudah Eonn, pagi ini belum karena terlanjur mual-mual hehe"
"Pasti kamu tidak makan?"
"Tidak sempat Eonni"
"Tidak sempat bagaimana? Kesibukan apa lagi yang membuatmu bergadang?"
"Majimakcheorom ma-ma-majimakcheorom.. HAHAHA"
"Zzzzzzz.... Sudah, sekarang istirahat.. Bagaimana perasaanmu?"
"Lapar Eonn.."
"Bisa lapar juga?"
"Eonni...."
"Tunggu disini"
Jisoo kembali dengan mangkuk penuh bubur, Lisa langsung cemberut melihatnya.
"Bubur?"
"Iya.. Kenapa? Mau bilang tidak mau makan bubur?"
"Iya.."
"Kali ini harus bubur, nanti siang saja nasi, arra?"
"Tapi Eonni....."
"Makan atau aku lapor kan Hanbin?"
"Eonni!!"
"Tinggal pilih, makan bubur atau Hanbin tahu?"
"Arraseo...."
Lisa memakan bubur nya dengan terpaksa, sebenarnya ia ingin sekali memakan makanan keras seperti nasi dan bulgogi, atau makan kue beras dan lainnya.
"Good girl.."
Bangga Jisoo ketika Lisa menyelesaikan suapan terakhirnya, ia langsung memberi gadis itu minum, dan membawa mangkuk nya kedapur. Ia kembali lagi, duduk disamping gadis jangkung itu.
"Eonni.."
"Hm?"
"Apa Bobby sudah memberi kabar?"
"Ah, tidak Lice, tidak ada..."
"Eonni pasti sedih, maaf membuat eonni begini, harusnya eonni bisa bahagia"
"Tidak Lisa.. Aku lebih sedih melihat kisah mu Haha"
"Jangan mengejek Eonn, sepertinya aku harus segera mendekati Mr. Kwon Jiyong Eonn, bagaimana menurut Eonni?"
"Untuk apa?"
"Berkencan😚"
"Dasar gadis gila.."
"HAHAHAHAHA"
Jisoo menyentil dahi Lisa, gadis berponi itu mengaduh, namun tidak berhenti tertawa. Mau tidak mau Jisoo juga akhirnya ikut tertawa, ia senang melihat gadis jangkung yang dihadapan nya ini ceria.
"Eonni..."
"Iya?"
"Eonni harus bertemu Bobby, arra?"
"Wae?"
"Jangan melakukan hal bodoh seperti kami bertiga.."
"Hal bodoh?"
"Chaeyoung yang memutuskan June tanpa mendengar penjelasan, Jennie yang tidak percaya pada Kai Oppa dan meminta putus padahal masih cinta..."
"Lalu bagaimana dengan mu?"
"Aku yang membiarkan Sehun sendiri disaat gadis itu datang, harus nya aku terus bersama nya waktu itu..."
"Lisa ya.. Semua yang sudah terjadi, biar lah terjadi"
"Aku tahu Eonni, maka dari itu sebelum Eonni benar-benar kehilangan Bobby, Eonni masih bisa menahan nya sekarang.."
"Entahlah Lice"
"Dengar Eonn.. Jangan mengorbankan perasaan eonni hanya karena kondisi kami bertiga, mengerti? Eonni akan sangat menyesal nanti"
"Aku hanya tidak ingin egois Lice.."
"Egois bagaimana? Jangan bodoh Eonn, tahan Jiwon atau Eonni menyesal?"
"Argh! Lalu aku harus bagaimana Lice? Bobby tidak membalas semua pesan ku, eotokhee?"
"Temui dia Eonn.."
"Lalu kalian bagaimana?"
"Biarlah seperti ini..."
Jisoo menatap Lisa lama sekali, jujur ia ingin mengejar kebahagiaan nya, tapi ketiga gadis itu kondisi mereka sedang tidak baik, gadis itu ingin ikut merasakan apa yang mereka rasakan. Bodoh sekali Jisoo!
"Eonni tunggu apa lagi?! CEPAT TEMUI KIM BOBBY!!"
"HAH? SEKARANG?!"
©CHIZ©
💜
Hayoo kenapa sama Hanbin?
Maksudnya kenapa Lisa takut sama Hanbin?
We'll see💜💜💜
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro