Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

12: Hospital

Han, Renjun, Jaemin, Seungmin, Felix, Sanha, Jinyoung, Haechan, Hyunjin, Chaewon, serta Somyi melangkah dengan terburu-buru di koridor rumah sakit. Ekspresi panik terlukis jelas di wajah mereka semua, menandakan kekhawatiran yang tiada tara.

Tak lama kemudian, mereka telah sampai di ujung koridor, tempat di mana Jeno dan Ryujin tengah menunggu mereka.

Ryujin mengetuk-ngetukkan jemarinya pada pinggiran kursi besi yang ia duduki. Otaknya berpikir keras, menyusun potongan puzzle yang ia temui.

Cahaya matahari perlahan mulai redup, digantikan oleh sang bulan yang kini telah bersinar. Tanpa disadari, siang telah berganti malam.

"Jen, kok bisa Rachel kecelakaan gini?!" Chaewon menarik kerah pakaian Jeno, memandangnya penuh dengan amarah.

Jeno hanya menggelengkan kepala kuat. Sejujurnya, Jeno tidak tahu. Pikirannya masih tetap berfokus pada Rachel yang masih menjalankan operasi di dalam sana. Sama seperti hal nya yang lain, Jeno juga masih terkejut dengan apa yang terjadi. Ia masih mencoba untuk mencerna kejadian demi kejadian yang muncul.

"Dia kecelakaan bukan salah Jeno." Ryujin mengangkat suara. Diliriknya Chaewon yang masih menggenggam kerah baju milik si pemuda.

"Lo tau apa?" Somyi mendengus.

Dibalas dengan senyuman lembut di bibir Ryujin. "Nggak ada sih. Lagian gue cuma orang lewat di sini," sahutnya, beranjak dari duduk. "Kalau gitu, gue balik dulu. Kerjaan gue masih banyak."

Ryujin hendak melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat tersebut, namun pergelangan tangannya ditahan oleh seseorang, yang otomatis juga menahan pergerakan langkah bagi Ryujin. Mau tak mau, Ryujin membalikkan tubuhnya pada si penahan, dan mendapati Han berdiri di dekatnya dengan pandangan memohon.

Lagi, Ryujin hanya melukiskan sebuah senyum lembut sebelum akhirnya melepaskan genggaman Han pada pergelangan tangannya kemudian pergi dari tempat tersebut tanpa mengucapkan satu patah kata pun.

Memang Shin Ryujin sekali.

"Som, apa-apaan sih? Dia peluang kita buat nyelesain semua masalah ini!"

Seungmin mengerutkan keningnya. "Maksud lo, dia yang bisa nolong kita?"

Han mengangguk, dan kembali menatap Somyi. "Satu-satunya penolong buat kita udah pergi. Terus gimana lagi? Mau lo Jaemin ilang lagi kayak waktu kemaren?!"

"Han, udah sih." Chaewon menengahi. Ia menjauhkan Han yang tampak telah mengepalkan tangan serta menahan emosi nya yang siap meledak kapanpun

"Lebih bagus kalau dia gak ikut campur."

Kekesalan Han semakin memuncak. Ia menggertakkan giginya. "Maksud lo apa?!"

"Dia orang asing. Lo gak tau asal-usul dia. Dia aneh. Lo masih berharap bantuan dia? Mikir."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro