Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Wake up

Ku terbangun di atas kasur berukuran kig size menatap interior kamar elite namun dengan pencahayaan yang tidak terlalu terang. Bisa ku lihat seorang pria duduk sambil membaca bukunya.

"Kau sudah sadar?" ucapnya

Suaranya tidak asing, tunggu surai rambut biru tua itu dan gaya rambutnya. Dia bangkit dari tempat duduknya sambil menutup bukunya.

"Kau baik-baik saja?"ucapnya sambil berjalan mendekatiku

Ku tarik selimutku erat-erat, "Ru-ruki?!"

"Kenapa nada bicaramu terlihat ketakutan begitu?" kini dia sudah duduk di pinggir tempat tidur dan jaraknya...dekat sekali ><  .

"Ke-kenapa Dichan a-ada disini? Dimana Sora?"

"Siapa Sora?"

"I-itu...itu Ru-ruki mau apa kau?!"ucapku makin panik ketika Ruki mulai mendekatkan dirinya ke leherku.

"Aku...menginginkanmu, eve"

"E-eve? Dichan bukan eve, yang eve itu Yui. Bau darah Dichan juga gak enak, kalau mau cari yang golongan darah O sana!" Aku pun berusaha menghindari dari Ruki. Namun Ruki menahan pergelangan tanganku, mati aku O.O.

"Kau mau kemana Eve?"

"Kemana aja asalkan jangan terlalu dekat denganmu,"ucapku berusaha melepaskan tanganku dari cengkraman Ruki.

"Biasanya kau sangat menurut padaku, apa karena pria itu kau jadi pembangkang?"

"Bu-bukan begitu, begini aku harus ke kamar mandi sebentar aku akan segera kembali,"ucapku tak lama Ruki melepaskanku. Akhirnya dengan kesempatan itu aku bergegas bangun dari kasurku, mungkin terlalu bergesah gesah hingga aku jatuh dari atas tempat tidur.

Oke, kenapa aku pingsan lagi? Ada apa sih sebenarnya
"Dichan!" ucap suara pria agak cempreng

Siapa itu? Kok suaranya mirip Yuutan? Batinku dan perlahan membuka mataku dan menemukan sosok pria bersurai pink.

"Dichan, Yokatta kau sudah sadar," ucap Yuuta dengan raut wajah senang.

"Yuutan?" aku pun bangun, "Kenapa aku bisa ada disini?"gumanku melihat sekeliling

"Tadi ada sesi pemotretan, ketika break tiba-tiba kau jatuh pingsan. Apa kau lagi kurang sehat? Jangan memaksakan dirimu," ucap Yuuta dengan raut wajah sedih.

"I-iya, Dichan tidak apa-apa kok."
"Kau yakin? Kembalilah ke apartemen kalau kau kurang sehat."

"Dichan sudah baikan kok, jangan khawatir." aku pun berusaha berdiri dan di bantu Yuuta.

"Hati-hati Dichan, aku tidak mau kau kenapa-kenapa."

"Aku tidak sakit separah itu kok, Yuutan."

Seorang staff muncul di balik pintu,"Akabane-san, apa kau masih bisa ikut pemotretan?"

"Ha'i, aku sudah lebih baik,"ucapku sambil tersenyum.

"Baiklah, pemotretan akan dilakukan 5 menit lagi, berisaplah."kemudian staff itu pun meninggalkanku dan Yuuta.

"Bersiaplah Dichan, aku keluar dulu,"ucap Yuuta kemudian berjalan ke arah pintu, sepertinya Yuutan gak tega meninggalkanku atau mungkin cuman perasaanku saja.

Tiba-tiba Yuutan berlari dan memelukku, "Dichan!!! Kalau ada apa-apa kasi tau aku!!"

"I-iya, tenang saja. Udah keluar sana Dichan harus siap-siap,"ucapku kemudian Yuutan melepaskan pelukannya dan berjalan keluar meninggalkanku di ruangan ini sendirian.

"ADA APA INI?!?!?! TADI RUKI SEKARANG YUUTAN!!! APA YANG TERJADI PADAKU!!!" ucapku histeris sambil mengacak rambutku kayak orang kerasukan dan tidak sengaja aku menubruk lemari kayu. Sebuah kardus yang tidak di letakan dengan baik menimpa kepalaku.

Dan fiola, eke pingsan lagi. Ini ada apa sih sebenarnya??? Kenapa berasa Dichan seperti terjebak di dunia dimana jika Dichan terjatuh atau terkena pukulan di kepala kemudian pingsan dan berpindah fandom??

"Hoi! Dichan bangun, enak banget ni anak molornya. Dia ini cewek apa kebo?"

HOEEE!!! EKE DI BILANG KEBO?! minta di serampang nih orang. Dichan harus bangun.

"Jangan bilang begitu Yuzu, kurasa dia kecapean."

Seketika Dichan membuka mata Dichan dan melihat surai biru dan merah. Wait....mereka ini kan....

"Dah bangun? Tidur kok sambil ngorok, cewek apa bukan sih?" seketika aku menepak pipi pria surai merah.

"Yah iyalah aku cewek kalau laki udah Dichan tonjok mukamu itu! Hump!"

"SAKIT TAU!" serunya

"BODOMAT DAH!!" seruku tak kalah dengannya

"Sudahlah kalian berdua. Yuzuru salahmu juga mengejek Dichan seperti itu."

"Sena, kau membelanya? Padahal kau tadi juga setuju,"protes Yuzuru

"A...pa?"dengan gerakan kepala kaku menoleh ke arah Sena.

"Aku tidak bilang apapun, Yuzu yang berbohong."

"Maunya tadi aku rekam suaramu Sena. Ini tidak adil! Masa aku sendiri yang kena gampar!" keluh Yuzuru

"Udah takdirmu Yuzu."

"Sou sou, kau benar Sena," ucapku mengiyakan ucapan Sena

"Hoi! Pacarmu itu sebenarnya siapa sih? Aku apa Sena?"

"Hah? Pacar? Otakmu konslet yah Yuzuru?"

"Dasar tsundere!"

"DICHAN BUKAN TSUNDERE!!"

Sena tertawa melihat pertengkaranku dengan Yuzuru. Hah? Apa tadi kata dia? Pacar? Dichan kan sudah sama S**a. Dichan pun bangun dan berjalan meninggalkan merek berdua.

"Hoi! Kau mau kemana?" seru Yuzuru

"Ngorok!!" ucapku asal ceplos.

"Dichan awas!!"seru Sena

Sebuah balok kayu menghantam dahiku. Astoger eke pingsan egen -_- . oke, sekarang siapa lagi yang eke hadapi??

Suara decitan pintu terdengar. Dengan cepat aku membuka mataku dan segera bangun. Eh??? Kok Dichan ada di....

"Ohayou Dichan, ini aku bawakan boneka beruang,"ucapnya sambil melempar boneka beruang ke arahku.

"Ke-kenapa...KENAPA EKE BERADA DI KANDANG!!!! EMANGNYA EKE BINATANG PELIHARAAN APA?!?!"

Pri bersurai kuning itu menatapku dengan pandangan kosong. "Aku melakukannya hanya untuk melindungimu, Dichan."

"A-apa maksudmu?? Keluarkan Dichan, hei!"

Dia berjongkok di dekat kandang tangannya terulur masuk dan ingin menyentuh wajahku. Segera aku sedikit mundur agar tidak di sentuh olehnya.

"Maaf, tapi aku tidak punya cara lain selain mengurungmu disini," dia pun berdiri,"kau akan aman disini, bersamaku tidak ada siapapun yang akan melukaimu,"ucapnya kemudian pergi meninggalkanku

"Tunggu! TOMO!! LEPASKAN DICHAN!!! TOMO!!!" seruku

Bagaimana ini??? Bagaimana?? Oh? Iya tinggal membuat Dichan pingsan saja itu kan gampang. Aku pun melihat sekitar untuk jadi bahan untuk membuatku pingsan. Namun di sekitar tidak ada beda keras hanya tumpukan boneka, bantal, selimut. Aku mendongak dan menatap besi besi yang mengurungku. Kupetikan jariku dan siap siap menubruk kepala sendiri dengan besi kurungan dan hasilnya...EKE BERHASILLL HORAYYYY... XD.

Sekarang siapa lagi sih T^T Dichan mau pulang, plis kali ini eke kembali plis.... Dichan udah capek liat mereka mereka.

Sebuah hembusan angin dingin menerpa wajahku. Perlahan aku membuka mataku dan menatap sebuah kamar tidak terlalu luas dengan jendela yang terbuka mengibarkan kain gorden. Jangan bilang Dichan balik lagi ke Ruki atau kali ini keluarga Sakamaki?! O.O ASTOGERRR EKE TAK SANGGUP MENGAHADAPI MEREKA TERUTAMA KANATO!!!

Suara decitan pintu terdengar dari arah samping dan menemukan seorang pria bertubuh tegap dengan warna mata hijau.

"Kau sudah bangun, apa kepalamu masih sakit?" tanyannya

"Rem?" aku berkedip beberapa kali mastikan ini bukan khayalan.

"Iya?"

"ASTOGERR KAU REM ARNOLD SI DEVIL ITU?!?!?!?!"

"Kenapa kau heboh sekali, padahal kau memang tahu kalau aku ini Devil," ucap Rem dengan tatapan dingin.

"E-etto....." Rem tiba-tiba duduk di pinggir tempat tidur. Tangannya terangkat ingin menyentuh wajahku namun dia tidak jadi melakukannya.

"Rem?"

"Kalau kepalamu tidak terasa sakit lagi, pergilah ke ruang makan." Rem bangkit dan berjalan keluar dari kamar.

"Dingin tapi peduli, tapi gak seru kalau gak bisa berantem dengannya," umpatku sambil menarik selimut.

"Hei, kau milikku! Sedang apa kau di masion Rem?" ucap seorang pria yang kini berdiri di jendela yang terbuka.

O.O god EKE HARUS KABUR DARI COWOK SOK KEREN TAPI ALAY KAYAK DIAA!!!!

Segera aku bangkit dari kasur dan membuka cepat pintu kamar. Aku berlari sambil teriak memanggil nama Rem. Aku merasakan telah menubruk sesorang dan aku melihat....

"Mau kemana kau?"

"MEGE GILA STRES KYAAA!!!" hebohku langsung ambil berapa langkah ke belakang hingga jatuh terduduk.

"Hah?"

"Jauhi dia, Mege," aku menoleh ke belakang dan menemukan Rem

"Jangan ganggu aku!"

"Dia sudah jadi milikku, mege,"ucap Rem dengan tatapan datar dan dinginnya

"Tidak! Dia milikku!"

"EKE BUKAN MILIK KALIAN BERDUA!!!" seruku kemudian berusaha bangun dan berlari menghidari mereka berdua.

Gobloknya eke hingga ke sandung kapret dan jatuh tidak sadarkan diri. Mou ii yo...DICHAN MAU PULANGGGG!!! BAWA DICHAN PULANGG!!!

"Dichan bangun...bangun,"ucap seseorang spontan aku membuka mataku dan yang pertama kali ku lihat adalah wajah Sora dengan raut wajah khawatir.

"Kau bermimpi buruk?" segera aku memeluknya. Syukurlah sudah berakhir rupanya T^T kirain gak bakal berkahir.

"Tenanglah, itu hanya mimpi buruk," ucap Sora sambil mengelus kepalaku. Aku hanya diam dan mesih memeluknya. T^T mimpi yang mengerikan.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro