Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

II. Januari

Prompt Januari: Tentang aku dan teman sekamar
Sebagai tugas dari Blackpandora_Club

Fanfiksi oleh azaleeiya_kirmizi
Ansatsu no Kyoushitsu (c) Yuusei Matsui

***

Hujan dengan petir menggelegar, sudah dipastikan di luar sedang badai. Okuda Manami makin gelisah, bagaimana caranya dia bisa pulang jika akan berisiko untuk menerobos badai?

Okuda mungkin akan baik-baik saja bila dia terjebak di tempat umum. Masalahnya, sekarang gadis pemalu itu berada di rumah pemuda yang tengah sendirian—orang tuanya ada dinas di luar kota.

"Menginap saja, Okuda-san." Karma menginterupsi kegundahan Okuda.

"Ta-Tapi Akabane-san ...."

Mau bagaimana pun seorang gadis yang bermalam di rumah lelaki yang tengah sendirian itu tidak bisa dianggap sopan.

Karma memang selalu bersikap hormat pada perempuan, Okuda tahu itu. Namun, siapa yang tahu kalau ada kesempatan seperti ini. Tidak ada laki-laki yang sempurna dan mengabaikan perempuan begitu saja. Baiklah, jujur saya Okuda merasa takut meski tahu Karma memandangnya tidak lebih dari seorang teman.

"Ohhh, apa jangan-jangan kamu memikirkan sesuatu yang lebih dalam tentangku. Ternyata Okuda-san nakal juga, ya," goda Karma. Tidak tahan melihat Okuda yang malu-malu, dia jadi sedikit menjahili gadis itu.

"B-B-Bukan!"

"Ahahahaha!" Karma tergelak berhasil membuat tamunya kian terpojok. Telunjuknya mengusap setitik air mata di sudut mata kanannya. "Aku ... aku hanya bercanda, Okuda-san. Tenang saja, aku bukan laki-laki yang seperti kau takutkan. Jadi menginaplah."

Mendengar demikian Okuda bernapas lega. Dia menyetujuinya, asalkan dia tidur di ruang tamu saja. Awalnya Karma menolak dan menyuruh sang gadis yang tidur di kamar dan nantinya Karma tidur di kamar orang tuanya. Sayangnya karena Okuda sangat gigih, pemuda bersurai merah terang itu tidak mampu membujuknya lebih lanjut.

"Kalau begitu selamat malam, Okuda-san."

"Selamat malam juga, Akabane-san."

***

Semuanya berjalan damai, lalu pada pertengahan malam Karma seperti mendengar sebuah suara, atau mungkin lebih tepatnya igauan.

Pasti itu suara Okuda, pikir Karma.

Benar saja sesuai dugaan Karma. Di sofa panjang gadis yang sering dikepang itu mengigau seraya bergerak resah.

Persetan jika nanti Okuda marah, Karma memindahkan sang gadis ke kamarnya. Di luar masih hujan badai, pasti itu yang membuat Okuda tidak bisa tertidur lelap.

"Kalau rambutmu diurai begini padahal lebih cantik, loh," lirih Karma sembari memainkan rambut panjang Okuda, "mimpi indah, Manami."

Kecupan pada kening menutup ucapan Karma.

Ada rahasia kecil, bahwa sebenarnya Karma menaruh rasa pada penggila sains itu. Kepada gadis yang bernama Okuda Manami.

___________
25.01.2023

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro