Imperium Puitik
angin
rerintik gerimis
daun nyiur yang menari
aku yang sendiri dalam tiraniku
sepertinya tidak saling bertegur sapa
aku termangu dalam ilusi naifku
rerintik gerimis menangisi matahari yang semaput di ujung senja
daun nyiur bergembira merayakan musim panen tiba
angin mendongeng pada gunung yang murung
semua bertemu dalam aksara yang tertata menjadi bait-bait puitis
harmonis manis tak saling berdebat
dalam imperium puitik yang asik.
kamarku_30012017
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro