Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

📘 3

....

|Disenchantment|

Begitulah malam terburuk sepanjang hidupku. Ingin rasanya saat itu, aku saja yang menghalau monster tersebut dan bukannya dirimu sehingga aku tidak harus berdiri di sini, di depan nisanmu.

Sudah tiga tahun sejak kejadian itu berlalu dan maaf baru akhir-akhir ini aku bisa mengunjungimu.

Bukan karena tidak mau. Aku hanya ... takut, sebab saat mengingat kejadian itu, rasa takut, sedih, trauma, semua emosi dan perasaan buruk tercampur menjadi tidak karuan.

Aku selalu berandai-andai tentang jika kau tidak tiada karena kehabisan darah di hari malam itu. Mungkin kau pasti selalu lebih baik dariku, mulai dari berpedang, hingga menghitung.

Mungkin juga, jika kita berduel, aku yakin aku sudah bisa menjatuhkan pedang kayumu sekarang dan itu pasti. Dan apa kau tahu? Sekarang aku sudah bisa menggunakan Vis sama sepertimu dulu. Visku beraspek Ignis, milikmu beraspek Sano. Aku bisa menciptakan api, kau bisa menyembuhkan luka.

Ah, membayangkan hal-hal itu bisa membuatku gila, sebab aku bisa sampai lupa jika kau telah pergi, selamanya. Tapi tenang saja, aku bukan anak kecil seperti dulu lagi. Aku bisa lebih sadar akan emosi dan perasaanku, walau tidak untuk beberapa hal.

Terima kasih kau telah melindungi ku. Sekarang, aku yang akan mencoba melindungi, walau takkan pernah bisa membalas nyawamu, tapi setidaknya, kita akan saling melindungi sesama.

Tunggu, ternyata ada pengganggu. "Hei, kau. Keluarlah, untuk apa mengikuti seseorang ke kuburan, hah?" seruku lantang, lagi pula ini di pinggiran hutan.

Tanpa berbalik badan, aku bisa mendengar suara langkah yang menginjak daun kering itu mulai mendekati ku. Geraknya sangat lamban, ia juga belum mengeluarkan suara.

Hm, kukira ia akan diam-diam pergi begitu saja saat aku sudah mengetahuinya. Kenyataannya malah sebaliknya, siapa dia?

"A-a-a, m-maafkan aku, Roy. Aku hanya penasaran, sebab beberapa hari ini sering aku melihatmu pergi ke hutan sendirian."

Oh, ternyata Adrea. Biasanya aku tidak suka diganggu, tapi karena dia sudah di sini, mungkin tidak masalah aku berbagi kisah pilu ini, kisah sahabat yang belum pernah kuceritakan pada siapapun sebelumnya.

...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro