Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 16 : Libur Akhir Tahun

Setelah pembagian rapot, waktunya libur akhir tahun dimulai. Sama seperti biasa, liburan kali ini sama saja seperti hari hari biasa yang dilakukan Dewa. Pergi keluar bersama teman temannya, main basket, main game di ponselnya dan tak lupa makan, tidur dan mengganggu bunda dan Kak Dewi membuat kue didapur.

Perayaan tahun baru benar benar disiapkan oleh keluarga Dewa dirumahnya. Ayahnya mengundang semua rekan kerjanya untuk merayakan pesta kembang api di rumah. Keluarga Tasya pun tak luput diundang oleh ayah Dewa.

Semua orang satu persatu datang kerumah Dewa yang pintunya terbuka lebar untuk menyambut mereka. Sedangkan Dewa yang menatap cermin di kamarnya memuji diri sendiri tanpa memperdulikan orang lain.

"Wah... ketampanan Lucas NCT gak ada yang bisa nyaingin!" Puji cowok itu sambil menyisiri rambutnya.

Kak Dewi yang duduk di ranjang Dewa pun hanya bisa menggelengkan kepalanya seraya melihat adiknya kumat. Cewek itu mengambil ponsel milik Dewa yang tergeletak di ranjang samping nya duduk yang terus menerus berbunyi. Secara tak sengaja Cewek itu melihat pesan yang terdepat nama Barga disana.

Barga : "Bro... gue aja Laras nanti malam. Kita kumpul di tempat biasa ya!"

Pesan itu di buka oleh Dewi. Dewi yang penasaran membuka room chat Dewa dan Braga yang membicarakan Lia sebagai topik utama.

Barga : Dew...lo keknya masih punya kesempatan untuk balikan dengan Lia. Tadi Laras chat bilangnya Lia sangat seneng sampek loncat loncat di atas ranjangnya.

Dewa : Pasti lah... gue gak akan melepas cewek itu semudah gue ngelepas Tasya.

Barga : Lo dah move on sama Tasya,Dew?

Barga : Wah, wah, wah, selamat ya bro. Gue dukung lah lo sama Lia balikan lagi.

Barga : kalau lo butuh bantuan jangan segan ngomong sama gue. Gue dan cewek gue ada untuk bantu lo.

Sebelum selesai membaca semua isi chat itu, Dewa dengan kasar merampas ponsel yang dipegang oleh Dewi dan menyembunyikannya di balik jaket yang iya kenakan.

"Gak ada kerjaan ya, sampai buka hp orang tanpa izin?" Pekik Dewa sambil mengerutkan dahinya yang membuat Dewi bertanya tanya dengan isi chat Dewa tadi.

Tanpa kata kata membalas Dewa, Dewi langsung menarik tubuh Dewa dan mendudukannya di sampingnya. Cewek itu langsung memeriksa denyut nadi adiknya itu dan menempelkan telapak tangannya ke dahi adiknya untuk mengukur suhu tubuh anak itu.

"Suhu tubuhmu normal, nadi mu pun sama? Apa gue gak salah baca pesan Barga tadi?" Gumam cewek itu sambil mengecek semua kesehatan adiknya.

"Lo mantannyaTasya? Dan lo putus sama Lia? Apa gue gak salah baca?" Tanya Dewi bingung sambil menatap dalam adiknya itu.

Dewa berusaha untuk mengalihkan pandangannya  tapi itu menambah penasaran kakak tersayangnya itu. "Apa? Mana mungkin?" Ucap cowok itu ragu dan terbata bata yang membuat Dewi ingin tahu yang sebenarnya terjadi.

Dewa buru buru keluar kamarnya tapi tepat setelah cowok itu baru memegang pegangan pintu, Dewi dengan sigap menahan pintu itu dengan tangannya dan menatap sinis adiknya itu. " lo mau kemana? Jelasin dulu apa yang gue lihat di chat lo dengan Barga" Dewi menatap penuh dengan pertanyaan sampai Dewa tidak bisa berkutik

Cowok itu terduduk di ranjangnya dengan menunduk melihat kakaknya menghakimi adiknya tersebut dengan seratus pertanyaan yang bisa saja beranak banyak. Dewa benar benar tidak tahu mau menjawab apa dan dia pun juga tidak berani menatap kakaknya.

"Lo pernah pacaran sama Tasya? Lo kapan putus sama Lia?" Ucap kak Dewi sambil berkacak pinggang berdiri tepat di hadapan Dewa.

Dewa hanya terus menunduk dan tiba tiba ada telpon masuk atas nama Barga yang membuat keduanya bersamaan menatap ponsel tersebut yang ada di samping Dewa.

Cewek tersebut langsung merampas ponsel itu dan mematikan telpon dari teman adiknya tersebut. "Lo boleh pergi, tapi sebelum itu jawab semua pertanyaan gue"

Dewa yang tak tahan memendam deritanya setelah ditinggal Lia, akhirnya dia menceritakan semuanya dan membuat Dewi benar benar terkejut dan mencari ide untuk memecahkan masalah adiknya dan membantu adiknya agar dapat kembali balikan dengan Lia.

"Lo tau kan, kalau Eyang sayang banget sama Lia? Kenapa lo mutusin dia sih?! Dan cewek gak tau diri itu! Dia cuma mau harta lo aja?!" Pekik Dewi remeh membuat cowok itu menggigit bibir bawahnya sambil berharap kakaknya bisa membuatnya kembali ke Lia.

"Gue tau, Eyang sayang banget sama Lia. Tapi Bunda dan Ayah menjodohkanku dengan Nenek lampi itu (Tasya)." Ucapan Dewa sentak membuat Dewi tertawa melihat adiknya mengelum bibirnya seperti bayi yang lagi ngambek.

Kak Dewi menjatukan dirinya di rajang tepat disamping Dewa dan tertawa lepas  "kenapa lo tertawa? Emangnya ada yang lucu?" Tanya Dewa ngambek.

"Ya, elah, gitu aja dah ngambek, dasar baperan!" Dewi mencibir.

Cowok itu kalau sudah manja sama kakaknya pasti kelakuannya terbanding terbalik 360° dari biasanya. "Jadi mau bantu apa gak? Gue dah cerita semuanya ke lo" tanya Dewa polos.

"Polos banget sih, lo? Masalah kecil kek gini aja gak bisa lo selesai in sendiri?" Tawa Dewi pecah saat melihat wajah bayi yang mulai merengek di sampingnya.

"Iya, gue bantu! Sebenta" Dewi tiba tiba keluar kamar Dewa menuju kamarnya dan kembali lagi secepat kilat mengambil laptop dan ponselnya tak luput cewek tersebut mengambil pulpen dan secarik kertas.

"Lo ngapain?" Tanya bayi besar itu.

Kakaknya itu sibuk membuka situs web tiket pesawat yang membuat bayi besar itu bingung. "Lo ngapain sih, kak?" Tany Cowok itu bingung

"Lo kan tadi minta gue bantuin lo! Ya ini lagi bantuin lo!" Gumam Dewi yang tengah fokus di layar laptopnya.

"Nah, gue dah beli 6 tiket ke Raja Ampat buat lo liburan" Dewi tersenyum lebar.

"Gue gak ngerti?" Tanya polos Dewa

"Astaga! Lo mau balikan gak sama Lia? Dan lo mau gak gue bantu!" Ucap Dewi yang membuat bayi besar itu bingung.

"Sudahlah... urusan Tasya biar gue yang atur. Lo ngumpul aja sama teman teman lo malam ini. Ajak tu Lia, ungkapin perasaan lo. Jangan pedulikan malam ini dirumah ada tamu untuk malam tahun baruan" suruh Dewi

"Oh iya. Akan gue pastikan lo balikan sama Lia dengan liburan ini! Lo lakukan aja apa yang gue suruh!" Cewk itu mendorong Dewa keluar kamar sampai ke garasi motor dan menyuruhnya segera berangkat.

Setelah memastikan Dewa sudah pergi dia merencanakan sesuatu yang tidak bisa diketahui oleh siapapun.

Room Chat

Dewi Lestari : Syid! Misi akan di mulai!"

Rasyid : oke! Misi dimulai

Ntah apa yang direncanakan kedua kakak itu. Tapi dibalik itu ada Rasyid yang tiba tiba mengajak Lia keluar untuk menikmati malam tahun baru di luar hanya mereka berdua tanpa mama dan papa mereka. Sementara Dewi yang mengawasi Tasya dan keluarganya yang ada bersama bunda dan ayahnya di taman belakang, Dewi bergegas memulai rencananya.

Saat sedang membakar jagung di pembakaran, Dewi tiba tiba menghampiri Tasya dan menjatuhkan segelas kopi yang iya bawa dan menumpahkan nya di gaun mahal milik Tasya. "Ups... sorry" ucap nya tanpa bersalah.

"Misi pertama selesai" batin Dewi.

Ayah dan Bunda yang melihat itu beserta keluarga Tasya langsung menghampiri gadis itu dan menyuruhnya untuk mengganti bajunya. Ayah dan bunda terlihat sangat marah, tapi dia acuhkan karena dia sedang menjalankan misi.

Saat pukul 21:39 Keluarga Dewa dan keluarga Tasya berbincang bincang soal perjodohan. Ayah dan Bunda sudah tau kalau Lia dan Dewa putus berkat ucapan Tasya yang membuat kesempatannya semakin bertambah. Tapi itu tidak berlaku oleh Dewi, cewek itu memulai aksinya yang keduanya.

"Ya, elah. Bunda percaya gitu aja sama cewek murahan ini?" Gumam Dewi dengan santainya sambil memainkan ponselnya.

Keadaan seketika sunyi setelah cewek itu mengucap ucapan yang membuat kedua orang tuanya marah dan bertanya tanya soal keberadaan Dewa yang sejak tadi sore tidak kelihatan.

"Dimana Dewa?" Ujar Bunda sambil melihat sekeliling

"Cah Bagus, sedang menikmat malam tahun baru bersama pacarnya" tiba tiba Eyang datang memasuki halaman belakang dan menghampiri Dewi.

"Cah ayu, kamu sudah bilang kan ke adik mu! Kalau dia bisa berdua sama pacarnya" tanya Eyang sambil mengelus punggung Dewi halus dengan senyuman.

"Iya, Eyang"  jawab Dewi senang.

"Uh... sudah lama sekali tidak ketemu sama cah ayuku, Lia! Pantas saja dia gak mau main kerumah, dia lagi bertengkar dengan Dewa ternyata?" Ucap Eyang yang membuat seluruh orang menatap bingung.

"Misi selanjutnya selesai" batin Dewi senang.

"Cah ayu, kapan mereka akan liburan? Barga dan Leo juga ikut bersama mereka kan duk?" Tanya Eyang yang duduk di kursi goyang yang telah disediakan.

"Lusa mereka berangkat, Eyang. Bukan cuma mereka aja yang berangkat, sahabat Lia dan juga pacar Barga juga ikut. Dewi dah siapin tiket sesuai keinginan Eyang" konspirasi yang sangat menyenangkan.

"Baguslah. Kenapa kamu gak ikut dengan mereka, aja Rasyid juga sekalian"

"Eh, Dewi sibuk urus pasien di rumah sakit Eyang, jadi gak bisa ikut" jawab Dewi yang kaget dengan petanyaan Eyang yang menyebut nama Rasyid.

"Ya sudah. Gak papa, Oh iya Dra? Ibuk seneng lihat Dewa dan Lia pacaran! Rasanya sama kayak kamu masih pacaran sama Siska dulu waktu masih awal kenalkan Siska ke ibuk" gumam Eyang yang membuat Tasya yang mendengarnya geram.

Selama pesta malam tahun baru di rumah Dewa tidak berjalan lancar karena ucapan Eyang yang sangat mengejutkan. Sedangkan Dewa dan Lia bertemu di sebuah kafe sebagai tempat nongkrok Dewa dan teman temannya. Mereka menghabiskan malam tahun baru dengan sangat bahagia dan tiba tiba Dewa membuat kondisi canggung di sekeliling teman temannya.

"Lia! Maaf, gue ingin ngomong sesuatu sama lo" ucap Dewa memberanikan diri untuk menghadapi Cewek itu.

Kak Rasyid yang pergi karena ada masalah di kantor membuat nya harus pergi.

Dewa mengajak Lia ke rooftop kafe dan Dewa mengungkapkan apa yang ada di dalam hatinya. Saat semua orang menghitung mundur dan saat kembang api meledak disitulah kedua pasangan itu kembali bersama, teman teman mereka yang melihatnya bersorak kencang membuat Dewa dan Lia terkejut senang.

Setelah kejadian semalam, liburan akhir tahun Dewa berjalan dengan lancar berkat Kak Dewi dan Eyang. Dewa dan teman temannya menikmati indahnya panorama di pantai Raja Ampat, mereka membuat kenangan tak terlupaka, semua berjalan lancar sesuai rencana dan tak ada kesedihan di antara mereka.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro