Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Reunion

Memiliki penguntit memanglah hal yang merugikan, terlebih jika yang menguntitmu adalah anak SMP yang memiliki tinggi di atas rata-rata dengan obsesi aneh yang mereka miliki. Mulai dengan 'pria cantik' yang selalu memanggilmu sebagai ratu, dua penyulut api profesional dan seorang pelopor kekerasan rumah tangga. Sudah hampir sebulan lamanya mereka mengikuti Takemichi dan kini Takemichi berniat untuk melepas para penganggu tersebut dengan satu cara; mengoper mereka pada Shinichiro.

Sudah sering rasanya Takemichi terbebani hanya karena ia dan Sano Shinichiro memiliki 'aura' yang sama dan kali ini Takemichilah yang akan membebani Shinichiro dengan mengoperkannya segerombolan anak yang butuh kasih sayang orang tua dengan harapan Sano pertama dapat menggagalkan niat Kazutora untuk menjadi kriminal sejak dini yang membuat dia tanpa sengaja melakukan pembunuhan tingkat tiga.

Itulah mengapa kini Takemichi ada di depan bengkel Shinichiro dengan Kazutora dan Baji yang diseret paksa serta Sanzu yang sedang berkamuflase menjadi semak belukar atau Taiju yang sedang berpura-pura menjadi rumput yang bergoyang (siapa pun tolong beritahu Taiju jika tubuhnya terlalu besar untuk menjadi rumput).

"Oh, Takemichi!," seru Shinichiro terdengar senang. Pria berusia 23 itu beranjak dari duduknya dan menghampiri Takemichi yang sedang memegangi tangan Kazutora dengan tangan kiri dan tangan Baji dengan tangan kanan.

"Maaf, aku menyeret mereka kemari. Salah satu dari mereka alergi dengan 'orang dewasa' dan yang satunya baru saja melakukan pembakaran mobil untuk menuruti keinginan temannya hanya karena temannya yang memiliki 'alergi' memutuskan jika melakukan pembakaran adalah cara terbaik untuk menghilangkan keinginan 'memukul orang dewasa yang menyebalkan' miliknya yang tak lagi terkendali walau 'orang dewasa' yang dimaksud hanya sedang berbuat baik seperti mengingatkan mereka jika mereka akan terserempet jika terus berdiri DITENGAH JALAN."

Sano Shinichiro bukanlah seseorang yang mudah terkejut, dia pandai mengobservasi dan juga mempertimbangkan hal yang halus dia lakukan demi keselamatan hidupnya dan juga keuntungannya. Kemampuan tersebut sangatlah hebat sampai-sampai dia sendiri bisa menaklukkan si tebing merah dan juga macan tutul putih. Namun, sepertinya dia sendiri tak bisa menebak jalan pikir dari seorang Hanagaki Takemichi yang kini sedang menuntun dua anak laki-laki ke bengkelnya dengan tambahan dua penguntit kurang cerdik yang sedang bersembunyi namun gagal di taman belakang rumah depan bengkel.

'Apa aku harus meminta maaf pada pemilik properti pribadi di rumah itu?'

"Shin-nii?," panggilan dari suara yang ia kenal membuat Shinichiro tersadar dari dilemanya, mengabaikan segala kemungkinan ganti rugi yang harus ia tanggung, Shinichiro kembali ke dunia dan menatap datar suara kecil yang memanggil namanya.

"Keisuke?"

"Shin-nii kenal sama Mitchi?"

"Mitchi? Takemichi? A, iya aku mengenal Take... tunggu dulu bukankah Takemichi bilang salah satu dari kalian melakukan pembakaran mobil? Keisuke... bukan kau yang melakukan pembakaran mobil tersebut bukan?"

"Aku..."

...

Baji Keisuke selalu hidup dengan semaunya, namun seliar apa pun dia akan ada beberapa orang yang tak mau dia buat kecewa seperti bundanya, teman-temannya, kakek Sano yang sudah seperti kakeknya, Mikey dan Emma yang sudah seperti saudaranya, Kazutora yang secara tak resmi diangkat sebagai anak oleh bundanya, Takemichi yang entah mengapa membayangkan tatapan kecewanya saja sudah membuat Baji Keisuke gemetar, serta Sano Shinichiro kakak dari Sano Manjiro dan Sano Emma aka laki-laki perjaka berusia 23 tahun yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri.

Kini, bukan hanya karena dia sudah membuat Takemichi kecewa namun juga dia membuat Sano Shinichiro kecewa yang Baji sendiri tidak tau bagaimana bisa kekecewaan mereka berubah menjadi amarah setelah kedua manusia dengan aura yang sama tersebut saling bertatapan satu sama lain.

'Terkutuklah siapa pun yang mempertemukan mereka berdua,' pikir Baji sambil menunduk semakin dalam sesaat setelah Shinichiro memulai pidato tentang seberapa kecewanya mereka ditambah dengan Takemichi yang menambah bensin pada api yang terbakar. Untuk pertama kalinya Baji berharap jika Takemichi diam walau sebelumnya Baji merupakan salah satu dari sekian orang yang menganggu Takemichi agar anak SD bermata biru itu bicara.

"Keisuke! Sudah berapa kali aku bilang tidak semua orang dewasa itu berniat buruk. Jangan suka bakar mobil setiap kali kau merasa lapar atau terganggu-"

"Dia juga mau nyuri motor."

"Nyuri motor! Keisuke! Sejak kapan kami ngajarin kamu jadi kriminal! Masuk geng boleh tapi bukan berarti kalian jadi kriminal. Mana martabat kalian sebagai anggota Touman, hah!"

Baji Keisuke semakin lama semakin pucat seiring dengan tiap kata yang Shinichiro lontarkan sedangkan Kazutora sedang berbingung ria karena ia tak tau siapa orang yang sedang memarahinya kini dan Takemichi hanya menatap mereka dengan kekecewaan yang mendalam dan sedikit kesenangan karena membayangkan dua dari empat penguntitnya akan pensiun dan beralih profesi jadi pegawai magang dibengkel Shinichiro sampai otak mereka berhasil diperbarui dari pola pikir jaman batu yang mereka junjung tinggi selama ini. Takemichi lelah dikira berteman dengan titisan homo erectus yang gagal berevolusi.

Akhirnya setelah setengah jam, Shinichiro pun pergi menuju dapur bengkelnya untuk membuatkan minum sedangkan dua bocah SMP yang masih melakukan seiza sambil menahan air mata di pelupuk yang siap tumpah memutuskan untuk menangis sepuas-puasnya. "Dia siapa sih?," tanya Kazutora sambil mengelap air mata dan ingus dengan tangan kanannya. "Kakaknya Mikey," gumam Baji yang bahkan sampai tak berani bergerak.

Takemcihi tersenyum puas sambil berpikir jika misinya mungkin akan menjadi sedikit lebih mudah.

...

Hari ini adalah hari ulang tahun Mikey dan Takemichi Hanagaki, manusia yang bahkan tak mengenal Mikey (setidaknya tidak ditimeline ini) berakhir harus bersembunyi dari segerombolan manusia yang ingin sekali mempertemukannya dengan Sano Manjiro aka Mikey yang tak terkalahkan aka bayi besar dari keluarga Sano.

Takemichi yang berkata jika dia tak memiliki alasan untuk bertemu dengan Mikey pun akhirnya harus bertengkar dengan beberapa 'teman'nya. Seperti Draken yang beralasan jika dia mau Takemichi datang karena dia salah membeli kue dan dia bisa datang ke sana untuk menghabiskan kuenya saja atau Baji dan Kazutora yang mau Takemichi datang karena dia membantu mereka memilihkan helem sebagai hadiah untuk Mikey atau Shinichiro yang berkata jika Takemichi harus datang karena sudah membantu Shinichiro untuk merakit motor yang akan menjadi hadiah untuk Mikey walaupun Takemichi hanya membantu Shinichiro mengambilkan tang satu kali.

Hingga akhirnya, Takemichi harus kabur sambil menghindari penguntit, calon kekasih masa depan serta om perjaka umur 23 tahun beserta teman-temannya. Tak gampang memang sampai-sampai dia harus menggunakan alarm tanda bahaya anak yang menggantung ditas sekolahnya hingga empat pria dewasa yang berpartisipasi dalam pengejaran harus berhenti karena digerebek oleh polisi. Tak masalah, Takemichi bisa meminta maaf pada Waka, Benkei, Omi dan Shin nanti tapi untuk sekarang dia harus kabur dari Draken, Baji dan Kazutora.

Takemichi harus berlari sekuat tenaga hingga tanpa sadar ia sudah sampai ke wilayah apartemen yang cukup ia kenal. Apartemen tempat tinggal Baji lebih tepatnya. Takemichi tanpa sadar pergi ke tempat persembunyian yang Chifuyu beritahu ia dulu dan bersembunyi disana. Jika Baji Keisuke saja yang notabenenya tinggal di apartemen ini dan tidak pernah menemukan tempat tersebut hingga Chifuyu memberitahunya, mana mungkin mereka bisa menemukan dia di sana.

Takemichi pergi ke gedung kosong di sebelah gedung apartemen Baji lalu membuka sebuah jendela kecil yang berada dekat di tanah dan tertutup semak. Takemichi melihat kesekitar sebelum akhirnya ia mengambil tangga yang entah punya siapa sambil bergumam minta maaf. Takemichi memasukkan tangga tersebut ke dalam jendela dan merangkak masuk kemudian dengan segera Takemichi menutup jendela rapat. Tak lama kemudian suara langkah kaki yang mendekat terdengar dengan diiringi dengan suara Draken, Baji dan Kazutora yang memanggil namanya. Suara mereka yang mengelilingi wilayah itu terdengar jelas oleh Takemichi hingga akhirnya suara itu semakin lama semakin menjauh dan suasana pun menjadi sunyi.

"Hei, sedang apa kau di sini?," suara seseorang mengejutkan Takemichi yang sedang fokus dengan teman-temannya yang ada diluar sana. Takemichi berbalik dengan cepat dan menempelkan punggungnya dinding, ia menyipitkan mata sebelum menatap terkejut orang yang baru saja menyapanya. "Aku di sini lebih dulu. Pergi sana," desis pria dengan rambut pirang tersebut. Takemichi mendengus dan berkata, "memangnya gedung ini milikmu?"

Anak itu menghela napas sesaat, menggaruk tengkuknya dan berkata, "hah... terserah kau saja."

"Namaku Takemichi". Takemichi menjulurkan tangannya. Pria itu hanya diam sebelum akhirnya menengok saat Takemichi berkata, "kau juga membaca 'Hotarubi no Mori e?" sambil menunjuk komik yang sedang pria itu pengang.

Dimulailah percakapan mereka tentang kisah cinta Gin dan Hotaru beserta teori-teori yang menyelimutinya juga hal-hal mitos dunia nyata yang menjadi dasar dari kisah Gin dan Hotaru. Saat sinar matahari yang mengintip dari jendela berubah menjadi jingga barulah mereka berhenti bicara dan bersiap untuk keluar dari tempat itu bersama. Bermodal tangga yang Takemichi curi, mereka keluar dari tempat itu dengan mudah. Anak laki-laki itu tersenyum puas lalu menjulurkan tangannya, "aku belum memperkenalkan diri bukan? Matsuno Chifuyu."

Takemichi dengan senang membalas uluran tangan itu dan berkata, "Hanagaki Takemichi." Sengatan listrik statik terasa jelas saat mereka bersalaman. Chifuyu membelalakkan matanya saat tangan mereka akhirnya terlepas, matanya menatap Takemichi tak percaya dan kemudian...

"Partner?".

...

Disisi lain, seseorang sedang berdiri depan cermin kamar mandi sambil menatap pantulan tubuhnya tak percaya. Ponsel lipat berwarna hitam tergeletak begitu saja dipinggir wastafel dengan layar ponsel yang memperlihatkan kalender bulan Agustus tahun 2003.

"Aku hidup?"

Pria itu berpikir sesaat sebelum akhirnya mendesis kesakitan, dia kembali menatap pantulan dirinya dicermin dan kemudian bergumam,

"Hanagaki Takemichi... sebenarnya kau itu siapa?".

TBC

A/N

Hai, hai.

UTS-ku baru beres dan untungnya aku masih inget sama alur cerita ini. Sedih banget harus mikirin plotnya ulang gara-gara catatannya ilang. Cerita ini masif banget jadi semoga aja kalian betah sama ceritanya. Aku mikirin buat motong plotnya dan jadiin cerita ini jadi beberapa book... tapi keknya ga dulu deh jadi ya... betah-betah ya sampe nih cerita selesai.

Sekali lagi, kalau kalian nemuin kesalahan penulisan dan juga hal lainnya, silahkan komen biar nanti aku edit satu-satu.

Mau bilang jangan lupa vote tapi ya suka-suka ajalah. Kalau suka sama cerita ini silahkan vote kalo ga suka... yaudah ga papa.

Berhubung plot lamanya ngilang dan aku buat plot baru di lab sambil praktek (di rumah sendiri ga ada ide. Ga tau kenapa). Maaf-maaf kalo plot disini masih ada plot hole-nya. Mau minta hiat buat benerin plot tapi kayaknya aku dah istirahat kelewat banyak. Kalo nemu plot hole DM boleh, komen boleh. Biar ane rombak nih book.

Kalo ada pertanyaan silahkan bertanya tapi kalau ga dijawab antara ane sibuk atau pertanyaan ente bakalan dijawab dichapter berikutnya atau pertanyaan ente bisa menganggu jalannya plot cerita ini. Maaf kalo pertanyaannya ilang.

Wattpad benci gw jadi yah... ngedit nih book bener2 dipersulit.

Sekian,

NYX

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro