Auk ah--
"Bapak dan Ibu yang kami hormati..." terdengar pengumuman dari kapten, bahwa pesawat akan segera mendarat. Author yang dari tadi cuma berdzikir sambil memandangi layar monitor yang mati langsung mendongak. Padahal jelas - jelas gak semua speaker ada di atas.
Tiba - tiba terasa hentakan keras dari belakang pesawat. Tubuh author terbanting kecil. Untung pake sabuk pengaman.
Author penasaran, emangnya kita udah sampe bandara?? Perasaan pengumumannya baru sekali...
Author menoleh ke jendela sebelah kiri. Author memang duduk di barisan tengah.
Entah kenapa, langitnya kelihatannya kelabu. Padahal diperkirakan cuacanya cerah. Author terpekur. Dalam hati terucap, "Auk ah, gelap--"
Akhirnya author menoleh ke kanan.
Sinar matahari bersinar kelewat silau melewati jendela. Author lebih terpekur.
Author serasa berada di mana aja--di kiri gelap, di kanan kelewat silau.
"Auk ah--terang--" kata author(dalam hati).
Akhirnya author memutuskan untuk menunggu pengumuman selanjutnya.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro