DISHY - 2
Repub tanpa edit 13/8/20
11/11/20
4/1/21
Ha?
Alisha menjaga ekspresinya ketika melepaskan tangan Chef Narendra yang terlihat terkekeh.
"Tatonya bagus, Chef, bikin susah fokus." ujarnya mencoba berkelakar dengan cengiran lebar untuk menutupi rasa malunya.
"Sana, Al, rusuhin kitchen aja. Minta makan yang banyak supaya kamu gak rusuh di sini."
Babeh mengusirnya dengan tangan membuat Alisha merengut tetapi menuruti perintah bosnya itu juga. Dia berjalan ke arah kitchen diikuti tatapan Naren.
"Maaf ya Chef, sekertaris saya kalau laper memang suka kumat, maklum perut karung." ucap Widi santai yang dibalas dengan kekehan oleh Naren. Terlihat sekali kedua orang itu dekat.
"Baik, silakan dimulai, Chef."
###
Alisha sudah selesai memakan cemilan yang diberikan oleh Aldi tadi. Dia memang tidak menyukai pria itu, atau lebih tepatnya dia tidak menyukai semua chef semenjak kejadian beberapa tahun lalu. Tetapi dia meyukai makanan, jadi tidak mungkin dia menolak makanan meskipun diberikan oleh orang yang tidak dia sukai. Foods before guys adalah motonya. Dia sudah memperhitungkan waktu, seharusnya food testing sudah selesai beberapa menit lalu. Dia membereskan bekas makananya lalu berjalan keluar kitchen menuju ke arah restauran dan menemukan bosnya tengah berbicara dengan Restu. Tampak serius. Jika dilihat dari ekspresi bosnya, chef itu pasti diterima. Muka bosnya selalu berbinar jika sudah makan enak. Dia melihat Narendra keluar dari arah belakang, ruang ganti baju yang berisikan loker para pegawai.
"Sudah selesai, Chef?" Tanyanya, dia harus berbasa-basi barang sejenak mengingat pria ini akan menjadi executive chef sebentar lagi.
Pria itu menganggukkan kepalanya sambil mengulum tersenyum, pakaian yang dia gunakan sekarang lebih casual. Kaos hitam dengan gambar tengkorak yang dilapisi jaket kulit, celana jeans berwarna hitam lalu 8-inch Timberland black boots. Alisha baru sadar jika pria itu memiliki rambut panjang yang diikat kebelakang. Mungkin dia tadi terlalu tertarik pada tato di tubuh pria itu yang sekarang tidak terlihat.
"Sepertinya Chef akan diterima." kata Alisha mencoba mengalihkan perhatiannya dari Narendra.
"Naren saja, Al. Tahu dari mana?"
"Okay, Naren. Itu muka bos saya bersinar banget. Dia pasti seneng habis makan makanan kamu." Alisha terkekeh membayangkan ekspresi bosnya yang doyan makan itu ketika mencicipi masakan Naren.
"Saya harap bisa diterima. Tidak sabar untuk bisa bekerjasama denganmu, Al. Saya permisi dulu, sampai jumpa." Narendra mengucapkan tiap katanya dengan penekanan, terutama dibagian 'bekerjasama', seakan ingin menekankan hal lain dari makna kata itu. Pria itu pun berlalu meninggalkan pertanyaan yang menggelayuti pikiran Alisha.
Itu tadi bekerjasama bermakna ganda ya? Chef Narendra, you officially on red list.
Tipe-tipe pria seperti ini adalah tipe yang dia hindari. Tipe pria dengan mulut manis dan perayu ulung. Tipe prianyang hanya doyan menghangatkan ranjang.
Follow akun WP ini supaya dapet info kenapa repub. Sdh diumumkan pagi tadi sebenernya, yang mau baca bisa cek di conversation ya :)
14/8/20
2/3/20
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro