Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

19. Awal Masalah

Merelakan adalah bagian terhebat namun juga pil pahit yang harus di telan ketika tali asmara harus di lepaskan.

***

Sarah melihat beberapa baju yang sudah dia siapkan, mengingat tentang baju dia menatap satu kemeja yang dulu dia gunakan saat pertama kali bertengkar hebat di tempat umum. Saat itu Sarah baru saja sembuh setelah mengalami keguguran anak ke tiganya dan di sinilah pertama kali masalah selalu datang kepadanya dan juga Rangga.

Flash Back :

"Sayang aku pergi dulu ya," ujar Rangga kepada Sarah yang masih sibuk di depan laptopnya pagi itu.

"Iya, hati-hati ya." Sarah menjawab dengan nada datar dan melihat suaminya yang sedang asik dengan ponselnya, entah mengapa rasanya dia dan Rangga sudah sangat jauh meski mereka tinggal satu atap. Tidak ingin larut dalam suasan buruk hatinya Sarah kembali fokus kepada layar laptopnya.

Malam menghampiri dan Rangga belum juga kembali, biasa jika Rangga akan lama jaga di Rumah Sakit tiba-tiba suaminya itu pasti sudah menelponnya namun sekarang hal itu tidak lagi pernah terjadi, Sarah tahu ada yang salah dengan Rangga belakangan ini tapi kenapa ? Apa yang salah darinya ? benarkah Rangga di luar sana memiliki wanita lain ? semua pertanyaan itu muncul dalam benak Sarah. Tiba-tiba kecemasan menghampirinya, dia merasa tercekat dengan pemikirannya itu.

Tidak ingin menunggu jawaban terlalu lama, Sarah mengganti pakainnya dengan kemeja santai yang sampai selututnya lalu menggunakan celana berbahan kain. Sarah membawa anak-anaknya bersama satu pengasuh mereka ke rumah kakanya Fara, dia berkata ada urusan mendesak dan tidak lagi menjelaskan detail kegelisahan hatinya.

Dari rumah Fara dia mengemudikan mobil menuju rumah sakit tempat Rangga bekerja, perlahan langkah ragu yang Sarah lakukan saat ini membawanya ke depan ruangan Rangga. Seorang suster yang mengenalinya langsung menyapa Sarah.

"Bu Sarah ada apa ke sini bu ?"

"Eh suster, oh ini saya mau bertemu dengan suami saya. Dokter Rangga ada kan di ruangannya?"

Suster itu jelas terlihat bingung juga terkejut "Maaf Bu Sarah tapi, Dokter Rangga sedang cuti dari dua hari yang lalu." Sarah terdiam tanpa bisa menjawab apapun, jelas sekali suaminya itu semalam berangkat kerja dan juga pulang malam hari dan hari ini juga masih sama. Apa yang Rangga lakukan di belakangnya ?

Sarah memegang kepalanya lalu tanpa berbicara apapun dia segera pergi, tentu Sarah langsung pergi. Apa yang bisa dia jelaskan kepada perawat itu ? bisa-bisanya sebagai seorang istri dia tidak tahu jika suaminya sedang mengambil cuti.

Sarah mengemudikan mobilnya ingin kembali ke rumah dan menjemput anak-anaknya kembali. Namun ponselnya berbunyi dan itu adalah panggilan dari Selin, dia segera mengangkatnya.

"Ya Sel," jawab Sarah langsung.

"Lo di mana Sar ? gue lihat Rangga nih lagi di Club kayanya lagi party gitu sama teman-temannya. Lo ke sini deh, lo liat sendiri."

"Club mana ?" pertanyaan itu sekaligus menutup telpon dari Selin dan Sarah pun mengemudikan mobilnya ke Club malam yang di katakan oleh sahabatnya itu. Perlu waktu dua puluh menit untuk Sarah sampai di sana, dia menelpon Selin agar mereka bisa bertemu. Selin bersama Roby memang sedang menghadiri acar dari teman mereka di Club itu dan betapa mereka terkejut melihat Rangga ada di sana tapi tidak dengan Sarah.

Sarah berjalan dengan hati-hati membelah kerumunan manusia di Club itu, hingga dia benar -benar melihat suaminya sedang duduk di sebuah sofa panjang bersama beberapa temannya dan yang membuat Sarah geram adalah tangan seorang wanita yang sedang berada di atas paha suaminya itu.

Dari jauh Sarah melihatnya tanpa Rangga sadar jika Sarah sudah di sana. Sarah mendekat lalu mengambil satu gelas besar minuman yang ada di meja dekat Rangga menyiram wajah suaminya dan juga wanita di sebelahnya itu.

"Sarah !" Rangga terkejut dan dia melihat Rangga sudah mengganti kemeja kerja yang ia pakai dari rumah tadi dengan kemeja casual.

"Kalau kamu mau have fun sama wanita lain bilang dong, gak kaya gini caranya." Setengah mati Sarah menahan air matanya serta sesak yang sangat menyiksa dia. Rangga berdecak dan orang-orang di sekitar mereka melihat adegan itu tentunya.

"Wanita apa ? kamu gak lihat aku sama teman-teman ku. Aku juga sudah bilang sama kamu kalau mau pergi dengan Fajar juga Tomi. Aku ajak kamu tapi kamu gak mau, kamu kenapa sih ?" Sarah berdecak, sepertinya Rangga sudah membuat dia seolah-olah pikun dan lihat kembali dia yang salah di sini.

"Ayo kita pulang," ajak Rangga sambil menggandeng lengan istrinya itu.

Sarah yang emosi menghentakkan tangan Rangga begitu saja namun dia mengikuti kemauan suaminya. Mereka memang perlu berbicara entah kedepannya akan baik-baik saja atau tidak tapi Sarah tahu ini adalah cobaan dalam rumah tangganya dan dia harus bisa melewati ini semua dengan baik. Mereka memiliki dua anak yang masih sangat kecil, dan juga Sarah sepenuh hatinya mencintai Rangga.

Di dalam mobil Sarah hanya diam saat Rangga menyetir mobil, begitu juga Rangga hingga mereka sampai di rumah mereka.

"Apa yang kamu lakukan Sarah ? aku tahu kamu sedang lelah dengan cobaan yang baru kita alami, kamu belakangan selalu seperti ini. Mengabaikan ku, dan hanya diam dengan dunia mu sendiri. Aku sudah mengatakan kepada mu kalau aku cuti dan aku sudah mengajak kamu untuk keluar tapi kamu selalu bilang sibuk."

Sarah masih diam dia yakin Rangga tidak pernah mengatakan jika pria itu mengambil cuti, alasan ini lagi yang menjadi kartu Rangga. Dia menahan getaran tangis yang sepertinya akan keluar jika dia tidak bisa menahannya.

"Kalau aku enggak mau kamu bisa kasih penjelasan sama aku kan ? kamu mau pergi dan butuh waktu sama teman kamu, atau kamu bisa bilang sama aku sifat yang enggak kamu suka dari aku dan kamu udah gak tahan. Aku bisa coba perbaiki Rangga bukan seperti ini."

"Kamu gak sadar atau bagaimana ? aku sudah berulang kali bahas kalau aku mau kamu ikut sama aku keluar."

"Ya tapi kan aku gak mau karena anak-anak, gak mungkin aku pergi sama kamu sampai larut malam seperti ini sementara anak-anak kita di rumah. Kita sudah jadi orang tua Rangga, bukan tempatnya kamu atau aku lagi pergi-pergi dan nongkrong seperti ini."

"Udah deh Sar aku capek ngomong sama kamu ! gak akan ada habisnya. Apa sih yang kamu tahu selain naskah-naskah fiksi kamu itu."

Sarah menutup mulutnya tidak percaya, selama ini Rangga tidak pernah mempermasalahkan tentang pekerjaannya tapi kenapa sekarang ini menjadi masalah. Tidak terima dengan hal itu Sarah menarik lengan Rangga dengan kasar.

"Coba bilang sama aku sejak kapan tulisan aku jadi masalah buat kamu ?"

"Gak usah di bahas, kalau aku bahas yang ada kamu makin sakit hati." Rangga melangkah pergi dengan santainya seolah dia mengejek Sarah.

"Jawab aja gak usah menghindar, dari awal kita pacaran kamu tahu apa keinginan aku. Kamu tahu pekerjaan aku sebelum kita memutuskan menikah, kenapa sekarang jadi masalah sama kamu."

"Aku bosan setiap malam nunggu kamu di kamar, aku bosan yang kamu perdulikan hanya tentang naskah kamu, Aku bosan setiap saat topik pembicaraan kita hanya tentang tulisan kamu dan juga anak-anak. Kamu gak pernah tahu kan kebosanan itu ? Dan sekarang kamu mulai melupakan semua ucapan ku, bahkan kamu lupa tadi pagi aku minta kamu buatkan aku teh, aku tahu kamu sibuk dan silakan kamu lanjutkan saja, itu sebabnya aku butuh keluar dari rumah ini sejenak, tapi kamu tenang aja aku pastikan tidak ada perempuan lain yang aku sentuh. Aku cukup tahu diri menjadi suami, tidak seperti kamu."

Flash Back off ::

Sarah menutup mata, dia duduk di pinggiran ranjang. Air mata mulai menetes perlahan dan dia segera menghapusnya. Di lihatnya ke arah pintu karena tadi jelas dia mendengar seseorang mendekatinya namun ternyata tidak ada siapa pun. Sarah berpikir pasti tadi ibunya atau Fara, tetapi mereka enggan mendekat saat melihatnya sedang sedih seperti ini.

Bersambung...

Yang mau baca lanjutannya karena gak sabar nunggu di sini, bisa langsung ke Karyakarsa ya...🥰 Cari saja nama akun penulis Nadra El Mahya atau ketik judul di pencarian ❤️

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro