Dew (6)
kepada dew dalam napak tilas...
sepanjang jalan setelah jumpa yang kikuk
pintu kelasmu saksi semua
senyum vanilla yang menyapa itu
perlahan menjatuhkan hatiku sedemikian dalam
lalu sisanya salah tingkah dalam basa-basi...
aku masih rindu...
maaf jika masih saja tidak menjauh
ketahuilah aku t'lah melangkah
namun pada malam penuh kafein
langkah hanya kembali
menujumu...lagi
entahlah dew...
mungkin aku mengorbit padamu...
lalu dew...
mengapa aku masih diam ?
aku tak rela kau rebah di hati
dindingnya pualam...
kawatirku nanti kau menggigil
sedang rindu-rindu yang kurajut...
kusulam tuk kelak menjadi selimut
tak sampai pada memdekap
hanya tersimpan pada lemari ini...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro