Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 2 : seminggu pertama

Aku bingung dengan semua kajadian yang begitu cepat. Ntah ini hanya mimpi atau bukan, tapi aku masih belum bisa percaya ini. Menjadi pacar seorang kapten basket yang terkenal di seluruh sekolah. Sedangkan aku tidak ada yang mengetahui apakah aku ada atau pun tiada. Hariku berubah seketika itu juga. Banyak yang memandangku dengan tatapan tidak percaya dan juga tidak senang. Tak jarang aja yang menjegalku. Tertawa, melihatku sinis dan juga membicarakan ku.

Gosip tentang Dewa memacari seorang gadis cupu tersebar dengan cepat dalam hitungan detik. Saat aku tiba di kelas banyak sekali tulisan dan sampah sisa makanan ringan tertumpuk di mejaku. Banyak cacian dan makian oleh orang orang yang tidak menyukai kabar itu.

Aku menangis! Mengapa ini terjadi kepadaku. Apa salahku? Ini juga membuatku syok! Ini terjadi begitu cepat bahkan aku tidak tahu apakah cowok itu serius mengatakan itu padaku.

Perlahan aku menghapus air mataku yang mengalir tanpa henti. Aku membersihkan sampah itu, banyak sekali suara dari luar kelas mencaciku bahkan menghina ku. Bukan hanya yang dari luar kelas saja. Teman sekelasku pun cuma bisa berbisik menjelek jelekanku.

Saat itu Jeno sedang tidak turun sekolah karena dia harus pergi mengikuti perlombaan panah tingkat nasional di Malang. Sebelum selesai aku membersihkan kotoran yang ada di atas mejaku, Cowok yang membuat ku seperti ini datang. Dia menarik tanganku dan membawaku pergi. Dia menatap keseluruh siswa dan siswi yang ada di sepanjang jalan dengan tatapan sinis dengan penuh amarah. Seperti biasanya Dewa dikenal sebagai Singa di SMA Nusa Bangsa. Siapapun yang berani membangunkan nya dia tidak akan mengampuni orang itu. Dan sekarang dia mencoba menahan itu. Dia memang marah tapi dia tidak akan melukai siapapun.

Kami sampai di bawah pohon besar tempat Miss-K tinggal. Dia menghapus air mataku, dia juga mengambil sebotol air yang ada di dalam tasnya. Dia menyiramkan air ke tanganku yang kotor karena sampah sisa makanan yang tadi aku bersihkan. Dia mencoba menenangkan ku dengan senyuman dan gelagaknya yang lucu.

"Sudah lah jangan menangis! Ini salah ku. Aku akan tanggung jawab. Tenang saja Lucas NCT ada bersamamu! Dia tidak akan membiarkan satu orang pun mengganggumu" cowok itu bertutur kata lembut dan mengelus rambutku dengan senyuman manis terpamapang di wajahnya

"Tersenyumlah! Kalau lo masih menangis gue akan pergi kesana dan menghambur seisi sekolah!" Dengan candaan ingin mengobrak abrik sekolah agar aku berhenti menangis.

"Jangan! Gue gak mau lo dapat masalah karena gue!"

"Lo gak mau gue buat masalah? Tapi ada syaratnya?"

"Syarat?"

"Ya sayarat! Yang pertama lo harus bilang kalau gue mirip Lucas NCT!..."

"Lo bilang lo mirip Lucas?"

"Iya... apa lo gak tahu? Siapa sih Lucas NCT di sekolah ini? Ya gue lah"

"Yang kedua, lo gak boleh nolak saat gue ajak makan bersama dan sebaliknya! Yang ke tiga, gue akan terus antar jemput lo! Yang ke empat, sekarang lo pacar gue! Apapun yang terjadi pada lo, gue yang urus. Lo ngerti gak. Lo adalah pacar nya Lucas NCT"

"Apa ini sungguhan? Gue gak mimpi kan? Tapi gue harap ini hanya mimpi!"

Cowok itu terlihat kesal dan mencubit pipi ku " ish lo itu gak mimpi! Ini nyata"

"Aaww, sakit" aku memegang pipiku yang memerah karena cubitan itu.

"Sekarang lo percaya kan ini nyata!"
Aku hanya mengangguk mengiyakan.

Kring... kring...kring...

Bel masukan telah berbunyi. Aku dan cowok itu pergi dari tempat itu. Dia tepat berada di sampingku dan memasukan tangannya ke kantong saku celananya. Dengan tatapannya yang sinis dan tampang seperti seorang Vampir yang siap menghisap darah manusia dia mengawalku ke kelas. Aku duduk di kelas 11 MIPA 1, aku dikenal sebagai cewek hantu karena jarang untuk bersosialisasi dengan teman teman sekelasku. Tapi aku bukan nya tidak sama sekali punya teman aku punya teman ada Zera dan Juga Laras bahkan aku memiliki teman cowok bernama Jeno.

Cowok itu mengantarku sampai ke dalam kelas. Saat itu sudah terdapat bu Murni selaku walikelas Dewa di kelas 12 MIPA 1. Dewa dikenal sebagai anak kesayangan bu Murni dan satu satunya dari siwa MIPA yang nakalnya seperti anak IPS. Dia memang nakal tapi jangan remehkan otaknya, dia adalah murid terpintar di sekolah ini. Dia selalu mendapat peringkat 1 untul seluruh murid di SMA Nusa Bangsa dengan nilai nyaris sempurna.

"Maaf Bu. Tadi aku pinjam anak murid ibu yang ini, tolong jangan marahi dia atau menghukum dia. Dia tidak bersalah! Ku mohon bu"

Bu Murni yang sudah malas berurusan lagi dengan anak didiknya itu mengiyakan apa yang dimintanya.

Seriap hari cowok itu mengantar dan menjemputku pulang dengan motor metiknya itu. Dan dia juga selalu datang ke kelasku untuk membawaku ke kantin. Dia mengenalkan ku kepada teman temannya. Teman temanya menyambutku dengan baik. Mereka tidak peduli aku ini seperti apa. Mereka tidak memandang siapapun dari segi fisik ataupun harta. Aku senang melihat semuanya menerimaku.

Pernah suatu hari, mantan pacar Dewa, Tasya berada di tempat yang sama dengan ku dan juga Dewa. Dia menatap kami dengan sorot mata yang merendahkan. Dia bahkan sempat menjelekan Dewa di depan semua orang yang ada di kantin. Amarah Dewa sebenarnya sudah di ujung tanduk tapi dia menahannya karena teringat syarat yang dia ucapkan dan selalu aku laksanakan.

"Lihatlah... lapas dari gue dapat cewek cupu seperti dia... tapi dilihat lihat mereka cocok. Cowok miskin dan cewel cupu yang miskin. Hahaha..."

"Eh... lo jangan asal bicara ya... kalau lo tahu aja yang sebenarnya dari Dewa lo gak akan pernah mau ngelepasin dia!" Teriak Barga yang ada di belakang Tasya bersama pacarnya Siska.

Tasya hanya terdiam dia paling tidak suka dengan Barga karena dia tidak akan bisa menang jika bedabad dengannya karena Tasya sangat tidak suka kalau dia itu kalah.

Sontak sorotan mata Dewa mengarah ke arah Barga. Barga yang melihatnya tertunduk dan kembali ke tempat duduknya.

Tidak mau membuat masalah, Dewa mengajakku untuk segera pergi dari sana. Dia terlihat sangat menahan amarahnya. Tapi aku bertanya tanya apa yang di katakan Kak Barga tadi. Dia bilang bahwa jika dia tahu kebenaran dari Dewa? Aku ingin sekalai menanyakan itu kepadanya tapi dia terlihat seperti tidak ingin di ganggu. Ya sudah aku tidak bertanya. Aku akan menanyakannya kapan kapan aja saat dia tenang.

"Aku hanya bisa mengantarmu sampai sini saja!" Dia langsung pergi tanpa menunggu jawaban dariku.

Aku sunggu khawatir apa yang akan dia lakukan. Aku mengikuti kemana dia pergi. Tapi dia selalu pergi ke tempat yang sepi itu. Ya itu tempat dimana Miss-K nya Nusa Bangsa berada. Dibawah pohon tua yang rindang.

"Aaaaaa...."

Cowok itu berteriak, mengeluarkan semua tekanan dan amarah yang dia tahan tadi. Dia benar benar marah dia bahkan berteriak sebanyak 5x tadi. Tapi setelah itu dia menyenderkan tubuhnya ke pohon itu dengan wajah yang sangat kecewa. Sepertinya dia masih sangat menyayangin Tasya dan tak menyangka kalau Tasya melakukan ini kepadanya. Dia benar benar kecewa. Aku bisa melihat raut wajah kecewanya. Itu memang sangat menyedihkan.

Ditinggal pas lagi sayang sayangnya itu sangat menyakitkan.

Itu yang di rasakan Dewa sekarang ini.

Kring... kring... kring...

bel masuk sudah berbunyi. Aku masih melihatnya duduk disana sambari memejamkan matanya. Sebenarnya aku gak mau meninggalkannya sendirian di sana tapi aku ingat kalau ini jamnya Pak Warsito. Jadi aku harus pergi dan segera masuk ke dalam kelas.

"Aku masuk dulu. Jangan melakukan apapun yang berbahaya. Aku percaya padamu!"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro