Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

3

Bantu Vote dan share cerita ini kepada teman wattpadmu ya.

Pagi itu begitu indah di wilayah cahaya. Seorang gadis cantik tengah berdiri menatap keindahan alam dari jendela kerajaannya. Gadis itu bersurai putih dengan sayap yang berwarna sama dengan rambutnya.

Kulitnya seputih salju, bola matanya seperti rembulan. Gadis itu benar benar sangat cantik. Namun kegugupan terlihat jelas dibalik matanya yang indah.

Tok.. tok..

Suara ketukan dipintu menyadarkan lamunan si gadis cantik itu.

"Masuk" ucapnya.

Masuklah seorang gadis yang sepertinya lebih muda beberapa tahun.

"Kakak..." panggil si gadis muda itu.

"Ada apa Silva?"

"Sebentar lagi akan mulai acara penobatanmu.." ucap gadis yang dipanggil Silva tadi.

"Huffft....." gadis itu menghembuskan nafasnya.

"Kenapa Kak Syain? Apa kau gugup?" Tanya Silva

"Tentu saja Silva, ini adalah hari dimana aku dinobatkan sebagai penguasa cahaya" Syain adalah nama gadis cantik bermata indah itu.

"Bagaimana kalau kita jalan jalan dulu, untuk menghilangkan kecemasan kakak" ucap Silva, tak lama dari itu seorang pria berpakaian seperti pengawal menghampiri ruangan tersebut.

"Erlangga..." panggil Silva

"Ya, ada apa nona Silva?" Tanya pria bersurai emas dengan mata setajam elang.

"Apa kau bisa mengajak kakakku berkeliling hutan perbatasan sebelum acara penobatannya?" Tanya Silva

"Emm.. ti.." belum sempat Erlangga berucap Silva telah memotongnya.

"Harus mau!!! Lihatlah kakakku Syain!! Wajahnya pucat penuh kecemasan!! Jadi ajak dia berkeliling agar menghilangkan kegugupannya saat acara penobatan!!" Suara Silva naik 10 oktav dari sebelumnya.

"Baiklah.." Erlangga pun akhirnya pasrah.

"Dan Ingat... bawa dia kembali dengan selamat..." Silva adalah adik Syain yang begitu penyayang kepada kakaknya.

"Iya Nona"

...

Jauh dari tempat itu Winson tengah memanggil putra keduanya yang bernama Raven Vicious.

"Raven" panggil Winson

"Ya, ada apa Ayah?" Tanya Raven

"Apa kamu mau membantu Ayah? Mengabulkan keinginnanku?" Tanya Winson

"Dengan setulus hati, apa pun keinginnan Ayah akan aku kerjakan" ucap Raven dengan mantap

"Baguslah" Winson bernafas lega

"Memang apa yang Ayah inginkan?"

"Ayah ingin kamu segera menikah, dan ayah mau kamu memiliki wanita yang berhati baik seperti malaikat" mendengar ucapan Winson, Raven memucat seketika.

"Ayah tahukan, bila gadis devil tidak ada yang baik. Mereka hanya ingin kekuasaan dan harta saja. Tidak ada yang seperti Ibu" ucap Raven

"Jika tidak ada pilihan dari clan devil, mengapa tidak kau cari gadis dari clan angel?" Winson berusaha memancing putranya agar terjerumus keinginnannya.

"Apa boleh begitu Ayah?" Tanya Raven

"Tentu saja dilarang, tapi clan devil itu terbiasa ingkar dengan printah Tuhan bukan? Maka apa salahnya bila melanggar hal itu? Bukankah semua devil akan berakhir di neraka?" Winson semakin mempengaruhi putranya

"Baiklah, aku akan mencoba mencari gadis dari clan angel" Raven pun terbang menuju ruangannya.

Saat itu Raven berpapasan dengan kakaknya Morow yang kebetulan datang ke kerajaan kegelapan.

"Morow, siapa yang kau bawa?" Tanya Raven saat melihat gadis kecil berada dibelakang tubuh Morow.

"Itu bukan urusanmu"

"Jelas ini urusanku, karna aku penguasa kegelapan. Lagi pula mahluk yang kau bawa adalah gadis manusia!! Apa kau ingin Tuhan murka kepadamu, dengan membawa mahluk kesayangannya ke tempat ini?" Jelas Raven dengan suara baritonnya.

"Tuhan murka kepadaku? Seharusnya ia akan murka kepadamu.." Morow mengelak

"Cih.. apa maksudmu?"

"Bukankah kau akan menikahi gadis angel? Haha.. angel itu mahluk suci, bukan seperti mu yang hanya mahluk penuh dosa" ucap Morow sembari menarik gadis manusia itu.

Raven pun memilih keluar dari kerajaan kegelapan, ia terbang dengan kedua sayapnya menuju hutan perbatasan antara kegelapan dan cahaya.

Ya karna tempat itulah yang paling indah menurut Raven, wilayah perbatasan itu terdapat cahaya, sedangkan dikerajaannya tidak ada cahaya matahari yang masuk kedalamnya.

Dari kecil Ibunya selalu mengajak Raven kehutan perbatasan agar mengobati setiap luka dan amarah di kerajaan. Karna keindahan hutan  perbatasanlah yang mampu menghilangkan semua beban masalah.

Sesampainya dihutan, Raven duduk ditepi sungai kecil, sembari melempar batu.

Dan saat tengah asik dengan lamunannya, Raven mencium aura berbeda dari hutan perbatasan itu.

Raven pun berdiri dan berjalan masuk kedalam hutan, untuk memastikan aura yang terciumnya.

Dan saat semakin dekat, ia melihat...


24. Okto.18
Bandung

Semua masalah pasti ada solusinya. Dan semua penyakit pasti ada obatnya. Semua yang terjadi pasti ada hikmahnya. Dan semua yang kau lakukan akan ada balasannya sesuai apa yang kau kerjakan.

-Raven-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro