TOD (Ensemble Stars Chara x Reader) Part 4
Author sudah balik lagi bung!!!
Ini cerita lumayan panjang yah... menurut author sih//plak
Yap!! Kali ini adalah chapter yang lumayan bikin author sendiri juga bingung.
Daripada dengerin author celoteh mulu, mending langsung aja ya~~☆☆
Warning: OOC, alur cerita gaje dan sedikit membingungkan, typo, dll.
Selamat menikmati~~☆☆
~~~
Malam mulai datang. Bulan mulai menampakkan dirinya. Suara serigala melolong dari kejauhan bahkan terdengar...*coret*
Tempat resort itu sudah sepi. Sebagian penghuninya yang berupa idol sudah jatuh tertidur. Bahkan ada yang nyasar ke futon orang lain. Dan penghuni futonnya sendiri diusir(?) menuju papan kayu yang dingin.
Sesuai perintah Kunugi-sensei, unit knight akan bermalam di kamarmu. Dan memang begitulah terjadinya. Leo sudah tidur dengan kertas berserakan di futonnya dan sekitarnya, Izumi sudah tertidur juga dengan wajah sedikit mengernyit(?), Arashi tidur sambil memeluk lengan Izumi, dan Ritsu tidur dengan gaya "Sleeping Beauty".
Author sendiri sih udah pergi ke alam mimpi. Tidak keberatan dengan kehadiran para lelaki(klo di dunia nyata pasti bangun semalaman).
Sementara kamu, belum tertidur. Tubuhmu sih, memang dalam posisi tidur, namun, matamu masih saja terbuka. Tak peduli dengan angin malam yang dingin yang masuk melalui jendela yang sedikit terbuka.
Kau gelisah(yaiyalah thor!!). Sebenarnya, selain karena kehadiran para lelaki di kamarmu, ada suara - suara kayu diketok pelan yang membuatmu merinding. Sehingga matamu tetap terjaga. Meski kamu juga mengantuk berkat permainan TOD tadi.
Lama - lama suara langkah kaki mulai terdengar. Dan tiba - tiba suara jendela tertutup pun juga terdengar. Kau makin gemetar. Tubuhmu bergetar udah kayak handphone yang disetting vibrate. Futonmu bahkan ikutan bergetar.
"Checkmate!!" Terdengar sebuah suara mendesis.
Kau langsung terbangun dari posisimu tanpa menjerit dan menoleh ke sumber suara.
Tampak si empunya suara juga terkaget. Surai merahnya tampak sedikit melambai akibat tubuhnya yang melonjak.
Kalian saling tatap satu sama lain. Terus begitu hingga hampir setengah jam kemudian.
Akhirnya kau menghembuskan nafasmu lega.
"Tsukasa-kun.. kau mengagetkan saja..." katamu pelan. Tsukasa hanya tersenyum. "Tapi tampaknya, yang lain tidak terkaget. Kenapa Onee-sama terkaget??" Lanjutnya.
Otakmu mencerna kalimatnya dulu. Butuh waktu sekitar 45 detik bagimu untuk mencernanya. Tiba - tiba wajahmu memerah.
"Mak-maksudku!! Aku-aku tak bisa tertidur!! K-kau tahu kan!! Mak-sudnya!! Ak-aku sedikit gugup-maksudnya!!" Kau makin panik dengan jawabanmu sendiri. Tsukasa terkekeh pelan.
"Kau pasti gugup yah.. yah, aku juga sedikit gugup sih... berbagi kamar denganmu dan Aori-senpai.." jelas Tsukasa.//yes!! Akhirnya ada yang manggil author senpai!! Yes!!//plak
"Jadi.... kau tidak bisa tidur..??" Tanyamu. Tsukasa mengangguk. "Aku juga sih... aku takut hanya ada yang.. 'mengganggu'..." lanjutmu. Tsukasa terdiam.
"Nee.. Onee-sama.." gumam Tsukasa pelan. Kau menoleh. "Bagaimana kalau aku temani Onee-sama tidur??" Lanjutnya dengan senyum yang sedikit mengerikan. "Tidak.. nanti malah kau.. yang 'mengganggu'ku...." jawabmu.
Setelah berdebat sejenak, akhirnya kalian pun bermain catur bersama. Kau yang tidak pandai bermain catur dikalahkan 50 kali oleh Tsukasa dengan mudah. Dan hebatnya, meski beberapa kali kalian bertengkar kecil, yang lain tidak terbangun.
Ketika kau sudah bosan 3/4 mati dengan kata - kata "checkmate" darinya. Kau menoleh pada bidakmu. Bidakmu tepat berada di sekitar sang raja Tsukasa!! Kau dengan ceria, setelah memperhatikan Tsukasa bermain, langsung menjatuhkan si raja. "Checkmate!!" Desismu senang.
Tsukasa tampak melongo beberapa saat. Namun, tiba - tiba, dia tertawa.
"Hei!! Kenapa kamu tertawa sih??!! Aku jelas - jelas menang tahu!!" Serumu kesal. Tsukasa akhirnya menghentikan tawanya. "Maaf... Onee-sama... tapi.. itu kan rajamu. Masa' , Onee-sama lupa..." jelas Tsukasa. Kau menoleh pada papan catur.
Seketika tawamu pun meledak. Tsukasa yang sudah berhenti tertawa, ikutan tertawa lagi. Lalu akhirnya kalian berusaha berhenti tertawa karena teringat yang lain.
"Onee-sama..." gumam Tsukasa. Kau yang masih menahan sisa tawa, menoleh pada Tsukasa. "Kurasa.. begadang denganku semalaman... tidak seru yah.. yah, meski kuharap kau menikmatinya.." jelas Tsukasa. Tiba - tiba suasana jadi serius. Kau menatap Tsukasa sambil terdiam.
"Tidak.." Tsukasa mengangkat kepalanya. Kau berdiri dan menghampiri Tsukasa. Lalu duduk di hadapannya. "Menghabiskan malam denganmu, sungguh waktu yang langka. Tentu saja aku menikmatinya.. maksudku, kapan lagi bisa seperti ini.." jelasmu, mengacak rambut Tsukasa.
"Benarkah Onee-sama, menikmatinya...??" Tanya Tsukasa. Kau mengangguk sembari tersenyum. Wajah Tsukasa langsung cerah dan memelukmu dengan erat.
"Arigatou!! Onee-sama!!" Serunya riang. Kau kembali mengelus kepalanya. Aduh.. kalian beneran kayak adek-kakak deh.. udah sana!! Jadi adek-kakak aja!!//plak
Tsukasa pun melepas pelukannya. Kau masih tersenyum. "Ano... sebenarnya..." katamu sedikit gugup. Tsukasa menatapmu. "Menghabiskan waktu dengan orang yang kau sukai... adalah waktu yang langka.. kan..?? Tentu saja aku menikmatinya.." lanjutmu. Wajahmu dengan cepat memerah. Tsukasa menatapmu, lantas menghela nafas.
"Onee-sama... kukira kau tidak serius.." lanjutnya. Kalian saling tatap satu sama lain. Lantas terkekeh pelan.
~~~
"Hoaaammm..." author menguap. Menyadari hari sudah pagi. Setelah sholat shubuh tadi, author jadi ketiduran...
"Hmm~~ pagi yang indah ya!! Sayang hari ini harus pulang.. bukankah begitu (Nam-" seruan author terputus melihat beberapa lelaki sedang senyam - senyum sendiri melihat sesuatu.
"Inspirasi terhebat yang pernah kulihat!! Harus kuabadikan!!" Seru Leo pelan. Langsung menyambar pulpen dan kertasnya.
"Hee... enak ya.. dapat bantal tambahan..." sela Ritsu masih mengantuk.
"Ara ara~~ rupanya adek kita sudah besar ya~~" kata Arashi sedikit blushing sambil memeluk lengan Izumi.
"Lepaskan!!" Seru Izumi pelan.
Author masih bingung, kenapa keempat cogan ini terlihat senang. Lantas author menoleh ke futon sebelah. Dan langsung tersenyum.
"Omedeto... (Name)-chan..." kata author ikutan senang. Menyelimuti mu dan Tsukasa.
Yap. Kau dan Tsukasa tidur di futonmu dengan tangan saling menggenggam. Author tentu saja tidak tahu apa yang terjadi semalam. Namun, setidaknya author tahu, kau telah bergerak dengan caramu sendiri.
Setidaknya, pagi ini diawali dengan kebahagiaan author, Leo, Arashi, Ritsu, dan Izumi di kamar kecil kita. Author dan keempat cogan diatas pun mengabadikan momen ini dengan kamera.
Yaah.. kuharap-ralat-kami harap, (Name)-chan dan Tsukasa tidak keberatan... kalau kami membagi momen ini... di sosmed~~☆☆
~~~
WAHAHAHAHA!!!
Huft... tenang author...
Waktu itu, ibunya author sempat nanya pada author, "Dek, punya akun wattpad??" Author pun ngangguk.
"Mama gak ngerti cara makenya." Lanjut ibu author. Waktu itu author cuma ketawa aja.
Sekarang author ngerti...
Sudahlah, hentikan curhatan ini..
Yap!! Kritik dan saran sangat diperlukan.
Cerita ini masih berlanjut lho~~☆☆ masih ada perasaan seseorang yang menggantung di udara untuk diselesaikan~~☆☆
Sampai ketemu di chapter berikutnya~~☆☆
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro