Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Fight!!

Jadi, di malam yang entah kenapa--akhir - akhir ini jadi dinginnya minta ampun, apalagi pas tengah malem, author ingin sekali lagi membagi sebuah cerita.

Yah--namanya juga diary. Ceritanya juga tentang si empunya. Iya gak?? Iyain aja okeh--//slap

Author ingin membagi cerita tentang perjuangan author menjadi seorang penulis.

Mari kita mulai.

Author nggak inget kapan persisnya--tapi author punya kebiasaan untuk membaca tiap hari. Nggak baca, bukan author namanya. Dimana author sedang duduk bersemayam di atas sofa, pasti di atas mejanya ada tumpukan buku. Iya, itu author.

Mungkin sejak waktu itu--ketika author pertama kali dicekoki oleh Mama dengan serial KKPK versi pertama - tama sekaleh. Author mulai tertarik membaca buku. Dulu author bukan anak kutbuk. Tapi anak yang suka main.

Dulu juga, author dibeliinnya terbatas. Nggak langsung seabrek dikasih. Biasanya paling banyak, Mama membawa pulang 3 buku KKPK kelewat tipis. Dan entah kenapa, butuh berhari - hari lamanya bagi author untuk menamatkan satu buku. Sudah begitu syaratnya harus ada gambarnya pula. Ribet emang.

Author juga gak bisa baca tanpa pembatas buku. Jadi, kalau ada buku gak ada pembatasnya, author akan teriak - teriak protes terus mewek. Habis itu Mama bujuk author, dan akhirnya author dengan senang hati buat pembatas bukunya sendiri make karton sisa. Tak lupa, ditulis judul bukunya biar gak ketuker.

Sejak saat itu, author semangat membeli buku--baru khusus KKPK. Kalau bukan buku KKPK and pren--author menolak baca. Yah, pilih kasih emang. Ini terjadi sekitar kelas satu SD. Masih kawaii gitu. Eh, author sekarang juga kawaii sih--//slap

Awalnya author gak tahu tata cara memilih buku yang baik. Jadinya author amat sangat bergantung dengan kepekaan Mama dan Ayah. Alhamdulillahnya sih, Mama sama Ayah peka. Bawa pulang buku - bukunya menarik. Hehe~~☆☆

Sampai akhirnya suatu hari, di toko buku, Ayah memberitahu author cara memilih buku yang baik. Caranya cukup sederhana. Cukup lihat sampul bagian belakangnya, baca deskripsi bukunya, baru deh dipilih.

Dan author bener - bener melakukan saran itu. Tiap kali ke toko buku, author akan melihat bagian belakangnya dulu. Kadang kalau deskripsinya ketutup harga, author langsung kesel, siap mewek di tempat. Eh--enggak ding. Soalnya di toko buku. Harus jaim. Sip.

Tapi meski begitu, tetep aja author pilih kasih. Maunya serial KKPK. Harus KKPK. K-nya harus 3 dan harus ada P-nya. Kalo KKKP gimana dong?? Enggak mau--pokoknya harus KKPK. Iya, itu author.

Setelah sekitar setahun author menikmati serial KKPK, author mulai paham tentang peran seorang penulis. Bahwa buku - buku yang author baca itu ada yang nulis. Dan yang nulis itu masih--anak - anak. Bahkan ada yang baru 7 - 9 tahun.

Berkat itulah--tercetus sebuah ide. Bagaimana kalau aku juga ikutan menulis??

Berbekal koleksi KKPK satu rak penuh dan nilai Bahasa Indonesia yang sempurna--saat itu--author mulai mengetik sedikit demi sedikit di laptop. Berbekal sedikit pengalaman memakai microsoft word--sejak kelas 3 author pun semangat mengetik.

Tapi meski apa dikata, tulisan author itu bener - bener super duper absurd sekaleh. Terlalu dramatis. Karena author juga kadang suka ikutan nonton sinetron di kamar mbah. MWAHAHAH. Apalagi di sekolah author itu semacam--drama queen. Dikit - dikit mewek. Dikit - dikit sok berkuasa. Kayak apaan aja yah. Haha. Yes. That is author.

Kadang saat perjalanan ke sekolah yang kelewat singkat--author suka membayangkan cover buku author. Author bayangkan suatu saat nanti ada teman author yang beli buku author dan membawanya ke sekolah. Lalu akhirnya doi menotis keahlian author dan menyukai--tunggu. Kenapa jadi meleset.

Yah--pokoknya begitulah. Khayalannya emang gak muluk - muluk amat. Tapi tetep aja. Itu tulisan dari author belum familiar sama smartphone--sampe sekarang nulis buku di smartphone, itu tulisan yang dibikin sejak kelas 3 belum kelar - kelar. Dan author juga kehilangan selera. Berterima kasih pada diri author di masa lalu yang telah membuat naskah itu terlalu mengenaskan karena banyak dramanya.

Dan sejak itulah, karangan author di sekolah jadi berpuluh - puluh lembar. Padahal disuruhnya juga gak sampe sepuluh lembar, tapi author bisa nulis sampe 20 lembar lebih. Dan meski apa diketik--dramanya tetep ada. Meski author berusaha mati - matian agar jalan ceritanya terkesan gak dipaksakan, pada akhirnya cerita itu berakhir sedikit membingungkan berkat dramanya. Terima kasih lho.

Sejak kelas 4 juga, author mulai dicekoki novel - novel Tere Liye. Tapi namanya juga anak - anak, disuruh bacanya ini, tapi yang itu juga dibaca. Bahkan author tanpa dosa baca novel yang seharusnya tak author baca saat itu. Tapi terima kasih pada temanya yang kelewat berat, author kurang memahami jalan ceritanya. Baru bertahun - tahun kemudian mengerti.

Karena baca novel, secara tidak sadar, kemampuan author dalam mengingat menjadi jauh lebih baik. Author mampu membaca novel tebal tanpa pembatas buku karena author bisa mengingat author membaca sampai chapter apa. Author bisa membaca lima buku sekaligus, tanpa bingung satu sama lain. Dan kelima - limanya adalah buku tebal - tebal.

Perlahan - lahan, author mulai mengangumi novel dan manga. Apalagi novel. Novel drama dibaca. Novel action dibaca. Novel thriller dibaca. Bahkan novel romance pun dibaca. Kalau manga author bacanya yang ringan - ringan. Kek Nisekoi, Tanaka, dll. Bahkan author males baca sailor moon berkat ceritanya yang kelewat serius.

Berkat novel inilah, dan juga setumpuk buku KKPK, author mencantumkan penulis ke dalam list cita - cita author.

Author mulai rajin mengetik. Atau sekadar menulis cerita di sebuah buku. Makin lama author makin mengerti susunan jalan cerita. Makin lama author semakin mengerti dalam membuat cerita. Dan tentu saja, makin lama author pun makin sering membaca.

Otomatis pula, berbagai macam ide memenuhi kepala author. Saking penuhnya, author jadi kelewat banyak bikin draft cerita. Baik di laptop maupun hape.

Sampai akhirnya tibalah pada keputusan--untuk menulis di wattpad.

Awal - awal menulis, author itu kaku banget. Serius. Author yang saat itu kebetulan masih polos and lugu, berhasil mencemplungkan diri di sini. Dan hebatnya, author berhasil beradaptasi. Atau mungkin sebaliknya??

Alasan author untuk memilih wattpad adalah--karena disarankan teman dan gratis. Author gak harus capek - capek ngetik bertahun - tahun lalu ternyata ditolak oleh penerbit. Author bisa publish per chapter. Author berkuasa penuh. Maka dengan sejuta ide yang berputar di kepala author, author semangat menulis.

Awal niatnya memang hanya menulis. Namun ketika satu per satu follower mulai bermunculan, apalagi yang author gak kenal, author mulai merasakan apa itu teman online. Author juga waktu saat - saat itu kadang suka membayangkan akan bertemu mereka, bisa jadi dekat dengan mereka. Tapi berkat trauma masa kecil, author itu lumayan hati - hati kalau bertemu orang gak dikenal.

Setelah sekian lama mencemplungkan diri di wattpad, setelah sekian bulan author menulis di wattpad, author menyadari bahwa ada kesempatan lain juga. Yaitu mendapatkan teman baru. Kadang tanpa ragu, author akan SOK AKRAB menyapa mereka. Beruntung juga author sudah lebih santai jadi gak banyak masalah juga.

Saat pertama kali buku author mencapai 1.K reads, author langsung menjerit bahagia. Yup. Salah satu mimpi author adalah agar sebarek - abrek orang membaca karya author. Kalau perlu berjuta - juta orang, sampe sekian miliar klo perlu. Kan manusia di dunia ini tuh banyak. Lagian, mimpi tuh jangan tanggung - tanggung. Keluarin semuanya. Tembus batasnya.

Author ingin, agar orang - orang yang membaca cerita author bisa berubah menjadi lebih baik. Bisa mengambil sedikit pelajaran dari ketikan author. Memang mungkin agak gimana gitu, tapi author percaya kalau selalu ada hal baik yang bisa diambil dari apapun. Apapun itu.

Maka author sudah mencoret "penulis" di list mimpi - mimpi author. Kalau "best seller" sih belum. Soalnya belum cukup banyak orang yang baca//slap//dan buku author belum dicetak. Oke--

Maka author segera panjatkan doa agar buku yang author tulis di wattpad--baik sekarang maupun nanti--bisa dibaca berjuta - juta orang, bisa dicetak dan dijual ke seluruh toko buku, bisa membuat segelintir orang tergerak hatinya untuk melakukan kebaikan.

Oke--doa udah. Sekarang saatnya usaha. Maka untuk memulai usaha itu--author langsung share cerita ini ke grup angkatan. Entah ada yang baca apa enggak. Yang penting udah promosi. Syukur - syukur seisi grup itu baca cerita author. Mayan, ada seratus berapa gitu//slap

Oke, itu cerita author tentang mencapai sebuah cita - cita. Seperti yang di tulis di deskripsi akun, author ada disini karena author mau. Author disini dalam rangka mencapai cita - cita. Dan juga, mencari teman sebanyak - banyaknya.

Lalu... karena author itu TEMAN yang BAIK....

Tehee~~☆☆

hoshi_ko BAM!

MayuzumiChiharu or dyatailmi KAVWAM!!

enefue KABAM!!

MUWAHAHAHAHAHAHA--//slap

Para teman - temanku tertjintah diatas--ceritakanlah pengalaman kalian dalam upaya menggapai mimpi kalian. Kek misalnya ketemu oppa kek, atau berhasil buat roti lengkuas kek. Apapun itu, sekecil ato sebesar apapun mimpi itu, ceritakan. Klo perlu sampe 5000 kata--//gak

Yoosh~~☆☆ Jaa ne~~☆☆




Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro