2
Dari pintu utama memasuki ruang tamu, Bongbong melihat sekeliling banyak hiasan rumah yang terbuat dari kristal. Patung yang terbuat bahan logam dan kaca. Lukisan-lukisan abstrak juga turut menghiasi dinding rumah itu.
Bongbong akan menunggu di ruang tamu, namun diajak naik ke atas, ke kamar Fey. Rumahnya yang terdiri dari 3 lantai dan hampir mirip dengan rumah-rumah yang ada Los Angeles, terkesan minimalis, tapi mewah.
Dari ruang tamu, terdengar suara keras seorang bapak tua yang menyuruh anaknya untuk mengenalkan calon istri padanya. Teriakan itu membuat perempuan yang sedang berjalan dari ruang depan mencari-cari pemilik suara yang kemungkinan berada di ruang tengah, dekat dengan tangga.
Fey juga mendengar, menyuruh sahabatnya untuk tidak memedulikan suara yang ia dengar dan Bongbong hanya manggut-manggut. Fey berkata jika hal ini terjadi setiap sang ayah pulang dari luar negeri.
Mereka melirik ke ruang tengah, di mana ada Jason, ayah Fey dan sang kakak tertua, Jay. Jason berkata jika dirinya sudah berumur jika harus mengurus perusahaan, dan membiarkan anak tertuanya menua tanpa ada pendamping hidup yang akan menemaninya selama berbisnis.
Saat akan naik ke tangga, Jay yang melihat adiknya telah pulang dan membawa temannya memiliki ide.
“Bentar, Dad!” sela Jay, meninggalkan ayahnya.
“Fey,” kerlingnya pada sang adik, anak bontot itu menoleh ke belakang, melihat sang kakak sudah lima langkah di belakangnya saat adiknya akan menaiki tangga. “Pinjem temen Lo bentar,” izinnya, lalu menggamit jemari Bongbong sambil berkata jika hanya sebentar.
Pemilik nama Fey Aleno Yerudam itu hanya melongo mendapati kakaknya yang terkenal jauh dari kata perempuan, kini menggandeng temannya sendiri untuk menghadap sang ayah.
Bongbong tidak tahu apa mau kakaknya Fey menggamit dan mengajaknya menghadap sang ayah. Perempuan itu hanya diam dan mengikuti perintah pria yang tingginya sekitar 20 sentimeter di atas dirinya.
“Kenalin, Dad, calon Jay,” katanya sambil mengecup jemari Bongbong.
Uhuuuk, keseleque
Gimana, gaes?
Lanjut, tidak?
Bongbong udah dilamar, lho
Kalian kapan? Uups
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro