Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 5

Kevin baru saja kembali dari kelas dan mengambil bekal makanannya lalu dia menghampiri kelas Keysa untuk mengajaknya makan bersama. Dia berpura-pura seakan tidak tahu apa yang terjadi tadi padahal di dalam hatinya dia sangat memendam kemarahan karena teman-teman Kesya.

Julio tidak bisa menemaninya karena dia dihukum oleh Pak Bagus. Kevin hanya pergi sendirian tanpa ditemani kawan baiknya itu. Kedatangannya di kelas MIPA membuatnya menjadi pusat perhatian beberapa anak karena anak MIPA dan anak IPS jarang akur dan kebanyakan dari mereka berdebat perihal perbedaan pendapat dan juga pandangan masing-masing.

Lebih anehnya lagi Kevin menenteng bekal makanan tersebut totebag atau sejenisnya sehingga ia menjadi benar-benar pusat perhatian oleh banyak orang.

Baru saja Kevin berada di depan kelas-masih belum di depan pintunya-dia melihat dari jendela kaca, Kesya berada di pojokan dan sedang diejek-ejek oleh teman-temannya. Sungguh emosi Kevin tidak bisa Tterpendam lagi. Tangannya terkepal erat ingin memukul pata penindas tersebut.

Kevin akhirnya berdiri di depan pintu dan mengetuk pintu sebanyak 3 kali. Anak kelas tersebut mengalihkan perhatiannya ke arah Kevin dan Kevin bertanya, "di mana Kesya?"

Beberapa anak berbisik terheran kenapa Kevin menanyakan keberadaan Kesya. Padahal, mereka semua masih asyik mengejek Kesya dan enggan untuk membiarkan gadis tersebut pergi. Beberapa gadis menghampiri Kevin dan mencoba untuk mengalihkan perhatiannya.

Sayangnya Kevin tidak mempan untuk digoda seperti itu. Justru dia semakin menanyakan dimana keberadaan Kesya yang ditutupin oleh mereka dan akhirnya mereka membiarkan Kesya untuk berjalan ke arah Kevin dengan setengah takut.

Saat Kesya sudah berada di samping Kevin, Kevin menggenggam erat tangan gadis tersebut membuat mereka semakin terheran dan juga semakin aneh. Tidak hanya anak kelas tersebut, namun anak kelas samping yang sedang melihat mereka juga terheran. Masalah anehnya adalah Kevin dari kelas IPS dan tidak terlihat dekat dengan Kesya namun tiba-tiba memanggil cewek itu dan menggenggam tangannya.

Yang mereka tahu Kesya tidak pernah dipanggil oleh siapapun termasuk seorang cowok kecuali oleh guru untuk dipanggil mengenai lomba akademik sebagai perwakilan dari sekolah atau membantu guru dalam mengoreksi pekerjaan siswa.

"Lo Kevin dari kelas IPS 4 'kan? Kenapa lo kesini dan memanggil Kesya? Aneh banget tahu," tanya salah seorang anak menghampiri mereka.

"Sejak kapan kalian ada hubungan? Bahkan Keysa aja buat keluar malah nggak mau, dia kebanyakan diam di kelas tahu. Tapi kok lo main pegang tangan dia sih seolah deket banget," timpal yang lain.

Kevin tersenyum miring sambil memandang mereka dengan tatapan jijik. Yang dilihatnya adalah kumpulan para sampah yang beraninya membully Keysa di belakang guru. Kalau Kevin bisa melaporkan kejadian ini, sekelas akan kena imbasnya namun dia memilih untuk bermain-main dulu dengan mereka.

"Oh iya dong. Kita 'kan ada hubungan. Iya 'kan, Sya?" Kevin tersenyum manis, matanya mengisyaratkan Kesha agar menjawab 'iya'.

"I-iya, kita ada hubungan."

Mereka tercengang mendengar jawaban Kesya Beberapa cewek menjerit karena mereka salah satu penggemar Kevin secara diam-diam termasuk Heshi yang selama ini menindas Kesya selama 2 tahun.

Genggaman tangan Kevin semakin erat. Heshi yang melihat hal tersebut langsung menghentakkan kakinya sebal. Dia tidak rela jika Kesya dan Kevin memiliki sebuah hubungan di mana dia menyukai Kevin selama ini selama 3 tahun.

"Kalian benar-benar luar biasa banget, ya? Kelas ini dikenal sebagai kelas yang penuh dengan anak-anak pintar namun kelakuan kalian gak lebih dari setan. Gue tahu, sebenarnya kalian ini ini pura-pura baik 'kan sama Kesya di depan guru? Dan selama ini kalian menindas Kesya dan juga mengejeknya dengan kata-kata yang nggak pantas dan memanggilnya dengan panggilan yang gak seharusnya," jelas Kevin secara blak-blakan membuat hampir seluruh anak terdiam.

"Oh kalian pasti pengen tahu kenapa gue tahu hal ini 'kan? Sebenarnya gue tahu tadi, gue dengerin kalian ngejek Keisya dengan sebutan gajah dan juga jelek. Sadar nggak sih Kalian itu sampah benar-benar sampah!"

Kesya terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Kevin. Jadi Kevin tahu mengenai ini sudah lama atau baru saja? Entahlah, Kesya hanya takut kalau Kevin akan emosi dan kembali berkelahi. Cowok tersebut sudah berjanji tidak akan menggunakan kekerasan fisik kepada siapapun untuk membalas perbuatan mereka.

"Halah, lo munafik 'kan, Bro? Aslinya lo juga pengen kan ikut nindas dia? Ayolah gabung aja," seru salah satu anak cowok di kelas tersebut yang mencoba memprovokatori Kevin.

"Mending tangan gue siap buat nonjok muka lo daripada gue gabung sama kalian. Percuma deh kalian tuh dicap anak pintar tapi otak kalian kosong. Lo pikir good looking aja yang harus bagus apa? Perbaiki aja akhlak lo yang masih nol sana," tukas Kevin benar-benar menolak dan muak.

"Apa hubungan lo sama Kesya? Kenapa lo mau membela cewek gendut itu?" Kali ini Heshi yang sudah tidak kuat akhirnya bertanya sambil menahan emosi.

Kevin menatap dengan tatapan benci karena dia masih ingat suara yang mengejek Kesya tadi dan juga menindas Kesya saat dia mengendap-endap. Ia melihat hasil dari ujung kepala hingga ujung kaki dan sama sekali dia tidak tertarik pada gadis itu. Sebenarnya Heshi cantik, sayangnya kelakuan dia membuat Kevin membuang pujian cantik tersebut jauh-jauh.

Sementara Kesya sedang gelisah. Dia yakin kali ini Kevin akan mengungkapkan kebenaran tentang mereka bahwa mereka adalah saudara kembar. Kesya antara siap dan tidak siap namun jika Kevin sudah terlanjur mengungkapkan maka dia harus siap.

Beberapa saat setelah Heshi menanyakan hal tersebut, bibir Kevin mulai bergerak dan mengatakan sesuatu yang mengejutkan seisi kelas.

"Gue sama Kesya adalah anak kembar."

Kesya menutup mata dan enggan melihat respon mereka dia bersyukur atau sedikit khawatir setelah Kevin mengungkapkan identitas mereka

Tentu saja bagi mereka yang tidak tahu kebenaran hal tersebut merasa shock. Hampir semua angkatan pun tidak tau tentang hal tersebut. Anak kembar? Tapi, mereka tidak ada mirip-miripnya satu sama lain.

"Jangan bercanda, Vin! Gak lucu!" teriak Heshi tidak terima. Kalau beneran mereka anak kembar, habislah riwayat dia. Takut kena blacklist dan gagal gebet Kevin, padahal dia sudah ada niat melancarkan aksi menggebet cowok tersebut minggu ini.

"Ya udah kalau enggak percaya gue besok bisa kok bawa KK dan tunjukin ke semua orang kalau gue sama Kesya itu anak kembar," balas Kevin, "udah kali ya. Gue tuh sebenernya nggak pengen banyak bacot sama kalian. Kalian tuh udah gue anggap kayak sampah jadi kalau kalian berani lagi ganggu Kesya, gue nggak akan segan-segan lapor ke guru mengenai perbuatan kalian."

Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, Kevin langsung menarik Kesya menuju ke kantin. Bertepatan setelah ia menarik Kesya ke kantin, terdengar pengumuman bahwa jam pelajaran antara istirahat pertama dan istirahat kedua dikosongkan karena guru akan mengadakan rapat.

Memanfaatkan momen tersebut, Kevin ingin berduaan saja atau bisa dibilang sibling time bersama Kesya di sekolah. Mereka duduk berdua di sebuah bangku di kantin dan menjadi pusat perhatian anak-anak lain. Terutama adik kelas yang menjadi penggemar Kevin merasa iri sekaligus tidak suka terhadap Kesya.

"Udah sekarang abaikan hinaan mereka. Lo sekarang bakal beneran gue jaga, Sya. Gak akan ada orang yang berani ejek atau manggil lo dengan sebutan-sebutan aneh," kata Kevin.

Kesya tersenyum tulus. Ia merasa terharu dengan perilaku Kevin, rasanya ia berdosa karena selalu menyembunyikan kebenaran dari Kevin tentang tindakan bullying yang ia dapatkan. "Makasih, Vin. Aku janji gak akan sembunyiin ini lagi karena kamu udah tau masalah aku. Tapi, aku mohon buat gak bilang ke mama buat masalah ini."

"Gak akan, ke bang Devan juga. Biarlah masalah ini jadi rahasia kita berdua di rumah, yang penting lo gak diem aja pas mereka berulah."

"Okey. Aku bakal berusaha lawan mulai saat ini."

"Nah, gitu dong! Ini baru adek gue, harus kuat lawan para sampah masyarakat kayak mereka."

Kevin memang seharusnya bangga jika Kesya bisa melawan para penindas itu. Seribu jempol akan dia berikan dan seribu baja akan dia jadikan tameng jika ada orang yang berani menyakiti adiknya. Kevin tidak main-main lagi sekarang, dia sangat serius dengan perkataannya.

Obrolan antar keduanya berubah menjadi lebih santai dan membahas berbagai topik. Sambil memakan salad buatan Winda, Kesya beberapa kali meminta maaf kepada Kevin mengenai ketidakjujurannya. Dan berulang kali juga Kevin meminta Kesya untuk berhenti meminta maaf karena itu bukan salahnya.

Tak lama kemudian Julio datang menghampiri keduanya seusai menjalani hukuman dari Pak Bagus. Rupanya, rencana yang ia sarankan berhasil. Kevin dan Kesya sekarang bisa duduk dan makan berdua di depan umum tanpa repot menyembunyikan identitas mereka-meskipun masih ada yang belum tau.

Lapar karena melihat dua orang di depannya makan, Julio pun jadi memesan makanan. Seperti biasa, mie putih berkuah menjadi andalannya dalam mengisi perutnya yang sedang kosong.

"Makannya jangan pas panas atuh, Iyo. Gak bagus," tegur Kesya saat melihat Julio memakan mie ayam yang masih terdapat kepulan asap tipis kecil.

"Enakan masih panas. Ada sensasinya sedepnya," timpal Julio. Walaupun dia tau makan makanan dalam keadaan masih panas tidak baik, dia tetap melakukannya berulang kali.

(Imajinasi mie putih berkuah seperti ini)

Sudahlah, Kesya akhirnya tidak membalas perkataan Julio lagi dan memilih melanjutkan makan salad sayurnya.

Di tengah acara makan mereka, beberapa siswi datang menghampiri Kevin maupun Julio. Sesekali, mereka mencoba menarik Kevin dan Julio untuk pergi dari sana guna usaha agar menjauh dari Kesya. Sayangnya, semua usaha mereka gagal dan dua cowok tersebut masih berada di tempat yang sama.

Jangan lupa, Kevin terus mengatakan pada orang-orang yang menatap sinis Kesya bahwa ia dan Kesya adalah saudara kembar. Pokoknya, mulutnya sama sekali tidak ada rasa lelah untuk berbicara maupun makan.

"Pokoknya sampai ke penjuru sekolah ini tau paham hubungan antara gue sama Kesya, gue gak akan berhenti koar-koar ke semua orang. Biar gantian gue yang capek dan Kesya bisa istirahat dengerin hujatan mereka," batin Kevin yang sudah bersumpah untuk melakukan hal itu. Sampai semua orang akan percaya fakta sesungguhnya yang tidak bisa diubah sampai kapapun.

***

Bab 5 sudah di update!

Akhirnya Kevin dan Kesya mengungkapkan hubungan asli mereka > <
Selanjutnya bakal ada kisah perjuangan Kesya

Sampai jumpa di bab berikutnya~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro