Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Day 20 (Final)

"Kita perlu bicara." Kata Torri.

"Aku tidak ingin bicara denganmu tentang kau dan Damen, kalau kau mau tips kencan kau mendapatkan orang yang salah." Kata August lalu berbalik meninggalkan Torri.

"Aku tidak akan pergi ke pesta reuni itu dengan Damen atau siapapun." Kata Torri. August berhenti. "Aku tidak akan datang ke pesta itu." Kata Torri lagi.

"Kenapa?" Tanya August.

"Aku harus membantu ibuku dengan suatu hal." Kata Torri berbohong. Lalu ada jeda. "Aku hanya ingin keadaan kita seperti dulu, saat kau masih sahabatku dan peduli denganku. Aku ingin kita kembali normal." Kata Torri.

August tertawa ringan, "kau selalu sahabat terbaikku, Torri." Kata August lalu merangkul pundak Torri dan jalan kembali ke kelas. 'Masalah selesai'. Pikir Torri.

---

Hari ini harinya, semua murid berdandan rapi berkumpul di aula sekolah, menikmati malam ini. Termasuk August, Damen, dan Bodhi. August mengundang mereka. Damen tampak gelisah dari tadi, ini hari terakhir Torri ada disini, besok pagi Torri sudah berangkat.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Bodhi pada Damen.

"Yeah, aku baik-baik saja." Kata Damen.

August sibuk berkumpul dengan Vicky dan murid popular lainnya. Damen tidak tahan lagi.

"Ada hal penting yang harus kukatakan pada kau dan August." Kata Damen.

"Tentang apa?" Tanya Bodhi, tapi Damen sudah masuk ke kerumunan orang dan menarik tangan August.

"Kenapa Torri tidak datang?" Tanya Damen.

"Katanya dia harus membantu ibunya." Kata August.

"Yah, kau idiot untuk mempercayai hal itu." Kata Damen.

"Apa maksudmu?" Tanya Bodhi.

"Torri akan pindah, ok? Besok pagi dia sudah pergi, aku tidak tahu kemana." Kata Damen. Bodhi dan August menunjukkan ekspresi terkejut yang sama seperti yang ditunjukkan Damen saat Torri bilang dia akan pindah.

"Tunggu, apa? Kau serius?" Kata August.

"Apa aku ada alasan untuk bohong pada kalian?" Tanya Damen.

"Kita harus kerumah Torri sekarang." Kata Bodhi.

Mereka bertiga lari keluar sekolah dan langsung naik ke mobil Damen. Mereka sampai di rumah Torri, tapi semua lampu sudah padam. Bodhi mengetok pintu. Tidak ada yang menjawab. August malah berputar ke sisi rumah Torri dan meneriakkan nama Torri kuat-kuat.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Torri. Mereka semua berkumpul, dengan heran.

"Torri? Aku kira kau sudah pergi, rumahmu benar-benar tidak bersuara." Kata Bodhi.

"Keluargaku tidur lebih cepat, aku hanya keluar sebentar membeli sesuatu." Kata Torri sambil menunjukkan kantong plastik yang dibawanya.

"Kenapa kau tidak katakan padaku kalau kau mau pindah?" Tanya August.

"Karena ini, bagaimana kau tega meninggalkan Vicky disana dan datang kesini? Dan Damen, aku tidak menyangka kau akan mengatakan hal ini secepat ini." Kata Torri.

"Kau akan pindah!" Kata Bodhi.

"Yeah." Kata Torri.

"Selamanya atau sementara?" Tanya August.

"Belum tahu." Kata Torri sambil mengangkat bahunya. "Dengar kalian semua satai saja, kita akan ketemu lagi. Yah, suatu hari nanti." Kata Torri, sambil jalam mendekati pintu rumahnya. "Ini hanya perpisahan sementara." Kata Torri. Damen mendekati Torrid an memeluknya sekilas, lalu Bodhi juga.

"Semoga kita ketemu lagi." Kata Bodhi.

"Sampai jumpa Torri." Kata August sambil memeluk Torri.

"Terima kasih kalian. Kembalilah ke pesta itu, jangan menyia-nyiakan jas keren kalian di tempat seperti ini." Kata Torri lalu masuk kedalam rumah. Mereka bertiga masih berdiri di depan rumah Torri sejenak. Lalu naik ke mobil Damen, mereka tentunya tidak kembali ke pesta itu, mereka pulang kerumah masing-masing. Beberapa bulan ini menyenangkan, tapi ada saatnya berpisah dan ada saatnya bertemu.

Pagi ini, August masuk kekelas, rasanya Torri masih ada disini, hanya saja dia tidak ada disini. Bahkan setelah jam pulang, Damen dan Bodhi juga merasa sepi tanpa Torri.

---

Disisi lain Torri sudah sampai di rumah barunya, mereka mulai memindahkan perabotan ke dalam rumah. Saat semuanya sudah tertata rapi, Torri keluar rumah sebentar, walaupun hari sudah gelap. Torri jalan-jalan mengitari rumahnya, melihat keadaan sekitar. Ada halte dekat rumah Torri, Torri duduk disana, lalu sesuatu mengelus kaki Torri. Seekor kucing. Torri mengangkat kucing itu.

"Hey, hey." Kata seseorang terengah-engah sambil membungkuk lalu menunjuk kucing itu. Torri melihat ke arah orang itu lalu ke kucing itu.

"Ini kucingmu?" Tanya Torri. Orang itu mengangguk, lalu menegakkan badannya dan menarik nafas dalam. Orang itu duduk disamping Torri. Torri melihat orang itu, tampaknya dia seumuran. Torri menyerahkan kucing itu ke pemiliknya.

"Aku mencarinya dari tadi. Terima kasih sudah menemukannya." Kata orang itu.

"Kucingmu yang mendatangiku." Kata Torri. Orang itu hanya tesenyum dan jalan pergi tapi baru beberapa langkah orang itu berbalik lagi.

"Aku tidak pernah melihatmu disekitar sini, kau orang baru?" Tanya orang itu.

"Yeah, aku baru pindah tadi pagi." Kata Torri.

"Siapa namamu?" Tanya orang itu.

"Torri Candace, kau?" Tanya Torri.

"Ludwig." Kata orang itu. "Kau suka kucing?" Tanyanya lagi.

"Memangnya siapa yang tidak suka kucing?" Kata Torri.

***

End

Makasih buat semua orang yang udah menghabiskan waktu baca "Diary Of A Player" :3

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro