Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 14

"Kamu ngapain eta? Aa baru mau tanya soal matematika jadi kaget lihat posisi kamu." Kevin terperanjat kaget. Ia baru saja membuka pintu kamar dan melihat Kesya sedang melakukan plank.

Sementara Kesya langsung berdiri saat waktu telah habis dan merapikan bajunya. Ia tercengir karena memang tak mengatakan sebelumnya kepada Kevin bahwa ia sedang workout di kamarnya. Karena hari ini hari sabtu dan Kevin baru pulang dari rumah sakit kemarin, jadi Kesya tak mungkin mengajak cowok itu untuk kembali berolahraga seperti biasa.

Workout yang ia lakukan bersumber dari video youtube dari channel milik Cloe Thing, salah satu youtuber yang terkenal dengan program mengecilkan tubuh dan membentuk abs.

Kesya menutup video yang dia putar dan menghampiri Kevin. "Mau tanya matematika? Nanti malam aja, habis les. Aa katanya hari ini mau ngejar materi geografi sama ekonomi dulu di tempat les karena tugasnya lebih berat."

"Oh iya, bener. Ya udah nanti malem aja deh." Kevin menurut dan membawa balik buku yang dia bawa.

Baru melangkah beberapa langkah, terdengar bunyi bel rumahnya ditekan oleh seseorang. Baik Kevin dan Kesya pun sama-sama turun dari lantai dua untuk menghampiri pintu utama.

Pintu dibuka dan memperlihatkan Julio bersama makhluk menggemaskan yang sering dianggap sebagai majikan paling lucu di dunia. Millo, kucing tersebut terlihay nyaman digendongan Julio saat dibawa ke rumah si kembar. Kesya mempersilahkan cowok dan kucing itu masuk ke rumahnya.

"Astaga, lucu banget Millo," gemas Kesya melihat wajah kucing tersebut benar-benar membuatnya terpicut.

"Bentar. Gue ambilin jajan buat lo dulu. Mau jajan apa? Di dapur mama beli banyak makanan kebetulan, lumayan buat ngemil sambil temenin ngobrol," kata Kevin menawarkan.

"Apa aja boleh, gue sih makan apa yang ditawarin sama tuan rumah gak bakal gue tolak," jawab Julio.

"Oke." Kevin meninggalkan keduanya dan pergi ke dapur untuk menyiapkan cemilan.

Tersisa hanya Kesya, Julio, dan Millo di ruang tamu. Tampaknya cewek itu masih mengelus bulu-bulu milik Millo sambil tersenyum senang. Andaikan dia memiliki kucing semenggemaskan ini pastinya akan dia rawat dan manjakan.

Lalu, dia teringat bahwa pertemuannya dengan Millo bukan karena Julio membawanya ke rumah melainkan karena ketidaksengajaan. Saat pertama kali pindah ke komplek sini, Kesya sedang membersihkan halaman depan. Millo tiba-tiba saja datang entah dari mana dan terlihat menghampirinya. Karena tidak tau siapa pemiliknya, Kesya pun berniat mencari sang pemilik dan saat di depan rumah Julio, ia meletakan Millo karena teringat dia lupa belum menutup gerbang rumah.

Begitu kembali, Millo sudah menghilang entah kemana. Dan lusa saat bertemu dengan Julio, Kesya sadar bahwa pemilik kucing lucu yang dia temui adalah teman baik Kevin.

Kisah yang tidak terlalu menarik untuk didengar namun Kesya mengingat kejadian itu dengan baik. Dan dia belum memberitahu perihal hal itu kepada Julio karena merasa tidak begitu penting.

"Mau tau sesuatu tentang Millo gak?"

"Sesuatu tentang Millo? Apa itu?"

Kesya terlihat penasaran. Ia pun menjauhkan badannya dari Millo yang masih digendong Julio.

Masih mengelus Millo, Julio menjawab, "Millo pernah hilang, hilangnya hampir seharian. Waktu itu, aku panik banget karena udah cari dia ke seluruh penjuru rumah sampai halaman belakang tapi gak ketemu. Taunya pas sore, aku lihat dia udah ngeong di dalam pot kosong. Astaga, pusing banget pas cari dia sumpah. Sampai aku minta bantuan kucing liar."

"Kucing liar?"

"Katanya kalau minta bantuan ke sesama kucing, kucing kita bakal ketemu. Ternyata bener sih, gak lama kemudian Millo pulang dengan selamat."

Lucu sekali. Jadi ini alasan Millo daat itu ada di halaman rumahnya? Ternyata dia sedang ingin menghilang dan alhasil tidak sengaja Kesya meletakan kucing tersebut di depan rumah pemiliknya sendiri. Wow, tidak terduga rupanya. Kesya pikir, Julio baru memelihata Millo setelah ia menemukan kucing itu.

"Jadi dia kucing kamu yang hilang?" tanya Kesya tak percaya. Lalu ia mencolek hidung Millo. "Astaga, Millo. Jadi pas itu kamu lagi dicari karena hilang? Ternyata gak salah aku taruh kamu di depan rumah Julio pas balik buat kunci gerbang. Ternyata itu rumah pemilik kamu. Kucing nakal."

Julio kaget mendengarnya. Maksudnya? Maksudnya Kesya yang menemukan kucingnya yang hilang dulu? Tetapi itupun karena tidak sengaja? Wah, Julio bersyukur yang menemukan orang sebaik Kesya. Kucingnya mungkin akan diculik karena berjenia Turkish Anggora yang harganya cukup mahal.

Gemas karena ingat kejadian hilangnya sang kucing, Julio malah memainkan Millo membuat kucing tersebut tidak nyaman dan berpindah ke Kesya.


"Untung gemes. Coba kalau gak," kata Julio sebal. "Btw, makasih ya Sya udah temuin Millo. Dia emang aktif kadang-kadang, makanya kalau udah keluar rumah takut ilang lagi."

"Sama-sama."

Julio menatap Kesya yang sedang memanjalan Millo di pangkuan cewek itu. Manis sekali melihat wajah Kesya tersenyum senang dengan kucingnya, apalagi dengan rambutnya yang diikat setengah membuatnya terlihat lebih mempesona. Kenapa Julio jadi salah fokus ke Kesya? Duh, dia takut tidak mengontrol ekspresinya saat menatap Kesya seperti orang sedang kasmaran.

Tak lama kemudian Kevin datang membawa nampan berisi puding, jajanan pasar dan salad buah milik Kesya. Ia langsung duduk di antara Julio dan Kesya dan menggendong Millo yang pasrah.

"Makasih, Aa. Tau aja lagi pengin salad buah kalau habis olahraga," kata Kesya mengambil salad buah dari nampan itu dan melahap sesendok ke mulutnya.

Makan aja masih cantik. Julio masih menatap Kesya dengan pandangan yang sama.

Kevin dibuat heran olehnya dan menoleh ke Kesya dan Julio secara bergantian. Dalam hatinya ia membatin heran dengan kelakuan kawannya tersebut. Gini amat punya temen bucin, mana bucin ke adek gue sendiri lagi. Hadehh.

Satu pukulan kecil di paha Julio menghentikan lamunannya dan tersadar kalau Kevin menciduk dirinya yang sedang memperhatikan Kesya.

"Mampus, gue diciduk," gumamnya. Ia meruntuki kebodohannya sendiri.

Kevin menepuk kecil bahunya."Lain kali, kondisiin ye tuh muka. Masih mending yang tau cuman gue, kalau orangnya yang lihat langsung malah bakal ngira lo orang yang aneh."

Tak tau lagi Julio harus membalas apa. Intinya satu; DIA MALU.

***

Kesya masih menonton acara televisi yang menayangkan series India berjudul Mahabharata sambil mengemil buah-buahan. Baru tiga suapan buah apel dalam mulutnya, ia kembali mendengar suara bel pintu berbunyi selama dua kali.

Lantas, ia bangkit dan mematikan tv untuk menuju ke pintu utama. Rupanya Julio kembali berkunjung ke rumahnya setelah tadi siang main. Di tangan kanannya, ada sebuah benda seperti kandang ditutupi dengan sebuah kain sehingga Kesya tak tau apa yang ada di dalam sana.

"Ada apa lagi ya? Kalau cari Kevin, dia masih les. Sebentar lagi juga pulang," ucap Kesya.

"Eh, bukan kok." Julio menggelengkan kepala, bukan itu tujuan kedatangannya ke mari. "Aku mau kasih sebuah hadiah sebagai bentuk terima kasih udah temukan Millo dan bawa dia ke rumah waktu itu. Mungkin ini telat banget tapi aku tulus."

"Gak perlu sampai segininya. Aku juga ikhlas bantuin saat itu," timpalnya.

"Kali ini tolong terima hadiah dari aku ya? Bukanya pas aku udah pulang, jangan ditolak. Semoga kamu suka sama hadiahnya," kata Julio lalu meletakan hadiah misterius itu di dalam rumah Kesya.

"Terima kasih."

"Kalau begitu, aku pamit pulang."

Julio tak banyak waktu di sana dan ia mempercepat langkahnya untuk balik menuju ke rumah.

Sementara Kesya menatap hadiah pemberian dari Julio tersebut dengan seksama. Setelah memastikan bahwa Julio sudah tak terlihat, ia pun membuka kain penutup tersebut perlahan-lahan. Kesya terkejut melihat apa yang menjadi hadiah imbalan atas kebaikannya.

Seekor kucing berjenis yang sama seperti Millo hanya warna bulunya putih-abu ada di sana. Kucing tersebut sudah berkalung dengan ada liontin bertuliskan Kesya di sana.

Wow, Kesya tak menyangka. Kenapa Julio begitu baik dan harus repot-repot memberikannya sebuah kucing? Meskipun Kesya berpikir untuk mengembalikannya, ia pun akhirnya memilih membawanya ke dalam dan akan merawatnya.

Di kamar, ia mengambil ponsel dan mengirimkan sebuah pesan kepada Julio untuk mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya.

To : Julio
Terima kasih atas hadiahnya 😊
Aku akan merawatnya dengan baik
Dia sangat lucu, seperti Millo dan juga pemiliknya :)

Setelah pesan terkirim, Kesya memberitahu sang Mama mengenai hal tersebut. Winda senang dan tak menolak kehadiran kucing tersebut. Beliau akan berkunjung ke rumah Julio nanti untuk berterima kasih sekaligus berbincang dengan Mama Julio yang memang berteman baik dengannya.

Mau tau reaksi Julio saat membaca kalimat terakhir?

"ABANGG, GUE DIBILANG LUCU SAMA DOI. RASANYA MAU MENINGGOY KAYAK HABIS MAKAN ODADING."

Dan satu bantal besar mendarat mulus di wajahnya karena teriakan gilanya membuat Rioky—kakaknya—kesal dan gambar buatannya tercoret akibat gangguan tersebut. Demi Tuhan, Rioky harus menggambar ulang karena gambar tersebut tak bisa diperbaiki lagi. Sebagai seorang mahasiswa Arsitektur, dia sudah begadang dua malam untuk menyelesaikan tugas tersebut untuk dikumpulkan empat hari lagi.

"Adek setan! Kerjaan gue harus diulang dari awal lagi jadinya," marah Rioky pada Julio dan akhirnya terjadi baku hantam serta kejar-kejaran di rumah tersebut.

***

To be continue

• Matcha-Shin

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro