Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bonus chapter & Cast

2 years later ....

Semilir angin berlalu-lalang, membelai lembut rambut blonde Mikaela, dirinya tengah melakukan kegiatan photoshoot ala-ala di pinggir Morro-Cabaña, Kuba. Tebak siapa fotografernya? Tentu saja Pobbie kita tercinta.

Dengan latar belakang debur ombak pantai, sesekali gadis itu berganti pose layaknya model internet. Bukan untuk apa-apa, hanya saja Mikaela dapat endorse suatu brand baju ternama. Berhubung kekasihnya seorang fotografer, jadi tinggal panggil saja dan ....

"Lihat ke sini!" seru Pobbie memberi arahan dari kejauhan sembari memegang kameranya.

Mikaela pun mulai mengatur pose.

Cekrek!

Setelah dirasa cukup dengan semua potret yang ditangkap, keduanya beristirahat di pinggiran trotoar jalan sembari menyesap American espresso yang asapnya mengepul dari cup, menandakan kopi itu masih panas. Menatap kosong ke jalanan, Mikaela dan Pobbie berbincang ringan.

"Bagaimana fotografi mu akhir-akhir ini?" tanya Mikaela singkat.

Pobbie menghela napas dan menengadahkan kepalanya, menatap langit Morro-Cabaña yang biru cerah pagi itu. "Tidak ada yang luar biasa, syukurlah semua berjalan sewajarnya."

Mikaela mengangguk dan menyesap kopi di genggamannya, lalu menengadah-ikut memandang cakrawala.

"Ada yang ingin kuceritakan," kata Pobbie tiba-tiba, nada bicaranya terdengar serius.

Mikaela jadi mengernyitkan dahi dan bertanya, "What's about?"

"William."

Sontak Mikaela berhenti memandangi langit, atensinya penuh kepada sosok yang sedang berbicara di sebelahnya.

"dia dikejar lagi oleh polisi dan kemarin baru saja dipecat dari agensi," sambung Pobbie dan diakhiri satu helaan napas berat.

Gadis di sebelahnya terbelalak. "Seriously?" tanya Mikaela tak percaya. "still about that case?"

Pobbie mengangguk, air mukanya berubah sendu.

Mikaela menggertakkan giginya, ia geram. "Terus sekarang dia dimana?"

"Entahlah ... dia mengabari itu aja. Dari semalam pun belum pulang dan chat-ku juga nggak dibalas."

"I don't understand, like how dare he still-"

Cekrek

Suara tangkapan kamera itu membuat Pobbie dan Mikaela buru-buru mengalihkan pandangan. Dan betapa terkejutnya mereka berdua saat tahu yang baru saja memfoto itu adalah orang yang barusan saja dibicarakan.

"Willy?" lirih Mikaela sambil memicingkan mata, memastikan sosok ber-hoodie abu-abu di depan benar-benar seorang William Anderson.

Sementara Pobbie langsung bangkit tanpa basi-basi. "You! Where have you been?!"

William tersenyum samar dan berjalan mendekat. "Somewhere, keep myself to be safe," ujarnya kelewat santai bagi ukuran seseorang yang semalam baru saja diburon polisi.

"Gimme your camera," ujar Pobbie dengan intonasi memaksa, ia sudah terbakar amarah.

"What you gonna do?" tanya William panik sambil berusaha menyembunyikan kameranya di balik punggung.

Pobbie mendengus kesal, ia berjalan mendekati William dengan wajah memerah. "Just gimme-," ucapnya tertahan bersamaan satu bogem mentah darinya. Untung saja berhasil ditahan Mikaela cepat sebelum mengenai wajah William.

"It's okay, jangan sekarang dia baru aja datang," bisik Mikaela berusaha meredam amarah kekasihnya. Perhatian Mikaela teralih menatap tajam William. "nggak habis pikir ya, kenapa kamu masih menguntit sih, kamu sadar kan itu hal keji?"

Yang ditanyai justru menaikkan satu alisnya, dilanjut dengan tawa keras, "Hey, look at me now buddy! At least I'm a rich man now!" seru William lalu ia tertawa lagi.

Setelah puas, William menatap iba Pobbie di depannya dengan sorot mata men-judge. "And look at you, what are you huh?"

Sebelum Pobbie turun tangan berniat menghabisi William saat itu juga, terdengar suara sirine polisi dari kejauhan. Benar saja, terlihat dari jarak 200 meter nampak mobil yang didominasi cat putih biru bertuliskan 'NYPD' datang mendekat.

William jelas-jelas mengumpat dan segera mengambil langkah seribu, ia meloncati trotoar pembatas jalan. Jejaknya mengarah ke keramaian di pinggir pantai Morro-Cabaña. Hal tersebut membuat dua polisi yang baru tiba mendecak sebal, ya baru saja hampir tertangkap, kini buronan itu hilang di tengah hiruk pikuk pantai di depan sana.

-Bonus Chapter = End-
*Note (buat yang bingung): dari awal yang menguntit itu emang William. Tapi sama sekali ga ada hubungan dengan catatan kriminal Pobbie, itu beda lagi, murni dipalsukan. Once more, Pobbie sama sekali ga pernah menguntit yaa. Anakku mah baik /puk-puk. So, conclusion? William punya ceritanya sendiri 😉

/Drum roll/

Yang kalian tunggu-tunggu

Pdhl ga ada yg nunggu kan

FACE CLAIM

Here is the cast, my visual imagine, mungkin imaji kalian masing-masing beda ya kan jadi ya ini abaikan aja awokawok

Connor Brashier as
Pobbie Seaqwints

Tatum Dahl as
Mikaela Swift
*Mmf mas jo, mbak tate kupinjam dulu 😃🙏

Sirius Black /plak💢
Gary Oldman as
Mr. Benjamin O'Neil

Mau nangis aja editan gw gabisa menyamai film cameranya connor😭😭😭


Regards, Reyn
Terima kasih udah ikutin sampai sejauh ini, u know what? I love u guys billions more than my love for column houd, so once more all I can say is THANK YOU SO DAMN MUCH 😭🙏
Jujur aja gw ga pernah expect bakal ada yang suka sama cerita ini. Readers aja boro-boro apalagi bermimpi DI7D ternyata banyak yang support. Huhu berair mataku asli.

Oh iya berhubung lapak ini sudah di ujung jalan, mari kita berdoa (ga ada korelasinya samsek kan gjls emg authornya gila😢)

Bissmillah! //untuk pertama kalinya reyn mjd agamis//
Semoga urusan kita semua dimudahkan, korona berakhir secepatnya, semuanya sehat, semuanya normal, biar kita bisa balikkin keadaan seperti sediakala.
Aamin🙏



Btw dapet salam nih dari pobi 💌

I know y'all might feel weird about Willy right? Me too hm, honestly idk what's Reyn gonna do afert this :(

So see you guys in another Reyn's lapak!

Oh iya, selamat berpuasa bagi kalian yang menjalankan!

-Pobbie Seaqwints ✌

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro