Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

III. Februari

Prompt Februari: Diambil dari prompt generator dan screenshoot hasil yang didapat.

Sebagai tugas dari Blackpandora_Club

Fanfiksi oleh azaleeiya_kirmizi
Genshin Impact (c) HoYoverse
Warn!Modern AU

***

Ada beberapa hal yang tidak bisa dihindari, yaitu semakin tambahnya umur, semakin tinggi dan berkembang pula seorang individu. Di awal-awal perempuan akan bertumbuh dengan pesat, tetapi begitu menginjak remaja laki-laki akan menyusul begitu cepat bahkan bisa melampaui perempuan.

Sama dengan apa yang dialami oleh Mona. Ada satu teman laki-lakinya yang dulu saat SMP tinggi mereka sejajar, namanya Scaramouche. Kini entah bagaimana perbandingan tinggi mereka. Karena sewaktu SMA, Mona pindah ke luar kota.

Itu adalah cerita lama. Kini Mona sudah menjadi seorang gadis cantik dengan kecintaannya terhadap astronomi yang kian kuat seiring bertambahnya waktu. Menjadi mahasiswa dengan kepintaran yang patut dipuji, tetapi sering kehabisan uang lantaran dibelikan ke buku-buku tebal tentang perbintangan.

"Liburan juga akhirnya." Sambil membenarkan genggamannya pada teleskop mini, Mona berjalan perlahan ke rumah sang nenek.

Ada kesempatan satu bulan, dia berpikir untuk mengunjungi rumah sang nenek untuk mengobati rindu. Selain itu, di desa akan jelas melihat bintang dibanding di kota yang sudah polusi cahaya.

Rasanya sudah lama Mona tidak menghirup udara semenyegarkan ini. Banyak kenangan di tempat masa kecilnya tumbuh.

"Nenek, aku kangen banget tahu. Bintang selalu mengatakan bahwa nasibku akan baik jika bertemu sama Nenek," ucap Mona, memeluk ibu dari ayahnya itu. Mengejutkan beliau yang sibuk merajut.

"Mona ... mau berkunjung kok tidak bilang-bilang?" Nenek mengusap lengan sang cucu. "Kalau Nenek tahu kamu mau ke sini, sudah Nenek siapkan makanan kesukaan Mona."

"Biar jadi kejutan!"

Yah, mana ada, sih, seorang nenek yang tidak senang jika cucunya datang ke rumah, apalagi mereka sudah lama tidak berjumpa, terkecuali untuk nenek yang tidak punya kasih sayang.

Masih dengan nada cerianya, Mona terus bercerita pada Nenek tentang bagaimana susahnya tugas perkuliahan, kendati menyenangkan begitu dapat menyelesaikannya. Berlanjut pada lika-liku harus menghemat uang dan serba-serbi kuliahnya. Ocehan Mona tentu didengar baik oleh Nenek, juga menyelipkan pujian kecil.

"Mumpung kamu sudah di sini, mampirlah ke rumah Ei. Dia terkadang menanyakan kabarmu, loh."

Mendengar itu, si gadis berkucir jadi merotasikan matanya malas. Pasalnya, jika dia harus ke rumah Ei, maka kemungkinan besar akan bertemu anaknya juga, Scaramouche yang sangat menyebalkan bagi Mona. Dan pastinya ada saja perdebatan kusir saat Scaramouche bertemu dengan Mona.

"Mau saja, sih, ke rumah Tante Ei. Tapi, Nek ... Mona malas kalau ketemu sama Scara Galak itu," sungut Mona sedikit tidak terima.

Nenek tertawa renyah. "Kamu ini kenapa? Sama teman lama kok begitu. Sudah, kalau kamu sudah cukup istirahatnya, berkunjunglah ke sana. Hitung-hitung silaturahmi."

Meski harus menahan kesal, Mona tetap menurutinya. Ia tidak mau membuat neneknya marah. Rumah tetangganya itu tidak banyak hal yang berubah, hanya sekarang ada tanaman hias di sekeliling lapangan.

"Astaga, Mona, kamu makin pangling. Tambah cantik pula." Itulah yang dikatakan Ei. Memegang kedua pundak Mona penuh kerinduan.

"Terima kasih, Tante."

Ei tersenyum lembut. Tidak menyangka teman perempuan dari anaknya itu datang ke rumahnya. "Biar Tante panggilkan dulu, Scara, ya. Kamu duduk dulu, tunggu sebentar."

Ingin sekali Mona menjerit jangan. Namun, itu tidak sopan baginya yang hanya seorang tamu.

Sambil menunggu Scaramouche, mata Mona menyapu foto-foto yang terpajang di ruang tamu. Ada satu potret yang menarik perhatiannya, yaitu foto di mana Mona menggandeng Scaramouche yang masih malu-malu.

"Dulu Scara imut banget! Tapi makin besar kok malah ...."

"Malah apa?"

Orang yang dibicarakan datang. Scaramouche dengan wajah galaknya menginterupsi.

"Sama saja tetap bocah, meski tinggi memang nambah," ejek Mona.

"Apa kaubilang?!"

"Tanteee, Scaranya galak, nih!"

"Scaramouche."

"Enggak, Bu. Aku enggak buat apa-apa. Mona saja, nih, tukang ngadu."

___________
15.02.2023

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro