Day-16
Jessy datang lagi. Tentu saja ke mimpiku.
Kali ini dia meronta-ronta minta ditolong. Menyeramkan. Padahal dia sudah meninggal. Dia terus-terusan berteriak menyebut nama Lucky. Siapa itu Lucky? Apakah mungkin Lucky adalah komplotan Timmy?
Ah, mustahil. Mimpi tetaplah mimpi. Hanya khayalan saja. Seharusnya, tidak kupusingkan masalah ini.
Aku bahkan tidak masuk ke sekolah. Tadi Kanya dan Poppy datang ke rumahku, kata mereka, dia mencariku. Aduh, gara-gara ini, aku jadi tidak bisa bertemu dengan dia kan! Menyebalkan!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro