Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Day 14

"Torri sahabatku, aku berhak tau apa yang menganggunya." Kata August menuntut.

"Kalau kau sahabatnya kenapa dia tidak cerita padamu? Kenapa kau harus tanya? Kalau kau cukup dekat dengan Torri dia akan menceritakan semuanya padamu. Bukti kau tidak tahu apa yang salah dengannya artinya kau tidak pantas menjadi sahabatnya, dan Torri tidak cukup mempercayaimu untuk menyimpan rahasianya. Dan kalau Torri tidak mempercayaimu berarti aku juga tidak akan mengatakan apapun padamu." Kata Damen tajam dan dingin.

"Whoa, kalian berdua harus santai." Kata Bodhi. "August, duduklah. Damen hentikan tatapan sok mematikanmu." Kata Bodhi.

August membuang muka dan duduk dengan kasar, Damen duduk di depan August dan Bodhi hanya berdiri disamping meja.

"Biar ku perjelas, kau pernah dekat dengan Torri. Lalu terjadi masalah dan kalian tidak bertemu satu dan lain?" Tanya August. Damen hanya menangguk. "Jadi pertanyaanku, saat kau bilang kau pernah dekat dengan Torri, maksudmu seberapa dekat?" Tanya August.

"Cukup dekat." Kata Damen.

"Teman baik? Sahabat? Pacar?" Tanya August. Bodhi sekarang duduk di sebelah August, menunggu jawaban Damen. Mereka berdua menatap Damen mengintimidasi, menuntut penjelasan. Damen menghela nafas pasrah.

"Yang ketiga." Kata Damen.

"Aku punya banyak waktu. Mulailah bercerita. Jangan lewatkan sedikitpun detailnya." Kata Bodhi.

Jadi Damen menceritakan semuanya dari awal. Tentang bagaimana dia bertemu dengan Torri. Saat itu mereka masih kecil, mereka sudah berteman selama bertahun-tahun. Mereka selalu melakukan semua hal bersama, lalu satu hari dia menyatakan perasaannya pada Torri, dan Torri membalas perasaan itu. Tentang bagaimana dia memberi kejutan di setiap ulang tahun Torri. Tentang seberapa besar kesukaan Torri terhadap macaroons dan ketakutan tak beralasannya pada angin sepoi-sepoi malam hari. Tentang bagaimana saat itu Torri pernah sakit parah dan dirawat sampir sebulan di rumah sakit, saat itu Damen sendiri merasa seperti nyawanya dikuras sedikit demi sedikit. Tentang bagaimana Torri selalu tertawa, bahkan pada hal yang tidak lucu dan tidak masuk akal, tentang bagaimana Torri yang selalu tersenyum pada setiap keadaan. Tentang seberapa bahagianya dia saat Torri di sekitarnya. Tentang bagaimana Torri memeluknya dan membisikkan kalau Torri juga mencintainya, saat itu rasanya tidak nyata rasanya seperti mimpi, tentang bagaimana jantungnya tidak bisa berhenti berdebar, seolah seluruh kebahagiaan itu mengalir di pembulu darahnya, saat itu.

Dan bagaimana dia berusaha keras menentang kehendak ayahnya untuk tetap di sisi Torri. Tentang bagaimana ayahnya mengatakan kalau masa depannya akan kacau kalau dia terus menghabiskan banyak waktu dengan Torri. Tentang seberapa tak berdayanya dia dihadapan ayahnya. Tentang bagaimana dia meninggalkan Torri tanpa sepatah katapun. Tentang bagaimana dia mengutuk dirinya sendiri karena hal itu.

August dan Bodhi hanya menatap Damen, mereka tidak tahu apa yang harus dikatakan. Mereka melihat Damen, dari sorot mata Damen, mereka tahu seberapa besar Damen mecintai Torri, dan Torri juga mencintainya.

"Apa kau mencintainya? Sampai sekarang." Tanya August.

Damen terdiam sejenak, "Aku masih menyayagninya, tapi sebagai teman lama. Hanya itu." Kata Damen.

"Kenapa kau tidak mencobanya sekali lagi? Mungkin ini kesempatan keduamu untuk bersamanya. Aku tahu dia belum sepenuhnya melupakanmu." Kata August.

"Tidak bisa. Pertama, aku tidak memiliki perasaan yang sama seperti dulu. Kedua, aku akan membantu Bodhimendapatkan Torri." Kata Damen. Sukses membuat August membelalak.

August menatap Bodhi, "Serius, kau benar-benar menyukai Torri?" Tanya August.

Bodhi masih diam dari tadi, hanya terus menatap mata Damen. "Aku memang menyukainya, tapi aku tidak yakin Torri akan membalas perasaanku. Terutama setelah mendengar ceritamu tadi. Aku tahu kau dan Torri belum sepenuhnya melepaskan perasaan itu." Kata Bodhi, datar.

"Ya, itu benar. Itu juga kenapa aku akan membantumu mendapatkan Torri, jadi aku bisa melepaskannya seutuhnya." Kata Damen.

Bodhi tampak berpikir, tentu saja ada kemungkinan kalau Damen justru semakin menyukai Torri.

"Sejujurnya, kurasa membuat Torri menyukaimu itu tidak susah." Kata August. Mengingat kembali hari itu dimana Torri tidak menyangkal saat August mengatakan kalau Torri menyukainya. "Kau cukup menjadi dirimu saja dan terus berada disisinya dalam kondisi apapun." Kata August.

Damen mengangguk setuju. "Ya, itu benar. Tapi karena sekarang dia bertemu denganku dan dia tahu aku temanmu aku ragu dia akan kesini lagi." Kata Damen pada Bodhi.

"Jadi apa yang harus kita lakukan?" Tanya Bodhi.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro